Anda di halaman 1dari 16

S1 KEPERAWATAN

PENUGASAN KELOMPOK

PERTEMUAN KE V

“KOMPETENSI INFORMASI UNTUK PERAWAT”

DOSEN FASILITATOR :

Ns. Bayu Saputra, M.Kep

KELOMPOK 4 :

1. M.Arif Fahdali 21031085


2. Carmenita Sinaga 21031090
3. Nessa Sesti liandry 21031091
4. Azni Nirma Saputri 21031092
5. Abel Paulina Manik 21031093

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbalalamin, puji syukur kami ucapkan kepada Allah yang telah


memberikan begitu banyak nikmat hingga memudahkan jalan bagi kami dalam
menyelesaikan tugas makalah “IPTEK DALAM KEPERAWATAN” Selesai nya makalah
ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak yang sangat membantu kami
baik berupa moril maupun materil. Untuk itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah ikut serta membantu kelancaran penulisan sehingga akhirnya tugas ini dapat
terselesaikan. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada: Ns. Bayu Saputra, M.Kep. selaku
Dosen Fasilitator mata kuliah iptek dalam keperawatan di Universitas Hang Tuah Pekanbaru.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
menjadi makalah yang baik dan bermanfaat nantinya. Akhir kata kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak, semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.

Pekanbaru, 13 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Rancangan sistem informasi dalam praktek keperawatan, merupakan dasar ilmu
pengetahuan yang mengintegrasikan ilmu komputer dalam mengelola data serta
pengetahuan praktek keperawatan ( Daniel & Oyetunde, 2013). Organisasi pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak dr Djoko Pramono Karawang yang
meliputi kegiatan bidang keperawatan dan komite keperawatan, dengan tugas pokok
bidang keperawatan adalah membantu direktur pelayanan medis dalam merencanakan,
mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi pelaksanaan program-
program bidang pelayanan keperawatan, sedangkan tugas pokok dari komite keperawatan
adalah meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan serta mengatur tata kelola
klinis yang baik, agar mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan kebidanan yang
berorientasi pada keselamatan pasien di Rumah Sakit lebih terjamin dan terlindungi.
Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan dalam pelayanan kesehatan
tersebut diperlukan sistem informasi manajemen, untuk menunjang salah satu kegiatan
bidang keperawatan dan personalia dalam menjalankan regulasi rumah sakit, meliputi;
rekruitmen, seleksi, evaluasi, penempatan dan proses magang, sedangkan kegiatan komite
keperawatan sesuai peran dan tugasnya dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan tersebut bekerjasama dengan sub komite kredensial, sub komite mutu serta
sub komite etik dan disiplin profesi (Permenkes RI No. 49 Tahun 2013).
Hambatan utama dari penerapan sistem informasi di bidang kesehatan yaitu
penerimaan dan kepuasan pekerja atau tenaga kesehatan (Cohen, Coleman, & Kangethe,
2016). Selain itu, hasil yang tidak diharapkan dari sistem ini bisa diakibatkan oleh
rendahnya sumber daya manusia yang meliputi dukungan manajerial, pelatihan dan
pendidikan (Cho et al., 2016; Mahin, Mahnaz, & Babak, 2015; Saranto et al., 2014).
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa buruknya penggunaan rekam medik
elektronik bisa mengakibatkan kesalahan atau kejadian tidak diharapkan/ KTD (Cho et
al., 2016; Mahin, Mahnaz, & Babak, 2015).
1.2 Rumusan masalah
1. Apa definisi dari kompetensi keperawatan
2. Apa tujuan dari kompetensi keperawatan
3. Apa kompetensi dasar keperawatan
4. Apa ranah dan unit kompetensi perawat
5. Apa ruang lingkup standar kompetensi perawat
6. Apa Kerangka Kerja Kompetensi Perawat Indonesia
7. Apa Sistematika Standar Kompetensi Perawat
1.3 Tujuan pembahasan
1.3.1 Tujuan umum
Setelah membaca makalah ini di harapkan pembaca mengetahui dan memahami
konsep teori kompetensi infomasi untuk perawat
1.3.2 Tujuan khusus
1. menjelaskan tentang definisi dari kompetensi keperawatan
2. menjelaskan tujuan dari kompetensi keperawatan
3. menjelaskan kompetensi dasar keperawatan
4. menjelaskan ranah dan unit kompetensi perawat
5. menjelaskan ruang lingkup standar kompetensi perawat
6. menjelaskan Kerangka Kerja Kompetensi Perawat Indonesia
7. menjelaskan Sistematika Standar Kompetensi Perawat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kompetensi keperawatan


Kompetensi perawat adalah kemampuan untuk melakukan tugas dilihat dari
persepsi pasien saat mereka menunjukkan kinerja mereka. Kompetensi yang didapat
dinilai dalam pelayanan keperawatan adalah bagaiamana perawat melakukan
pengkajian, melakukan intervensi keperawatan dan bagaimana kompetensi perawat
dalam hal komunikasi (Imelda Rahmayunia Kartika, 2018).
Kompetensi perawat menjadi hal yang sangat berperan dalam proses interaksi
perawat-pasien. Perawat yang memiliki kompetensi yang baik, akan memberikan
asuhan keperawatan dan pelayanan yang maksimal sehingga dapat memuaskan
pasien. Kompetensi perawat saat ini banyak faktor yang dipengaruhi diantaranya
adalah faktor individu perawat seperti pengetahuan dan ketrampilan. Kompetensi
perawat masih banyak yang belum sesuai dikarenakan beberapa faktor yang tidak
dapat diprediksi dan dielakan (Butler et al, 2011).
Standar kompetensi perawat merefleksikan atas kompetensi yang diharapkan
dimiliki oleh individu yang akan bekerja di bidang pelayanan keperawatan.
Menghadapi era globalisasi, standar tersebut harus ekuivalen dengan standar- standar
yang berlaku pada sektor industri kesehatan di negara lain serta dapat berlaku secara
internasional.
2.2 Tujuan Kompetensi Keperawatan
A. Bagi lembaga pendidikan dan pelatihan keperawatan
1. Memberikan informasi dan acuan pengembangan program dan kurikulum
pendidikan keperawatan
2. Memberikan informasi dan acuan pengembangan program dan kurikulum
pelatihan keperawatan
B. Bagi dunia usaha/industri kesehatan dan pengguna sebagaia cuan dalam
1. Penetapan uraian tugas bagi tenaga keperawatan.
2. Rekruitmen tenaga perawat.
3. Penilaian unjuk kerja
4. Pengembangan program pelatihan yang spesifik
C. Bagi institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi perawat
1. acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan
kualifikasi dan jenis.
2.3 Kompetensi Dasar Keperawatan
PPNI menyampaikan bahwa cakupan kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap
perawat Indonesia pada semua jenjang:
1. Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan
2. Melakukan komunikasi interpersonal dalam asuhan keperawatan;
3. Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman melalui
jaminan kualitas dan manajemen risiko (patient safety);
4. Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada klien;
5. Memfasilitasi keperluan oksigen;
6. Memfasilitasi keperluan elektrolit dan cairan;
7. Mengukur tanda- tanda vital;
8. Menganalisis, menginterpertasikan dan mendokumentasikan data secara akurat;
9. Melakukan perawatan luka;
10. Memberi obat dengan aman dan benar; Mengelola pemberian darah dengan aman;

Nursalam (2008) menyampaikan bahwa kompetensi perawat merupakan sesuatu yang


terlihat secara menyeluruh dari seorang perawat dalam memberi pelayanan
profesional kepada klien, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan pertimbangan
yang dipersyaratkan dalam situasi praktik.

Kompetensi dalam dunia keperawatan mencerminkan pengetahuan, pemahaman dan


pengkajian.Serangkaian keterampilan kognitif, teknik psikomotor dan interpersonal;
Kepribadian dan sikap serta perilaku. Sikap yang perlu ditonjolkan sebagai sosok
perawat yang siap bekerja di dalam dan di luar negeri dengan karakteristik budaya
Indonesia adalah 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun). Kompetensi tidak
hanya menyangkut bidang ilmu dan pengetahuan, tetapi tidak kalah pentingnya sikap
dan keyakinan akan nilai-nilai sosok perawat dan berpenampilan menarik.
2.4 Ranah dan Unit Kompetensi Perawat
1. Ranah Utama Kompetensi Perawat Kompetensi perawat dikelompokkan
menjadi 3 ranah utama yaitu:
a. Praktik Professional, etis, legal dan peka budaya
1) Bertanggung gugat terhadap praktik profesional
2) Melaksanakan praktik keperawatan ( SECARA ETIS DAN PEKA
BUDAYA)
3) Melaksanakan praktik secara legal
b. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.
1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan
3) Melakukan pengkajian keperawatan
4) Menyusun rencana keperawatan
5) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
6) Mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan
7) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan
8) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman
9) Menggunakan hubungan interprofesional dalam pelayanan keperawatan/
pelayanan kesehatan
10) Menggunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan
c. Pengembangan professional
a. Melaksanakan peningkatan professional dalam praktik keperawatan
b. Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan asuhan
keperawatan
c. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi

Kompetensi keperawatan yang sudah diuraikan tersebut wajib dimiliki perawat


manajerial maupun perawat pelaksana. Kompetensi pada pelayanan kesehatan dapat
ditandai dengan mutu pelayanan pada tempat pelayanan kesehatan tersebut baik di
Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik maupun pelayanan kesehatan lainnya yang
tercermin dalam hasil akreditasinya.

2.5 Ruang lingkup standar kompetensi perawat

Dirumuskan terutama bagi perawat di tatanan pelayanan klinik langsung, terdiri


dari kompetensi Perawat Ahli Madya, Ners dan Ners Spesialis dan Ners Konsultan.
Standar kompetensi perawat mencakup: Kerangka kerja kompetensi perawat
Indonesia, meliputi praktik profesional, etis, legal dan peka budaya, pemberian asuhan
dan manajemen asuhan keperawatan, dan pengembangan kualitas personal dan
profesional.Rincian unit kompetensi dengan kodifikasinya, penjabaran kompetensi
perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
Dasar hukum adalah Undang-Undang Nomor 36 (2009) tentang Kesehatan, UU
No 20 (2003) tentang Sisdiknas, Peraturan Pemerintah No. 32 (1996) tentang Tenaga
Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/Menkes/148/2010 tentang Ijin
dan Penyelenggaraan Praktik Perawat, Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1796/Menkes/SK/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan, UU RI No 12
(2012) tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden Nomor 8 (2012) tentang KKNI,
Permenkes Perubahan Nomor 17 (2013) atas Permenkes No 148 (2010) tentang
praktik keperawatan.
Cakupan praktik keperawatan diberikan melalui asuhan keperawatan untuk klien
individu, keluarga, masyarakat dan kelompok khusus dalam menyelesaikan masalah
kesehatan sederhana sampai kompleks baik sehat maupun sakit sepanjang rentang
kehidupan manusia. Praktik keperawatan dilaksanakan pada fasilitas pelayanan
kesehatan pada berbagai tingkat pelayanan kesehatan (primer, sekunder dan tersier).
Praktik Keperawatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Perawat.
Pelayanan Keperawatan merupakan rangkaian tindakan yang dilandasi aspek etik,
legal dan peka budaya untuk memenuhi keperluan klien. Kegiatan tersebut meliputi
tindakan prosedural, pengambilan keputusan klinik yang memerlukan analisis kritis
serta kegiatan advokasi dengan menunjukkan perilaku caring. Pengelolaan pelayanan
keperawatan merupakan kewenangan dan tanggung jawab perawat yang memiliki
kompetensi sebagai manager. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien
berfokus pada pelayanan berbasis bukti. Perwujudan pelayanan tersebut diperlukan
banyak penelitian yang dilakukan perawat yang memiliki kompetensi peneliti.
Pelayanan keperawatan terdiri dari komponen tenaga keperawatan, misalnya
mahasiswa keperawatan. Untuk menjamin kinerja mahasiswa keperawatan agar
sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan maka diperlukan
pendidik keperawatan klinik maupun akademik yang kompeten.

2.6 Kerangka Kerja Kompetensi Perawat Indonesia


Kerangka Kerja Kompetensi Perawat dikelompokkan dalam 3
RanahKompetensi sebagai berikut :
a. Praktik Profesional, etis, legal dan peka budaya
 Bertanggung gugat terhadap praktik professional
 Melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
 budaya Melaksanakan praktik secara legal
b. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.
 Menerapkan prinsip dasar dalam pemberian asuhan keperawatan dan
pengelolaannya
 Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan maupun
asuhan keperawatan
 Melakukan pengkajian keperawatan Menggunakan komunikasi
terapeutik dan hubungan interpersonal
 Membina hubungan interprofesional dalam pelayanan maupun asuhan
keperawatan
 Menjalankan fungsi delegasi dan supervisi baik dalam pelayanan
maupun asuhan keperawatan
c. Pengembangan kualitas personal dan professional
 Melaksanakan peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
 Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan maupun asuhan
keperawatan
 Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi
2.7 Sistematika Standar Kompetensi Perawat
Standar Kompetensi Perawat terdiri atas 5 (lima) area kompetensi yang diturunkan
dari gambaran tugas, peran, dan fungsi Perawat. Area kompetensi juga merupakan
adaptasi dari 5 (lima) domains of the ASEAN Nursing Common Core Competencies
yang merupakan kesepakatan seluruh negara- negara anggota ASEAN. Setiap area
kompetensi ditetapkan definisinya, yang kemudian dijabarkan menjadi beberapa
komponen kompetensi.
Secara skematis sistematika Standar Kompetensi Perawat digambarkansebagai
berikut:
Standar Kompetensi Perawat dilengkapi dengan pokok bahasan, daftar masalah, daftar
diagnosis, dan daftar keterampilan Keperawatan, dengan uraian sebagai berikut:

Daftar Pokok Bahasan berisikan jenis-jenis pengetahuan sesuai cabang ilmu yang
diperlukan untuk memenuhi kompetensi Perawat vokasi dan profesi ners.

Daftar Masalah berisikan masalah yang sering ditemukan pada Praktik Keperawatan
yang mendasari dibutuhkannya Pelayanan Keperawatan. Daftar ini diperlukan untuk
melatih dan membiasakan mahasiswa.

Keperawatan mengenali masalah-masalah yang akan dihadapi di dalam Praktik


Keperawatan dengan menjadikan daftar tersebut sebagai pemicu diskusi dalam proses
pendidikan Keperawatan.

Daftar Diagnosis berisikan Diagnosis Keperawatan yang mengacu pada Standar


Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Daftar ini diperlukan untuk membantu
institusi pendidikan Keperawatan dalam penyusunan bahan ajar dan pelatihan
keterampilan untuk mencapai standar kompetensi Perawat.

Daftar Keterampilan berisikan intervensi Keperawatan yang mengacu pada Standar


Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKT). Daftar ini diperkan untuk perumusan
bentuk, mekanisme, fasilitas kesehatan, dan sarana pendukung keterampilan yang
diperlukan untuk memenuhi standar kompetensi Perawat.

2.8
3.Kerangka Kerja
Kompetensi
Perawat
dikelompokkan
dalam 3 Ranah
4.Kompetensi
sebaga
5.Kerangka Kerja
Kompetensi
Perawat
dikelompokkan
dalam 3 Ranah
6.Kompetensi
sebaga
7.Kerangka Kerja
Kompetensi
Perawat
dikelompokkan
dalam 3 Ranah
8.Kompetensi
sebaga
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Butler, M. P., Cassidy, I., Quilinan, B., Fahy, A., Bradshaw, C., Tuohy, D.,.. Tierney, C.
(2011). Competency assessment methods – Tool and processes: A survey of nurse preceptors
in Ireland. Nurse Education in Practice.
Cho, I, Kim, E, Choi, WH, & Staggers, N 2016, 'Comparing usability testing outcomes and
functions of six electronic nursing record systems', International Journal of Medical
Informatics, vol. 88, pp. 78- 85.

Cohen, J, Coleman, E, & Kangethe, M 2016, 'An importance-performance analysis of


hospital information system attributes: a nurses' perspective', International Journal Of
Medical Informatics, 86, pp. 82- 90.

Daniel & Oyetunde. (2013). Nursing informatics: A key to improving nursing practice in

Indonesia No. 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit. Jakarta.

Mahin Rahkar, F, Mahnaz, J, & Babak, A 2015, 'Comparison of Manual and Electronic
Methods of Nursing Record: A Nurse's Perspective', International Journal of Pediatrics, Vol
3, Iss 1.1, Pp 367- 373 (2015), no. 1.1, p. 367.

Nigeria. Journal International of Nursing and Midwifery, 5, 91-98.

Rahmayunia, I. K., Sri, T.H., Nelwati. (2018). Kompetensi Perawat Dan Kepuasan
PasienTerhadap Pelayanan Keperawatan di Rawat Jalan. Jurnal Keperawatan, 14 (2), 46-54.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Buku evaluasi standar kompetensi perawat indonesia ;jakarta 2014

Zuliani Zuliani, Sufendi Hariyanto, Dely Maria, Ireine Tauran, Siti Urifah, Angga Sugiarto,
Sitti Muhsinah, Neneng Kurwiyah, Esther Lenny Dorlan Marisi, Marisa Junianti Manik, Enni
Juliani, Ani Kuswati

Anda mungkin juga menyukai