Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengalaman kerja merupakan hal yang penting bagi Mahasiswa untuk


mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan. Praktik belajar klinik Rekam
Medis merupakan penerapan teori di lapangan bagi yang ditujukan bagi latihan
profesional berdasarkan pendidikan akademik yang dituangkan dalam bentuk
praktik.

Praktik lapangan ini bagi Mahasiswa untuk semester IV Tahun Akademik


2018/2019 Angkatan 2019 dilaksanakan pada tanggal 19 s/d 31 Agustus 2019.

Seorang profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan


(PMIK) juga harus menguasai kompetensi pokok yang telah
ditetapkan oleh organisasi profesi untuk menjalankan kegiatan
PMIK, selain itu juga harus menguasai kompetensi pendukung
sebagai pengembangan dari kompetensi dasar. Salah satu
kompetensi yang harus dimiliki seorang PMIK adalah
Manajemen Mutu Informasi Kesehatan.
Oleh karena itu, praktik lapangan III (MMIK II) ini
diharapkan mampu menjadi batu loncatan bagi calon tenaga
perekam medis dan informasi kesehatan dalam menerapkan ilmu
dan pengetahuan yang didapat selama proses perkuliahan agar
mampu melihat kekurangan – kekurangan yang ada untuk
dijadikan pembelajaran.

1
2

Kami juga membandingkan Teori yang kami dapatkan di bangku


perkuliahan dengan apa yang ada dilapangan. Hal inilah yang menjadi acuan
kami dalam melaksanaan PKL III.

B. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan


proses penyelenggaraan Rekam Medis dan Sistem Informasi Kesehatan
ditatanan pelayanan kesehatan.

C. Tujuan Khusus

Setelah selesai melaksanakan kegiatan praktik kerja


lapangan mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan falsafah manajemen di unit kerja RMIK

a. System manajemen yang otoriter

b. System manajemen yang paternalistic

c. System manajemen yang konstitusional

d. System manajemen yang demokratis partisipatif

2. Mengetahui visi dan misi sesuai indicator mutu pelayanan RMIK

3. Menyusun analisis masalah indicator mutu

4. Menyusun kerangka acuan perbaikan mutu

2
3

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

Kegiatan PKL III di RSIA Ananda Makassar yang dilaksanakan pada


tanggal 19 s/d 31 Agustus 2019 dengan jadwal hari Senin s/d Sabtu, dimana
kami dibagi atas 2 shift kerja yaitu pagi pukul 08.00 – 12.00 WITA, siang pukul
12.00 – 16.00 WITA.

A. Kegiatan Awal

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pertama kali


praktik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda Makassar sebagai
berikut :
1. Penerimaan Mahasiswa oleh Pembimbing Lahan di RSIA Ananda Makassar.

3
4

2. Arahan dari Pembimbing Lahan RSIA Ananda Makassar tentang tata tertib
yang harus ditaati oleh Mahasiswa selama berada dalam lingkungan rumah
sakit.
3. Pembagian tugas dan pengecekan lokasi tugas.
B. Kegiatan Pokok
1. Menjelaskan falsafah manajemen di unit kerja RMIK

a. Sistem manajemen yang otoriter

b. Sistem manajemen yang paternalistic

c. Sistem manajemen yang konstitusional

d. Sistem manajemen yang demokratis partisipatif

2. Mengetahui visi dan misi sesuai indikator mutu pelayanan RMIK

3. Menyusun analisis masalah indikator mutu

4. Menyusun kerangka acuan perbaikan mutu

BAB III

HASIL YANG DI CAPAI

A. Falsafah Manajemen Di Unit Kerja RMIK


Berdasarkan pengamatan dari kelompok kami untuk RSIA
Ananda Makassar khususnya pada kepala unit rekam medis
menerapkan tipe kepemimpinan demokratis hal ini kami tinjau

4
5

dari cara kepala unit memberikan kepercayaan sepenuhnya


kepada semua pegawai yang terlibat dalam unit kerja rekam
medis.
Tipe kepemimpinan demokratis adalah tipe pemimpin yang
ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan
yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan,
melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu
memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan
kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin
juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.
Kelebihan dari tipe kepemimpinan ini yaitu :
1. Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku.

2. Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga


bawahan akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya.

3. Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan


pendapat dan saran.

4. Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa


mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya.

5. Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan.

6. Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan.

Sedangkan tipe kepemimpinan ini memiliki kelemahan yaitu :

5
6

1. Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil


secara musyawarah.

2. Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang


jelas berbeda.

3. Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan
apabila ego masing-masing anggota tinggi.

B. Visi Misi Sesuai Indikator Mutu Pelayanan Rmik

Visi dan Misi Rekam Medis RSIA Ananda Makassar :

1. Visi

Terselenggaranya sistem informasi kesehatan yang berkualitas demi


tercapainya pelayanan prima.

2. Misi

a. Menyelenggarakan pelayanan rekam medis yang professional di RSIA


Ananda Makassar.

b. Menyelenggarakan pengelolaan rekam medis yang bermutu dan


berkualitas terintegrasi baik rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat.

3. Motto

Data tepat, Informasi tepat dan melayani dengan tulus.

6
7

C. Menyusun Analisis Masalah Indikator Mutu

LINGKUNGANN SDM PERALATAN

KETIDAKLENGKAPAN
BERKAS REKAM MEDIS

PELANGGAN PROSEDUR

7
8

1. Lingkungan
Pada RSIA Ananda Makassar salah satu penyebab ketidaklengkapan berkas
rekam medis yaitu faktor lingkungan dimana terdapat ruangan yang sempit.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Pada RSIA Ananda Makassar salah satu penyebab ketidaklengkapan berkas
rekam medis yaitu faktor SDM dimana kurangnya pengetahuan atas pentingnya
kelengkapan berkas rekam medis, kurang komunikasi antara sesama tenaga
medis yang terkait, kurangnya edukasi yang diberikan, tidak tersalurkannya
informasi dengan baik kesemua tenaga medis yang terkait.
3. Peralatan
Pada RSIA Ananda Makassar salah satu penyebab ketidaklengkapan berkas
rekam medis yaitu formulir tidak lengkap di dalam berkas rekam medis.

4. Pelanggan
Pada RSIA Ananda Makassar salah satu penyebab ketidaklengkapan berkas
rekam medis yaitu faktor pelanggan antara lain dokter, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya yang kurang melengkapi berkas rekam medis.
5. Prosedur
Pada RSIA Ananda Makassar salah satu penyebab ketidaklengkapan berkas
rekam medis yaitu faktor prosedur antara lain kurangnya kesadaran tenaga medis
untuk mengisi kelengkapan berkas rekam medis dengan tepat waktu sesuai
dengan prosedur hal ini dijelaskan pada peraturan menteri kesehatan republik
indonesia NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008.

D. Menyusun Kerangka Acuan Perbaikan Mutu


1. Pendahuluan

Pembangunan kesehatan telah diarahkan guna tercapainya kesadaran,


kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Perkembangan di era
globalisasi mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan informasi
disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan
kesehatan. Seiring dengan berjalannya waktu pemanfaatan sarana
pelayanan kesehatan salah satunya yaitu rumah sakit juga mengalami

8
9

peningkatan karena masyarakat mulai menyadari pentingnya pemeliharaan


kesehatan.

Rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Menkes, 2010).
Rumah sakit merupakan suatu institusi yang komplek, pada pakar, dan pada
modal. Kompleksitan dalam pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai
fungsi pelayanan, pendidikan, dan penilitian serta mencakup berbagai
tingkatan maupun jenis disiplin, agar rumah sakit mampu melaksanakan
fungsi yang profesional baik dibidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan. Untuk menjalankan tugas tersebut perlu di dukung adanya unit-
unit pembantu yang mempunyai tugas spesifik, diantaranya adalah unit
rekam medis (Budi, 2011).

2. Latar Belakang
Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 dikatakan bahwa Rekam
Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Oleh karena itu, resume medis merupakan catatan
yang mencerminkan segala informasi penting yang menyangkut pasien,
menjadi dasar untuk menentukan tindakan yang lebih lanjut dalam upaya
pelayanan medis. Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun
yang terekam tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik laboratorium,
diagnosa, segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada
pasien, dan tentang pengobatan, baik rawat inap, rawat jalan maupun
pengobatan melalui pelayanan rawat darurat (Rustiyanto, 2010).
Peningkatan mutu pelayanan yang diberikan, tidak terlepas dari rekam
medis yang merupakan sumber dan pusat data dalam penyediaan informasi

9
10

dan merupakan hal penting dari sistem pelayanan kesehatan serta


menggambarkan seluruh aspek dari pengolahan rumah sakit dan aspek
pelayanan yang diberikan terhadap pasien. Informasi yang akurat dapat
dilihat dari cara pengumpulan data, pengolahan data, penganalisaan data, dan
interprestasi data yang diperoleh sehingga informasi yang dihasilkan dapat
mencerminkan mutu pelayanan rumah sakit yang baik dan berguna untuk
pengambilan keputusan serta sebagai acuan untuk perencanaan masa depan.
Data-data yang menunjukkan ketidaklengkapan berkas rekam medis
dapat dilihat dari kelengkapan pengisian identitas pasien, pengisian lembar
anamnese, pengisian lembar resume, pengisian lembar diagnosa, dan
pengisian lembar informed consent.

3. Tujuan :
a. Tujuan umum :

Meningkatkan mutu pencatatan rekam medis sesuai standar yang berlaku.

b. Tujuan khusus :

1) Terciptanya pencatatan medis yang bermutu sesuai standar yang


berlaku.

2) Terjaminnya informasi kesehatan yang dapat dipertanggung jawabkan


secara hukum.

3) Diperolehnya gambaran presentase pencatatan medis petugas


kesehatan yang terlibat dalam pengsian berkas rekam medis.

4) Tersusunya rekomendasi kepada direktur dalam hal perbaikan mutu


pencatatan medis.

4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


a. Kegiatan pokok

10
11

Melaksanakan monitoring pengisian resume medis pasien rawat inap


secara berkesinambungan di bagian rekam medis RSIA Ananda
Makassar.
b. Rincian kegiatan

1) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam monitoring


ketidaklengkapan pegisian berkas rekam medis.

2) Menyusun metode monitoring ketidaklengkapan pengisian berkas


rekam medis.

3) Membuat format monitoring ketidaklengkapan pengisian berkas


rekam medis.

4) Melaksanakan kegiatan monitoring setiap hari pada rekam medis


yang kembali dari ruang perawatan.

5) Membuat rekapitulasi dan laporan hasil monitoring setiap


bulan.

6) Mempresentasikan hasil monitoring kepada kepala Komite Medis,


Sub Komite Rekam Medis, keperawatan dan semua tenaga medis
yang terkait.

7) Membuat rekomendasi kepada Direksi untuk perbaikan mutu


pencatatan medis.

5. Cara Melaksanakan Kegiatan

a. Membuat format pengumpulan data berkas rekam medis.

b. Melakukan monitoring berkas rekam medis, pada rekam medis yang


kembali dari ruang perawatan setiap hari.

11
12

c. Mengolah data hasil monitoring ketidklengkapan rekam medis dengan


manual.

d. Mempresentasikan hasil menitoring kepada Direktur dan


Perawat.

e. Membuat rekomendasi kepada Direksi Pelayanan setiap 3


bulan sekali

6. Sasaran

a. Diperolehnya gambaran mutu pengisian catatan medis oleh petugas


kesehatan.

b. Tersusunnya rumusan masalah yang dihadapi dalam pengisian catatan


medis.

c. Tereselenggaranya kebijakan dalam tertib pencatatan medis petugas


kesehatan di RSIA Ananda Makassar.

7. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

a. Setiap tiga bulan petugas monitoring melakukan evaluasi hasil


monitoring.

b. Evaluasi dengan Kepala Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


dilakukan setiap tiga bulan.

c. Evaluasi bersama Rekam Medis, tenaga kesehatan yang bersangkutan


dan Direktur RSIA Ananda Makassar.

12
13

8. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi

a. Setiap hari petugas pengumpul data memonitoring pegisian berkas rekam


medis.

b. Setiap minggu pertama bulan berikutnya, petugas mengolah data yang


telah dikumpulkan.

c. Melaporkan dan mempresentasikan hasil monitoring ketidaklengkapan


rekam medis, secara berkesinambungan.

d. Laporan monitoring dilakukan setiap bulan secara terus menerus.

9. Alternatif tindak lanjut dari ketidak lengkapan rekam


medis

a. Mengadakan pertemuan dan mempresentasikan hasil kelengkapan rekam


medis.

b. Mengadakan sosialisasi pentingnya kelengkapan rekam medis.

BAB IV
HAL-HAL YANG MENUNJANG DAN
MENGHAMBAT PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Hal-Hal Yang Menunjang

13
14

Selama kami melaksanakan Praktik Kerja Lapangan III di RSIA Ananda


Makassar, yang dilaksanakan pada tanggal 19 s/d 31 Agustus 2019, baik dalam hal
proses pelaksanaan praktik, maupun dalam proses pengumpulan data untuk
penyusunan laporan, kami merasakan hal-hal yang ikut menunjang pelaksanaan
praktik lapangan ini, diantaranya :
1. Petugas yang baik, ramah, dan selalu siap membantu jika ada pertanyaan dalam
hal pengumpulan data untuk penyusunan laporan.
2. Pengumpulan datanya mudah, karena petugasnya selalu bersedia membantu.
3. Petugas memberikan pengarahan secara rinci dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
4. Suasana kerja yang menyenangkan dan kekeluargaan, sehingga cepat menjalin
keakraban.
5. Kami mendapatkan banyak ilmu baik dari pencapaian maupun diluar
pencapaian.

B. Hal-Hal yang Menghambat


Tidak ada hambatan yang didapatkan dikarenakan data didapatkan langsung dari
kepala rekam medis RSIA Ananda Makassar.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

14
15

Dari hasil praktik kerja lapangan III yang dilaksanakan di RSIA Ananda
Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 19 s/d 31 Agustus 2019, kami
menyimpulkan :

1. Berdasarkan pengamatan dari kelompok kami untuk RSIA Ananda Makassar


khususnya pada kepala unit rekam medis menerapkan tipe kepemimpinan
demokratis.
2. Penyusunan Visi dan misi rekam medis sudah sejalan dengan visi misi Rumah
Sakit.

3. Berdasarkan hasil analisis masalah indikator mutu ketidaklengkapan berkas


rekam medis melalui metode fishbone (lingkungan, SDM, peralatan, pelanggan,
dan prosedur) perlu ditinjau ulang untuk dapat meningkatkan produktivitas
kerja sehingga persentase ketidaklengkapan berkas rekam medis bisa
berkurang.

B. Saran

Demi meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat disekitar


wilayah RSIA ANANDA Makakassar pada khususnya, maupun bagi masyarakat
luas pada umumnya, maka kami menyarankan :
1. Sebaiknya kepala rekam medis melakukan pertemuan dengan petugas yang
berhubungan dengan penyebab terjadinya ketidaklengkapan catatan BRM yang
tidak sesuai dengan standar. Adanya kerja sama antar masing-masing bagian
untuk melengkapi pengisian berkas rekam medis.
2. Perlunya sosialisasi rekam medis melalui rapat kepala bagian tentang arti
kelengkapan berkas rekam medis, karena seiring berkembangnya pengetahuan
dan informasi tuntutan akan pelayanan yang berkualitas sangat diperlukan.

15

Anda mungkin juga menyukai