ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian
Ruang Rawat : Melati Tanggal Rawat : 25 April 2015
1. Identitas Klien
Inisial Klien : Ny I
Umur : 36 Tahun
No. Mr : 01.49.27
Tanggal Pengkajian : 11 Mei 2015
Informan : Klien dan Status
Alamat Lengkap : Jorong Jambak Sunur, Nan Sabaris, Padang Pariaman
Penanggung Jawab :
Nama : Tn A
Hubungan : Saudara
Umur : 48 tahun
2. Alasan Masuk
Pasien masuk via IGD untuk ke 6 kalinya diantar keluarga dengan keluhan sudah
sepuluh hari sebelum dirawat pasien mengamuk tanpa sebab, merusak alat rumah
tangga, membakar rumah, mengancam orang lain, bicara ngawaur, mengejar orang tua
dengan pisau, dan menggagnggu lingkungan disekitar rumah. Karena tidak bisa
ditenangkan keluarga lalu memasung klien didalam rumah, namun tidak ada
perubahan dan semakin parah, akhirnya keluarga membawa klien ke Rumah Sakit
Prof, HB saanin Padang.
3. Faktor Predisposisi
a. Gangguan Jiwa Dimasa Lalu
Sakit sudah sejak 6 tahun yang lalu, dan saat ini klien dirawat untuk yang
keenam kalinya, terakhir dirawat kurang lebih 6 bulan yang lalu.
b. Pengobatan Sebelumya
Selama ini follow up klien dilakukan ke RSUD setempat dan klien lebih
kurang 3 minggu sebelum dirawat putus obat.
c. Trauma
1) Aniaya Fisik
Klien mengatakan bahwa saat umurnya 17 tahun kepala bagian belakang
pernah dipukul oleh adiknya, karena saat itu adik dari Ny I meminta uang
dan Ny I tidak memberikannya. Ia tidak pernah melakukan aniaya fisik
kepada orang lain, dan ia juga tidak pernah menyaksikan anaiaya fisik
terhadap orang lain.
2) Aniaya Seksual
Klien mengatakan kalau dia tidak pernah mengalami aniaya seksual. Klien
juga tidak pernah melakukan atau menyaksikan aniaya seksual.
3) Penolakan
Klien mengatakan bahwa dia seperti tidak diterima dalam keluarga,
karena orang tuanya sering sekali memerahinya dan berkata kasar
padanya. Apa yang dia inginkan selalu ditolak oleh keluarga. Sejak itu ia
selalu menolak jika saudaranya mencoba untuk mendekatinya. Karena ia
merasa bahwa orang tuanya lebih menyayangi adiknya
4) Kekerasan Dalam Keluarga
Klien pernah dipukul oleh adiknya, dan bahkan dipasung oleh kedua
orang tuanya. Bahkan dia juga mengalami penganiayaan secara verbal,
orang tua Ny I sering berkata kasar kepada Ny I. sebelum dirawat untuk
pertama kalinya Ny I tidak pernah melakukan kekerasan kepada
keluarganya, ia juga tidak pernah menyaksikan kekerasan yang dilakukan
anggota keluarga kepada anggota keluarganya yang lain, kecuali kepada
dirinya sendiri yang selama ini selalu diperlakukan tidak adil oleh
keluarganya.
5) Tindak Kriminal
Klien tidak pernah mengalami kasus criminal atau berurusan dengan pihak
kepolisian. Ia tidak pernah menjadi korban, pelaku, aatau menjadi saksi
atas suatu tindak criminal.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Hubungan Keluarga
: Tinggal Serumah
Pola asuh yang tidak adekuat dalam keluarga menyebabkan Ny.I mengalami
penurunan harga diri yang berakibat lanjut pada gangguan keseimbangan
mentalnya. Pola komunikasi yang tidak efektif didalam keluarga, dan
komunikasi yang kasar serta cenderung menyalahkan salah satu anggota
keluarga menyebabkan Ny.I merasa ia terkucilkan dan tidak dihargai. Tidak
terjalinnya komunikasi yang harmonis sehingga Ny.I tidak dapat
mengemukakan pendapatnya di depan keluarga dan mengambil keputusan
sendiri seperti saat Ny I menjalin hubungan dengan mantan suaminya dulu.
Keluarga menentang pernikahan Ny I. saat Ny I bercerai orang tua balik
menyalahkan Ny I karena tidak mau mendengarkan kemauan orang tua.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan koping keluarga
b. Konsep Diri
1) Citra Tubuh
Klien mengatakan bahwa anggota tubuhnya biasa-biasa saja, tidak ada
yang dapat dibanggakan.
2) Identitas Diri
Klien adalah seorang perempuan dan merasa puas sebagai seorang
perempuan. Klien sudah menikah dan malu menjadi seorang janda dengan
2 orang anak. Klien juga merasa tidak puas karena tidak memiliki
pekerjaan tetap.
3) Peran Diri
klien mnegatakan bahwa ia merasa tidak berguna karena tidak memiliki
penghasilan tetap, dia tidak bisa melakukan apapun untuk anak dan
keluarganya apalagi saat ini dia tidak bisa mencari nafkah untuk anaknya
dan bergantung pada orangtuanya.
4) Ideal Diri
Klien berharap ia bisa keluar dari rumah sakit dan dapat memulai
hidupnya. Klien berharap ia dapat diterima oleh keluarganya dan oleh
lingkungan. Klien berharap penyakitnya tidak kambuh lagi.
5) Harga Diri
Klien meras tidak berharga, klien merasa psimis dalam menafkahi
anaknya, klien merasa tidak mampu, klien dikucilkan dilingkungan, klien
merasa tidak mampu menghidupi anaknya.
c. Hubungan Sosial
1) Orang Terdekat
Klien mengatakan yang dekat dengannya adalah kakaknya yang nomor 3.
Saat di rawat di ruangan melati pun ia tidak memiliki orang terdekat. Ia
mengatakan bahwa dengan yang lain ia biasa saja.
2) Peran Serta Dalam Kegiatan Kelompok/Masyarakat
Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan kelompok apapun di
lingkungan tempat tinggalnya. Karena orang-orang menganggapnya
berbeda. Selama di rawat di ruangan melati klien ada diikutsertakan dalam
kegiatan kelompok, seperti penyuluhan, terapi aktivitas dan senam.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien lebih suka berdiam diri dan jarang berinteraksi dengan orang lain.
Klien lebih senang duduk dan tidur dikamar. Klien mengatakan bahwa
malas makan bersama-sama dengan orang diruangan tersebut.
6. Status Mental
a. Penampilan
Pakaian klien cukup rapi, tapi terkadang klien memakai pakaian yang sama selama
dua hari, dan memakai baju 2 lapis. Dalam berdandan klien tidak rapi, saat
memakai bedak klien tidak rapi.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
b. Pembicaraan
Klien sering berucap kalau dirinya sudah tidak berguna lagi, klien menyatakan
bahwa dirinya tidak mampu melakukan hal yang berguna dan baik untuk keluarga
terutama untuk anaknya.
Masalah Keperawatan : Hambatan Komunikasi Verbal
c. Aktivitas Motorik
Klien tampak terlihat lesu dalam melakukan aktivitas.klien lebih banyak diam
menyendiri dikamar. Klien mengatakan malas untuk melakukan aktivitas. Ia lebih
memilih untuk berdiam diri di dalam kamar daripada harus beraktifitas diluar
ruangan. Klien mengatakan nantinya apa yang akan dia lakukan akan disalahkan
dan tidak dihargai oleh orang lain.
Masalah Keperawatan : Intoleransi aktifitas
d. Alam Perasaan
Klien mengatakan sedih karena ia tidak dapat berkumpul dengan kedua anaknya,
dan juga perlakuan yang ia dapat dri keluarga. Putus asa karena ia tidak tau harus
tinggal dimana selain rumah orang tuanya, tapi khawatir dengan perlakuan yang
akan dia dapatkan nanti.
Masalah Keperawatan : ketidakberdayaan
e. Afek
Selama wawancara yang dilakukan emosi klien cepat berubah, kadang klien
terlihat sangat emosi, dan suka memaksakan keinginannya kepada orang lain.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan
f. Interaksi Selama Wawancara
Selama wawancara klien cukup kooperatif, klien mencoba mengungkapkan semua
hal yang ia alami selama ini. Klien tidak banyak bicara, klien banyak menunduk
selama interaksi
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
g. Persepsi
Klien mengatakan bahwa ia mendengarkan bisikan-bisikan, terkadang bisikan itu
menyuruhnya melakukan sesuatu, seperti saat sebelum dirawat. Bisikan itu yang
membuatnya membakar sampah didalam rumah. Saat dikaji klien mengungkapkan
bahwa ia tidak ada mendengarkan halusinasi lagi.
Masalah Keperawatan : Resiko Halusinasi pendengaran.
h. Isi Pikir
Pada saat pengkajian klien tidak ada menunjukkan sikap dan perilaku yang
mencerminkan keyakinan berlebihan terhadap dirinya.
Masalah Keperawatan : ----
i. Tingkat Kesadaran
Klien mampu berorientasi dengan baik mengenai tempat, waktu, dan orang. Klien
mampu menyebutkan nama orang lain disekitarnya, kalien mengetahui lingkungan
tempat ia dirawat sekarang, klien mampu menyebutkan hari dan tanggal dengan
baik.
Masalah Keperawatan : ----
j. Memori
Klien tidak memiliki masalah dalam hal mengingat, ia dapat mengingat dengan
baik kejadian yang terjadi dalam 1 bulan terakhir dan yang terjadi lebih dari 1
bulan terakhir. Klien mampu mnegingat kapan dan siapa yang membawanya ke
ruamah sakit.
Masalah Keperawatan : -----
k. Tingkat Konsentrasi
Klien tidak memiliki masalah dalam berkonsentrasi, klien mampu berhitung, dan
masih berkonsentrasi walaupun dialihkan.
Masalah Keperawatan : ----
l. Kemampuan Penilaian
Dapat mengambil keputusan sederhana seperti memilih mandi sebelum makan.
Masalah Keperawatan : ------
m. Daya Tilik Diri
Klien menagatakan bahwa apa yang terjadi padanya disebabkan oleh perlakuan
tidak adil oleh keluarga, dan suaminya berselingkuh dan menceraikannya.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Klien makan 3 kali sehari, dengan lauk dan sayur, klien tidak memiliki alergi
pada makanan tertentu. Klien dapat menyiapkan peralatan makannya, tapi saat
selesai dia hanya meletakkannya diatas meja, tanpa membersihkannya terlebih
dahulu.
b. BAB / BAK
Klien melakukan BAB/BAK di kamar mandi. Dan dapat membersihkan kamar
mandi setelah menggunakannya. Klien juga mampu mebersihkan dirinya setelah
melakukan BAB/BAK
c. Mandi
Klien mengatakan kadang ia mandi 1 x sehari, dan terkadang 2x. dalam
menggunting kuku klien diarahkan. Tapi badan klien masih tetap berbau.
d. Berpakaian Berhias
Dalam berpakaian klien sangat menyukai memakai rok, dan klien juga memakai
alas kaki saat keluar ruangan. Saat menggunakan bedak klien tidak mampu
meratakannya pada wajah, jadi masih sedikit belepotan dan tidak rapi.
e. Istirahat dan Tidur
Klien tidur siang selama 2 jam. Klien mengatakan bahwa malam hari ia tidur
mulai dari jam 21.30 dan bangun pada pukul 05.00. klien tidur selama 8 jam.
f. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan bahwa ia melakukan control ke rumah sakit umum daerah di
Pariaman. Tapi 3 bulan sebelum masuk ke rumah sakit klien tidak melakukan
control dan tidak minum obat.
g. Kegiatan Di Dalam Rumah
Klien mengatak dirumah ia melakukan pekerjaan rumah tangga seperti biasa. Ia
merapikan rumah dan memasak. Mencuci baju dan piring.
h. Kegiatan / Aktivitas di Luar Rumah
Klien mengatakan bahwa ia tidak memiliki kegiatan diluar rumah.klien
mengatakan bahwa kadang yang belanja kepasar adalah ibunya.
8. Mekanisme Koping
a. Koping Adaptif
-------
b. Koping Maladaptif
Klien mengatakan saat ia memiliki masalah emosinya menjadi labil, dan sering
sekali merusak barang rumah tangga dan yang terakhir kalinya ia hampir
membakar rumah. Saat ada masalah ia juga menghindari masalah tersebut dan
tidak mencoba untuk menyelesaikannya.
No Data Masalah
1 Ds : Harga Diri Rendah
Klien mengatakan bahwa ia merasa
tidak dihargai oleh keluarga dan
lingkungannya.
Klien mengatakan bahwa ia sering
mendapatkan perlakuan kasar dari
orang sekitar.
Klien mengatakan bahwa ia merasa
tidak diterima di lingkungan tempat
tinggal.
Do:
Klien tampak sering menyendiri
Saat berinteraksi klien sering menilai
dirinya dengan pikiran negative.
2 Klien mengatakan ia sering Resiko Perilaku
menghancurkan barang-barang Kekerasan
rumah tangga saat emosinya labil
Klien mengatakan bahwa saat
sebelum masuk ke rumah sakit ia
membakar sampah didalam rumah
dan diapsung oleh orang tuanya.
Do :
Nada bicara klien sisnis.
Tatapan mata tajam
Saat interaksi sering memaksakan
keinginannya.
Klien memaksakan kehendaknya
saat menginginkan sesuatu.
Perencanaan
Dx
Tgl
Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Sp 3:
Membantu pasien
1. Evaluasi kegiatan meningkatkan kemampuan
pertama dan kedua positif atas kegiatan ke tiga
klien yang telah yang telah dipilih
dilatih dan beri
pujian.
2. antu klien untuk
memilih kegiatan
yang ke tiga untuk
dilatih
3. Latih kegiatan ke tiga
yang telah dipilih
oleh klien (alat dan
cara)
4. Masukan ke dalam
jadwal kegiatan
harian klien atas
kegiatan yang telah
dilatih
Sp 4:
Membantu klien memilih
1. Evaluasi kegiatan
pertama, kedua dank kegiatan sekanjutnya dalam
e tiga dan beri pujian meningkatkan harga diri dalam
2. Bantu pasien melakukan setiap kegiatan
memilih kegiatan
yang ke 4 yang akan
dilatih
3. Latih kegiatan
keempat (alat dan
cara)
4. Masukan kejadwal
kegiatan harian
untuk kegiatan yang
ke empat
Sp 5:
3. Setelah … x pertemuan
klien dapat
3.1. Tanyakan pada klien
Klien mampu
menyebutkan menyebutkan tentang :
keuntungan keuntungan Manfaat jika
berhubungan dengan berhubungan denga berhubungan
orang lain dan kerugian orang lain, misalnya dengan orang lain.
tidak berhubungan o banyak teman Kerugian jika tidak
dengan orang lain o tidak kesepian berhubungan
o bisa diskusi dengan orang lain.
o saling menolong, 3.2. Beri kesempatan pada
dan kerugian tidak klien untuk
berhubungan dengan mengungkapkan
orang lain, misalnya: perasaan tentang
keuntungan
o sendiri berhubungan dengan
o kesepian orang lain dan kerugian
tidak bisa diskusi tidak berhubungan
dengan orang lain.
3.3. Diskusikan bersama klien
tentang manfaat
berhubungan dengan
orang lain dan kerugian
tidak berhubungan
dengan orang lain.
3.4. Beri pujian terhadap
kemempuan klien
mengungkapkan
perasaannya
3. Klien dapat
Klien dapat melakukan 4.1 Observasi perilaku klien
melaksanakan
hubungan sosial secara dengan berhubungan
hubungan social bertahap antara: dengan orang lain
secara bertahap
o K – Pasien 4.2 Motivasi dan bantu klien
o K – Perawat lain untuk berkenalan /
o K – klien lain berkomunikasi dengan :
o K – kelp/masy
Perawat
Perawat lain
Klien lain
Kelompok
masyarakat
5. Keluarga dapat:
Klien dapat dukungan o menjelaskan cara
keluarga dalam merawat klien Diskusikan pentingnya peran
memperluas hubungan menarik diri serta keluarga sebagai
dengan orang lain dan o mengungkapkan pendukung untuk
lingkungan rasa puas dalam mengatasi prilaku
merawat klien menarik diri.
TUK 2 :
a. Menanyakan kegiatan yang
S : Klien mengatakan: “Saya suka
Klien dapat mengidentifikasi biasa dilakukan klien di
bersih-bersih rumah, jadi ibu
kemampuan dan aspek positif rumah
b. Menanyakan aspek positif rumah tangga yang baik”
yang dimiliki klien
c. Memberi reinforcement
Rencana tindakan : positif pada klien O:
TUK 3: S:
a. Menanyakan kemampuan
Klien dapat menilai kemampuan positif klien yang masih Klien mengatakan:
yang digunakan dilakukan selama sakit
b. Mendiskusikan kemampuan “Saya disini masih sholat, nyapu.”
Rencana tindakan: positif yang ada pada klien
c. Mendiskusikan kemampuan “Sholatkan harus dilakukan, iya
1. Diskusikan dengan klien yang dapat dilanjutkan kan buk?”
kemampuan yang masih
dapat digunakan selama
sakit
2. Diskusikan kemampuan yang O:
dapat dilanjutkan
Klien ada kontak mata
Kooperatif
A: TUK 3 teratasi
P: lanjutkan TUK 4
P: Lanjutkan Tuk 5
TUK 5:
O:
A: Tuk 5 optimalkan
SP 1:
P: Lanjutkan TUK 6
- Bina hubungan saling - membina hubungan saling
Resiko PK
14 mei percaya dengan klien percaya dengan klien
2015 - Mengidentifikasi tanda - Mengidentifikasi tanda
gejala, penyebab, dan gejala, penyebab, dan S : klien mengatakan ia
akuibat PK dan PK akuibat PK dan PK yangsering mengamuk dirumah karena
yangsering dilakukan klien dilakukan klien merasa kesal pada orangtuanya.
- Latihan klien mengontrol - Latihan klien mengontrol PK
PK dengan latihan fisik I dengan latihan fisik I ▪ O : Klien lebih banyak diam,
(menarik nafas dalam) (menarik nafas dalam) dan mau jabat tangan, kontak
dan latihan fisik II latihan fisik II (memukul mata mudah beralih
(memukul bantal). bantal). A: hubungan saling percaya sudah
- Setiap setelah melakukan - Setiap setelah melakukan terjalin
kegiatan dianjurkan klien kegiatan dianjurkan klien
fdapat memasukan ke fdapat memasukan ke dalam Klkien mau mengungkapkan alas
dalam jadwal kegiatan jadwal kegiatan harian an dan kibat dari PK yang telah
harian dilakukannya.
P : optimalkan Sp 2 PK
1. Evaluasi kegiatan
pertama yang telah
Harga diri rendah dilatih 1. mengevaluasi kegiatan
16 mei 2. Bantu pasien memilih pertama yang telah dilatih
2015 kegiatan ke-2 yang akan 2. membantu pasien memilih
kegiatan ke-2 yang akan S : klien mengatakan bisa
dilatih.
3. Latih kegiatan ke dua dilatih. melakukan kegiatan merapikan
yang telah dipilih oleh 3. melatih kegiatan ke dua tempat tidur
klien (alat dan cara) yang telah dipilih oleh klien
4. Masukan ke dalam (alat dan cara) O : klien tampak merapikan
kegiatan harian yaitu 4. menganjurkan masukan ke tempat tidur dengan diarahkan
kegiatan harian ke dua. dalam kegiatan harian yaitu
oleh perawat
kegiatan harian ke dua.
A : klien belum mampu
melakukan kegiatan merapikan
tempat tidur secara mandiri
- Latihan klien mengontrol
PK dengan latihan fisik I - melatihan klien mengontrol P : lanjutkan SP 3 HDR latihan
Resiko perilaku (menarik nafas dalam) PK dengan latihan fisik I merapikan ruang makan
kekerasan dan latihan fisik II (menarik nafas dalam) dan
(memukul bantal). latihan fisik II (memukul S: klien mengatakan saat ini
- Setiap setelah melakukan bantal). sudah bisa mengontrol emosinya
kegiatan dianjurkan klien - Menganjurkan klien setiap
fdapat memasukan ke setelah melakukan kegiatan Klien mengatakan kalau ia
dalam jadwal kegiatan klien fdapat memasukan ke mampu melakukan latihan fisik
harian dalam jadwal kegiatan harian tarik nafas dalam dan pukul kasur
P : optimalkan Sp 2 PK
1. Evaluasi kegiatan
pertama yang telah 1. mengevaluasi kegiatan
Harga diri Rendah dilatih pertama yang telah dilatih
17 mei 2. Latih kegiatan ke dua 2. melatih kegiatan ke dua S : klien mengatakan bisa
2015 yang telah dipilih oleh yang telah dipilih oleh klien melakukan kegiatan merapikan
klien (alat dan cara) – (alat dan cara) merapikan
nerapikan ruang makan tempat tidur
ruang makan
3. Masukan ke dalam 3. menganjurkan masukan ke
O : klien tampak merapikan ruang
kegiatan harian yaitu dalam kegiatan harian yaitu
kegiatan harian ke dua. makan dengan diarahkan oleh
kegiatan harian ke dua.
perawat
P : lanjutkan Sp 3 PK