Anda di halaman 1dari 13

DISIPLIN DAN PATUH PADA STANDAR PROFESI DAN PELAYANAN

RMIK

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pengembangan Diri Keprofesian (PDK)

Dosen Pengampu:
Elise Garmelia, SKM, S.Sos, M.Si, Ph.D

Disusun Oleh:
KELOMPOK 6

1. DEVINA CHAIRUNNISA RAMADHANI_P1337437122322


2. SHINTA NURUL AINI_P1337437122330
3. ALBAHARSYAH KRISNA ARTASETYA_P1337437122354

4. LIA FATIMAH AZHARI_P1337437122360

KELAS 1D
PROGRAM STUDI DIII RMIK
JURUSAN RMIK KELAS KENDAL
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Elise Garmelia, SKM,
S.Sos, M.Si, Ph.D sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Diri
Keprofesian (PDK) yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendal, 02 September 2022

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I 4

PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penulisan 5

BAB II 6

PEMBAHASAN 6

A. Displin dan Patuh pada standar profesi dsn pelayanan RMIK 6

B. Etika dan Moral seorang PMIK 8

BAB III 10

PENUTUP 10

A. Kesimpulan 10

B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Standar kompetensi PMIK terdiri atas area kompetensi, kompetensi inti,
komponen kompetensi dan kemampuan yang harus dicapai di akhir
Pendidikan. Seorang PMIK harus memiliki kompetensi salah satunya yaitu
Profesionalisme yang Luhur, Etika dan Legal dengan komponennya yaitu
memiliki standar moral, etika dan disiplin.

Kompetensi dibangun dengan akar yang terdiri atas profesionalisme yang


luhur, kewaspadaan dalam bentuk mawas diri dan pengembangan diri, serta
komunikasi efektif, yang akan menunjangmanajemen data dan informasi
kesehatan, keterampilan klasifikasi klinis, kodifikasi penyakit dan masalah
kesehatan lainnya, dan prosedur klinis, aplikasi statistik kesehatan,
epidemiologi dasar, biomedik, serta manajemen pelayanan RMIK.

Perkembangan teknologi informasi dalam era globalisasi menuntut semua


bidang untuk menghadapi perubahan tersebut secara menyeluruh dan
berkesinambungan. Sejalan dengan itu, bidang kesehatan harus
mempersiapkan diri dalam meningkatkan kualitas tenaga kesehatan yang
mampu bersaing secara global. Tenaga kesehatan memiliki peranan penting
dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada
masyarakat. Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan harus dilakukan
secara bertanggung jawab, memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan
kewenangan yang terus menerus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan
dan pelatihan berkelanjutan

Cara pandang masyarakat mengenai seorang PMIK dari tahun ke tahunya


mengalami perkembangan sejalan dengan semakin dibutuhkannya seorang
PMIK di berbagai layanan kesehatan terutama di Rumah Sakit

Cara pandang tentang birokrasi dari tahun ke tahunya mengalami


perkembangan sejalan dengan semakin kompleksnya hubungan antar
masyarakat.

4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini dituliskan dengan poin-poin sebagai
berikut:
a. Apa itu disiplin dan patuh pada standar profesi dan pelayanan RMIK?
b. Apa saja etika dan moral seorang PMIK?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penulisan dituliskan
dengan poin-poin sebagai berikut:
a. Mengetahui tentang disiplin dan patuh pada standar profesi dan layanan
RMIK
b. Mengetahui berbagai etika dan moral seorang PMIK

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Displin dan Patuh pada standar profesi dan pelayanan RMIK

Displin dan patuh pada standar profesi dan pelayanan RMIK adalah salah satu
komponen kompetensi pada area profesionalisme yang luhur, etika, dan legal.
Dan mampu melaksanakan sistem pelayanan RMIK secara profesionalisme
sesui dengan standra yang sudah ditentukan oleh KEMENKES RI NOMOR :
HK.01.07/MENKES/312/2020.

Area Kompetensi, Standar Kompetensi PMIK terdiri atas 7 (tujuh) area


kompetensi yang diturunkan dari gambaran tugas, peran, dan fungsi dari
seorang PMIK. Setiap area kompetensi ditetapkan batasan yang disebut
kompetensi inti. Masing-masing kompetensi inti dijabarkan menjadi beberapa
komponen kompetensi, yang dirinci lebih lanjut menjadi kemampuan yang
harus dicapai di akhir pendidikan.

Area kompetensi disusun dengan urutan sebagai berikut:

1. Profesionalisme yang Luhur, Etika dan Legal.

2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri.

3. Komunikasi Efektif.

4. Manajemen Data dan Informasi Kesehatan.

5. Keterampilan Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit dan Masalah


Kesehatan Lainnya, serta Prosedur Klinis.

6. Aplikasi Statistik Kesehatan, Epidemiologi Dasar, dan Biomedik.

7. Manajemen Pelayanan RMIK

6
Komponen kompetensi

Disiplin dan patuh termasuk kedalam komponen kompetensi keprofesian


seorang PMIK yaitu Profesionalisme yang Luhur, Etika, dan Legal. Hal
itu dibuktikan dalam penjabaran kompentesi. Area Profesionalisme yang
Luhur, Etika, dan Legal sebagai berikut :

a. Percaya dan mengamalkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

b. Memiliki standar moral, etika, dan disiplin.

c. Mematuhi hukum dan perundangan.

d. Memiliki wawasan sosial budaya.

e. Menunjukkan sikap dan perilaku sesuai standar profesi.

Penjabaran Kompetensi

Karena disini kami membahas mengenai Displin dan Patuh pada standar
profesi dan pelayanan RMIK maka dari itu saya langsung membahas ke
inti pembasan saya. Materi yang saya buat termasuk ke dalam penjabara
dari komponen Profesionalisme yang Luhur, Etika, dan Legal.

Kompetensi inti Mampu melaksanakan sistem RMIK secara profesional


sesuai dengan nilai dan prinsip ketuhanan, moral, luhur, etika, disiplin,
hukum, dan sosial budaya.

Lulusan PMIK mampu Salah satunya :

Bermoral, beretika dan disiplin :

1) Bersikap dan berperilaku sesuai kode etik profesi PMIK.

2) Senantiasa mempertimbangkan nilai-nilai moral yang berlaku

di masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan RMIK.

3) Mampu bersikap, dan bertindak pada pelanggaran etika yang

diketahui di fasilitas pelayanan kesehatan.

4) Disiplin dan patuh pada standar profesi dan pelayanan RMIK

7
Tujun Umum

Dibuatnya standar profesi adalah meningkatnya kualitas tenaga Perekam


Medis dan Informasi Kesehatan sesuai standar kompetensi dan etika
profesi dalam manajemen informasi kesehatan yang handal di sarana
pelayanan kesehatan di Indonesia.

Tujuan Khusus

1) meningkatnya kemampuan profesi dalam melakukan klasifikasi dan


kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan
kesehatan dan tindakan medis,

2) meningkatnya kemampuan profesi dalam melakukan


keprofesiannya berdasarkan aspek hukum dan etika profesi

3) tersedianya manajemen informasi kesehatan yang efisien dan


efektif,

4) meningkatnya kemampuan profesi dalam menjaga mutu pelayanan

manajemen informasi Kesehatan

B. Etika dan Moral seorang PMIK

Menurut Kamis Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud etika adalah
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak), sedangkan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
Pendidikan dan keahlian tertentu.

Profesi adalah suatu moral community yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai
bersama. Etika profesi mengandung unsur tentang pengorbanan demi
kemanusiaan, dedikasi, dan pengabdian masyarakat. Profesi lahir karena
adanya suatu latar belakang pendidikan yang sama dan memiliki suatu
keahlian yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Misal profesi dokter,
perawat, PMIK, bidan dan lain-lain. Karena memiliki keahlian tertentu, maka
banyak profesi menutup diri bagi orang luar dan menjadi suatu kalangan yang
sukar untuk ditembus (Rustiyanto, 2009).

Dalam melaksanakan tugas profesi, tiap PMIK harus selalu bertindak


memuliakan diri dan profesinya. Mereka wajib mencegah terjadinya
8
penyimpangan Kode Etik Profesi demi pengabdiannya yang tulus dalam
pembngunan bangsa dan negara.

9
10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewajiban Umum Etik Perekam Medis Dalam kongres I PORMIKI telah
menyepakati kode etik profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
antara lain sebagai berikut:

a. Di dalam melaksanakan tugas profesi, tiap pelaksanaan rekam medis


dan informasi kesehatan selalu bertindak demi kehormatan dan kemuliaan
diri, profesi dan organisasi PORMIKI.

b. Setiap pelaksanaan rekam medis dan informasi kesehatan selalu


menjalankan tugas berdasarkan ukuran profesi yang tertinggi.

c. Setiap pelaksanaan rekam medis dan informasi kesehatan lebih


mengutamakan pelayanan daripada pendapatan material dan selalu
berusaha memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan yang bermutu bagi mereka yang sakit.

d. Setiap pelaksanaan rekam medis dan informasi kesehatan selalu


menyimpan dan menjaga berkas rekam medis serta informasi yang
terkandung didalamnya sesuai ketentuan prosedur manajemen, ketetapan
pimpinan institusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Setiap pelaksanaan rekam medis dan informasi kesehatan selalu


menjunjung tinggi doktrin kerahasiaan dan hak/kerahasiaan perorangan
pasien dalam memberikan informasi yang terkait dengan identitas individu
atau sosial.

f. Setiap pelaksanaan rekam medis dan informasi kesehatan selalu


melaksanakan tugas yang dipercaya pimpinan kepadanya dengan penuh
tanggung jawab, teliti dan akurat.
11
g. Perbuatan berikut dipandang bertentangan dengan etik:

1) Menerima ajakan kerjasama sama seseorang/organisas

2) Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam laporan


rekam medis yang dapat merusak citra profesi rekam medis dan
informasi kesehatan.

3) Menerima imbalan jasa yang melebihi ketentuan yang berlaku


dan atau tidak sesuai dengan jasa yang diberikan

h. Berusaha untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan


profesional, baik anggota maupun organisasi, melalui upaya peningkatan
diri secara berkelanjutan dan melalui penerapan ilmu dan teknologi
mutahir rekam medis dan informasi kesehatan. (Rustiyanto, 2009).

B. Saran
Standar kompetensi PMIK dapat menjadi acuan dan landasan bagi PMIK
dalam menjadikan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan
pelayanan RMIK yang terstandar di semua fasilitas kesehatan. Selain hal
tersebut, standar ini dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang dan
melaksanakan program pendidikan RMIK di Indonesia. Agar
penyelenggaraan pelayanan dan pendidikan RMIK di Indonesia dapat
berjalan sesuai standar maka diperlukan adanya persamaan persepsi dan
pemahaman terhadap standar kompetensi ini. Untuk pemanfaatan Standar
Kompetensi PMIK ini diperlukan adanya dukungan kebijakan dari
berbagai pihak dalam sosialisasi, implementasi, monitoring dan evaluasi
pada setiap fasilitas pelayanan kesehatan serta
Institusi penyelenggara pendidikan RMIK.

DAFTAR PUSTAKA

12
Menkes. RI. 2020. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR : HK.01.07/MENKES/312/2020
TENTANG
STANDAR PROFESI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta: Balai Pustaka

13

Anda mungkin juga menyukai