KEPERAWATAN JIWA I
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN PENILAIAN
Dosen: Maria Adelheid Ensia, S.Pd, M. Kes
Disusun Oleh:
Kelompok 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2014.B.15.0372
2014.B.15.0373
2014.B.15.0379
2014.B.15.0385
2014.B.15.0396
2014.B.15.0397
2014.B.15.0401
2014.B.15.0405
2014.B.15.0406
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan Rahmat-Nya lah kami selaku kelompok dapat penyusun makalah
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Penilaian dengan baik.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mahasiswa keperawatan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat
kekurangan oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima
dengan senang hati, agar pembuatan makalah selanjutnya lebih baik. Akhirnya kami
mengucapkan banyak terima kasih, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita
semua.
Palangkaraya,
Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1
Latar Belakang................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3
Manfaat...........................................................................................................1
1.3.1 Toritis..............................................................................................................1
1.3.2 Praktis.............................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1
Definisi............................................................................................................3
2.2
2.3
2.4
Jenis.................................................................................................................3
2.4.1 Demensia.........................................................................................................3
2.4.2 Delirium..........................................................................................................4
2.5
Proses keperawatan.........................................................................................7
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................12
3.1
Kesimpulan...................................................................................................12
3.2
Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan keperawatan pada gangguan mental organik dapat menjemukan,
mengecewakan karena tidak tampak perubahaan dengan segera. Akibatnya,
pelayanan yang diberikan monoton, rutin, bersifat umum dan jauh dari pendekatan
komprehensif yang memandang setiap klien unik berdasarkan aspekk biopsiko-sosial
budaya-spiritual.
Kesadaran perawat tentang gangguan mental organik, baik proses terjadi, faktor
penyebab, keterbatasan, tingkat kemampuan klien dan asuhan keperawatan yang
spesifik akan memotivasi perawat melakukan praktek keperawatan yang berkualitas.
Keadaan klinis yang bervariasi menuntut pengetahuan dan keterampilan
perawat dalam menangani berbagai masalah keperawatan yang berhubungan dengan
gangguan mental organik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari gangguan penilaian?
2. Apa saja etiologi ruda paksa?
3. Bagaimana tanda dan gejala?
4. Apa saja jenis-jenis gangguan penilaian?
5. Bagaimana proses keperawatan pada gangguan penilaian?
1.3 Manfaat
1.3.1
Toritis
Memperkuat teori Keperawatan Jiwa I mengenai asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan penilaian.
1.3.2
Praktis
1. Bagi Institusi Pendidikan
Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan perpustakaan dan
dapat digunakan sebaagai perbandingan jika suatu saat akan dilakukan
laporan tentang hal yang sama, serta menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembacanya.
2. Bagi mahasiswa
Makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman
dalam pembuatan makalah ini khususnya mengenai asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan penilaian.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Gangguan penilaian ini berhubungan dengan gangguan kognitif yaitu
gangguan kemampuan berpikir dan memberi alasan termasuk proses mengingat,
menilai, orientasi, persepsi, dan memperhatikan. Gangguan ini meliputi gangguan
mental organik.
Gangguan mental organik adalah yang berkaitan dengan penyakit otak atau
gangguan sistematik yang dapat didiagnosis tersendiri. Termasuk gangguan
mental sistomatik, dimana pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder
dari penyakit atau gangguan sitematik luar otak.
2.2 Etiologi Ruda Paksa
1. Primer
2.4 Jenis
2.4.1
Demensia
Definis : penurunan yang cukup besar dari fungsi intelektual sehingga
mengganggu fungsi aktivitas sehari-hari termasuk fungsi sosial dan fungsi
bekerja.
Manifestasi: terdapat gangguan fungsi luhur yang multipel yaitu daya
ingat,
daya
pikir,
daya
orientasi,
daya
pemahaman,
kemampuan
Perjalanan
penyakit
di
dahului
riwayat
hipertensi,
2.4.2
Delirium
Delirium adalah suatu kondisi yang dikarekterisasi dengan adanya
perubahan kognitif akut (defisit memori, disorientasi, gangguan bahasa) dan
gangguan pada sistem kesadaran manusia. Delirium bukanlah seuatu penyakit
melainkan suaitu sindrom dengan penyebab multipel yang terdiri atas berbagai
macam pasanganan gejala akibat dari suatu penyakit kasar. Delirium
didefinisikan sebagai disfungsi cerebrar yang reversbelsible, akut, dan
bermanifestasi klinis pada abnormalitas neuropsikiatri.
Delirium sering salah diinterpretasikan dengan demensia, depresi, mania,
schizophrenia akut, akibat usia tua. Hal ini terdapat terjadi karena gejala da
tanda dari delirium juga muncul pada demensia, depresi, mania, psikosis, dan
lain-lain. Kata delirium berasal dari bahasa latinyang artinya lepas jalur.
Berdasarkan pada bangkitan terdapat 3 tipe delirium:
1. Delirium hiperaktif: di dapatkan pada pasien dengan gejala putus subtansi
atarra lain alkoho, amfetamin, dan Lysergic Acid Diethylanmide atau LSD.
2. Delerium
hipoaktif:
didapat
pada
pasien
pada
keadaan
hepatic
Defisit memori merupakan hal yang sering jelas terlihat pada pasien
delirium. Diporientasi waktu, tempat, dan situasi juga sering didapatkan
pada delirium.
4. Agitasi
Pasien dengan delirium dapat menjadi agitasi sebagai akibat dari
disorientasi dan kebingugan yang mereka alami. Sebagai contoh: pasien
yang disorientasi menganggap mereka mereka dirumah meskipun ada
dirumah sakit sehingga staf rumah sakit dianggap sebagai orang asing yang
menorobos kerumahnya.
Delirium
Biasanya tiba-tiba
Biasanya singkat/ < dari 1 bulan
Dimensia
Biasanya perlahan
Biasanya lama dan progresif.
Paling banyak dijumpai pada
Stresor
Perilaku
3.
4.
5.
6.
7.
Agitasi
Ilusi
Halusinasi
Pikiran tidak teratur
Gangguan penilaian dan
pengambilan keputusan
8. Afek labil
4.
5.
6.
7.
10
defisite
perawatan
diri(mandi,kebersihan
diri,
makan
berpakaian,berhias,toilet).
5) Gangguan pola tidur.
6) Peruubahan proses pikir.
Contoh diagnosa lengkap dalam proses keperawatan adalah sebagai berikut:
1) Gangguan proses pikir b.d gangguan otak ditandai dengan: intrpretasi
lingkungan yang tidak akurat, kurang memori saat ini, krusakan
kemampuan memberikan rasional, konfabulasi.
2) Risiko tinggi terhadap cedera b.d ketakutan, disorientasi yang ditandai
dengan perilaku agitasi.
3) Kerusakan komunikasi verbal b.d kerusakan kognitif, kehilangan memori
saat ini, konfabulasi.
3. Perencanaan
Perencanaan meliputi hal-halsebagai berikut:
1) Pasien daapat mencapai fungsi kognitif yang optimal prioritas: menjaga
keselamatan hidup
2) Pemenuhan kebutuhan bio-psiko-sosial, libatkan keluarga.
11
12
4) Komunikasi
a. Pesan jelas
b. Sederhana
c. Singkat dan beri pilihan terbatas
5) Pendidikan kesehatan
Mulai saat pasien bertanya tentang yang terjadi pada saat sebelumnya.
Perawat sebelumnya harus mengetahi hal-hal terkait keluarga dan
klien,serta topik sehari-hari dan kegiatan sehari-hari.
Intervensi pada demensia
1. Orientasi
1) Tujuan: membebtuk pasien berfungsi di lingkungan.
2) Tulis nama petugas pada kamar pasien jelas,besaar sehingga dapat di
baca pasien
3) Orientasi pada situasi lingkungan
4) Perhatikan penerangan terutama dimalam hari.
5) Kontak personal dan fisik sesering mungkin
6) Libatkan dalam kegiatan T.A.K
7) Tanamkan kesadaran: kenapa pasien dirawat, memberikan percaya diri
2. Komunikasi
1) Membina hubungan saling percaya
2) Umpan balik yang positif
3) Tentramkan hati
4) Ulangi kontrak
5) Resfek, pendengaran yang baik
6) Komunikasi verbal jelas, ringkas,tidak terburu-buru
7) Topik percakapan dipilih oleh paien
8) Pertanyaan tertutup
9) Pelan dan diplomatis dalam menanggapi persepsi yang salah
10) Empati
11) Gunakan teknik klarifikasi
13
3. Pengaturan koping
1) Koping positip yang selama ini dipakai dimaksimalkan, sedangkan yang
negatif diminimalkan.
2) Bantu mencari koping baru yang positif.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asuhan keperawatan pada gangguan mental organik dapat menjemukan,
mengecewakan karena tidak tampak perubahaan dengan segera. Akibatnya,
pelayanan yang diberikan monoton, rutin, bersifat umum dan jauh dari pendekatan
komprehensif yang memandang setiap klien unik berdasarkan aspekk biopsiko-sosial
budaya-spiritual.
Kesadaran perawat tentang gangguan mental organik, baik proses terjadi, faktor
penyebab, keterbatasan, tingkat kemampuan klien dan asuhan keperawatan yang
spesifik akan memotivasi perawat melakukan praktek keperawatan yang berkualitas.
3.2 Saran
Menyadari bahwa kelompok masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, Farida.2011.Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:Salemba Medika