Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nabila Najla Ramadhani

NIM: 2310117220008
Prodi: Pendidikan Bahasa Inggris

Mata Kuliah: Pancasila


REVIEW JURNAL KECERDASAN EMOSIONAL

Judul: PERAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU


TERHADAP STRES PADA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI PUTUS CINTA
Review: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kecerdasan emosional dan karakteristik
pribadi terhadap tingkat stres pada remaja yang sedang mengalami putus cinta. Pengalaman putus cinta
yang banyak dialami remaja menimbulkan permasalahan psikologis seperti stres. Namun permasalahan
psikologis seperti stres putus cinta yang dialami individu tidak selalu sama pada individu lainnya.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu dalam mengenali, menerima dan mengenali emosi
diri sendiri dan orang lain, dianggap berkaitan dengan stres. Penelitian ini dilakukan terhadap 135
subjek, laki-laki dan perempuan berusia 18 hingga 40 tahun, di antaranya pernah/pernah mengalami
putus cinta. Metode yang digunakan adalah mempelajari Peran kecerdasan emosional dan karakteristik
pribadi terhadap stres pada setiap individu. Penelitian ini juga mencoba untuk menjawab pertanyaan
penting mengenai mengapa beberapa individu dewasa awal mungkin merasa lebih stres setelah putus
cinta daripada yang lain. Melalui partisipasi dari 135 subjek dengan berbagai karakteristik dan
pengalaman cinta, penelitian ini mencoba untuk mengeksplorasi dampak kecerdasan emosional dan
faktor karakteristik individu pada tingkat stres yang dirasakan.
Komentar: Penelitian ini sangat relevan karena membahas isu penting mengenai dampak putus cinta
pada remaja dan peran kecerdasan emosional serta karakteristik pribadi dalam mengatasi stres. Metode
penelitian dengan 135 subjek yang beragam karakteristiknya tampaknya memberikan pemahaman yang
mendalam mengenai masalah ini. Hasil penelitian ini mungkin dapat memberikan wawasan berharga
tentang mengapa beberapa individu lebih rentan terhadap stres pasca putus cinta daripada yang lain.

Judul: KEMAHIRAN PENGURUSAN STRES DALAM KECERDASAN EMOSI DAN


HUBUNGANNYA DENGAN KEPUASAN HIDUP
Review: Penelitian ini sangat relevan karena mengungkapkan pentingnya keterampilan manajemen
stres dalam kehidupan remaja, khususnya generasi Z. Masa remaja adalah masa yang menantang dan
penuh tekanan. Keterampilan manajemen stres untuk kelompok ini adalah penting untuk mencapai
kepuasan hidup yang berkualitas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
hubungan antara keterampilan manajemen stres dan kepuasan hidup di antara siswa sekolah menengah.
Penelitian survei ini melibatkan 1.067 responden yang terdiri dari siswa kelas satu hingga enam
(berusia 13 hingga 18 tahun) di sekitar Kota Kinabalu dan Kudat, Sabah. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Emotional Quotient Inventory Versi Remaja (EQ-i: YV) dan
Skala Analog Visual Vertikal Cantril yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Malaysia. Data
dianalisis menggunakan uji korelasi dan uji t sampel independen. Hasil penelitian yang menunjukkan
adanya korelasi positif antara keterampilan manajemen stres dan kepuasan hidup di antara siswa
sekolah menengah menggarisbawahi betapa pentingnya pembelajaran keterampilan ini pada usia muda.
Selain itu, penelitian juga memperhatikan perbedaan dalam manajemen stres dan kepuasan hidup
berdasarkan jenis kelamin, yang bisa memberikan wawasan lebih lanjut tentang aspek-aspek yang
perlu diperhatikan dalam pendekatan kesejahteraan remaja.
Komentar: Penelitian ini relevan dan penting karena menyoroti pentingnya keterampilan manajemen
stres pada remaja, terutama generasi Z. Penelitian ini mengungkapkan hubungan positif antara
keterampilan manajemen stres dan kepuasan hidup siswa sekolah menengah, menekankan pentingnya
pembelajaran keterampilan ini pada usia muda. Selain itu, penelitian ini juga mempertimbangkan
perbedaan berdasarkan jenis kelamin, yang dapat memberikan wawasan tambahan tentang aspek-aspek
yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kesejahteraan remaja.

Judul: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN CYBERBULLYING


DI MEDIA SOSIAL TWITTER PADA SISWA SMAN 26 JAKARTA
Review: Jurnal ini membahas hubungan antara kecerdasan emosional dan cyberbullying di media
sosial Twitter pada siswa SMAN 26 Jakarta. Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu untuk
mengenali, memahami, dan mengelola emosi, sedangkan cyberbullying adalah tindakan merugikan,
menyakiti, atau mengancam individu lain melalui teknologi komunikasi. Penelitian ini melibatkan 172
siswa SMAN 26 Jakarta yang aktif menggunakan Twitter sebagai populasi. Sampel sebanyak 120
siswa diambil secara acak menggunakan metode simple random sampling. Data dikumpulkan dengan
menggunakan dua skala, yaitu skala kecerdasan emosional dan skala cyberbullying. Hasil analisis data
menggunakan uji regresi sederhana menunjukkan hubungan negatif antara kecerdasan emosional dan
cyberbullying. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kecerdasan
emosional dan cyberbullying. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional siswa,
semakin rendah kecenderungan mereka untuk terlibat dalam cyberbullying, dan sebaliknya.
Komentar: Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman hubungan antara
kecerdasan emosional dan cyberbullying di kalangan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
meningkatkan kecerdasan emosional siswa dapat menjadi salah satu strategi dalam mengurangi insiden
cyberbullying. Oleh karena itu, sekolah diharapkan dapat mengadakan pelatihan untuk meningkatkan
kecerdasan emosional siswa dan menyelenggarakan sosialisasi tentang dampak dan bahaya
cyberbullying sebagai langkah preventif. Dengan demikian, upaya ini dapat membantu menciptakan
lingkungan belajar yang lebih aman dan positif di era media sosial.

Sumber Jurnal Kecerdasan Emosional:


Hafizhah, N. F., & Paramita, P. P. (2023). Peran Kecerdasan Emosional dan Karakteristik
Individuterhadap Stres Pada Individu Dewasa Awal Yang Mengalami Putus Cinta. Jurnal Fusion, 3(05),
444-462.
https://fusion.rifainstitute.com/index.php/fusion/article/view/300/271
Sources: Asnawi, A. A., & Madlan, L. (2020). Kemahiran Pengurusan Stres dalam Kecerdasan Emosi dan
Hubungannya dengan Kepuasan Hidup Remaja (Stress Management Skills in Emotional Intelligence and
Its Association with Adolescents’ Life Satisfaction). Jurnal Psikologi Malaysia, 33(3).
https://spaj.ukm.my/ppppm/jpm/article/view/500
Khairunnisa, R., & Alfaruqy, M.Z. (2022). HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL
DENGAN CYBERBULLYING DI MEDIA SOSIAL TWITTER PADA SISWA SMAN 26 JAKARTA.
Jurnal EMPATI.
https://www.semanticscholar.org/reader/b1a5b31eb98302220ea2ee8661d412779e130931
REVIEW JURNAL KECERDASAN SOSIAL

Judul: POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN


SOSIAL DI KALANGAN REMAJA MILENIAL
Review: Artikel ini menjelaskan pola komunikasi orang tua di kalangan remaja milenial serta strategi
yang efektif dalam membentuk kecerdasan sosial remaja milenial. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif etnografi dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi, dan validitas data diperkuat melalui triangulasi jenis sumber
dan metode. Hasil penelitian ini menunjukkan dua pola komunikasi yang digunakan oleh orang tua di
Desa Bumirejo: pola komunikasi demokratis dan pola komunikasi permisif. Pola komunikasi
demokratis ditandai dengan komunikasi terbuka, kerja sama, hubungan timbal balik, bersosialisasi
dengan masyarakat, dan motivasi bagi remaja. Selain itu, artikel juga menyebutkan strategi yang
diterapkan oleh keluarga guru di Desa Bumirejo untuk menjaga komunikasi yang lancar, yaitu dengan
berkomunikasi langsung melalui pendekatan yang nyaman dan mengatur penggunaan teknologi telepon
selular remaja.
Komentar: . Artikel ini memberikan wawasan yang berharga tentang hubungan antara pola
komunikasi orang tua dan kecerdasan sosial remaja milenial. Namun, penulis mungkin bisa
menambahkan lebih banyak detail tentang proses analisis data kualitatif yang digunakan, serta lebih
banyak konteks tentang Desa Bumirejo, untuk memahami apakah temuan ini dapat diterapkan secara
lebih umum pada keluarga milenial di tempat lain. Selain itu, sebaiknya ada rekomendasi praktis untuk
orang tua yang ingin meningkatkan komunikasi mereka dengan anak-anak remaja mereka berdasarkan
temuan penelitian ini.

Judul: HUBUNGAN KECERDASAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA


Review: Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara tingkat kecerdasan sosial dan
tingkat kesepian pada remaja. Kesepian merupakan masalah serius dalam perkembangan remaja yang
dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan
bahwa faktor-faktor seperti perasaan penolakan, rendahnya harga diri, dan kesulitan dalam berinteraksi
sosial dapat berkontribusi pada tingkat kesepian remaja. Di sisi lain, ada bukti bahwa kecerdasan sosial
berkaitan positif dengan tingkat harga diri. Studi ini melibatkan 165 remaja di Jakarta dan
menggunakan alat ukur seperti Tromso Social Intelligence Scale dan UCLA Loneliness Scale versi 3
untuk mengukur kecerdasan sosial dan tingkat kesepian. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara kecerdasan sosial dan tingkat kesepian, dengan koefisien korelasi Spearman (rs)
sebesar -0,332 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin
tinggi tingkat kecerdasan sosial seorang remaja, semakin rendah tingkat kesepian yang mereka alami.
Meskipun temuan penelitian ini signifikan, perlu diingat bahwa korelasi tidak selalu menunjukkan
hubungan sebab-akibat. Selain itu, aspek budaya dan lingkungan tempat tinggal remaja juga perlu
diperhitungkan dalam penelitian mendatang. Mungkin ada variabel budaya atau lingkungan yang
memainkan peran penting dalam hubungan antara kecerdasan sosial dan kesepian, yang mungkin
belum terungkap dalam penelitian ini. Penelitian yang lebih lanjut mungkin perlu menggali faktor-
faktor lain yang dapat memengaruhi tingkat kesepian pada remaja, serta menguji efektivitas intervensi
untuk meningkatkan kecerdasan sosial mereka. Selain itu, aspek budaya dan lingkungan tempat tinggal
remaja mungkin juga memainkan peran yang signifikan dalam hubungan ini, dan oleh karena itu, perlu
dipertimbangkan dalam penelitian mendatang.
Komentar: Penelitian ini mengungkap hubungan yang signifikan antara kecerdasan sosial dan
kesepian pada remaja di Jakarta. Meskipun bukti korelasi kuat, penting untuk diingat bahwa korelasi
bukan berarti sebab-akibat. Penelitian selanjutnya perlu menjelajahi faktor-faktor lain yang
memengaruhi kesepian, serta mencari cara meningkatkan kecerdasan sosial remaja melalui intervensi
yang efektif. Hasil yang mendukung hubungan negatif antara kecerdasan sosial dan kesepian
menyoroti pentingnya pengembangan keterampilan sosial pada remaja dalam usaha untuk mengurangi
risiko kesepian. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa orangtua, pendidik, dan pihak terkait perlu
memberikan perhatian lebih pada pelatihan kecerdasan sosial pada remaja sebagai bagian dari
pendekatan yang lebih holistik untuk mendukung kesejahteraan mereka.

Judul: PENTINGNYA KELEKATAN IBU MEMBANGUN KECERDASAN SOSIAL


EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN
Review: Penelitian ini mencoba menjawab permasalahan yang penting dalam psikologi perkembangan
anak, yaitu sikap anak yang menunjukkan kecenderungan untuk mengutamakan diri sendiri. Fokus
penelitian adalah hubungan antara kelekatan ibu dan perkembangan kecerdasan sosial emosional pada
anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini memadukan metode kuantitatif dan pendekatan korelasional untuk
menggali hubungan antara variabel-variabel yang terlibat. Metode pengumpulan data menggunakan
teknik random sampling dari 130 responden yang berasal dari Kecamatan Kalianda, Taman Kanak-
Kanak (TK), Kabupaten Nam Lampung, Provinsi Lampung, adalah langkah yang kuat untuk
memastikan representasi yang baik dari populasi target. Penggunaan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data adalah metode yang sesuai untuk penelitian ini, karena data yang diperlukan dapat
diperoleh dengan cara ini. Analisis data dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment adalah
pilihan yang tepat untuk menilai hubungan antara variabel kelekatan ibu dan perkembangan kecerdasan
sosial emosional anak. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi sebesar 0,762, yang
mengindikasikan hubungan yang erat antara keterikatan ibu dan perkembangan kecerdasan sosial
emosional anak usia 5 hingga 6 tahun.
Komentar: Studi ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain metode pengumpulan data yang baik,
representasi sampel yang kuat, dan analisis statistik yang sesuai. Hasil penelitian ini memiliki implikasi
penting untuk praktisi di bidang pendidikan dan psikologi perkembangan anak, karena menunjukkan
pentingnya kelekatan ibu dalam membentuk perkembangan sosial emosional anak. Meskipun
demikian, ada beberapa batasan yang perlu dicatat, seperti pemilihan sampel yang terbatas pada satu
wilayah geografis, sehingga hasil mungkin tidak dapat umumkan secara luas.Dalam penelitian
mendatang, peneliti dapat mempertimbangkan untuk memperluas cakupan sampel atau mengeksplorasi
faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi perkembangan kecerdasan sosial emosional anak.
Kesimpulannya, jurnal ini menyajikan penelitian yang informatif dan relevan dalam konteks
perkembangan anak, dengan hasil yang kuat tentang hubungan antara kelekatan ibu dan kecerdasan
sosial emosional anak usia 5-6 tahun.

Sumber Jurnal Kecerdasan Sosial


Mukaromah, F. S., Khilmiyah, A., & Fauzan, A. (2020). Pola Komunikasi Orang Tua Dalam
Pembentukan Kecerdasan Sosial di Kalangan Remaja Milenial. FOKUS Jurnal Kajian Keislaman dan
Kemasyarakatan, 5(1), 95-120.
http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JF/article/download/1366/pdf
Garvin, G. (2017). Hubungan Kecerdasan Sosial dengan Kesepian pada Remaja. Jurnal Muara Ilmu
Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(2), 93-99.
https://journal.untar.ac.id/index.php/jmishumsen/article/view/1005
Erika Ayu, L., Sofia, A., & Irzalinda, V. (2022). PENTINGNYA KELEKATAN IBU MEMBANGUN
KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA 5 – 6 TAHUN. Jurnal Pendidikan Anak.
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PAUD/article/view/23743

Anda mungkin juga menyukai