1. Judul : Penatalaksanaan KAD dan DM tipe 1 pada Anak Usia 15 Tahun
2. Nama Pengarang : Ria Janita Riduan, Syazili Mustofa 3. Tahun Terbit dan Volume : April 2017/ Volume 7, No 2 4. Penerbit : Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 5. Tujuan : untuk meningkatkan kemampuan dalam penatalaksanaan ketoasidosis diabetik pada pasien anak usia 15 tahun.
6. Metode : Metode yang akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan pasien
dengan gangguan fungsi, gerak, dan motor kontrol akibat lesi di sistem saraf pusat adalah konsep Bobath. Dengan pemberian 8 kali intervensi dilihat adanya peningkatan dalam kontrol postural dan nyeri yang berkurang pada area bahu. 7. Hasil: Penatalaksanaan pasien dilakukan dengan terapi medikamentosa. Terapi medikamentosa yang dilakukan yakni pemberian Intra Venous Fluid Drip (IVFD) NaCL 0,9% 25 gtt makro/menit, pemasangan kateter urin, pemberian insulin awal dengan dosis 10 UI dalam NaCl 100 cc kecepatan 7 cc/jam, injeksi ranitidin 1 amp/12 jam, injeksi ceftriaxon 1 gr/12 jam. Dilakukan pemberian diet DM 3000 kalori, pemantauan kadar GDS/4 jam, perhitungan diuresis, balance cairan, input, output serta Incisible Water Loss (IWL). 8. Pembahasan: Agar tata laksana KAD dapat berjalan dengan baik maka diperlukan pemantauan yang ketat. Selama fase akut pemantauan tanda vital dilakukan setiap jam. Pemeriksaan gula darah sewaktu dilakukan setiap jam dan bisa dikonfirmasi dengan pemeriksaan gula darah vena jika terdapat penurunan gula darah yang terlalu drastis. Pemeriksaan analisis gas darah dilakukan setiap 2 jam dalam 12 jam pertama dan selanjutnya dilakukan setiap 4 jam. Keton darah (β-hidroksibutirat) atau keton urin dilakukan setiap 2 jam.23 Pemeriksaan status neurologis dilakukan setiap jam dan jika diperlukan tiap 20-30 menit terutama jika didapatkan edema serebri. Jumlah insulin yang diberikan dan jumlah cairan yang masuk serta keluar perlu dipantau untuk menghindari pemberian cairan yang berlebihan. 9. Kesimpulan: Ketoasidosis diabetik merupakan suatu kondisi akut dan mengancam jiwa akibat kekurangan insulin relatif atau absolut yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis, serta ketonemia/ketonuria. Manifestasi klinis KAD sangat bervariasi dan seringkali menyerupai gejala klinis penyakit lain. Kemampuan mengenali gejala klinis KAD dan mendiagnosis KAD merupakan bagian terpenting tata laksana KAD. Tata laksana KAD selanjutnya adalah koreksi cairan yang adekuat, pemberian insulin yang tepat, koreksi asidosis dan elektrolit serta pemantauan yang ketat. Sebagian besar kematian pada DMT1 timbul akibat edema serebri. Pengenalan tanda-tanda KAD dan tata laksana yang cepat dan tepat dapat menurunkan mortalitas, morbiditas dan menekan biaya rawat akibat KAD. Pencegahan dengan suatu program yang komprehensif dan terintegrasi merupakan suatu langkah terpenting untuk menghindari berulangnya KAD. 10. Key words: DM tipe 1, ketoasidosis diabetik, penatalaksanaan.