VASKULER ACCIDENT/CVA
DISUSUN OLEH:
Kelompok : 2
1. Mariska Regina
2. Katrina Susilawati
3. Nofridy Handayani
4. Evenicha Sinuraya
5. Juni Yanti Tampubolon
6. Martha Junita Situmorang
7. Asni Kharisma Zebua
8. Mercy Nifaty Gulo
9. Semirani Waruwu
T.A 2018/2019
BAB 1
Pendahuluan
Tinjauan Teoritis
Menurut WHO, stroke adalah tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak lokal dengan gejala-gejala yang berlangsung 24 jam atau lebih
yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Mansjoer (2000), etiologi stroke dan persentase mempengaruhinya antara lain:
Area edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar dari area infark itu
sendiri. Edema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang-kadang sesudah
beberapa hari. Dengan berkurangnya edema klien mulai menunjukan perbaikan
(Muttaqin, 2008). Karena trombosit biasanya tidak fatal, jika tidak terjadi perdarahan
masif. Oklusi pada pembuluh darah serebri oleh embelus menyebabkan edema dan
nekrosis di ikuti trombosis. Jika terjadi infeksi sepsis akan meluas pada dinding
pembuluh darah, maka akan terjadi abses atau ensefalisis, atau jika sisa infeksi berada
pada pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh
darah. Hal ini menyebabkan pendarahan serebri, jika aneurisma pecah atau ruptur.
1. Hipoksia cerebral
2. Penurunan aliran darah cerebral
3. Meluasnya area cidera (Smeltzer, C Suzanne, 2002)
2.1.6 Prognosis
Menurut (Doenges dkk, 2000) pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada
penyakit stroke adalah:
http://strokehemoragik1.blogspot.com/2015/04/asuhan-keperawatan-stroke
hemoragik.html