Anda di halaman 1dari 18

KONTUSIO SEREBRI

Oleh :
Iqlima Farah Zanaria Putri Igor, S.Ked 04054821820084
Putri Indah Wulandari Ray Pura S.Ked 04084821921132

Pembimbing:
Dr. Masita Sp.S
OUTLINE
BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KESIMPULAN


Pendahuluan

Menurut Brain Injury Salah satu bentuk menurut Riskesdas


Cedera (injury) Assosiation of cedera kepala 2018 adalah 11,9
merupakan suatu America, cedera yang sering %, meningkat 3,7%
keadaan yang kepala adalah suatu terjadi adalah dibandingkan tahun
ditandai adanya kerusakan pada contusio serebri, 2013. Dari 11,9%
stimulus patologis kepala, bukan yang merupakan cedera kepala,
yang melampaui bersifat kongenital perdarahan kecil / sebanyak 13,9%
kemampuan ataupun degeneratif, petechie pada terjadi di Sumatera
pemulihan tetapi disebabkan jaringan otak Selatan, yang
(recovery) suatu sel oleh akibat pecahnya 71,2% diakibatkan
atau jaringan. serangan/benturan pembuluh darah karena bermotor.
fisik dari luar. kapiler.
Anatomi Kepala
EASY TO CHANGE COLORS.
You can simply impress your audience
and add a unique zing and appeal to
your Presentations.

EASY TO CHANGE COLORS.


You can simply impress your audience
and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
Kontusio Serebri
Defisini
Kontusio serebri terjadi karena impaksi kepala
secara langsung menyebabkan gangguan pada
permukaan intracranial hingga defisit fokal
neurologis. Kontusio serebri adalah tipe cedera
otak fokal yang menyebabkan lebam di jaringan
otak.
Etiologi
1. Kecelakaan lalu lintas

2. Jatuh

3. Trauma benda tumpul

4. Kecelakaan kerja

5. Kecelakaan rumah tangga

6. Kecelakaan olahraga

7. Trauma tembak dan pecahan tembok


Epidemiologi
Berdasarkan WHO tahun 2009, hampir 12,1/100.000
manusia ditemukan tidak bernyawa akibat kecelakaan lalu
lintas setiap tahunnya dan 63% nya merupakan pengendara
ataupun penumpang di atas motor.
Di Indonesia, prevalensi cedera kepala menurut Riskesdas
2018 adalah 11,9 %, meningkat 3,7% dibandingkan tahun
2013. Dari 11,9% cedera kepala, sebanyak 13,9% terjadi di
Sumatera Selatan, yang 71,2% diakibatkan karena bermotor.
Benturan otak dengan bag
dalam otak (tuberositas
irreguler) di lobus inferior
frontal&temporal

Terus menerus Cairan pindah ke Perbedaan Kerusakan dinding Tarikan/terputar/ter


edema serebri parenkim otak tekanan kapiler putusnya sel syaraf
intravaskuler&inte
rstitial

Mendorong bagian Lobus yang sering terkena: Lobus frontal, Kontusio sering membesar dalam 12-24
otak yg lain  temporal, dan oksipital (Adam & Victor’s jam. Dalam beberapa kasus, terjadi
herniasi serebri Principal Neurology 10th ed) setelah >1 hari posttrauma
Sumber: Prins, Mayumi., et al.2013. The
Pathophysiology of Traumatic Brain Injury at a
Glance. Dis Model Mech 6(6):1307-1315
MANIFESTASI KLINIS

Gejala klinis tergantung pada Nervus vestibular:


Nervus olfaktorius: tarikan pada
lokasi, ukuran lesi, dan derajat Gangguan
bulbus olfaktorius
trauma kepala pendengaran/keseimbangan

Nevus optikus:
Lobus frontal: sakit kepala, mual Trauma lobus frontal, biasa
muntah, gangguan memori, terjadi diplopia segera timbul krn
berbicara, ↓ kognitif edema otak

Nervus okulomotoriik:
Lobus temporal: tinnitus, ↓ memori,
berbicara ptosis
Sumber: Merritt’s Neurology 13th edition. 2015. USA: McGraw-Hill Companies.
DIAGNOSIS
Sadar  anamnesis
Tidak Sadar  primary survey

“Salt”  lesi kecil hiperdens


dari pembuluh darah
“Pepper”  lesi hiperdens dari
edema jar. Otak sekitar
Ensefalopati akut
dan kronis akibat
trauma
Epilepsi Post
trauma

KOMPLIKASI Hidrosefalus post


trauma Penyakit serebral dan
Sindrom ekstrapiramidal
Disfungsi setelah trauma kepala
Otonom
Tatalaksana
CIDERA KEPALA SEDANG CIDERA KEPALA BERAT

CIDERA KEPALA RINGAN


- Px bagus  dipulangkan - Primary Survey
- Pulang  kesadaran pulih, CT
Scan & Pemeriksaan Neurologis - Px tdk sadar  O2 (waktu 4-6
normal - Px dgn disorientasi, defisit menit to irreversible brain damage)
neurologis, CT scan tdk
INTERVENSI BEDAH
memerlukan intervensi bedah  - Px sadar  nyeri leher; fraktur
- Pemberian obat  analgesik, anti ICU 24 jam u/ progesivitias
mual&muntah servikal  collar neck - PROGESIVITAS
PERDARAHAN
- Edukasi  membatasi kegiatan - O2, head up 30˚ Mannitol
sehari-hari dahulu, membawa ke 20%(0,5-1gr/kgbb), balance
IGD apabila ada gejala penurunan cairan&elektrolit, antibiotik
kesadaran, pusing, mual&muntah ceftriaxone 1gr IV, nutrisi,
proyektil phenytoin 100 mg/IV lanjut
3x5mg/kgBB PO
Prognosis
Menurut Harrison Neurology in Clinical Medicine 3rd
ed, mengatakan bahwa pasien dengan GCS <5
akan meninggal dalam waktu 24 jam. Makin
lanjutnya usia dapat meningkatkan angka mortalitas

Menurut Adam & Victor’s Principle of Neurology 10th ed,


pasien dengan trauma kepala berat yang mengalami
koma berhari-hari, dapat menimbulkan ketidakmampuan
dari kognitif, kecacatan, dan perubahan personalitas.
Kesimpulan
Kontusio serebri merupakan tipe cidera otak fokal tatalaksana yang tepat tergantung dari
dan termasuk trauma intraaksial, yang ringan-beranya trauma kepala yang
menyebabkan lebam di jaringan otak. Patofisiologi terjadi untuk menghindari komplikasi
dari kontusio serebri sendiri terjadi akibat adanya yang dapat muncul. Prognosis dari
mekanisme coup dan countercoup yang kontusio serebri antara lain dari faktor
disebabkan oleh proses akselerasi-deselerasi dan usia, skor motorik, reaktivias pupil,
rotasi, yang terjadi secara bersamaan atau tidak. hipoksia, klasifikasi CT, dan perdarahan
Proses-proses tersebut menyebabkan adanya subarachnoid.
gejala klinis antara lain penurunan kesadaran, sakit
kepala, pusing, emosi, dan penurunan fungsi
kognitif. Serta, gejala klinis yang ditimbulkan
apabila terkena nervus kranialis karena adanya
penekanan pada lokasi tersebut.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai