Anda di halaman 1dari 31

PEMBENTUKAN

KARAKTER

PELATIHAN PEMBEKALAN PENUGASAN KHUSUS INDIVID


DIPUSKESMAS PADA MASA PANDEMI COVID 19
2020
Pernahkan anda berpikir siapa
diri
anda?

3
ANDA PERLU
MENJAWAB
PERTANYAAN INI :
Siapa saya ? Apa karakter Saya? Apa kelebihan
dan kekurangan saya?
Mengapa saya bisa seperti ini?
Mengapa saya berbeda?
Bagaimana saya menjadi seperti sekarang ini?
Bila ya, Kapan anda terakhir berfikir tentang hal itu
 Karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi
sebagai tanda-tanda kebaikan, kebajikan, dan kematangan
moral seseorang. Secara etimologi, istilah karakter berasal
dari bahasa Latin character, yang berarti watak, tabiat,
sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlak.

 Menurut Poerwadarminta, karakter berarti tabiat, watak


sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan orang lain (Syarbini,
2012:13)
• Karakter tidak dapat dibentuk dengan cara mudah dan murah.
Dengan mengalami ujian dan penderitaan, jiwa karakter dikuatkan,
visi dijernihkan, dan sukses diraih ~ Helen Keller
KARAKTER DAN
KEPRIBADIAN
Karakter
 Sifat, perilaku, watak, tabiat, dan budi pekerti
 Satu set tingkah laku atau perilaku dari seseorang sehingga perilakunya
tersebut orang akan mengenal ia seperti apa
 Karakter seseorang disengaja atau tidak didapat dari orang lain yang
sering berada didekatnya atau yang sering mempengaruhinya,
kemudian ia mulai meniru untuk melakukannya
Kepribadian
 Merupakan sifat yang dibawa sejak lahir dengan kata lain kepribadian
bersifat genetis
FAKTOR YANG MEMBENTUK KARAKTER DAN
KEPRIBADIAN MANUSIA

 Determinisme Genetis (KETURUNAN)


 Determinisme Psikis (Perlakuan Keluarga)
 Determinisme Lingkungan (pendidikan
dan lingkungan pergaulan)
4 JENIS KARAKTER PADA MANUSIA
1.Koleris (Kuat) : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka
tantangan, bos atas dirinya sendiri berani menghadapi tantangan, punya visi kedepan, suka
memimpin. Kelemahan Suka marah, tdk sabaran, kaku, menghalalkan segala cara untuk
berhasil, tidak mau mengakui kesalahan, menyukai kontroversi/pertengkaran
2.Sanguinis (populer) :tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis; happy dan ceria selalu, suka
menjadi pusat perhatian suka kejutan, suka sekali dengan kegiatan sosial dan bersenang-
senang. Kelemahan Suara tertawa keras, susah diam, sering minta persetujuan bahkan hal
sepele, cenderung tdk tepat waktu,egoissering mengulang cerita yang sama, mendominasi
percakapan.
3.Phlegmatis (Cinta Damai) : tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak
suka perubahan mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti. Kelemahan
Kurang Antusias dengan perubahan lingkungan, Terlalu pemalu dan pendiam, Sering menunda
kurang motifasi diri, lebih suka sebagai penonton
4.Melankolis (sempurna) :tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan,
Perfection, suka instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat disukai. Kelemahan pendendam,
cenderung melihat sisi negatif, hidup berdasarkan definisi, sulit bersosialisasi cenderung pilih-
pilih.
TEORI DASAR KEPRIBADIAN
adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi
menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari serta
maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan
luar
kesatuan fungsional yang khas pada seseorang (Depkes, 1992).
Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya
selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar
serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan
semakin matang dan mantap kepribadiannya.
1.FAKTOR STIMULASI GEN DAN CARA BERPIKIR Berdasarkan penelitian Kazuo
Murakami, PhD dari Jepang dalam bukunya The Divine message of the DNA .
Menyimpulkan bahwa kepribadian sepenuhnya dikendalikan oleh gen yang ada dalam
sel tubuh manusia baik yang bersifat Dorman (tidur) atau tidak aktip dan yang bersipat
aktif.
Setiap orang yang diciptakan Tuhan sudah dilengkapi dengan kepribadian. Kepribadian
itu sebetulnya adalah sumbangsih atau pembelian Tuhan ditambah dengan pengaruh
lingkungan, Adanya Faktor genetik menimbulkan Perbedaan meliputi: tingkat aktivitas.
Rentang atensi, adaptabilitas pada petubahan lingkungan

2. FAKTOR LINGKUNGAN.
Perlekatan (attachment) kecendrungan bayi untuk mencari kedekatan dengan
pengasuhnya dan untuk merasa aman dengan kehadiran pengasuhnya berpengaruh
pada kepribadian.
Ciri –ciri
Karakter
 Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir’
 Karakter tidak bisa diwariskan,
 Karakter tidak bisa ditukar.
 Karakter harus dibangun
 Karakter perlu dikembangkan secara sadar hari demi
hari dengan melalui suatu proses yang tidak instan.
 Karakter merupakan pilihan dari masing-masing individu yang
perlu dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya).
Jenis dan bentuk
karakter
 pemarah, pemalu, pembohong, jujur,
pengiri, munafik, penolong, penyabar,
relilius, materialistis, egois, dermawan,
sombong, pendiam, tanggung-jawab, tidak
tahu malu, penurut, otoriter, penyayang,
pendendam, tidak tahu diri dan lain
sebagainya.’
 Karakter pada dasarnya merupakan
gabungan dari talenta verbal, interpersonal
dan intrapersonal,
9 PILAR KARAKTER
1. Cinta Allah
2. Tanggung Jawab, disiplin dan
Kemandirian
3. Amanah
4. Hormat dan Santun
5. Kasih Sayang, Kepedulian dan Kerja sama
6. Percaya diri, Kreatif, Pantang meyerah.
7. Keadilan dan Kepemimpinan
8. Baik dan Rendah Hati
9. Toleransi dan Cinta Damai.
Peran Generasi Muda dalam
Pembangunan Bangsa Mandiri
Pembentukan karakter generasi muda bangsa merupakan hal
yang sangat penting bagi suatu bangsa dan bahkan
menentukan nasib bangsa itu di masa depan.

Sehingga upaya strategis yang harus dilakukan oleh generasi


muda Indonesia untuk menghadapi globalisasi adalah dengan
melakukan sebuah koordinasi gerakan revitalisasi kebangsaan
yang diarahkan terutama pada penguatan ketahanan
masyarakat dan bangsa terhadap segenap upaya nihilisasi
dari pihak luar terhadap nilai-nilai budaya bangsa
 Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam sila pertama dapat kita jadikan acuan pembelajaran beberapa
nilai toleransi, penghargaan terhadap kepercayaan orang lain

 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab . Misalnya Melalui kegiatan praktis misalnya kerapian, kebersihan
diri, ketekunan merupakan proses belajar untuk menjadi beradab.

 Persatuan Indonesia mampu diuraikan dengan mengenalkan budaya Indonesia secara fisik. Berbagai hasil
kebudayaan nasional sebagai contoh kebijaksanaan lokal adalah pintu masuk bagi pemahaman
persatuan. Karakter persatuan yang mendasar adalah cinta Tanah Air. Proses cinta Tanah Air tentu tidak
perlu lagi dengan cara-cara yang sangat abstrak.

 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah sila yang
saat ini selalu menjadi acuan dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Satu masalah yang menarik
adalah kita memiliki dasar nilai demokratis, namun tidak dapat dilaksanakan. Nilai demokrasi yang
mendasar adalah taat asas, sesuai prosedur dan menghargai martabat orang lain sesuai hati nurani
(conscience).

 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan basis kepekaan sosial yang sangat mendasar.
Manusia yang berkarakter salah satu indikasinya adalah mampu berjuang untuk sesama, bukan utuk
dirinya. Itulah yang dimaksud dengan keadilan sosial, keadilan sosial tidak perlu lagi dibahas dalam
cakupan yang luas dan menerawang, namun dalam kegiatan sehari-hari siswa.
16
3 komponen karakter yang baik (components of good character)
1. Pengetahuan tentang moral (moral knowing)
Dimensi-dimensi dalam moral knowing yang akan mengisi ranah kognitif adalah kesadaran moral
(moral awareness), pengetahuan tentang nilai-nilai moral (knowing moral values), penentuan sudut
pandang (perspective taking), logika moral (moral reasoning), dan pengenalan diri (self knowledge).

2. Perasaan/penguatan emosi (moral feeling)


Moral feeling merupakan penguatan aspek emosi peserta didik untuk menjadi manusia berkarakter.
Penguatan ini berkaitan dengan bentuk-bentuk sikap yang harus dirasakan oleh peserta didik, yaitu
kesadaran akan jati diri (conscience), percaya diri (self esteem), kepekaan terhadap derita orang lain
(emphaty), cinta kebenaran (loving the good), pengendalian diri (self control), dan kerendahan hati
(humility).

3. Perbuatan bermoral (moral action)


Moral action merupakan perbuatan atau tindakan moral yang merupakan hasil (outcome) dari dua
komponen karakter lainnya. Untuk memahami apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan yang
baik (act morally) maka harus dilihat tiga aspek lain dari karakter, yaitu kompetensi (competence),
keinginan (will), dan kebiasaan (habit).
AGAMA DAN
MORAL
 Agama sebagai dasar perilaku moral yang
utama
yang
 Agama mengandung suatu ajaran moral
menjadi pegangan bagi penganutnya.
 Agama sebagai dasar dari moralitas

 pengadilan yang utama ada pada


Tuhan
NORMA

MORAL
Norma merupakan aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolo ukur untuk
menilai sesuatu. Secara umum dikenal 3 norma yaitu :

1) Norma kesopanan atau etiket


Norma yang mengatakan apa yang harus kita lakukan. Norma kesopanan/etiket
tidak mengukur perbuatan tersebut atis atau tidak etis.

2) Norma hukum
Norma yang menjadi kenyataan di masyarakat dimana setiap hari selalu dijumpai
norma hukum tersebut.

3) Norma moral.
Norma moral menentukan baik buruknya perilaku manusia dari sudut etis dan
merupakan norma tertinggi diantara norma yang ada.
ETIKA
Pengertian secara umum dari etika adalah nilai- nilai
atau norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
3 (tiga) jenis etika meliputi :
1. Etika Deskriptif
2. Etika Normatif
3. Etika Analitik/Metaetik
ETIK

A
Etika Deskriptif : melukiskan tingkah laku moral secara luas tentang adat
istiadat, kebiasaan, tindakan yang dibolehkan dan yang tidak
dibolehkan dan sebagainya. (Hanya melukiskan tetapi tidak
memberikan penilaian)

 Etika Normatif : Menentukan benar tidaknya tingkah laku moral dengan


mengajukan argumentasi yang bertumpu pada norma atau prinsip etis
yang dapat dipertanggung jawabkan dengan cara rasional dan dapat
dipraktekkan.

 Metaetika/etika analitis : mempelajari etika dari aspek logika dari ucapan-


ucapan bahasa etika (lebih tinggi dari etika normatif) dan lebih bersifat
filsafat dari etika.
KEJUJURAN ADALAH
NILAI KEHORMATAN
 Bila anda seorang pejabat tinggi maka kejujurannya lebih
tinggi dari pangkatnya

 Bila anda seorang kaya maka kejujurannya lebih


membuatnya terhormat dibanding dengan kekayaannya

 Bila anda seorang yang cerdas dan berilmu maka


kejujurannya membuatnya lebih disegani dari
kecerdasan dan keilmuannnya pada
DIMENSI

KEJUJURAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, jujur berarti tulus, tidak culas,
dan lurus hati.

 Dari ketiga makna tersebut, dapat kita pahami, bahwa sesungguhnya


kejujuran adalah sifat yang sangat mulia. Kita bisa membayangkan,
bagaimana sebuah perniagaan dapat berjalan dengan baik, aman dan
tenteram, tanpa kecurangan, tanpa penipuan.

 Sejatinya, kejujuran adalah pancaran iman diri seseorang. Ketika kita


yakin bahwa Allah senantiasa melihat, dan malaikat senantiasa
mencatat amal perbuatan, maka mustahil bagi kita untuk berani berlaku
tak jujur.
DIMENSI JUJUR DAN
IKHLAS
 Dari sifat jujur, tercabang beberapa sifat, seperti: sabar, qana'ah, iffah,
dan ridha.
 Qana'ah (merasa cukup) dan 'iffah (suci, jauh dari sifat yang tidak baik,
dan menahan diri dari meminta)
 Dari sifat ikhlas tercabanglah beberapa sifat, seperti: yakin,
khauf(takut), mahabbah(cinta),ijlal (membesarkan), haya`(malu),
ta'dzim (pengagungan).
 Jujur terdiri dari tiga bagian yang tidak sempurna kecuali dengannya:

1) Kejujuran hati dengan iman secara benar,


2) Niat yang benar dalam perbuatan,
3) Kata-kata yang benar dalam ucapan.
KEPERCAYAAN DIRI
 Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya.

 Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa
aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi,
yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa – karena didukung oleh pengalaman,
potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.

 Namun dalam rentang kehidupan manusia, kita pasti menemui tantangan krisis
kepercayaan diri
PERBEDAAN KARAKTER ORANG SUKSES DGN
ORANG
TIDAK SUKSES
1. Orang sukses menunjukkan rasa syukur dan gak segan memuji
orang lain. Sedangkan orang gak sukses suka mengkritik orang lain
tanpa ada dasar.
2. Orang sukses tahu bagaimana cara move on & memaafkan.
Orang yang gak sukses suka menyimpan dendam & gak pernah
melupakan.
3. Orang sukses hidup untuk hari ini dan selaluimprove supaya bisa
lebih baik. Sedangkan orang yang gak sukses hidup di masa lalu
dan selalu berada di hal itu-itu saja.
4 Orang sukses berani mengambil tanggungjawab ketika berbuat
kesalahan. Sedangkan orang gak sukses lebih suka
menyalahkan orang lain.
5….
LANJUTAN ,,..
5. Orang sukses mau berbagi informasi. Sedangkan orang yang gak sukses lebih suka
menyimpan informasi untuk dirinya sendiri.
6, Orang sukses memancarkan energi positif. Sedangkan orang gak sukses
memperlihatkan aura negatif.
7. Orang sukses lebih suka mendiskusikan ide dan bekerja secara nyata. Orang gak
sukses sibuk menggosipkan orang lain dan tidak susah payah untuk mencapai hasil
akhir.
8. Orang sukses berbagi kemenangan dengan orang lain. Orang gak sukses menyimpan
penghargaan untuk dirinya sendiri.
9. Orang sukses selalu berani akan adanya perubahan. Sedangkan orang gak sukses
takut perubahan & takut ambil risiko.
10.Orang sukses berharap kawannya akan mengalami kesuksesan serupa.
Sedangkan orang gak sukses berharap temannya bakal gagal. Orang sukses
membuka pikiran dan bisa menerima pendapat orang lain. Orang gak sukses
hanya berpikir tentang pendapatnya dan gak mau mendengarkan pendapat
orang lain.
LANJUTAN

12. Orang sukses bersedia menetapkan target pribadi.


Sedangkan orang gak sukses menjalani hidup apa adanya
tanpa punya target sendiri.

13. Orang sukses selalu mau belajar. Sedangkan orang


gak sukses merasa sudah pintar.


12 KARAKTER YANG HARUS
DIMILIKI UNTUK SUKSES
1. Harga diri
2. Percaya diri
3. Sikap pantang menyerah
4. Mempercayai intuisi
5. Kreatif
6. Pemberani
7. Passion/gairah/antusias
8. Action
DOMAIN PEMBENTUKAN KARAKTER

 Domain Kognitif Menjadi Faham


(Knowing the good/moral Knowing

Domain Efektif Mampu merasakan


dan
keinginan untuk berbuat kebajikan

 Domain Psikomotorik Mau melakukan/


Moral Action.
Membentuk Dan Mempoles Karakter

 Belajar ajaran agama.

 Ikuti seminar dan pelatihan

 Membaca buku

 Mendengarkan audio pengembangan diri. (65% berhasil


merubah karakter dibandingkan yg tdk pernah
mendengar audio)

 Masuk kelompok dan komunitas yang sama

Anda mungkin juga menyukai