reproduksi. Secara normal konsepsi berhasil dalam 12 bulan pada 80% pasangan
pria, sepertiga yang kedua oleh faktor dari wanita dan sepertiga liannya dari
faktor-faktor yang berkontribusi dari keduanya. Oleh karena itu faktor pria paling
pasangan sebagai unit dalam pemeriksaan dan pengobatan, dan untuk memproses
infertilitas dari faktor pria seharusnya diproses secara logis dengan pemeriksaan
pemeriksaan yang efisien dan mencegah pemeriksaan atau prosedur yang tidak
perlu.
TEMUAN KLINIS
Riwayat Pasien
Hal yang penting dari pengelolaan kasus infertil adalah dari anamnesis
riwayat penyakit dan fisikal diagnostik. Poin-poin yang tertera pada tabel 45-2
baik dengan partner yang sekarang maupun dengan yang sebelumnya. Pencatatan
dokter sangat membantu menjelaskan hasil diagnostik akhir dari dan riwayat
dari kehamilan sebelumnya. Riwayat infeksi pada alat kelamin atau salfingitis
suhu basal tubuh, pemeriksaan LH pada urin dan tingkat progsteron serum,. Fase
luteal dapat ditentukan dari biopsi endometrium atau tingkat progesteron serum.
koitus pada waktu yang tepat dapat mengevaluasi mukus serviks, semen yang
terdapat di dalam serviks dan sperma yang mampu bertahan di mukus serviks.
(torsio). Hampir 50% pria dengan riwayat kriptokismus bilateral dan 30% dengan
plasty) atau diseksi nodus limfatikus pada kanker testis memungkinkan menjadi
penyebab ejakulasi retrograd atau hilangnya fase emisi semen. Sama halnya
maupun impotensi. Pada kedua vas deferens dan testis bisa terjadi trauma selama
mengakibatkan atrofi testis atau jika terjadi setelah masa pubertas besar
dari bronkiektasis kronis, inusitis, situs inversus dan sprematozoa imotil. Pada
(tidak adanya sperma tozoa). Kebanyakan pria dengan kistik fibrosis mempunyai
kelainan kongenital yaitu tidak adanya saluran vas defferen dan vesikulus seminal
pada pasienini disertai dengan volume semen yang rendah, kegagalan koagulasi
obstruksi dari dari duktus reproduksi atau rusaknya organ-organ seksual sekunder.
Hampir 10% dari pasien yang menderita orchitis akibat infeksi virus MUMPS
paska pubertas memungkin terjadinya kerusakan testis yang berat. Penyakit yang
ini Buch dan Havlovek menmukan bahwa 6-7 minggu setelah demam
spermatozoa matur dan terdapat variasi waktu transport dalam duktus. Oleh
karena itu hal-hal yang terjdi pada 3-6 bulan sebelumnya sangatlah penting.
Suatu bentuk gonadotoksin, apakah yang berasal dari pekerjaan,
epitelium germinal testis dan juga berbahya untuk fungsi sel Leydig. Agen-agen
spermatogenesis. Efek radiasi tergantung dari jumalah dosis yang diterima dan
yang digunakan luas dalm pertanian ditemukan bahwa suatu toksin terhadap
testis. Demikian juga sudah diketahui sebagai toksin organ reproduksi sejak
alkohol terhadap hepar, alkohol menurunkan testosteron secara akut dan kronis.
testosterone serum.
Penelitian tahun 1960 menunjukkan bahwa kelebihan panas pada pria
dalam jangka waktu tertentu mempengruhi densitas sperma. Suhu yang lebih
tinggi dari normal pada pria dengan kriptokismus dan varikokel menujukkan
tidak menggunakan sauna, atau penggunan celana nilon yang ketat karena dapat
agama. Perhatian dalam penggunaan lubrikan. Lubrikan seperti K-Y jelly, Lubifax
dan Keri Lotion, ataupun saliva, telah diketahui menyebabkan kerusakan motilitas
sperma ketika diuji in vitro. Sebaliknya putih telur mentah, , minyak dari kacang
tanah, minyak sayur dan petroleum jelly tidak mengganggu motlitas secara in
vitro. Waktu optimal kiotus tiadk dipahami oleh kebanyakan pasangan. Karena
sperma bertahan dalam mukus serviks dan kripta servikal sekitar 48 jam, koitus
yang paling efektis adalah setiap 48 jam pada waktu puncak ovulasi. Hal tersebut
memungkinkan sperma viabel berada dalam waktu 12-24 jam periode ketika
salah satu jenis obat yang digunakan pada pengobatan kolitis ulserativa
diberikan oleh dokter pada kasus infertilitas pada pria juga memberikan efek
sebagai kontrasepsi pria. Efek ini pada spermatogenesis bersifat sementara dan
harus jelas. Kecuali kerusakan testis yang berat atau dalam waktu tertentu telah
berlalu yang menyebabkan kemunduran dari organ seks sekunder dan kegagalan
sel Leydig yang terjadi setelah pubertas sulit untuk didiagnosis secara klinis.
Keluhan penurunan libido atau ereksi yang lemah berhubungan dengan penurunan
fungsi testis yang didahului riwayat perubahan dalam mencukur rambut tubuh,
janggut dan rambut tubuh yang cepat (lebih dari 6-12bulan) harus menjadi suatu