Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN

KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN
PENILAIAN
Nama Kelompok:
Definisi ganguan penilaian

■ Gangguan penilaian ini berhubungan dengan gangguan kognitif yaitu gangguan


kemampuan berpikir dan memberi alasan termasuk proses mengingat, menilai,
orientasi, persepsi, dan memperhatikan. Gangguan ini meliputi gangguan mental
organik.
■ Gangguan mental organik adalah yang berkaitan dengan penyakit otak atau
gangguan sistematik yang dapat didiagnosis tersendiri. Termasuk gangguan mental
sistomatik, dimana pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder dari
penyakit atau gangguan sitematik luar otak.
Etiologi gangguan penilaian

■ 1.Primer : Langsung pada otak yaitu ruda paksa, infeksi, gangguan vaskuler dan
tumor.
■ 2.Sekunder : Tidak langsung melalui gangguan sistematik akibat gangguan
metabolik, gangguan toksin, gangguang hipoksia.
Tanda dan gejala

■ Gangguan fungsi kognitif : daya ingat, daya pikir, daya belajar, sonsorium
(kesadaran dan perhatian).
■ Gangguan fungsi mental lain: daya persepsi (halusinasi), isi pikir (waham),
suasanan emosi, pola umum kepribadian atau prilaku.
Jenis gangguan penilaian

Demensia
■ Definisi : penurunan yang cukup besar dari fungsi intelektual sehingga mengganggu fungsi aktivitas
sehari-hari termasuk fungsi sosial dan fungsi bekerja.
■ Manifestasi: terdapat gangguan fungsi luhur yang multipel yaitu daya ingat, daya pikir, daya
orientasi, daya pemahaman, kemampuan belajar/menilai/berhitung, kemampuan berbahasa dan
kesadaran tidak berkabut. Beberapa jenis demensia adalah sebagai berikut:
a. Demensia pada penyakiit alzheimer adalah degenerasi otak primer yang
penyebabnya tidak jelas. Pada demenesia jenis ini terjadi penurunan jumlah enzim kolin
asetil transferase dan asetilkolin. Secara klinis terjadi untuk konsep dini <65 tahun dan onsep
lambat pada usia > 65 tahun.
b.Demensia vaskular adalah demensia alteriosklerotik yang disebabkan oleh ganggaun
pembuluh darah di otak, baik karenan penyumbatan maupun perdarahan. Perjalanan penyakit
di dahului riwayat hipertensi, hiperlipidemia, dan serangan iskemia sepintas.
c. Demensia penyakit pick adalah demensia yang terjadi pada usia sebelum 60 tahun
yang disebabkan oleh degenarasi lobus frontalis. Secara klinis terjadi perubahan sifat dan
prilaku anti sosial dan moral etik dimana semakin lama akan diikuti penurunan fungsi
intelektual, gangguan mood, apatis, ataupun gelisah yang di sertai prilaku sosial
yang kasar.
d. Demensia pada penyakit Greutzfelt-Jacob adalah gangguan demensia yang di
dahului oleh gangguan neourologis terlebih dahulu. Secara klinis akan terjadi gangguan
esktarpiramidal yaitu tremor, kekakuan, dan ataksia. Terjadi pada usia menengah atau
lanjut dan terutama pada usia 50-an.
e. Demensia pada penyakit HIV adalah penyakit demensia yang terjadi pada
penyakit HIV dimana secara klinis pada pasien akan terjadi apatis, sukar memecahkan
masalah, isolasi sosial, psikosis atau kejang, ataksia, dan hiperrefleksia.
f. Demensia akibat normal pressure hydrosephalus adalah demensia yang di
sebabkan oleh penyumbatan liquor cerebri.
Derilium
■ Definisi :Delirium adalah suatu kondisi yang dikarekterisasi dengan adanya perubahan
kognitif akut (defisit memori, disorientasi, gangguan bahasa) dan gangguan pada sistem
kesadaran manusia. Delirium sering salah diinterpretasikan dengan demensia, depresi,
mania, schizophrenia akut, akibat usia tua. Hal ini terdapat terjadi karena gejala da tanda
dari delirium juga muncul pada demensia, depresi, mania, psikosis, dan lain-lain.
3 tipe Derilium

■ 1. Delirium hiperaktif: di dapatkan pada pasien dengan gejala putus subtansi


atarra lain alkoho, amfetamin, dan Lysergic Acid Diethylanmide atau LSD.
■ 2. Delerium hipoaktif: didapat pada pasien pada keadaan hepatic encphalopathy
dan hiperkapnia.
■ 3. Delirum campura: terjadi pada pasien dengan gangguan tidur, pada siang hari
mengantuk tetapi pada malam hari terjadi agitasi dan gangguan sikap.
Tanda Dan Gejala Derilium

Gangguan kesadaran
■ Penurunan kesadaran terhadap lingkungan sekitar, dengan penurunan kemampuan untuk fokus, mempertahankan
atau mengganti perhatian.
Gangguan atensi
■ Pasien dengan delirium mengalami kesulitan untuk memperhatikan. Mereka mudah melupakan instruksi dan mungkin
dapat menanyakan instruksi dan pertanyaan untuk diulang berkali-kali. Metode untuk mengidentifikasi gangguan atensi
yaitu dengan menyuruh pasien menghitung angka terbalik dari 100 dengan kelipatan 7.
Gangguan memori dan disorientasi
■ Defisit memori merupakan hal yang sering jelas terlihat pada pasien delirium. Diporientasi waktu, tempat, dan situasi
juga sering didapatkan pada delirium.
Agitasi
■ Pasien dengan delirium dapat menjadi agitasi sebagai akibat dari disorientasi dan kebingugan yang mereka alami.
Sebagai contoh: pasien yang disorientasi menganggap mereka mereka dirumah meskipun ada dirumah sakit sehingga
staf rumah sakit dianggap sebagai orang asing yang menorobos kerumahnya.
Lanjutan..

Apatis dan menarik diri terhadap sekitar/withdrawl


■ Pasien dengan delirium dapat menampilkan apatis dan withdrawl. Mereka dapat
terlihat depresi, penurunan nafsu makan, penurunan motivasi, dan gangguan pola
tidur.
Gangguan persepsi
■ Terjadi halusinasi visual dan auditori.
Tanda-tanda neorologis
■ Pada delirium dapat muncul tanda neorologis antara lain: tremor gait(berjalan
seperti jombi/tidak seimbang), asterixis moiklonus, paratonia dari otot terutama
leher, sulit untuk menulis dan membaca, serta gangguan visual.

Anda mungkin juga menyukai