Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN KETOASIDOSIS DIABETIK PADA

ANAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

069/SPO/MED/MHKN/X/2019 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Fiktorius Kuludong, MM
Direktur
Merupakan kedaruratan pada diabetes melitus (DM) tipe 1 sebagai akibat
Pengertian
kurangnya insulin dalam sirkulasi darah baik secara absolut maupun relatif.
1. Mengkoreksi dehidrasi.
2. Menghilangkan ketoasidosis.
Tujuan 3. Mengembalikan kadar gula darah mendekati normal.
4. Menghilangkan komplikasi terapi.
5. Mengidentifikasi dan mengatasi komplikasi yang muncul.
Kebijakan Penanganan ketoasidosis diabetik pada anak sesuai dengan prosedur medik.
Prosedur Dasar Tatalaksana KAD :
1. Terapi cairan.
2. Insulin.
3. Koreksi gangguan elektrolit.
4. Pemantauan.
5. Penanganan infeksi.

1. Terapi Cairan.
a. Apabila terjadi syok, atasi syok terlebih dahulu dengan memberikan
cairan NaCl 0,9% 20 ml/Kg dalam 1 jam sampai syok teratasi.
b. Resusitasi cairan selanjutnya diberikan secara perlahan dalam 36-48
jam berdasarkan derajad dehidrasi.
c. Selama keadaaan belum stabil secara metabolik ( Stabil bila kadar
bikarbonat natrium > 15 mEq/L, Gula darah < 200 mg/dl, pH > 7,3 )
maka pasien dipuasakan.
d. Perhitungan kebutuhan cairan resusitasi total sudah termasuk cairan
untuk mengatasi syok.
e. Apabila di temukan hipernatremia maka lama resusitasi cairan
diberikan selama 72 jam.
f. Jenis cairan resusitasi awal yang digunakan adalah NaCl 0,9% apabila
kadar gula darah sudah turun mencapai < 250 mg/dl cairan diganti
dengan D5%1/2NS.
2. Terapi Insulin.
Prinsip-prinsip terapi insulin:
a. Diberikan setelah syok teratasi dan resusitasi cairan dimulai.
b. Gunakan rapid (regular) insulin secara intravena dengan dosis insulin
antara 0,05-0,1 U/KgBB/Jam. Bolus insulin tidak perlu diberikan.
c. Penurunan kadar gula secara bertahap tidak lebih cepat dari 75-100
mg/dl/jam.
d. Insulin intravena di hentikan dan asupan peroral dimulai apabila secara
metabolik sudah stabil (Kadar biknat > 15 mEq/L, Gula darah < 200
PENANGANAN KETOASIDOSIS DIABETIK PADA
ANAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

069/SPO/MED/MHKN/X/2019 00 2/2

mg/dl, pH>7,3).
e. Selanjutnya insulin reguler diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5-
1 U/KgBB/Hari dibagi 4 dosis atau untuk pasien lama dapat digunakan
dosis sebelumnya.
f. Untuk terapi insulin selajutnya dirujuk ke dokter ahli endokrinoligi
anak.
3. Koreksi Elektrolit.
a. Tentukan kadar Natrium dengan rumus :
Kadar Na terkoreksi = Na + 1,6 (Kadar Gula darah – 100) / 100
(nilai gula darah dalam satuan mg/dl)
Pada hipernatremia gunakan cairan NaCl 0,45%
b. Kalium diberikan sejak awal resusitasi cairan kecuali pada anuria.
Dosis K = 5 mEq/KgBB perhari diberikan dengan kekuatan larutan 20-
40 mEq/L dengan kecepatan tidak lebih dari 0,5 mEq/Kg/jam.
c. Asidosis metabolik tidak perlu dikoreksi.
4. Pemantauan.
a. Observasi Ketat : Nadi, RR, Tekanan darah, pemeriksaan neuroligis,
kadar gula darah, Balance cairan, Suhu badan, Keton urin harus sampai
negatif.
b. Perhatikan adanya penurunan kesadaran dalam 24 jam pertama terapi
sebagai tanda awal edema serebri.
Jika ada kecurigaan adanya edema serebri berikan manitol dengan
dosis 1-2 gr/Kg IV tetesan cepat.
Buat CT Scan Otak.
5. Penanganan infeksi.

Unit Terkait WARD INTERMEDIATE, PICU.

Anda mungkin juga menyukai