Anda di halaman 1dari 53

GANGGUAN MENTAL

ORGANIK

L/O/G/O
F00-F09 Gangguan Mental Organik
F00 Demensia pada Penyakit Alzheimer
F01 Demensia Vaskular
F02 Demensia Pada Penyakit Lain YDK
F03 Demensia YTT
F04 Sindrom Amnesik Organik bukan Akibat Alkohol dan
Zat Psikoaktif Lainnya
F05 Delirium Bukan Akibat Alkohol dan Psikoaktif
Lainnya
F06 Gangguan Mental Lainnya Akibat Kerusakan dan
Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik
F07 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Akibat
Penyakit, Kerusakan dan Disfungsi Otak
Pendahuluan
• Gangguan Mental Organik (GMO) adalah gangguan mental
yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau otak.
– Disfungsi primer: penyakit, cedera, atau rudapaksa pada
otak menyebabkan gangguan fisiologis pada otak;
– Disfungsi sekunder : penyakit pada tubuh (di luar otak)
secara sistemik menimbulkan gangguan fisiologis pada
otak

• Penegakkan diagnosis GMO, memerlukan bukti riwayat


penyakit, pemeriksaan fisik dan laboratorium yang menyokong.

• Bahan pertimbangan utama dan pertama apabila pasien


datang dengan gejala mental.

• Apabila diagnosis itu luput dari perhatian terapi simptomatis,


namun etiologi organiknya tidak ditatalaksana kondisi dapat
bertambah parah bahkan fatal
ETIOLOGI

a. Primer: penyakit serebral. b.Sekunder: penyakit sistemik yg


pengaruhi otak.
- Epilepsi - Neoplasma ekstrakranial
- Ensefalitis limbik - Lupus eritematosus
- Penyakit Huntington - Penyakit endokrin (hipo/hipertiroid,
penyakit Cushing)
- Trauma kepala - Gangguan metabolik (hipoglikemia,
- Neoplasma kepala porfiria, hipoksia)
- Malformasi pemda otak. - Penyakit Infeksi
- Parasit tropis (tripanosomiasis)
- Efek toksik obat non psikotropik
(propanolol, levodopa, metildopa,
steroid, anti HT, anti malaria) bkn
krn alkohol/obat spt pd F10-19.
Pendahuluan
Gejala GMO yang timbul beraneka ragam, dapat berupa:

• Gangguan sensorium (kesadaran) seperti gangguan kesadaran


dan perhatian, misalnya pada : Delirium

• Gangguan fungsi kognitif seperti daya ingat, daya pikir, daya


belajar, misalnya pada Demensia

• Gangguan persepsi (mis: Halusinosis Organik), gangguan isi


pikiran (mis: Gangguan Waham Organik), atau gangguan
suasana perasaan dan emosi (mis: Gangguan Suasana Perasaan
Organik, Gangguan Anxietas Organik)

• Perubahan kepribadian atau perilaku, misalnya Gangguan


Kepribadian Organik.
Pendahuluan
• Adanya gangguan fisik/medis bersamaan dengan gejala
mental belum tentu menunjukkan suatu gangguan mental
organik perlu dibuktikan bahwa gangguan / penyakit fisik
itu secara fisiologis menjadi penyebab gangguan mental itu.

• Adanya riwayat gangguan/penyakit fisik belum tentu


memastikan bahwa gejala mental yang ditemukan sekarang
merupakan suatu gangguan mental organik, perlu dibuktikan
bahwa:
– penyakit masih berlangsung sehingga sekarang dan
menjadi penyebab gejala mental itu
– penyakit itu sudah sembuh tapi meninggalkan sequele /
cacat dalam otak pasien sehigga dapat dibuktikan bahwa
gejala mentalnya merupakan akibat dari sequlae penyakit
dahulu ( mis.pada gangguan kepribadian organik)
DELIRIUM DEMENTIA

Gangguan Mental Lainnya Akibat


Kerusakan dan Disfungsi Otak
dan Penyakit Fisik
DELIRIUM
• Penting dan sering dijumpai dalam klinik.

• Bukan penyakit tetapi gejala sehingga harus berdasarkan


penyebabnya.

• Dipikirkan sbg tanda adanya disfungsi otak akut →


kedaruratan medik

• Sering reversibel
• Onsetnya berlangsung singkat dan fluktuasi secara cepat
Definisi

Bahasa Latin : Delirium : deliro --> menjadi gila

• Karakteristik : gangguan kesadaran dan perubahan kognisi


yang berlangsung dalam jangka waktu yang cepat.

• Perawatan rumah sakit lebih lama


• Gangguan perilaku → kepatuhan minum obat
→ konsul ke Pskiatri
Sejarah
• Hipocrates dalam buku Epidemics, 2400 tahun yg lalu.
• Kasus : Erasinus yang mengalami demam.
– Malam pertama : tenang namun kesakitan
– Malam kedua : mengamuk
– Malam ketiga : mengeluhkan nyeri hebat,
– Malam keempat : berbicara saat tidur terbangun
marah-marah, ketakutan
– Hari kelima:
• pagi hari : kesadaran komposmentis, berbicara
koheren
• Sore hari : marah-marah
• Malam hari : meninggal
EPIDEMIOLOGI
Populasi Prevalensi (%)
General Medical 10-30
Medical and Surgical inpatients 5-15
Critical care unit patients 16
Cardiac surgery inpatients 16-34
Orthopedic surgery patients 33

Emergency department 7-10


Terminally ill cancer patints 23-28

Institutionalized elderly 44
ETIOLOGI
• Penyebab utama :
– Penyakit pada sistem saraf pusat ( mis : epilepsi)
– Penyakit sistemik (mis : gagal jantung)
– Intoksikasi atau withdrawal obat-obatan atau zat
toksik

• Hipotesis terjaadinya delirium :


– Penurunan asetilkolin dalam otak
– To k s i s i t a s p e n g g u n a a n o b a t d g n a k t i v i t a s
antikolinergik (mis : amitriptilin, doxepin, imipramine
thioridazin, chlorpromazin)
FAKTOR PREDISPOSISI
Demografis: Ggn sensoris : Obat2an :
laki2 Intake ↓: Antipsikotik
Auditori
>65 thn Dehidrasi Antikolinergik
Visual
Malnutrisi Alkohol

Penyakit penyerta :
Status Fungsional: Peny. ginjal dan hepar
Status Kognitif :
Dependent Stroke
Dementia
Immobilty Peny. neurologis
Gangguan kognitif
Riwayat jatuh Ggn metabolik
Riwayat delirium
Aktivitas ↓ HIV
Depresi
Fraktur
Terminal diseases
FAKTOR PRESIPITASI
Peny.Neurologi: Intercurrent illnesses:
Stroke Infeksi
Perdarahan Intrkranial Komplikasi iatrogenik
Hipoksia Obat2an :
Meningitis/encefalitis Hipnotif sedatif
Shock
Anemia Narkotik
Demam/hipotermi Antikolinergik
Lingkungan : status gizi buruk Multiple drugs
Perwatan di ICU Kadar albumin rendah Alkohol or
Fiksasi GGn metabolik Drug withdrawal
Kateter urin
Multiple procedures
Nyeri Bedah :
Stress emosional Ortopedi
Tidur lama Jantung
Prolonged Cardiopumonary bypass
Noncardiac surgery
Gambaran Klinis
• Perubahan kesadaran, seperti penurunan
kesadaran (kesadaran berkabut)
• Perubahan atensi yang meliputi penurunan
kemampuan untuk memusatkan,
mempertahankan dan mengalihkan
perhatian
• Hendaya pada area kognitif lainnya yang
dapat bermanifestasi sebagai disorientasi
(terutama waktu dan tempat) dan
penurunan daya ingat
Gambaran Klinis

• Onset relatif cepat (jam hingga hari)


• Durasi singkat (hari hingga minggu)
• Fluktuasi yang tak dapat diperkirakan
dalam hal keparahan dan manifestasi
klinis selama perjalanan penyakit
kadang memburuk di malam hari
(sundowning), yang dapat berkisar mulai
dari periode lucid hingga hendaya kognitif
parah dan disorganisasi
Gambaran Klinis

• Disorganisasi pada proses pikir (berkisar dari


tangensial yang ringan hingga inkoheren)
• Gangguan persepsi ilusi dan halusinasi
(auditorik dan visual)
• Hiperaktifitas dan hipoaktifitas psikomotor
• Gangguan siklus tidur (tidur malam yang terputus,
dengan atau tanpa kantuk pada siang hari)
• Perubahan mood (iritabilitas, disforik, ansietas
bahkan euforia)
• Perubahan fungsi neurologis (hiperaktifitas atau
instabilitas otonom, myoclonic jerking, dan
dysarthria
KRITERIA DIAGNOSIS DELIRIUM
DSM V
A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan
kewaspadaan thd lingkungan) dengan berkurangnya
kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan
mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi,
gangguan berbahasa) atau berkembangnya gangguan
persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada
sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat
(beberapa jam atau hari) dan cenderung berfluktuatif selama
perjalanannya.
KRITERIA DIAGNOSIS UTK DELIRIUM YANG
DISEBABKAN OLEH KONDISI MEDIS UMUM MENURUT
DSM V

A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan


kewaspadaan thd lingkungan) dengan berkurangnya
kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan
mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi,
gangguan berbahasa) atau berkembangnya gangguan
persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada
sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat
(beberapa jam atau hari) dan cenderung berfluktuatif
selama perjalanannya.
D. Terdapat b u k t i d a r i riw a ya t p e m e r i k s a a n f i s i k a t a u
laboratorium bahwa gangguan disebabkan akibat fisiologis
langsung dari kondisi medis umum.
KRITERIA DIAGNOSIS UNTUK DELIRIUM OLEH
KARENA INTOKSIKASI ZAT MENURUT DSM V

A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan


kewaspadaan thd lingkungan) dengan berkurangnya
kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan
mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi,
gangguan berbahasa) atau berkembangnya gangguan
persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada
sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat
(beberapa jam atau hari) dan cenderung berfluktuatif
selama perjalanannya.
D. Terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau
penemuan lab dari 1 atau 2:
1. Gejala dari kriteria A & B yang berkembang selama
intoksikasi zat.
2. Pemakaian obat berhubungan dgn etiologi dengan
gangguan.
KRITERIA DIAGNOSIS UNTUK DELIRIUM KARENA
SUBSTANCE WITHDRAWAL MENURUT DSM V

A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan


kewaspadaan thd lingkungan) dengan berkurangnya
kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan
mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi,
gangguan berbahasa) atau berkembangnya gangguan
persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada
sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat
(beberapa jam atau hari) dan cenderung berfluktuatif
selama perjalanannya.
D. Terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau temuan
laboratorium bahwa gejala dalam kriteria A dan B
berkembang selama atau sesaat setelah sindroma putus
zat.
KRITERIA DIAGNOSTIK UTK DELIRIUM YANG
DISEBABKAN OLEH PENYEBAB YANG MULTIPLE
MENURUT DSM V
A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan
kewaspadaan thd lingkungan) dengan berkurangnya
kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan
mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi,
gangguan berbahasa) atau berkembangnya gangguan
persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada
sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat
(beberapa jam atau hari) dan cenderung berfluktuatif
selama perjalanannya.
D. Te r d a p a t b u k t i d a r i r i w a y a t f i s i k a t a u p e n e m u a n
laboratorium bahwa delirium memiliki lebih dari satu
penyebab (misal : > 1 kondisi medis umum, kondisi medis
umum + intoksikasi zat atau efek samping obat)
Pemeriksaan Fisik
Parameter Penemuan Implikasi Klinis
Nadi Bradikardi Hipotiroid, Stokes Adam Sindrom, ↑
TIK
Takikardi Hipertiroid, Infeksi, Ggl Jtg
Suhu Demam Sepsis, Tiroid storm, Vaskulitis
Tek. Darah Hipotensi Syok, hipotiroid, peny Addison
Hipertensi Ensefalopati, masa intrakranial
Respirasi Takipnea Diabetes, pneumonia, gagal jtg,
demam, asidosis metab.
Dangkal Intoksikasi zat lain atau alkohol
Pemb. Darah Karotis Bruit/ nadi ↓ Transient serebral iskemi.
Kepala & Wajah Bukti trauma
Leher Rigiditas Nuchal Meningitis, perdarahan subaraknoid
Mata Papil edema Tumor, ensefalopati ht
Dilatasi pupil Ansietas, overaktivitas otonom
Mulut Laserasi lidah atau pipi Bukti kejang tonik-klonik
umum
Tiroid Pembesaran Hipertiroid
Jantung Aritmia Curah jtg tidak adekuat,
kemungkinan emboli
Kardiomegali Ggl jtg, hipertensi
Paru Kongesti Ggl paru primer, edema
paru, pneumonia.
Nafas Alkohol
Keton Diabetes
Hati Pembesaran Sirosis, gagal hati
Sistem Saraf
Reflexes-muscle stretch Asimetris dgn tanda Lesi massa, CVD,
babinski demensia sebelumnya
Snout/moncong Massa frontalis, oklusi a.
cerebral post bilateral
N. Abducent (N. cranialis VI) Kelemahan pd lateral gaze TIK ↑

Kekuatan tungkai Asimetris Lesi masa, CVD


Otonom Hiperaktivitas Ansietas, delirium
Pemeriksaan Laboratorium

Standar Tambahan :
• Kimia darah (tmsk elektrolit, fgs hati,
ginjal, glukosa) Kultur darah, urin,
• Hitung jenis darah lengkap dgn CSF
diff. lekosit Konsentrasi B12 dan
• Tes fungsi tiroid, serologis sifilis, AB asam folat
HIV CT Scan otak atau MRI
• Urinalisa Pemeriksaan fungsi
• EKG, EEG, Ro thorak lumbal dan CSF
• Darah dan urin skrining obat
Diagnosa Banding
Gambaran Demensia Delirium

Onset Lambat Cepat

Durasi Bulan sd tahun Jam sd minggu

Atensi Dipertahankan Fluktuatif

Daya ingat Kelemahan daya ingat jangka Kelemahan daya ingat


pjg segera&menegah

Pembicaraan Sulit menemukan kata2 Inkoheren

Siklus tidur Tidur terputus Sering terjadi gangguan

Pikiran Miskin Disorganisasi

Kesadaran Tidak berubah Menurun

Kewaspadaan Biasanya normal Hipervigilensi / ↓


Delirium versus Skizofrenia atau
Depresi
• delirium dengan gejala
• Skizofrenia: hipoaktif ~ depresi berat
– Halusinasi dan dibedakan berdasarkan EEG
delusi lebih
konstan dan •DD/ yang lain:
lebih
–Ganggguan psikotik singkat
terorganisasi
–Gangguan Skizofreniform
– Tanpa perubahan
level kesadaran
–Gangguan disosiatif
atau pada
orientasi mereka
EEG
Tata Laksana

•TTuujuanutamaa:
mengatasi
mengatasi faktor
faktor penyebab
penyebab

••Tujuan
Tujuan lain:
lain:
Menyediakan
Menyediakan dukungan
dukungan fisik,
fisik,
sensorik
sensorik dan
dan lingkungan
lingkungan
Tata Laksana

• Dukungan fisik agar pasien delirium tidak berada dalam situasi


yang menyebabkan mereka mendapatkan cedera

• Tidak dalam lingkungan dengan stimulasi sensorik yang buruk atau


overstimulasi

• Ditemani teman atau keluarga dalam ruangan

• Gambar atau dekorasi yang familiar, jam atau kalender, dan


orientasi yang reguler terhadap orang, tempat dan waktu membantu
pasien merasa nyaman
Farmakoterapi
Gejala utama delirium
Psikosis
•• Haloperidol
Haloperidol :: dosis
dosis inisial
inisial 2-10
2-10 mg mg IM,
IM, diulang
diulang
dalam
dalam 11 jam
jam jika
jika pasien
pasien tetap
tetap agitatif
agitatif
•• Segera
Segera setelah
setelah pasien
pasien tenang,
tenang, obat
obat oral
oral dimulai
dimulai
•• Dosis
Dosis 2x/hr,
2x/hr, dengan
dengan ⅔ ⅔ dosis
dosis diberikan
diberikan saat
saat akan
akan
tidur
tidur
•• Haloperidol
Haloperidol 0,25-2
0,25-2 mg mg tiap
tiap 44 jam
jam
•• Dosis
Dosis harian
harian total
total yang
yang efektif
efektif 5-40mg
5-40mg untuk
kebanyakan
kebanyakan pasien
untuk pasien dengan
dengan delirium
delirium
• Phenothiazine hindari!
berhubungan dengan aktifitas
antikolinergik
• Penggunaan antipsikotik generasi dua dapat
dipertimbangkan tetapi clinical trial masih
terbatas
– Ziprasidone efek mengaktivasi tidak
untuk delirium
– Olanzapine untuk penggunaan IM
– Untuk pasien dengan parkinson dan delirium
clozapine atau quetiapine kurang dalam
mengeksaserbasi gejala parkinson
Gejala insomnia

• Benzodiazepines dengan waktu paruh pendek atau


menengah (misal, lorazepam 1 - 2 mg saat akan tidur).
PROGNOSIS
• Identifikasi dan atasi penyebabnya delirium
akan membaik dalam 3-7 hari, beberapa gejala
baru bisa hilang dalam 2 minggu.
• Pasien lansia dan yang mengalami delirium
lama masa penyembuhan lebih lama.
• Tingginya angka kematian pertahun pada
delirium karena kondisi medis umum yang
serius.
GANGGUAN MENTAL LAINNYA
AKIBAT KERUSAKAN DAN
DISFUNGSI OTAK DAN PENYAKIT
FISIK
(F06)
• Gangguan mental yang berkaitan dengan disfungsi otak
karena penyakit serebral primer atau penyakit sistemik
yang mempengaruhi otak secara sekunder.

• Manifestasi klinis menyerupai gangguan yang tidak


dianggap organik.
• Tidak mengarah pada delirium atau demensia.

• Kondisi ini bukam karena reaksi psikologis terhadap


penyakit
Kriteria Umum Gangguan Mental Lainnya Akibat Kerusaka
Dan Disfungsi Otak Dan Penyakit Fisik
(F06)

a.Adanya penyakit, kerusakan, disfungsi otak, penyakit


fisik sistemik yg diketahui berhub.dg salah satu sindrom
mental.
b.Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu/bulan)
perkembangan penyakit yg mendasari dg timbulnya
sindrom mental.
c.Kesembuhan dari gangguan mental setelah
perbaikan/dihilangkannya penyebab yangg
mendasarinya.
d.Tidak adanya bukti yg mengarah pd penyebab alternatif
dr sindrom mental ini (pencetus: stres, RPK)
• Bila ada kondisi a dan b dibenarkan sebagai diagnosis
sementara.
• Bila kondisi a-d terpenuhi kepastian klasifikasi
diagnostik menjadi lebih bermakna.
Halusinosis Organik
Pedoman Diagnostik PPDGJ III:
Kriteria umum terpenuhi ditambah dengan :
• Adanya Halusinasi dlm segala bentuk (visual, auditorik)
yang menetap/berulang.
• Kesadaran penuh (mungkin disadari/tidak oleh yang
bersangkutan) tidak ada kesadaran berkabut.
• Tidak Ada penurunan fungsi intelektual bermakna.
• Tidak ada gangguan afektif menonjol.
• Tidak jelas adanya waham (seringkali insight masih utuh).
Gangguan Waham Organik
(Lir Skizofrenia)

Kriteria umum F06.


• Waham menetap/berulang (waham kejar, tubuh
berubah, cemburu, penyakit, kematian dirinya/orang
lain).
• Halusinasi, gangguan proses pikir, fenomena katatonik.
• Kesadaran dan daya ingat tidak terganggu.

Harus ada penyebab organik khas. (CT-Scan tidak terbatas


pada penemuan ventrikel otak melebar/Soft neurological
Signs)
DD: Gangguan Psikotik akut dan sementara,
Gangguan Psikotik akibat obat, Gangguan waham
menetap, Skizofrenia.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan darah: 5. ECG
- Darah Perifer Lengkap 6. EEG
- Elektrolit 7. MRI
- Glukosa puasa 8. PET
- BUN, Kreatinin 9. Specific Drug Level (Timbal,
- Ca, Mg, P Merkurii
- Liver Function Test
- Thyroid function Test Dilakukan secara rutin untuk
- Arterial Blood Gases gangguan mental .
- Toxycology
2. Urinalysis
3. CSF
4. Rontgen Dada
Penatalaksanaan
• Singkirkan/jauhkan pasien dari paparan zat yang
menyebabkan gangguan.
• Secara aktif diberikan terapi pada penyakit yang
mendasarinya.
• Intervensi psikofarmakologi mengatasi gejala yang
muncul
– Berikan antipsikotik dengan efek samping esktra
piramidal minimal (rissperidone, quetiapine)
– Hindari pemberian antikolinergik menurunkan
kognitif
– Bila kesulitan oral berikan injeksi
haloperidol intramuskular
• Psikoterapi : psikoterapi supportif dan
psikoedukasi
• Meningkatkan mekanisme koping untuk
mengatasi keterbatasan sosial dan pekerjaan
dikarenakan kondisi medis.
• Edukasi tentang gejala penyakit dan pentingnya
pengobatan.
• Pastikan keamanan pasien dan keluarga
gejala psikotik.
Gangguan Katatonik Organik
Adalah suatu gangguan aktivitas psikomotor yg menurun
(stupor)/meningkat (excitement) yg berhubungan dengan
gangguan katatonik.

Kriteria umum F06 + disertai salah satu:


•Stupor (berkurang/hilang sama sekali gerakan spontan dg
mutisme parsial/total, negativisme, posisi tubuh kaku).
•Gaduh gelisah (hipermotilitas kasar dengan atau tanpa
kecenderungan untuk menyerang).
•Kedua-duanya(Silih berganti secara cepat & tidak terduga
dari hipoaktivitas ke hiperaktivitas).
•Fenomena Katatonik lain: stereotipi, flex.cerea, tindakan
impulsif.
Gangguan Katatonik Organik
Pemeriksaan laboratorium:
- tidak ada yg khas pada katatonia
- Evaluasi laboratorium hanya untuk menyingkirkan
penyakit lain yang mendasari terjadinya gangguan
- Pemeriksaan yg tepat: DPL, elektrolit, Brain Imaging,
EEG bila tdpt kejang.
- Dicurigai adanya SNM: serum kreatin fosfokinase, WBC
count, Serum Transaminase.
Gangguan Katatonik Organik
Penatalaksanaan:
- Memerlukan perawatan di RS krn perawatan diri yang
buruk.
- Untuk yg dlm keadaan gelisah dilakukan pengawasan
tertutup krn dpt membahayakan orang lain.
- Intake cairan dan makanan diperhatikan (iv, NGT).
- Diperhatikan higiene dan sanitasinya.
- ECT untuk katatonia dgn KMU, khususnya katatonia yg
mengancam jiwa (tidak bs makan) atau berkembang
menjadi katatonik letal (malignansi).
Gangguan suasana perasaan organik

• Perubahan suasana perasaan (mood) atau afek


biasanya disertai perubahan pada segala tingkat
kegiatan

• Adanya dugaan penyebab langsung berupa gangguan


serebral atau fisik lain yang keberadaanya harus
ditunjukkan secara bebas (misalnya dengan penemuan
fisik dan laboratorik yang sesuai) atau diduga
berdasarkan informasi riwayat yang patut dipercaya.
Gangguan suasana perasaan organik

• Gangguan afektifnya mengikuti faktor organik yang


diduga dan bukan akibat repons emosional pasien
terhadap pengetahuannnya karena mempunyai
gangguan otak atau gejala gangguan otak.

• Gangguan klinis yang muncul dapat berupa :


– Gangguan manik organik
– Gangguan bipolar organik
– Gangguan depresif organik
– Gangguan afektif organik campuran
Tatalaksana
• Atasi secara adekuat penyebab utamanya.

• Farmakoterapi untuk mengatasi gejala mood


dengan meminimalkan interaksi dengan obat yg
ada.

• Mengatasi depresi : dapat diberikan


antidepresan ( sertralin, citalopram).
• Gejala manik : divalproat, lithium.
Gangguan anxietas organik
• Suatu gangguan yang ditandai oleh gambaran sifat
dasar dari gangguan anxietas menyeluruh (generalzied
anxiety disorder) (F41.1), gangguan panik (F41.1), atau
kombinasi dari keduanya, tetapi timbul sebagai akibat
gangguan organik yang dapat menyebabkan disfungsi
otak (seperti epilepsi lobus temporalis, tirotoksikosis,
atau feokromositoma)
Tatalaksana
• Gangguan cemas akibat kondisi medis
umum biasnya berfluktuatif sesuai dengan
faktor pencetusnya.

• Benzodiazepin berguna dalam menurunkan


gejala-gejala cemas.

• Benzodiazepin kerja pendek dapat diberikan


seperti lorazepam.

• Kombinasi dengan antidepresan


Gangguan disosiatif organik
• Suatu gangguan yang memenuhi persyaratan untuk
salah satu gangguan dalam F44- (gangguan
disosiatif(konversi)) dan memenuhi kriteria umum untuk
penyebab organik
• Tidak termasuk
– Gangguan disosiatif (konversi), nonorganik
atau YTT (F44.-)

Anda mungkin juga menyukai