Anda di halaman 1dari 21

LAMPIRAN

Lampiran I
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

A. IDENTITAS
Identitas Klien Identitas Penanggung Jawab
Inisial : Nama :

Alamat : Alamat :

Umur : Umur :

Pendidikan : Pendidikan :

Suku/Bahasa : Pekerjaan :

Agama : Suku/Bahasa :

Informan : Hubungan dengan :


klien
Tanggal masuk RS :

Tanggal :
Pengkajian
Nomor Register :

B. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu : ( ) Ya ( ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya : ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil
( )Tidak Berhasil
Masalah keperawatan :
3. Penganiayaan : Pelaku/Usia Korban / Usia Saksi /Usia
 Aniaya fisik Kekerasan dalam
keluarga
 Aniaya seksual Tindakan kriminal
 Penolakan
Jelaskan
Masalah keperawatan :
4. Adakah keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ( ) Ya ( )
Tidak
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan / Perawatan
.......................... ................. ..................................
5. Pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan : Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital TD : N: S: P:
2. Ukur TB : BB : ( ) Turun ( ) Naik

3. Keluhhan Fisik ( ) Ya ( ) Tidak

Jelaskan :

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan :
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Masalah keperawatan :
b. Identitas diri
Masalah Keperawatan :
c. Peran
Masalah keperawatan :
d. Ideal Diri
Masalah keperawatan :
e. Harga Diri
Masalah Keperawatan :
3. Hubungan sosial
a. Orang yang terdekat :
b. Peran serta kegiatan kelompok / masayarakat :
c. Hambatan Berhubungan dengan orang lain : Masalah
Keperawatan :
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
b. Kegiatan Ibadah Masalah
Keperawatan :

F. STATUS MENTAL
1. ( ) Tidak Rapi ( ) Penggunaan Pakaian Tidak Sesuai (
) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) inkoheran
( ) Apatis ( ) Lambat ( ) Membisu ( ) tidak mampu memulai
bicara
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
3. Aktivitas Motorik:
() Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
4. Alam perasaaan
( ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus as ( ) Khawatir
( ) Gembira berlebihan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
5. Afek
( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
6. lnteraksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung (
) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi / Halusinasi
( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan (
) Pengecapan ( ) Penghidu
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
8. Proses Pikir
( ) sirkumtansial ( ) tangensial ( ) kehilangan asosiasi (
) flight of idea ( ) blocking ( ) pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
9. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria
( ) Depersonalisasi ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis (
) Waham( ) Agama ( ) Somatik ( )Kebesaran
( ) Curiga( ) nihilistic ( ) sisip piki ( ) Siar pikir (
) Kontrol pikir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
10. Tingkat kesadaran
( ) Bingung ( ) sedasi ( ) stupor ( ) Disorientasi
( ) waktu ( ) tempat ( ) orang
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang (
) Gangguan daya ingat jangka pendek ( )
gangguan daya ingat saat ini
( ) konfabulasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) mudah beralih ( ) tidak mampu konsentrasi (
) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
13. Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) gangguan bermakna
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
14. Daya tilik diri
( ) mengingkari penyakit yang diderita ( )
menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
2. BAB/BAK
( ) Bantuan minimal ( ) Bantual total
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
3. Mandi
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
4. Berpakaian/berhias
( ) Bantuan minimal ( ) Bantual total
Jelaskan :
5. Istirahat dan tidur
( ) Tidur siang lama : 1-2 Jam Sehari
( ) Tidur malam lama : 6-8 Jam semalam (
) Kegiatan sebelum / sesudah tidur :
6. Penggunaan obat
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan ( ) Ya ( ) tidak
Perawatan pendukung ( ) Ya ( ) tidak
Jelaskan :
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan ( ) Ya ( ) tidak
Menjaga kerapihan rumah ( ) Ya ( ) tidak Mencuci
pakaian ( ) Ya ( ) tidak
Pengaturan keuangan ( ) Ya ( ) tidak
Jelaskan :
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja ( ) Ya ( ) tidak
Transportasi ( ) Ya ( ) tidak
Lain-lain ( ) Ya ( ) tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat/berlebih (
) Teknik relaksasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri/Orang
lain/barang
( ) Lainnya ( ) lainnya
Jelaskan :
Masalah keperawatan :

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik :
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, Fisik:
3. Masalah dengan pendidikan, spesifik :
4. Masalah dengan pekerjaan, spesifik :
5. Masalah dengan perumahan, spesifik :
6. Masalah ekonomi, spesifik :
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik :
8. Masalah Keperawatan :

J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :


( ) Penyakit jiwa ( ) sistem pendukung
( ) Faktor presipitasi ( ) penyakit fisik
( ) Koping ( ) obat-obatan
( ) lainnya :
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

K. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :
Terapi Medik :

L. DATA FOKUS
M. ANALISIS DATA
No. Data Masalah
1.
2.

N. DIAGNOSA KEPERAWATAN

O. INTERVENSI / RENCANA TINDAKAN


Tanggal Diagnosa Intervensi

P. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Nama : RM No :
Implementasi Evaluasi
Lampiran II

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


(BHSP)

Hari/Tanggal :
Pertemuan : 1 (Pertama)
Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :-
DO :-
2. Diagnosa Keperawatan
-
3. Tujuan Khusus
a. Ekspresi wajah bersahabat
b. Mau berjabat tangan
c. Ada kontak mata
d. Menunjukan rasa senang
e. Mau menyebutkan nama
f. Mau menjawab salam
g. Mau duduk berdampingan dengan perawat
h. Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik secara verbal maupun non verbal
2) Perkenalkan nama, nama panggilan, dan tujuan perawat
berkenalan
3) Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang dimiliki
oleh klien
4) Buat kontrak yang jelas
5) Tunjukan sikap jujur dan tepati janji setiap berinteraksi
6) Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya
7) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien
8) Bimbing klien untuk mengungkapkan perasaannya
9) Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
10) Dengarkan dengan penuh ekspresi perasaan klien
B. Strategi Komunikasi Terapeutik
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat pagi”
b. Memperkenalkan diri
“Perkenalakan nama saya Muhammad Asrul, saya senang
dipanggil Asrul, saya mahasiswa dari Stikes RS Dustira Prodi DIII
Keperawatan, saya yang akan berdinas dari pukul 07:00 – 14:00
WIB, ini dengan Bapak/Ibu siapa? Dan senang dipanggil apa?”
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum
“Bagaimana perasaannya hari ini? Bagaimana tidurnya semalam?
Apakah sudah minum obat pagi ini?”
d. Evaluasi/validasi kontrak (topik, tempat, dan waktu)
“Bagaimana kalau hari ini kita bercakap-cakap tentang perasaan
dan masalah yang Bapak/Ibu rasakan saat ini? Berapa lama kita
akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 10 menit saja? Dimana
kita akan bercakap-cakapnya? Bagaimana kalau di ruang tengah
saja?”
2. Tahap Kerja
“Apa yang Bapak/Ibu rasakan hari ini? Bagaimana pengalaman selama
dirawat disini? Apakah Bapak/Ibu masih ingat ada kejadian apa
dirumah sehingga Bapak/Ibu dibawa kesini? Siapa yang membawa
Bapak/Ibu kesini?”
3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu sekarang setelah kita bercakap-
cakap?”
b. Evaluasi isi materi
“Barusan kita bercakap-cakap tentang apa? Bisakah Bapak/Ibu
sebutkan kembali?”
c. Tindak lanjut
“Baiklah coba nanti Bapak/Ibu ingat-ingat kembali apa saja yang
akan dilakukan saat masalah Bapak/Ibu tadi muncul”
d. Kontrak yang akan datang (waktu, tempat, dan topik)
“Berhubung waktu sudah 10 menit sesuai dengan kontrak yang
telah disepakati tadi, bagimana besok kita lanjutkan lagi”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP 1)

Hari/Tanggal :
Pertemuan :
SP 1 : Bantu klien mengidentifikasi penyebab isolasi sosial, tanyakan
keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain, melatih
berkenalan, dan berikan kesempatan mengungkapkan
perasaannya setelah melakukan kegiatan
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
- Klien mengatakan tidak mau berinteraksi dengan orang lain
- Klien mengatakan lebih senang sendiri
DO :
- Klien tampak lesu
- Klien tampak tidak mau berbicara
- Kontak mata klien kurang
- Klien tidak dapat berkoensentrasi
- Ekspresi wajah klien datar
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian berinteraksi
dengan orang lain
d. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berinteraksi dengan
orang lain
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan
sosial
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
4. Tindakan Keperawatan
a. Identifikasi penyebab isolasi sosial, meliputi :
- Tanyakan yang tinggal serumah dengan klien
- Tanyakan orang dekat dengan klien
- Tanyakan orang tidak dekat dengan klien
b. Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain
- Tanyakan pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi
dengan orang lain
- Tanyakan apa yang menyebabkan klien tidak berinteraksi
dengan orang lain
- Diskusikan keuntungan bila klien memiliki banyak teman
dan bergaul akrab dengan mereka
- Diskusikan kerugian bila klien tidak berinteraksi dengan
orang lain
- Jelaskan pengaruh isolasi sosial untuk kesehatan klien
c. Latih cara berkenalan
d. Berikan kesempatan mengungkapkan perasaan setelah
melaksanakan kegiatan
B. Strategi Komunikasi Terapeutik
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bapak/ibu, Bagimana kabarnya
hari ini?” Masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak/ibu sekarang? Bagaimana tadi makan
paginya? Habis tidak? menunya apa? Bagaimana tadi malam
pak/bu tidurnya, nyenyal tidak?”
c. Kontrak
Topik :
“Pak/bu, hari ini kita akan bercakap-cakap lagi masalah yang
sedang bapa alami, kita akan pembahasannya masih sama seperti
kemarin ya tentang penyebab isolasi sosial, keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan orang lain, dan kita akan melatih cara
berkenalan”
Waktu :
“Bapak/Ibu mau berapa lama kita bercakap-cakapnya? Bagiamna
kalau 10 menit? Bapak bersedia?”
Tempat :
“Tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau diruang tengah lagi?”
2. Tahap Kerja
“Dengan siapa bapak/ibu tinggal serumah?”
“Siapa yang paling dekat dengan bapak/ibu dirumah?”
“Siapa orang yang tidak dekat dengan bapak/ibu dirumah?”
“Apa yang membuat bapak tidak mau dekat dengan orang lain?”
“Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul
dengan orang lain?”
“Apakah hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain?”
“Nah kalau menurut bapak/ibu keuntungan berinteraksi menurut
bapak/ibu apa saja?”
“Kalau kerugian kalau bapak/ibu tidak memiliki teman apa?”
“Pak/bu bagaimana kalau sekarang kita mulai mencoba berkenalan
dengan orang lain, contohnya nama bapak/ibu siapa, senang dipanggil
apa? Bapak/ibu mau mencobanya?”
“Setelah bapak/ibu berkenalan dengan teman bapak/ibu, bapak/ibu bisa
menceritakan tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan, dan hal yang
menyenangkan yang lain”
3. Terminasi
“Bapak/ibu bagaimana perasaannya setelah bercakap-cakap dengan
saya?”
a. Evaluasi Subjektif
Menanyakan perasaan setelah melakukan SP1
b. Evaluasi Objektif
Respon klien apakah kooperatif atau tidak, ada kontak mata atau
tidak saat berinteraksi.
c. Tindak Lanjut
“Baiklah bapak/ibu berhubung waktu nya sudah selesai sesuai
kontrak yang telah ditentukan, kita akhiri saja pertemuan hari ini,
sekarang bapak/ibu bisa istirahat”
d. Kontrak yang akan datang (waktu, tempat, dan topik)
“Berhubung waktu sudah10 menit, sesuai dengan kesepakatan kita
tadi bagaimana kalau besok kita lanjutkan bercakap-cakap lagi, kita
bercakap-cakap lagi mengenai kemampuan yang dapat bapak
lakukan. Kira-kira bapak/ibu mau pukul berapa kita bercakap-
cakapnya? Bagaimana kalau pukul 09:30 WIB, bapak/ibu
bersedia? tempatnya mau dimana, bagimana kalau disini lagi?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP 2)

Hari/Tanggal :
Pertemuan :
SP 2 : Melatih kemampuan kedua yang dapat dilakukan
(Berkenalan dengan 1 orang)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
- Klien mengatakan tidak mau kegiatan apa-apa
- Klien mengatakan tidak mau berkenalan orang lain
DO:
- Klien tidak kooperatif
- Kontak mata masih kurang
- Klien tidak mau berinteraksi dengan orang
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mempraktikan cara berkenalan dengan orang lain
b. Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan bercakap-
cakap dengan orang lain
4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi kegiatan yang lalu
b. Memberikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara
berkenalan dengan 1 orang
c. Membantu klien memasukan kegiatan ke jadwal harian
B. Strategi Komunikasi Terapeutik
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bapak/ibu, masih ingat dengan
saya?’
b. Evaluasi/validasi
“Apakah ada keluhan yang dirasakan saat ini?’
“Bagaimana perasaan bapak bertemu dengan saya, bapak senang?”
c. Kontrak
Topik:
“Bapak/ibu seperti janji kemarin hari ini kita bercakap- cakap lagi
mengenai kemampuan kedua yang dapat bapak/ibu lakukan,
bapak/ibu hari ini kita mencoba berkenalan dengan orang lain ya
pak”
Waktu:
“Sesuai kontrak waktu kemarin ya pak/bu, 10 menit”
Tempat:
“Kita bercakap-cakapnya diruangan ini lagi ya pak/bu”
2. Tahap Kerja
“Baiklah pak/bu ini saya datang bersama teman saya yang sama
berdinas pagi, bapak/ibu bisa mulai berkenalan, apakah masih ingat
bagaimana cara berkenalan?”
“Sekarang kita mulai berkenalannya ya pak/bu. Wah bagus sekali
bapak, selain nama, alamat, hobby apakah ingin bapak tanyakan lagi
kepada saya dan teman saya?”
“Bapak/ibu biasa kegiatan apa yang bapak lakukan pada jam ini?”
“Setelah bapak/ibu berkenalan bagaimana kalau kita bercakap-cakap
mengenai apa yang sukai, apakah bapak/ibu mau bertanya kepada saya
dan teman saya juga dengan hal yang sama, iya bapak/ibu bagus”
“Selain itu kegiatan apa lagi yang biasanya bapak/ibu lakukan?
Bapak/ibu senang berolahraga? Coba bapak/ibu bisa melakukan
olahraga apa? Wah bagus sekali”.
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah melakukan berkenalan dengan
teman saya?”
a. Evaluasi Subjektif
Respon perasaaan klien setelah melakukan SP 2
b. Evaluasi Objektif
Respon klien selama melakukan kegiatan apakah kooperatif atau
tidak, ada kontak mata atau tidak, aktif ataub pasif
c. Tindak lanjut
“Baiklah pak/bu berhubung waktunya juga sudah menunjukan 10
menit kita akhiri saja ya pak bercakap-cakap pada hari ini,
bapak/ibu bisa melakutkan istirahatnya”
d. Kontrak yang akan datang (waktu, tempat, dan topik)
Topik :
“Bapak/ibu, tadi kita bercakap-cakap mengenai kemampuan yang
dapat bapak/ibu lakukan. Nah bagaimana kalau nanti setelah
makan siang bercakap-cakap lagi dan belajar cara berkenalan lagi,
apakah bapak/ibu bersedia?”
Waktu :
“Waktunya mau pukul berapa pak/ibu? Bagaimana kalau pukul
13:15 WIB?”
Tempat:
“Bapak/ibu mau dimana lagi tempatnya? Mau di meja makan atau
mau masih diruang tengah? Bagaimana kalau di ruang tengah saja
pak/bu, bapak/ibu bersedia?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP 3)

Hari/Tanggal :
Pertemuan :
SP 3 : Melatih kemampuan ketiga yang dapat dilakukan
(Berkenalan dengan 2 orang atau lebih)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
- Klien mengatakan ingin melakukan kegiatan berkenalan dengan 2 orang
atau lebih
DO:
- Klien mulai kooperatif
- Klien mulai mau menatap mata lawan bicara
- Klien mau berinteraksi dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus
a. Klien mampu berkenalan dengan 2 orang atau lebih
b. Klien dapat memasukan ke jadwal kegiatan harian

4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi kegiatan yang lalu
b. Memberikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara
berkenalan
c. Membantu klien memasukan kegiatan ke jadwal harian
B. Strategi Komunikasi Terapeutik
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bapak/ibu, masih ingat dengan
saya?’
b. Evaluasi/validasi
“Apakah ada keluhan yang dirasakan saat ini?’
“Kegiatan apa saja yang sudah bapak/ibu lakukan pagi ini?”
“Bagaimana perasaan bapak/ibu bertemu dengan saya, bapak
senang?”
c. Kontrak
Topik :
“Bapak/ibu seperti janji kemarin hari ini kita bercakap-cakap lagi
mengenai kemampuan ketiga yang dapat bapak/ibu lakukan,
bapak/ibu hari ini kita melakukan kegiatan berkenalan dengan 2
orang atau lebih ya pak/bu”
Waktu:
“Sesuai kontrak waktu kemarin ya pak/bu, waktunya 10 menit”
Tempat:
“Kita bercakap-cakapnya diruangan ini lagi ya”
2. Tahap Kerja
“Baiklah hari ini sesuai dengan janji kemarin ya pak/ibu kita akan
melakukan kegiatan berkenalan lagi, namun sekarang dengan jumlah 2
orang atau lebih”
“Bagaimana kalau kita mencoba berkenalan dengan teman-teman yang
satu kamar dengan bapak/ibu, kalau begitu sekarang kita ke ruang tidur
bapak/ibu ya, kita mulai berkenalan dengan teman-teman bapak/ibu,
sesampai di kamar nanti bapak langsung ajak teman bapak bersalaman
ya, bapak perkenalkan nama bapak”
“Nah sekarang kita lanjut bercakap-cakap dengan teman bapak/ibu,
barusan bapak/ibuy sudah berkenalan dengan teman sekamar
bapak/ibu, bapak/ibu sekarang sudah tahu nama-nama yang satu kamar
dengan bapak/ibu, bapak/ibu masih ingat nama-nama teman yang satu
kamar dengan bapak/ibu? Iya benar pak/bu”
“Bapak/ibu setelah berkenalan nanti bapak/ibu bisa melakukan
kegiatan bersama teman- teman bapak/ibu, seperti bercerita tentang hal
yang bapak/ibu sukai, nanti bapak/ibu juga bisa menanyakan hal yang
sama bapa teman-teman bapak/ibu”
“Sekarang bapak/ibu sudah punya teman dekat jadi kalau bapak/ibu
perlu bantuan nanti teman-teman bapak/bu bisa membantu, bapak/ibu
bisa bercakap-cakap dengan mereka agar bapa/ibu tidak kesepian”
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah melakukan kegiatan
berkenalan dengan 2 orang atau lebih pada hari ini?”
a. Evaluasi Subjektif
“Klien mengatakan saya senang dan saya akan memasukan ke
jadwal kegiatan harian”
b. Evaluasi Objektif
“Selama melakukan klien kooperatif, klien sudah berani menatap
mata lawan bicara, dank lien dapat merapihkan tempat tidurnya
sendiri”
c. Tindak lanjut
“Baiklah pak/ibu berhubung waktunya juga sudah menunjukan 10
menit kita akhiri saja ya pak/bu bercakap-cakap pada hari ini,
bapak bisa melakutkan istirahatnya”

Anda mungkin juga menyukai