Anda di halaman 1dari 5

Soal Etik dan Kaidah Dasar Moral

Disusun oleh:
Anis Nur Fatimah
Eni Siti Nuraeni
Farah Balqis A
I Wayan Yoga M
Rachel Maya
Vina Hardianti

4151141434
4151141009
4151141410
4151141001
4151141436
4151141431

SKENARIO
Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun, bernama Tn K datang ke UGD RS Swasta
dengan kondisi penurunan kesadaran dan luka di kepala dan dada. Pasien diantar oleh
keluarga dengan menggunakan kendaraan umum dan dibawa dengan blankar. Keluarga
pasien mengatakan bahwa pasien mengalami kecelakaan kendaraan bermotor roda dua tanpa
menggunakan helm. Menurut saksi yang berada di tempat kejadian, pasien bertabrakan
dengan mobil dalam kondisi kecepatan yang tinggi hingga terpental dari motornya sejauh 2
meter dan dadanya terkena stank motor.
Setelah dilakukan pemeriksaan, tampak luka di sekitar kepala pasien dan keluar darah
kedua telinga pasien. GCS 7. Eye 2, motoric 2, verbal 3, pasien mengerang-ngerang tidak
jelas. TD 90/50 mmHg, Respirasi 40x/m, suhu 37,1 C. pada pemeriksaan fisik didapatkan
darah yang keluar dari kedua telinganya dan memar di kedua matanya. Pada pemeriksaan
thorax didapatkan memar di dada sebelah kirinya dan dadanya terlihat lebih cembung dan
juga pasien terlihat seperti sesak.
Karena kondisi pasien Tn K membutuhkan penanganan intensif dan pemasangan
ventilator sehingga dokter IGD menelfon dokter ICU untuk menanyakan apakah ruang ICU
masih dapat menampung pasien dengan kebutuhan ventilator. ICU di rumah sakit tersebut
hanya dapat menampung 10 bed dengan 3 ventilator yang tersedia dan semua sudah
digunakan. 3 ventilator tersebut sudah digunakan oleh pasien:
-

Tn Z, usia 30 th ARDS

Ny H, usia 78 tahun stroke perdarahan intraserebral

Ny Y, usia 38 tahun syok hipovolemik e.c perdarahan dan asidosis metabolik

Maka dari itu, dokter menilai bahwa dari ketiga pasien tersebut yang memungkinkan
untuk dilepas ventilatornya yaitu Ny. H. Hal tersebut karena pada Ny. H ini sudah terjadi
herniasi. Ny.H sudah tidak merespon terhadap terapi dan semua rangsangan. Pada Ny. H juga

sudah terdapat stress ulcer. Sedangkan kedua pasien yang lain tanda vital tidak ada masalah.
Hal tersebut menunjukan kemungkinan hidupnya lebih tinggi dibandingkan dengan Ny.H.
NY. H berusia 78 tahun dengan kondisi penurunan kesadaran sejak 6 hari yang lalu
yang disebabkan oleh stroke perdarahan intraserebral. Berdasarkan hasil pemeriksaan
penunjang dengan menggunakan CT Scan, perdarahan massif yang ditemukan di region
temporal dan ganglia basal. Pasien sudah diberikan penanganan sesuai prosedur (hanya
menggunakan mayo) tetapi setelah 3 hari dirawat keadaan makin memburuk. Pasien
mengalami kesulitan bernafas dengan penyimpangan nilai analisa gas darah PO2 58mmHg,
sehingga di pasang ventilator mekanik.
Dokter yang sedang bertugas di ICU memutuskan ventilator yang dipakai oleh Ny.H
yang berusia 78 tahun diberikan kepada Tn K. dokter tersebut berpikir bahwa Tn.K ini
merupakan pasien gawat darurat dan memiliki kemungkinan hidup yang lebih tinggi.
Kemudian dokter ICU memberi penjelasan kepada keluarga Ny. H bahwa pasien sudah sulit
untuk kembali, karena keadaan pada saat ini pasien sudah tidak merespon terhadap semua
terapi dan pasien hanya bisa bertahan dengan bantuan alat saja. Keluarga pasien merasa tidak
terima dan bersih kukuh untuk mempertahankan pasien. Keluarga pasien juga merasa
memiliki hak untuk tetap dirawat di ICU karena salah satu anak pasien bekerja di Rumah
sakit ini sebagai kepala ruangan bangsal penyakit dalam.
Tn K merupakan seorang buruh pabrik, yang seluruh biaya kesehatannya ditanggung
oleh perusahaannya.
1. Berdasarkan skenario diatas, alasan apa yang paling baik dan bermakna untuk melepas
ventilator Ny. H?
a. Tidak membunuh pasien Tn. K
b. Menghargai hak sehat pasien
c. Menghargai hak menentukan nasib sendiri
d. Menjamin harkat dan martabat manusia
e. Mempertahankan pasien yang memiliki harapan hidup lebih tinggi
2. Dokter ICU menyarankan ventilator Ny.H untuk dilepas karena karena keadaan Ny. H
suadah tidak merespon terhadap semua terapi dan pasien hanya bertahan dengan bantuan
alat saja. Keluarga Ny. H menolak saran apa yang diutarakan dokter ICU. Dokter ICU
tidak bisa menolak keputusan keluarga Ny. H. Prinsip bioetik apa yang digunakan dokter
ICU?
a. Beneficence

b. Non-maleficence
c. Justice
d. Autonomy
e. Empaty
3. Keluarga Ny. H mengutarakan bahwa Ny. H juga merasa memiliki hak untuk tetap
dirawat di ICU karena salah satu anak pasien bekerja di rumah sakit tersebut sebagai
kepala ruangan bangsal penyakit dalam. Pembuatan keputusan yang dibuat oleh dokter
pada keadaan Ny H untuk tidak melepaslan ventilator, didasari pada pendekatan etika
klinis?
a. Medical indication
b. Patient preference
c. Quality of life
d. Contextual features
e. Guidance cooperation
4. Pada kasus diatas, dilema etik apa yang terjadi pada kasus Ny H dan Tn K?
a. Beneficence dan Non-maleficence
b. Justice dan Non maleficence
c. Autonomy dan Non-maleficence
d. Beneficence dan Justice
e. Beneficence dan Autonomy
5. Dokter yang sedang bertugas di ICU memutuskan ventilator yang dipakai oleh Ny.H
yang berusia 78 tahun diberikan kepada Tn K. Kaidah dasar moral apa yang berlaku pada
tindakan dokter tersebut?
a. Beneficence
b. Autonomi
c. Justice
d. Nonmaleficene
e. Beneficene dan justice

6. Dokter yang sedang bertugas di ICU memutuskan ventilator yang dipakai oleh Ny.H
yang berusia 78 tahun diberikan kepada Tn K, namun keluarga Ny.H tidak
menyetujuinya. Apa yg seharusnya dilakukan oleh dokter tersebut?
a. Tetap berusaha menjelakan kepada keluarga Ny..H
b. Merujuk Tn. K ke rumah sakit yang menyediakan ventilator dengan
menstabilkannya terlebih dahulu
c. Tetap memaksa keluarga Ny..H untuk melepas ventilator
d. Tidak menghiraukan kedua pasien tersebut
e. Langsung merujuk Tn.K tanpa menstabilkannya terlebih dahulu
7. Selain memperhatikan kaidah dasar moral Autonomy pada kasus Ny. H, yang menjadi
alasan kuat mengapa dokter tidak dapat melepas ventilator Ny. H adalah?
a. Euthanasia
b. Malpraktik
c. Pelanggaran hak
d. Risiko Medik
e. Nilai kekeluargaan karena Ny.H adalah ibu dari Kepala Bagian di RS tempat
dokter bekerja
8. Mengapa dokter memikirkan untuk melepas ventilator Ny.H dibanding ventilator pasien
lain yang dirawat di ICU?
a. Prognosis pasien lain termasuk Tn. K lebih besar apabila ventilator digunakan.
b. Ny. H sebenarnya sudah dalam kondisi futile.
c. Dokter menilai kasus Tn.K lebih darurat sehingga diprioritaskan.
d. Kondisi pasien lain merupakan indikasi mutlak dipasangnya ventilator.
e. Semua benar
9. Apabila pada kasus Ny. H keluarga pasien ini meminta untuk dilakukan euthanasia
terhadap dirinya. Apa alasan yang tepat untuk mengabulkan euthanasia pada pasien ini?
a. Usia pasien sudah sangat tua
b. Pasien membayar dalam jumlah besar
c. Euthanasia menghilangkan perderitaan pasien
d. Permintaan pasien
e. Hak manusia untuk mengkahiri kehidupan mereka sendiri

10. Pasal berapa yang mengatur tentang euthanasia di Indonesia?


a. Pasal 345 KUHP
b. Pasal 344 KUHP
c. Pasal 340 KUHP
d. Pasal 338 KUHP
e. Semua benar
11. Apa alasan yang paling tepat mengapa dokter tidak dapat memaksakan untuk melepas
ventilator Ny. H meskipun Tn. K lebih membutuhkan?
a.

Karena Ny. H anggota keluarga kepala ruangan penyakit dalam

b.

Karena Ny. H lebih dahulu dirawat sehingga lebih berhak

c.

Karena dokter sudah terikat perjanjian terepeutik dengan Ny. H sebagai pasien

d.

Karena Tn. K masih dapat dirujuk

e.

Semua benar

12. Jika dokter memaksakan untuk melepas ventilator dan Ny. H meninggal, apakah dokter
dapat dikatakan malpraktek?
a.

Ya, karena saat memakai ventilator Ny. H masih hidup dan setelah dilepas terjadi
perburukan

b.

Ya, karena dokter memaksakan kehendaknya sendiri

c.

Tidak, karena pasien sudah mati batang otak yang secara klinis dan hukum diakui
sudah meninggal

d.

Tidak, karena dokter sudah menjalankan SOP dan pasien sesungguhnya sudah mati
batang otak namun dokter menyalahi perjanjian antara dokter dan pasien serta
melakukan pelanggaran disiplin kedokteran

e.

Semua jawaban salah

Anda mungkin juga menyukai