Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

SEPTEMBER 2018

KESULITAN INTUBASI PADA KASUS CHOLELITHIASIS DENGAN


OBESITAS

Disusun oleh :
Agus Salim Sani

Pembimbing :
Dr.Dian Wirdiyana.M.Kes.Sp.An,

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


KEPANITERAAN ANESTESIOLOGI RSKD PELAMONIA
2018
DEFINISI

• Intubasi trakea adalah tindakan


memasukan pipa trakea ke dalam
Intubasi trakea melalui rima glottis,
Trakea
sehingga ujung distalnya berada
kira-kira diproximal trakea
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny SI
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 80 tahun
• Berat Badan : 77 kg
• Tinggi Badan : 1,5m
• IMT : 34,22 (SG Obesitas)
• Agama : Islam
• Alamat : Jl. Gunung Latimojong
• No. RM : 630813
• Diagnosis : Cholelithiasis
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Nyeri Perut
• Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke UGD RS Pelamonia dengan keluhan nyeri perut pada bagian kanan atas
yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, namun memberat sejak 1 hari yang lalu. Pasien tidak
mengeluh adanya mual (+), muntah (+). Riwayat hipertensi ada dengan pengobatan yang
terkontrol. Tidak ada riwayat asma, ginjal, dan hepar.
• Riwayat penyakit dahulu :
Hipertensi (+) tidak terkontrol
Dislipidemia (+)
DM (-)
Riwayat asma disangkal
• Riwayat alergi makanan dan obat disangkal
• Riwayat penyekit keluarga tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
• GCS
E4V5M6 = 15
• Vital Sign
Tekanan darah : 180/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,5C
Pernafasan : 20 /menit
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
Abdomen :
• Inspeksi : Perut datar dan tidak ada lesi
• Auskultasi : Peristaltik ada kesan normal
• Perkusi : Timpani
• Palpasi : Nyeri tekan pada regio quadran kanan atas dan
daerah epigastrium, hypocondrium sinistra.
Pemeriksaan Fisik
• Ekstremitas : Dalam batas Normal
Pemeriksaan Nilai normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hematologi
Hemoglobin 12.7 g/dl 11,5-16 g/dL
Leukosit 10,33 x103/L 4.0-10.0 103/mm3
Hematokrit 37% 37-47%
Eritrosit 4.13x106/L 3.80-5.80x106/L
Trombosit 286000/L 150000-500000/L
Kimia Klinik
SGOT 18.0 U/L < 31 U/L
SGPT 14.0 U/L < 32 U/L
Ureum 44.0 mg/dl 10-50 mg/dL
Creatinin 1.1 mg/dl 0,60-0,90 mg/dL
GDS 98 mg/dl ≤ 200 mg/dL

HBsAg Non Reaktif Non Reaktif


ELEKTROLIT

Nattrium 123 mmol/L 136-145mmol/L

Kalium 5,30 mmol/L 3,5-5,1 mmol/L

Clorida 99 mmol/L 98-106 mmol/L


KESAN ANESTESI
• ASA 2 dengan Geriatri, Hipertensi yang terkontrol

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan yaitu :
– Intravena fluid drip (IVFD) RL 20 tpm
– Pro Laparoscopy
– Informed Consent Operasi
– Konsul ke Bagian Anestesi
– Informed Conset Pembiusan
• Dilakukan operasi dengan general anestesi dengan status ASA II
LAPORAN ANESTESI

Diagnosis Pra Bedah


• Kolelitiasis dan Hipertensi Grade II
Diagnosis Pasca Bedah
• Kolelitiasis
Penatalaksanaan Preoperasi
• Infus RL 117 CC/jam = 936 cc/jam
Penatalaksanaan Anestesi

• Jenis Pembedahan : Laparoskopi


• Jenis Anestesi : General Anestesi
• Teknik Anestesi : Inhalasi Semi Closed dengan intubasi Endotraceal Tube
• Premedikasi : Midazolam 5 mg
Fentanyl 120 mg
• Induksi : Propofol 100 mg
• Relaksasi : Atracurium 10 mg
• Maintanance : O2, N2O,sevoflurane
• Respirasi : Spontan
• Posisi : Supine
INTUBASI ENDOTRAKEAL

• Tujuan dilakukannya tindakan Indikasi


intubasi endotrakhea adalah • Beberapa keadaan trauma
untuk membersihkan saluran jalan nafas atau obstruksi
trakheobronchial, yang tidak memungkinkan
mempertahankan jalan nafas untuk dilakukannya intubasi.
agar tetap paten, mencegah • Penurunan kesadaran Tindakan yang harus
aspirasi, serta mempermudah • Hipoksemia dilakukan adalah
pemberian ventilasi dan cricothyrotomy pada beberapa
oksigenasi bagi pasien • Obstruksi jalan napas
• Manipulasi jalan napas kasus.
operasi.
• Trauma servikal yang
memerlukan keadaan
imobilisasi tulang vertebra
servical, sehingga sangat sulit
Tujuan untuk dilakukan intubasi.

Kontraindikasi
Persiapan Alat dibutuhkan
STATICS

T ube ,Pipa
T ape,Plester,Hepafix

A
endotrakeal
Scope,Laringoskop,Stetoskop
irway,(Guedel

orotracheal airway

C s uction
Introducer(Stilet) onnector
KESULITAN INTUBASI

Menurut Difficult Airway Society (DAS) 2015, suatu intubasi


dikatakan sulit jika seorang dokter anestesi berpengalaman butuh
lebih dari sepuluh menit atau lebih dari tiga kali untuk sebuah
intubasi endotrakeal yang sukses.
Dikatakan sulit intubasi apabila pada penglihatan terlihat derajat
III atau IV. Sedangkan pada kasus didapatkan laryngoskop
grade III.
Derajat I : Pita suara terlihat.
Derajat II : Hanya sebagian pita suara terlihat.
Derajat III : Hanya epiglottis yang terlihat.
Derajat IV : Epiglottis tidak terlihat samasekali.
Pelatihan manajemen nasional kegawatdaruratan
jalan nafas US mencanangkan metode LEMON

• L= Look externally
• E= Evaluate the 3-3-2 rule
• M= Mallampati
• O= Obstruction
• N= Neck mobility
Penatalaksanaan
Intubasi Jalan Napas
Sulit
Komplikasi intubasi Kesulitan intubasi Ekstubasi

• Selama intubasi • Leher pendek berotot • Ekstubasi ditunda sampai


• Trauma gigi geligi • Mandibula menonjol pasien benar-benar sadar,
• Laserasi bibir, gusi, • Maksila/gigi depan jika:
laring menonjol • Intubasi kembali akan
• Merangsang saraf • Uvula tak terlihat menimbulkan kesulitan
simpatis • Gerak sendi temporo- • Pasca ekstubasi ada
• Intubasi bronkus mandibular terbatas risiko aspirasi
• Intubasi esophagus • Gerak vertebra servikal • Ekstubasi dikerjakan pada
terbatas umumnya pada anestesi
• Aspirasi
sudah ringan dengan
• Spasme bronkus catatan tak akan terjadi
• Setelah ekstubasi spasme laring.
• Spasme laring • Sebelum ekstubasi
• Aspirasi bersihkan rongga mulut
• Gangguan fonasi laring faring dari sekret
• Edema glottis-subglotis dan cairan lainnya.
• Infeksi laring, faring,
trakea
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai