Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

H PENDERITA SKIZOFRENIA
DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG PERAWATAN PERKUTUT RUMAH SAKIT JIWA


PROVINSI JAWA BARAT

TANGGAL : 22 DESEMBER 2020 S/D 25 DESEMBER 2020

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam

Menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan Jiwa

Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Dosen Pembimbing : H. Tantan Hadiansyah,S.Kep.,Ners.,M.Kep.

Disusun Oleh :

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA

CIMAHI

2020
KASUS 11

Seorang pasien, Ny.H , 39 tahun, seorang ibu rumah tangga. Dibawa ke RS Jiwa
oleh suaminya karena klien sering marah-marah seperti berbicara dengan suara
yang keras dan sering memaki-maki, banyak melamun dan tidak mau minum
obat. Ny. H melempar barang-barang ketika marah. Pada saat dilakukan
pengkajian, ekspresi klien tampak tegang, berbicara tidak jelas dengan intonasi
yang cepat (mulut seperti komat kamit), kontak mata kadang beralih. Pembicaraan
klien berputar-putar dan tidak sampai pada inti pembicaraan. Ketika ada masalah
klien selalu marah-marah dan mudah tersinggung. Tangan klien tampak
mengepal. Tatapan mata tajam bermusuhan.Klien jarang berinteraksi dengan
pasien lainnya. Klien suka membanting pintu jika marah dan bahkan suka
melempar kaca rumah tanpa alasan. Klien juga mengaku suka sering mendengar
suara seseorang yang menyuruh klien untuk melemparkan batu ke kaca rumah,
klien tampak berbicara dan senyum-senyum sendiri. Menurut suaminya, tahun
2015 klien sempet mengalami depresi dan telah dibawa ke psikiater. Dan dirawat
di RSJ selama 4 bulan. Klien sering kambuh jika teringat pada saudara-
saudaranya meminjam uang kepada klien, lalu Ny. H sering melamun dan
menangis berlebihan, Ny. H mengalami putus obat. Akhirnya kondisinya kembali
seperti dulu dan sekarang di bawa ke RS Jiwa. Klien mengaku ingin segera cepat
sembuh dan ingin pulang supaya bisa berkumpul lagi dengan ke dua anaknya, dan
ingin bekerja.
Terapi yang di dapat saat ini:
- Risperidon 2 x1 per oral
- Haloperidol 3x1, 5 mg
- CPZ 1 x 1 100 mg
- Diazepam 1x1 10 mg
Data Subjektif :

- Suami Klien mengatakan klien sering marah marah dan berbicara dengan
suara yang keras dan suka memaki-maki
- Keluatga klien mengatakan klien sering melempar barang barang ketika
marah
- klien mengaku suka sering mendengar suara seseorang yang menurut kien
ingin mengajak ngobrol bersama klien
- Klien mengatakan khawatir kalau hutang uang yang ada di saudaranya
tidak di bayar
Data Objektif :

- Ekspresi wajah klien tampak tegang


- Berbicara tidak jelas dengan intonasi yang cepat (mulut seperti komat-kamit)
- Kontak mata kadang beralih
- Pembicaraan klien berputar-putar tidak sampai pada inti pembicaraan
- Tatapan mata tajam bermusuhan
- klien tampak berbicara dan senyum senyum sendiri
- Klien jarang berinteraksi dengan pasien lain
- Klien sering melamun dan menangis berlebihan
- Klien menerima seluruh anggota tubuhnya
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.H PENDERITA SKIZOFRENIA
DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG PERAWATAN PERKUTUT RUMAH SAKIT JIWA


PROVINSI JAWA BARAT

TANGGAL : 22 DESEMBER 2020 S/D 25 DESEMBER 2020

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny. H
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Golongan Darah :O
Diagnosa Medis : Skizofrenia
Tanggal Masuk RS : 21 Desember 2020 Jam : 08.00
Tanggal Pengkajian : 22 Desember 2020 Jam : 09.00
No.Medrec 20475231
Alamat : Puri Cipageran Indah 2
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Jenis Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Istri

2. Alasan Masuk
Menurut rekam medik pada tanggal 21 desember 2020
pasien dibawa ke RS jiwa oleh suaminya karena klien sering
marah-marah seperti berbicara dengan suara yang keras dan sering
memaki-maki, banyak melamun dan tidak mau minum obat. Ny. H
melempar barang-barang ketika marah.
Menurut suaminya, tahun 2015 klien sempet mengalami
depresi dan telah dibawa ke psikiater. Dan dirawat di RSJ selama 4
bulan. Klien sering kambuh jika teringat pada saudara-saudaranya
meminjam uang kepada klien, lalu Ny. H sering melamun dan
menangis berlebihan, Ny. H mengalami putus obat. Akhirnya
kondisinya kembali seperti dulu dan sekarang di bawa ke RS Jiwa.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
3. Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Menurut suami klien mengatakan klien pernah mengalami
gangguan jiwa depresi pada tahun 2015 dan telah dibawa
kedokter psikiater dan sempat dirawat di RSJ selama 4 bulan
b. Pengobatan sebelumnya?
Menurut suaminya, tahun 2015 klien sempet mengalami
depresi dan telah di bawa dokter psikiater. Dan dirawat di RSJ
selama 4 bulan. Klien sering kambuh jika teringat pada
saudara-saudaranya meminjam uang kepada klien tapi tidak
dikembalikan, lalu Ny. H sering melamun dan menangis
berlebihan, namun karena bosan dan merasa sudah sembuh,
Ny. H mengalami putus obat. Akhirnya kondisinya kembali
seperti dulu dan sekarang di bawa ke RS Jiwa.
c. Riwayat fisik,seksual,penolakan kekerasan dalam rumah
tangga dan tindakan kriminal ?
1) Riwayat Aniaya fisik
Klien mengatakan tidak mememiliki riwayat kekerasan
fisik, klien sering melukai dirinya sendiri dan bahkan
hampir melukai orang lain dengan melempar kaca rumah
tanpa alasan dan membanting pintu
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
2) Riwayat aniaya seksual
Klien mengatakan “saya tidak pernah mengalami aniaya
seksual, tidak pernah melakukan, dan tidak pernah
menyaksikan aniaya seksual”.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3) Penolakan
Klien mengatakan “saya tidak pernah mengalami
penolakan, tidak pernah melalukan dan tidak pernah
menyaksikan penolakan dari lingkungan”.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4) Kekerasan dalam rumah tangga
Klien tidak pernah mengalami perilaku kekerasan pada
rumah tangganya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5) Tindakan kriminal
Klien mengatakan tidak pernah mengalami , melakukan
atau menyaksikan tindakan kriminal.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ada tidaknya penyakit keturunan dari keluarga yang
berhubungan dengan penyakit yang di derita pasien saat ini.
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien sering kambuh jika teringat pada saudara-saudara nya
meminjam uang kepada klien tapi tidak dikembalikan.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan
4. Fisik
a. Tanda vital
1) TD : 120/80 mmHg
2) Nadi : 120 x/mnt
3) Suhu : 36,5°C
4) RR : 28 x/mnt
b. Ukur
1) TB : 68 kg
2) BB : 170 cm
c. Keluhan Fisik :
Jelaskan : Klien mengatakan tidak mengalami
gangguan fisik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Psikososial
a. Genogram

39 thn

Keterangan :

Laki-laki :

Perempuan : 39

Sudah meninggal :

Klien :
Tinggal dalam satu rumah :
1) Pola Asuh
Klien adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Klien
berumur 39 tahun. Klien tinggal bersama suami dan
anaknya.menurut klien orang tuanya cukup disiplin dan
diasuh dengan penuh kasih sayang.
2) Pola komunikasi
Klien jarang berkomunikasi dengan yang lain ketika ada
masalah klien selalu marah-marah dan mudah
tersinggung
3) Pola pengambil keputusan
Jika ada masalah yang memerlukan pengambilan
keputusan adalah hak dari suaminya
4) Faktor hereditas
Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa seperti yang dialami klien
Masalah Keperawatan: Resiko perilaku Kekerasan
b. Konsep diri
1) Gambaran Diri
Klien mengatakan mensyukuri apa yang telah di
berikan Allah SWT terhadap semua bagian seluruh
anggota tubuhnya.
2) Identitas Diri
Klien mengatakan saya adalah seorang perempuan,
saya anak ketiga dari empat saudara dan klien
berpenampilan sesuai dengan identitasnya baik di
rumah maupun di lingkungan sekitarnya.
3) Peran Diri
Klien mengatakan saya berperan sebagai ibu untuk
anak , dan berperan sebagai istri bagi suaminya.
4) Ideal Diri
Klien mengatakan saya ingin segera pulang dan
berkumpul dengan keluarganya.
5) Harga Diri
Penilaian tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisa seberapa baik perilaku
seseorang sesuai dengan ideal diri. Yang perlu
dikembangkan dalam harga diri klien sebagai
berikut percaya diri dan penghargaan dari orang lain
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
c. Hubungan sosial
1) Orang yang berati
Klien mengatakan orang yang paling berarti bagi
saya adalah anak saya, karena anak merupakan
sumber kekuatan bagi saya.
2) Peran serta dalam kegitan kelompok/masyarakat
Peran serta pasien dalam kegiatan kelompok Klien
mengatakan saya tidak suka mengikuti kegiatan
kelompok karena saya lebih suka sendiri.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Hambatan klien tidak ingin berhubungan dengan
orang lain karena klien lebih suka sendiri, klien
jarang berinteraksi dengan pasien lain., kontak mata
kadang beralih.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
d. Spritual
1) Nilai keyakinan
klien adalah seseorang yang beragama islam yang
selalu berusaha menjalankan ibadahnya sesuai
tuntunan dan keyakinan yang dimilikinya, dan
berdoa agar cepat sembuh seperti semula.
2) Kegiatan ibadah
Saat klien masuk rumah sakit jiwa provinsi jawa
barat selalu melaksanakan shalat lima waktu dan
mengikuti kegiatan keagamaan dan pengajian.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
6. Status Mental
a. Penampilan
Pasien adalah seorang perempuan dan berpenampilan rapih
dan wajar sesuai identitas dirinya, kuku klien tampak
bersih.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
b. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang keras, tidak jelas
dengan intonasi yang cepat (mulut seperti komat kamit),
kontak mata kadang beralih. Pembicaraan klien berputar-
putar dan tidak sampai pada inti pembicaraan
Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan
c. Aktivitas motorik
Aktivitas motorik klien sering marah marah seperti sering
berbicara dengan suara yang keras dan sering memaki-
maki. Ny. H suka membanting pintu jika marah dan suka
melempar kaca rumah tanpa alasan. Ekpresi klien tampak
tegang.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan.
d. Alam perasaan
Alam perasaan klien tampak khawatir karena saudara-
saudaranya tidak mau membayar hutang kepada klien
menyebabkan klien sering melamun dan menangis
Masalah Keperawatan : Ansietas
e. Afek
Afek klien labil ditandai dengan klien sering marah marah
seperti berbicara dengan suara yang keras dan sering
memaki maki, namun kadang klien tampak berbicara dan
senyum senyum sendiri, klien juga sering melamun dan
menangis berlebihan
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
f. Interaksi selama wawancara
Pada saat diwawancara tatapan mata tajam bermusuhan,
tangan klien tampak mengepal. Ketika ada masalah klien
selalu marah marah dan mudah tersinggung.
Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan
g. Persepsi
Persepsi klien halusinasi pendengaran, klien mengaku
sering mendengar suara seseorang yang menurut kien ingin
mengajak ngobrol bersama klien, sehingga klien tampak
berbicara dan senyum senyum sendiri
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi Pendengaran.
h. Proses pikir
Proses pikir klien tangensial ditandai saat di wawancara
Pembicaraan klien berputar-putar dan tidak sampai pada
inti pembicaraan
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
i. Isi pikir
Pada saat dikaji klien tidak mengalami isi pikir seperti
obsesi, fobia, hipokondria, depersonalisasi, ide yang terkait,
atau pikiran magis.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
j. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien baik dan tidak mengalami
disorientasi terhadap waktu, tempat dan orang ditandai
dengan klien masih mengingat bahwa klien sekarang
sedang ada di rumah sakit jiwa.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
k. Memori
1) Memori saat ini
Klien dapat mengingat kejadian yang baru saat
terjadi yaitu klien dapat menyebutkan kegiatan yang
telah dilakukan pada pagi hari mulai dari bangun
tidur seperti menyapu, mandi dan makan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
2) Memori jangka pendek
Klien dapat mengingat kejadian yang terjadi dalam
1 minggu terakhir yaitu klien dapat mengingat hari
dan tanggal
3) Memori jangka panjang
Klien dapat mengingat kejadian yang terjadi dalam
4 bulan yang lalu, yaitu saat di bawa oleh suaminya
ke rumah sakit
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien sulit berkonsentrasi dan ditandai dengan kontak mata
beralih saat berbicara
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
m. Kemampuan penilaian
Tidak ada gangguan ringan atau gangguan bermakna dalam
mengambil keputusan yang sederhana ditandai dengan
ketika diberikan pilihan antara makan dulu atau cuci tangan
dulu klien menjawab cuci tangan
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
n. Daya titik diri
Klien tidak mengetahui bahwa dirinya mempunyai
gangguan jiwa dan tidak memerlukan pengobatan. Klien
merasa bahwa dirinya tidak sakit dan ingin cepat pulang.
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan orang lain, klien
terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, klien
bisa merapihkan alat makannya
b. BAB/BAK
Klien dapat mnegontrol BAB/BAK sehingga dilakukan di
kamar mandi tanpa bantuan orang lain dan klien dapat
membersihkan sendiri setelah BAB/BAK
c. Mandi
Klien mandi 2 hari sekali, Klien dapat melakukan secara
mendiri namun dengan motivasi perawat dengan
menggunakan sabun dan selalu menggosok gigi setiap kali
mandi menggunakan pasta gigi.
d. Berpakaian/berhias
Klien mampu berpakain tanpa bantuan orang lain dan
mengganti pakaian sesuai dengan seragam yang diberikan
rumah sakit.
e. Istirahat dan tidur
Klien tidur siang lamanya 1-2 jam, dan tidur malam
lamanya 6-7 jam.
f. Penggunaan Obat
Klien mengatakan selalu menggunakan obat sesuai dengan
program pengobatan selama dirawat. Selama di Rumah
Sakit Klien mengatakan selalu minum obat secara teratur
yang diberikan oleh perawat
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan jika sudah sembuh dan dinyatakan
pulang, klien akan melanjutkan pengibatan rawat jalan dan
akan patuh minum obat. Klien juga mengatakan bahwa
keluarganya akan selalu berada di sampingnya untuk
mendukungnya, memberikan semangat dan juga motivasi.
h. Kegiatan di dalam rumah
Sebelum klien masuk ke Rumah Sakit Jiwa klien
mengatakan selalu mengurus suami dan anak anaknya.
i. Kegiatan di luar rumah
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di luar
rumah dan jika klien pulang ke rumah hanya akan diam di
rumah berkumpul dengan suami, anak, dan keluarganya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
keperawatan
8. Mekanisme Koping
Suami pasien mengatakan klien sering marah-marah seperti
berbicara dengan suara yang keras dan sering memaki-maki,
banyak melamun dan tidak mau minum obat. Ny. H melempar
barang-barang ketika marah, Mekanisme koping maladaptif karena
klien mengatakan saat dia mengalami masalah biasanya klien ingin
menghabiskan waktu sendirian dan berbincang dengan seseorang
yang mengajaknya berbincang.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan, Gangguan
persepsi sensori halusinasi
9. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
a. Masalah dengan dukungan keleompok, spesifik
Klien jarang berinteraksi denga pasien lainnya.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Masalah berhubungan dengan lingkungan klien jarang
berinteraksi dengan pasien lain, klien hanya lebih nyaman
menyendiri.
c. Masalah dengan pendidikan, spesifik
Klien tidak ada masalah dengan pendidikannya.
d. Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Klien tidak ada masalah dengan pekerjaaannya.
e. Masalah dengan ekonomi, spesifik
Klien mengatakan tidak ada masalam dalam keuangannya
f. Masalah masalah pelayanan kesehatan, spesifik
Klien mengatakan apabila sudah pulang dari perawatan, klien
akan berobat rutin ke Unit rawat jalan rumah sakit terdekat
rumahnya.
10. Pengetahuan Kurang Tentang
Klien mengatakan “saya tidak mengetahui tentang penyakit yang
sedang diderita saat ini, saya juga tidak tahu bagaimana cara
mengatasi nya”.
B. ANALISA DATA
DATA MASALAH
Subjektif
- Pada saat dirumah suami klien
mengatakan Ny.H sering
melempar-lempar barang ketika
marah
- Ketika ada masalah klien selalu
marah-marah dan mudah
tersinggung.
- Suami klien mengatakan Klien
suka membanting pintu jika Perilaku Kekerasan
marah dan bahkan suka melempar
kaca rumah tanpa alasan.
Objektif
- Tangan klien tampak mengepal.
- Tatapan mata tajam bermusuhan.
- ekspresi klien tampak tegang,
- berbicara tidak jelas dengan
intonasi yang cepat (mulut seperti
komat kamit),
Subjekitif
- suami klien mengatakan Klien
sering kambuh jika teringat pada
saudara-saudara nya meminjam
uang kepada klien tapi tidak
dikembalikan.
- Suami klien mengatakan klien Resiko Perilaku Kekerasan
sring marah-marah berbicara
yang kerasa dan sering memaki-
maki
Objektif
- Klien sering melamun dan
menangis berlebihan
Subjektif
- klien tidak ingin berhubungan
dengan orang lain karena klien
lebih suka sendiri,.
Isolasi Sosial
Objektif
- klien jarang berinteraksi dengan
pasien lain
- kontak mata kadang beralih.
Subjektif
Koping Tidak Efektif
- Klien tidak mengetahui bahwa
dirinya mempunyai gangguan
jiwa dan tidak memerlukan
pengobatan.
- Klien merasa bahwa dirinya tidak
sakit dan ingin cepat pulang.
Objektif
- Pasien tampak bingung
Subjektif
- klien mengatakan saat dia
mengalami masalah biasanya
klien ingin menghabiskan waktu
sendirian dan berbincang dengan
seseorang yang mengajaknya
berbincang.
Gangguan Persepsi Sensori :
- Klien juga mengaku suka sering
Halusinasi Pendengaran
mendengar suara seseorang yang
menyuruh klien untuk
melemparkan batu ke kaca
rumah.
Objektif
- klien tampak berbicara dan
senyum-senyum sendiri
Subjektif
- Klien tampak khawatir karena
saudara-saudaranya tidak mau
membayar hutang kepada klien
Ansietas
menyebabkan klien sering
melamun dan menangis
Objektif
- Pasien terlihat cemas
C. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia
Terapi medik

No Nama Obat dan Dosis Waktu Rute


Dosis Sediaan Pemberian Pemberian
1 Risperidon 2 x 1 mg 08.00, 20.00 Oral
2 Haloperidol 3 x 1 5 mg 08.00, Oral
16.00, 24.00
3 CPZ 1 x 1 100 mg 12.00 Oral
4 Diazepam 1 x 1 10 mg 12.00 Oral
D. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Perilaku Kekerasan
2. Resiko Kekerasan
3. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
4. Isolasi Sosial
5. Ansietas
E. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Perilaku Kekerasan
F. INTERVENSI

Perencanaan
Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Perilaku Klien mampu : Setelah 1x pertemuan, pasien mampu SP I
Kekerasan - Mengidentifikasi : - Identifikasi penyebab, tanda dan
penyebab dan tanda - Menyebutkan penyebab, gejala serta akibat perilaku
perilaku kekerasan tanda, gejala dan akibat kekerasan
- Menyebutkan jenis perilaku kekerasan - Latih cara fisik 1 : Tarik nafas
perilaku kekerasan - Memperagakan cara fisik 1 dalam
yang pernah untuk mengontrol perilaku - Masukkan dalam jadwal harian
dilakukan kekerasan pasien
- Menyebutkan akibat
dari perilaku
kekerasan yang Setelah 1x pertemuan, pasien mampu SP 2
dilakukan : - Evaluasi kegiatan yang lalu
- Menyebutkan cara - Menyebutkan kegiatan yang (SP1)
mengontrol perilaku sudah dilakukan - Latih cara fisik 2 : Pukul kasur /
kekerasan - Memperagakan cara fisik bantal
- Mengontrol perilaku untuk mengontrol perilaku - Masukkan dalam jadwal harian
kekerasannya dengan kekerasan pasien
cara :
- Fisik Setelah 1x pertemuan pasien mampu SP 3
- Sosial / verbal : - Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1
- Spiritual - Menyebutkan kegiatan yang dan 2)
- Terapi sudah dilakukan - Latih secara sosial / verbal
psikofarmaka - Memperagakan cara sosial / - Menolak dengan baik
(patah obat) verbal untuk mengontrol - Meminta dengan baik
perilaku kekerasan - Mengungkapkan dengan baik
- Masukkan dalam jadwal harian
pasien

Setelah 1x pertemuan, pasien SP 4


mampu : - Evaluasi kegiatan yang lalu
- Menyebutkan kegiatan yang (SP1,2&3)
sudah dilakukan - Latih secara spiritual:
- Memperagakan cara spiritual - Berdoa
- Sholat
- Masukkan dalam jadwal harian
pasien

Setelah 1x pertemuan pasien mampu SP 5


: - Evaluasi kegiatan yang lalu
- Menyebutkan kegiatan yang (SP1,2,3&4)
sudah dilakukan - Latih patuh obat :
- Memperagakan cara patuh - Minum obat secara teratur
obat dengan prinsip 5 B
- Susun jadwal minum obat
secara teratur
- Masukkan dalam jadwal harian
pasien
Keluarga mampu : Setelah 1x pertemuan keluarga SP 1
Merawat pasien di rumah mampu menjelaskan penyebab, tanda - Identifikasi masalah yang
dan gejala, akibat serta mampu dirasakan keluarga dalam
memperagakan cara merawat. merawat pasien
- Jelaskan tentang Perilaku
Kekerasan :
- Penyebab
- Akibat
- Cara merawat
- Latih 2 cara merawat
- RTL keluarga / jadwal untuk
merawat pasien.
Setelah 1x pertemuan keluarga SP 2
mampu menyebutkan kegiatan yang - Evaluasi SP 1
sudah dilakukan dan mampu - Latih (simulasi) 2 cara lain
merawat serta dapat membuat RTL untuk merawat pasien
- Latih langsung ke pasien
- RTL keluarga / jadwal keluarga
untuk merawat pasien
Setelah 1x pertemuan keluarga SP 3
mampu menyebutkan kegiatan yang - Evaluasi SP 1 dan 2
sudah dilakukan dan mampu - Latih langsung ke pasien
merawat serta dapat membuat RTL - RTL keluarga / jadwal keluarga
untuk merawat pasien
Setelah 1x pertemuan keluarga SP 4
mampu melaksanakan Follow Up - Evaluasi SP 1,2 &3
dan rujukan serta mampu - Latih langsung ke pasien
menyebutkan kegiatan yang sudah - RTL Keluarga :
dilakukan - Follow Up
- Rujukan
G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Ny H No RM 20475231
Usia : 39 tahun Ruangan : Perkutut
Hari/ Paraf/
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Nama
1 Perilaku Selasa Pertemuan 1 BHSP Tanggal 22 Desember 2020
Kekerasan 22 Desember Jam 09.00
2020 S:
1. Membangun Hubungan Saling -
Percaya a Menyapa klien O:
dengan ramah - Pasien tampak berbicara tidak
baik verbal maupun non verbal jelas dengan intonasi yang cepat
b Memperkenalkan nama, nama (mulut seperti komat kamit),
panggilan dan tujuan perawat - Kontak mata kadang beralih
berkenalan - Tangan klien tampak mengepal
c Menanyakan nama lengkap dan - Tatapan mata tajam bermusuhan
nama panggilan yang disukai - Pada saat dikaji klien ekspresi
pasien klien tampak tegang, Ketika ada
d Membuat kontrak yang jelas masalah klien selalu marah-
e Menanyakan perasaan klien dan marah dan mudah tersinggung,
masalah yang dihadapi klien - Ny. H sering melamun dan
f Mendengarkan dengan penuh menangis berlebihan
perhatian ekspresi perasaan - Afek klien marah ditandai klien
klien sering marah-marah seperti
berbicara dengan suara yang
keras dan sering memaki-maki

A:
Klien belum bisa mengenali perilaku
kekerasan

P:
Lanjutkan Intervensi

Pertemuan Ke 2 SP 1
- Mengidentifikasi penyebab, tanda S:
dan gejala serta akibat perilaku - Ny . H mengatakan “saya ingin
kekerasan belajar mengontrol emosi saya”
- Melatih cara fisik 1 : Tarik nafas O:
dalam - Pasien tampak kooperatif
- Memasukkan dalam jadwal harian - Pasien mampu mencontohkan
pasien cara mengatasi rasa marah
dengan teknik nafas dalam
A:
Klien sudah mampu mengontrol
emosinya dengan teknik nafas dalam,
lanjut ke SP 2
P
Lanjutkan Intervensi
SPTK 1 Keluarga
S:
- Mengidentifikasi masalah yang Keluarga mengatakan sudah paham
dirasakan keluarga dalam merawat mengenai perilaku kekerasan yang
pasien dialami oleh Ny. H
- Menjelaskan tentang Perilaku O:
Kekerasan : - Keluarga Klien tampak
- Penyebab kooperatif
- Akibat - Keluarga Pasien dapat
- Cara merawat mengulang penyebab, akIbat
- Melatih 2 cara merawat dan cara merawat pasien
- Mengatur RTL keluarga / jadwal perilaku kekerasan
untuk merawat pasien - Keluarga pasien mampu
mempraktikkan bagaimana
cara merawat anggota keluarga
yang mengalami perilaku
kekerasan
A:
Kelarga sudah paham mengenai
perilaku kekerasan dan cara merawat
Ny. H, lanjut ke SP 2
P:
Lanjut ke SP 2

2 Perilaku Rabu Pertemuan ke 3 SP 2 Tanggal 23 Desember 2020


Kekerasan 23 Desember
2020 - Mengevaluasi kegiatan yang lalu S:
(SP1) Klien mengatakan masih mengingat
- Melatih cara fisik 2 : Pukul kasur / teknik menahan marah dari
bantal pertemuan sebelumnya
- Memasukkan dalam jadwal harian O:
pasien Klien tampak kooperatif
Klien mampu mencontohkan cara
mengonrol marah dengan memukul
bantal/kasur
A:
Ny. H mampu mempraktikkan cara
mengontrol marah dengan teknik
memukul bantal, lanjut ke SP 3
P:
Lanjutkan Intervensi
Pertemuan Ke 4 SP 3
S:
- Mengevaluasi kegiatan yang lalu - Klien mengatakan jika dirinya
(SP1 dan 2) merasa marah ia akan
- Melatih secara sosial / verbal mengontrol emosinya dengan
- Melatih cara Menolak dengan baik teknik yg telah diajarkan
- Melatih Meminta dengan baik - Ny. H mengatakan masih ingat
- Mengungkapkan dengan baik dengan teknik yang diajarkan
- Memasukkan dalam jadwal harian kemarin
pasien O:
- Klien tampak kooperatif
- Pasien dapat mengulang cara
mengontrol marah pada
pertemuan sebelumnya
- Klien tampak mampu
mencontohkan bagaimana
mengungkapkan marah secara
verbal
A:
Ny. H sudah mampu mencontohkan
teknik mengontrol marah degan
mengungkapkan secara verbal, lanjut
ke SP 4
P:
Lanjutkan Intervensi
Sptk Keluarga 2 S:
- Mengevaluasi SP 1 - Keluarga mengatakan sudah
- Melatih (simulasi) 2 cara lain untuk paham mengenai bagaimana
merawat pasien cara merawat Ny. H
- Melatih langsung ke pasien - Keluarga mengatakan masih
- Mengatur RTL keluarga / jadwal mengingat pembahasan pada
keluarga untuk merawat pasien pertemuan sebelumnya
O:
- Keluarga Klien tampak
kooperatif
- Keluarga Pasien dapat
mengulang materi dari
pertemuan sebelumnya
- Keluarga pasien mampu
mempraktikkan bagaimana
cara merawat anggota
keluarga yang mengaami
perilaku kekerasan.
A:
Keluarga sudah paham mengenai
cara merawat Ny. H, lanjut ke SP 2
P:
Lanjut ke SP 3
3 Perilaku Kamis Pertemuan ke 5 SP 4 Tanggal 24 Desember 2020
Kekerasan 24 Desember
2020 - Mengevaluasi kegiatan yang lalu S:
(SP1,2&3) - Klien mengatakan jika dirinya
- Melatih secara spiritual: merasa marah ia akan
- Berdoa mengontrol emosinya dengan
- Sholat teknik yg telah diajarkan
- Memasukkan dalam jadwal harian - Ny. H mengatakan masih ingat
pasien dengan teknik yang diajarkan
kemarin
O:
- Klien tampak kooperatif
- Pasien dapat mengulang cara
mengontrol marah pada
pertemuan sebelumnya
- Klien tampak mampu
mencontohkan bagaimana
mengungkapkan marah secara
spiritual (berdoa dan sholat)
A:
- Ny. H sudah mampu
mencontohkan bagaimana
mengungkapkan marah secara
spiritual (berdoa dan sholat),
lanjutkan SP 5
P:
Lanjutkan Intervensi

SPTK Keluarga 3 S:
- Keluarga mengatakan masih
- Mengevaluasi SP 1 dan 2 mengingat materi
- Melatih langsung ke pasien sebelumnya
- Mengatur RTL keluarga / jadwal - Keluarga mengatakan sudah
keluarga untuk merawat pasien paham dengan apa yang
dijelaskan oleh perawat

O
- Keluarga Klien tampak
kooperatif
- Keluarga Pasien dapat
mengulang materi dari
pertemuan sebelumnya
- Keluarga pasien mampu
mempraktikkan bagaimana
cara merawat anggota
keluarga yang mengalami
perilaku
kekerasan
A:
Keluarga mampu merawat anggota
keluarganya yang sakit, lanjut ke SP
4
P:
Lanjutkan Intervensi ke SP 4
4 Perilaku Jum’at Pertemuan ke 6 SP 5
Kekerasan 25 Desember - Mengevaluasi kegiatan yang lalu S:
2020 (SP1,2,3&4) - Klien mengatakan jika dirinya
- Melatih patuh obat : merasa marah ia akan
- Minum obat secara teratur mengontrol emosinya dengan
dengan prinsip 5 B teknik yg telah diajarkan
- Susun jadwal minum obat - Ny. H mengatakan masih ingat
secara teratur dengan teknik yang diajarkan
- Memasukkan dalam jadwal harian kemarin
pasien O:
- Klien tampak kooperatif
- Pasien dapat mengulang cara
mengontrol marah pada
pertemuan sebelumnya
- Klien tampak mampu minum
obat secara teratur
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan Sp1,Sp2,Sp3,dan
Sp4
SPTK Keluarga 4 S:
- Mengevaluasi SP 1,2 &3 - Keluarga klien mengatakan
- Melatih langsung ke pasien masih mengingat tentang
- Mengatur RTL Keluarga : materi yang diberikan di
- Follow Up pertemuan sebelumnya
- Rujukan - Keluarga klien mengatakan
sudah paham dengan apa
yang dijelaskan perawat
O:
- Keluarga Klien tampak
kooperatif
- Keluarga Pasien dapat
mengulang materi dari
pertemuan sebelumnya
- Keluarga pasien mampu
mempraktikkan bagaimana
cara merawat anggota
keluarga yang mengalami
perilaku kekerasan
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan Sp1,Sp2,Sp3 dan
Sp4

Anda mungkin juga menyukai