(The Correlation Between The Stress Level And Emotional Quotient With
Bullying Behavior In Adolescence At Pontianak City)
ABSTRAK
Latar Belakang : Remaja merupakan masa dimana seseorang mengalami perubahan
fisik, psikologi dan sosial. Perubahan yang dialami remaja dapat menyebabkan
munculnya perilaku bullying akibat dari tingkat stres dan kecerdasan emosi yang
dimiliki remaja.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara tingkat stres dan kecerdasan emosi dengan
perilaku bullying pada remaja di kota Pontianak
Metode : Desain penelitian ini berupa deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan
jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 354 pada siswa menengah atas negeri di
Kota Pontianak. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Perceive Stress Scale
(PSS), kuesioner Self-Report Emotional Intellegence Test (SSEIT), dan kuesioner
Adolescent Peer Relations Instrument (APRI) seksi A. Analisis statistik menggunakan
uji Spearman rank dengan nilai p < 0,05.
Hasil : Jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 58,8%% dengan suku
terbanyak yaitu Melayu sebanyak 48,0% dan agama terbanyak yaitu Islam sebanyak
83,3%.Hasil uji statistik didapatkan nilai p pada tingkat stres dengan perilaku bullying
p = 0,290 dan nilai p pada kecerdasan emosi dengan perilaku bullying p = 0,627.
Kesimpulan :Tidak ada hubungan antara tingkat stres dan kecerdasan emosi dengan
perilaku bullying. Semakin ringan tingkat stres atau semakin tinggi kecerdasan emosi,
tidak menutup kemungkinan seseorang melakukan bullying.