e-ISSN: 2775-2933
Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306
ABSTRACT..
Pada proses perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi kematangan organ
mulai dari aspek fisik, intelektual, dan emosional. Masa kini siswa mulai memahami dalam
mengembangkan emosional bersosial adalah hal yang penting. hubungan antar pribadi (teman
sebaya) yang sejenis maupun dengan lawan jenis dan pencapaian prestasi. Kematangan sosial
itu sendiri adalah istilah yang umum dengan mengacu pada perilaku yang sesuai dengan
standar dan harapan dari orang dewasa dengan mengacu pada pada perilaku yang sesuai
dengan umur individu dimana secara internal terkait secara langsung dengan kecerdasan
emosional siswa dan secara internal ditentukan oleh dukungan orang tua dan dukungan teman
sebaya. Sehingga dapat memberikan upaya dalam meningkatkan kematangan sosial peserta
didik di sekolah, melalui layanan konseling individu dan bimbingan kelompok. Adapun
variabel-variabel yang diduga determinan dengan kematangan sosial diantaranya: kecerdasan
emosional, dukungan orang tua dan dukungan teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan variabel kecerdasan emosional. (X1) dengan kematangan sosial (Y),
dukungan orang tua (X2) dengan kematangan sosial (Y), dan dukungan teman sebaya (X3)
dengan kematangan sosial (Y). Penelitian ini menggunkan metode ex post facto. Pengambilan
sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 52 siswa SMP Al Hidayah Malang.
menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara kecerdasan emosional (X1) dengan
kematangan sosial (Y) nilai P-value 0.010 dan nilai r=0.341 bahwa memiliki korelasi cukup,
terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua (X2) dengan kematangan sosial
(Y) nilai P-value 0.043 < 0.05 dan r = 0.201 bahwa memiliki hubungan yang sangat lemah,
terdapat hubungan signifikan antara dukungan teman sebaya (X3) dengan kematangan sosial
(Y) nilai P-value 0.035 < 0.05 dan r = 0.135 bahwa memiliki kekuatan hubungan sangat lemah.
Sehingga secara bersamaan terdapat nilai P-value 0.049 < 0.05 dan r = 0.133 yang berarti
hubungan yang signifikan antara hubungan kecerdasan emosional, dukungan orang tua dan
teman sebaya secara bersamaan dengan kematangan sosial
Keywords: Hubungan Kecerdasan Emosional Kematangan Siswa
INTRODUCTION
SMP Al Hidayah Malang diperlukan mengetahui capaian kematangan sosial siswanya.
Sehingga dapat memberikan upaya dalam meningkatkan kematangan sosial peserta didik di
sekolah, melalui layanan konseling individu dan bimbingan kelompok Pada proses
perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi kematangan organ mulai dari aspek
fisik, intelektual, dan emosional, kematangan sosial merupakan salah satu aspek kematangan
yang harus dimiliki remaja dalam tahap perkembangan
Shanti Karlina Yuniarti First Author*1, Dr. M. Ramli, M.A*2, Prof. Dr. IM. Hambali, M.Pd3
METHOD
Siswa dalam tahap perkembangan bisa digolongkan pada masa remaja awal. Pada masa
ini siswa mulai memahami dan menginterprestasikan gejala-gejala sosial dan budaya dalam
kepentingan yang berbeda. Dalam hal ini siswa diharapkan dapat menunjukkan sikap yang
sesuai dengan umurnya, Kematangan sosial pada dasarnya merupakan suatu hal yang penting,
dengan kematangan sosial orang-orang akan berusaha menyesuaikan diri dengan harapan
masyarakat, lingkungannya, dan tanpa kematangan sosial seseorang akan sulit bertahan di
lingkungannya Pentingnya analisis terhadap kematangan sosial siswa adalah dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya
Pentingnya analisis terhadap kematangan sosial siswa adalah dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan mampu
mengelola emosinya dengan baik ketika ia pada suatu lingkungan tertentu, serta kemampuan
dalam mengerjakan atau menguasai tugas-tugas perkembangannya dengan baik Permasalahan
eksternal yaitu masalah yang terdapat diluar diri siswa sepeti masalah yang terkait dengan
permasalahan misalnya adanya beberapa anak yang menjadi bahan ejekan teman sebayanya.
Layanan bimbingan dan Konseling merupakan salah satu aspek dari program pendidikan yang
berfungsi mengarahkan peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
dihadapi saat ini serta dapat merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemampuan
dan kebutuhan sosial. Peranan guru BK adalah sebagai pendorong, pengarah dan penggerak
bagi siswa untuk bertingkah laku atau berbuat sesuai dengan nilai-nilai moral. Selain itu guru
BK juga adalah motivator, pembimbing dan sahabat bagi siswa dalam dalam mengembangkan
sikap dan dan tingkah laku siswa terutama dalam pengembangan kematangan emosi siswa,
Kematangan sosial dipengaruhi oleh kecerdasan emosional yang dimiliki oleh siswa.
mengungkapkan kecerdasan emosi terdiri dari lima aspek atau komponen utama yaitu : 1)
mengenali emosi diri, suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu
terjadi, 2) mengelola emosi, kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat
terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu, 3)
memotivasi diri, kemampuan untuk bertahan dan terus menerus berusaha menemukan banyak
cara demi mencapai tujuan, 4) mengenali emosi orang lain, kemampuan seseorang untuk
mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan empati seseorang, peka terhadap
perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain. 5) membina hubungan
dengan orang lain, individu mampu menangani emosi orang lain. Gejolak emosi yang terjadi
pada siswa akibat perubahan-perubahan yang dialami, apabila tidak dapat dikendalikan. Jadi
kematangan sosial secara sosial dianggap penting karena setiap orang berusaha untuk
menyesuaikan diri secara aktif dengan lingkungannya,
Siswa yang dapat dikatakan emosinya telah matang apabila siswa telah mampu
bertoleransi dengan sesama, luwes dalam bergaul, dapat mengontrol diri sendiri baik itu dari
rasa marah yang berlebih dan perilaku yang kurang baik, dapat menerima diri dan orang lain
dimana mampu mencintai diri sendiri, menerima kekurangan dan kelebihan diri dengan penuh
rasa bangga, mampu menyatakan emosi, mampu berfikir realistis tidak mudah terpengaruh
oleh orang lain dan mampu mengemban tanggung jawab dengan bai. metode ex post peristiwa
yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang
dapat menimbulkan kejadian, mengamati variabel terikat (kematangan sosial siswa Sekolah
Menengah Pertama
2 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306
Hubungan Kecerdasan Emosional, Dukungan Orang Tua, dan Dukungan Teman Sebaya dengan Kematangan
Sosial Siswa Sekolah Menengah Pertama.
kecerdasan emosional
(X1)
Dukungan teman
sebaya (X3)
Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306 3
Shanti Karlina Yuniarti First Author*1, Dr. M. Ramli, M.A*2, Prof. Dr. IM. Hambali, M.Pd3
4 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306
Hubungan Kecerdasan Emosional, Dukungan Orang Tua, dan Dukungan Teman Sebaya dengan Kematangan
Sosial Siswa Sekolah Menengah Pertama.
Instrumen dukungan orangtua disusun mengacu pada teori dukungan orangtua yang
diadaptasi dari pengembangan instumen oleh Friedman (2018) dengan kisi-kisi sebagai
berikut:
Vari Aspek Indikator No Juml
abel variabel item ah
Duk Dukung 1.Nasihat 1,2, 8
ungan an informasi 2.Petunjuk 3, 4,5,6, 7,8
orangtua 3.Saran
(Friedman, 4.Umpan balik
2018) Dukung 1. Perhatian 9,12 4
an emosional 2. Empati 13,14
3. Rasa percaya
Dukung 1. Bantuan langsung 10,1 7
an instrument berupa tindakan 1, 15,16,
2. Bantuan langsung 17,18, 19
berupa materil
Dukung 1. Penghargaan positif 20,2 3
an penghargaan 2. Persetujuan 1, 22,23
Teknik dengan mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total sebagai kriterium.
Uji validitas instrumen rumus r Product Moment yang dianalisis melalui aplikasi Program
SPSS. Kaidah keputusan berdasarkan hasil validasi kecerdasanan emosional dan dukungan
orang tua, teman sebaya, kematangan sosial
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kuisioner Kecerdasan Emosional
Nil Nil
No ai No ai
Hasil Hasil
mor Item Koefisien mor Item Koefisien
r r
1 0.4 Valid 13 0.7 Valid
17 23
2 0.8 Valid 14 0.8 Valid
19 19
3 0.7 Valid 15 0.6 Valid
70 54
4 0.4 Valid 16 0.7 Valid
00 72
5 0.5 Valid 17 0.5 Valid
21 21
6 0.7 Valid 18 0.6 Valid
39 29
7 0.7 Valid 19 0.7 Valid
23 23
8 0.8 Valid 20 0.5 Valid
19 78
9 0.6 Valid 21 0.2 Tida
89 07 k Valid
10 0.7 Valid 22 0.5 Valid
78 21
11 0.5 Valid 23 0.5 Valid
96 27
12 0.8 Valid
19
Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306 5
Shanti Karlina Yuniarti First Author*1, Dr. M. Ramli, M.A*2, Prof. Dr. IM. Hambali, M.Pd3
Hasil (Result)
analisis hubungan kecerdasan emosional, dukungan orang tua dan dukungan teman sebaya
dengan kematangan sosial siswa
6 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306
Hubungan Kecerdasan Emosional, Dukungan Orang Tua, dan Dukungan Teman Sebaya dengan Kematangan
Sosial Siswa Sekolah Menengah Pertama.
Dan hubungan antara kecerdasan emosional dukungan orang tua teman sebaya secara
bersamaan didan kematangan sosial
Diskusi/ Discussion
Berdasarkan hasil wawancara, observasi, maupun dokumentasi, diperoleh hasil bahwa
teman sebaya memiliki berbagai peran bagi siswa di sekolah. Pertama, teman sebaya berperan
untuk memberikan dukungan sosial, moral, dan emosional bagi siswa. Santrock Hubungan
kecerdasan emosional, dukungan orang tua dan dukungan teman sebaya dengan kematangan
sosial siswa sekolah menengah pertama di SMP Al-Hidayah Malang yang dilakukan pada
bulan Februari 2023 sampai bulan Mei 2023. Sebelum melakukan penyebaran kuisioner, d
survei pendahuluan pada 30 siswa SMP Al-Hidayah Malang terhadap kondisi kecerdasan
emosional, dukungan orang tua dan dukungan teman sebaya dengan kematangan sosial siswa.
kecerdasan emosional kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif daya dan
kepekaan emosi sebagai sumber energy, dalam berinteraksi dengan orang lain. perkembangan
sosial anak pada prinsipnya dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat:
(1) Keluarga, bahwa hubungan pribadi lingkungan keluarga memepunyai pengaruh yang
sangat kuat terhadap perkembangan sosial anak. sangat berpengaruh terhadap sikap
dan perilaku anak, utamanya pada tahun kehidupan.
Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306 7
Shanti Karlina Yuniarti First Author*1, Dr. M. Ramli, M.A*2, Prof. Dr. IM. Hambali, M.Pd3
(2) Sekolah, guru mulai memasukan pengaruh terhadap sosialisasi mereka, meskipun
pengaruh teman sebaya biasanya lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh guru dan
orang tua.
(3) Masyarakat, sekolah, anak memasuki usia geng, kesadaran sosial kehidupan gang turut
mempengaruhi perkembangan perilku sosial. Pengaruh gang, disamping membantu
anak-anak menjadi pribadi yang mampu bermasyarakat,sebaliknya kehidupan geng
menopan perkembangan kualitas perilaku sosial mendasari adanya perkembangan
sosial yang sehat.
Diskusi/ Discussion
Berdasarkan hasil wawancara, observasi, maupun dokumentasi, diperoleh hasil bahwa
teman sebaya memiliki berbagai peran bagi siswa di sekolah. Pertama, teman sebaya berperan
untuk memberikan dukungan sosial, moral, dan emosional bagi siswa. Santrock Hubungan
kecerdasan emosional, dukungan orang tua dan dukungan teman sebaya dengan kematangan
sosial siswa sekolah menengah pertama di SMP Al-Hidayah Malang yang dilakukan pada
bulan Februari 2023 sampai bulan Mei 2023. Sebelum melakukan penyebaran kuisioner, d
survei pendahuluan pada 30 siswa SMP Al-Hidayah Malang terhadap kondisi kecerdasan
emosional, dukungan orang tua dan dukungan teman sebaya dengan kematangan sosial siswa.
kecerdasan emosional kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif daya dan
kepekaan emosi sebagai sumber energy, dalam berinteraksi dengan orang lain. perkembangan
sosial anak pada prinsipnya dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat:
(4) Keluarga, bahwa hubungan pribadi lingkungan keluarga memepunyai pengaruh yang
sangat kuat terhadap perkembangan sosial anak. sangat berpengaruh terhadap sikap
dan perilaku anak, utamanya pada tahun kehidupan.
(5) Sekolah, guru mulai memasukan pengaruh terhadap sosialisasi mereka, meskipun
pengaruh teman sebaya biasanya lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh guru dan
orang tua.
(6) Masyarakat, sekolah, anak memasuki usia geng, kesadaran sosial kehidupan gang turut
mempengaruhi perkembangan perilku sosial. Pengaruh gang, disamping membantu
anak-anak menjadi pribadi yang mampu bermasyarakat,sebaliknya kehidupan geng
menopan perkembangan kualitas perilaku sosial mendasari adanya perkembangan
sosial yang sehat.
.
8 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306
Hubungan Kecerdasan Emosional, Dukungan Orang Tua, dan Dukungan Teman Sebaya dengan Kematangan
Sosial Siswa Sekolah Menengah Pertama.
CONCLUSION
Berdsarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulan
1. Terdapat hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan kematangan
sosial siswa dan memiliki korelasi yang cukup.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua dengan kematangan
sosial siswa dan memiliki hubungan yang sangat lemah.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan teman sebaya dengan
kematangan sosial siswa dan memiliki kekuatan hubungan sangat lemah
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan antara kecerdasan emosional,
dukungan orang tua dan teman sebaya secara bersamaan dengan kematangan sosial
siswa.
.
ACKNOWLEDGMENT
nilai p-value 0.043 < 0.05 dan r = 0.201 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara dukungan orang tua dengan kematangan sosial siswa. artinya, apabila
semakin tinggi tingkat dukungan orang tua makin tinggi pula kematangan sosial siswa. begitu
sebaliknya, semakin rendah dukungan orang tua, maka makin rendah pula kematangan sosisal
pada siswa di smp alhidayah malang. mampu mempersiapkan serta dapat merencanakan masa
yang datang merupakan tanda bahwa setiap siswa memiliki sebuah kematangan dalam
bersosial, hubungan antara dukungan teman sebaya dengan kematangan sosial siswa
menggunakan korelasi pearson dan didapatkan nilai p-value 0.035 < 0.05 dan r = 0.135 yang
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan teman sebaya
dengan kematangan sosial siswa. Teman sebaya adalah individu yang memiliki kedudukan,
usia, status, dan pola pikir yang hampir sama lingkungan teman di sekolah juga memiliki
peran tersendiri bagi siswa di sekolah tersebut sebagian besar siswa mengatakan bahwa
mereka merasa nyaman dengan teman kelompoknya, nyaman untuk saling bercerita,
mencurahkan isi hati (curhat), atau cerita berbagai masalah yang berkaitan dengan kehidupan
pribadi. kedua, teman sebaya berperan untuk mengajarkan berbagai ketrampilan sosial bagi
siswa. desmita (2009) menyatakan bahwa salah satu peran teman sebaya adalah meningkatkan
ketrampilan untuk meningkatkan kematangan sosial. kerjasama dan hobi tercermin ketika
anak-anak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti olahraga. dalam kegiatan tersebut,
siswa akan belajar untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam satu tim, untuk mencapai
tujuan yang sama. selain dalam kegiatan di sekolah, siswa juga sering menyalurkan hobi
bersama di luar orang tua termasuk dalam panutan atau role model yang cukup berpengaruh
pada pengalaman masa kecil setiap siswa
BIBLIOGRAPHY
Abidin, Yusuf. 2009. Guru dan Pembelajaran Bermutu. Bandung: Rizqi Press.
Adam, Sumitro. 2019. Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Problem Focused Cping
Mahasiswa di Ma’had Putra Sunan Ampel Al Ali UIN Maliki Malang. Skripsi.
Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang
Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306 9
Shanti Karlina Yuniarti First Author*1, Dr. M. Ramli, M.A*2, Prof. Dr. IM. Hambali, M.Pd3
10 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306
Hubungan Kecerdasan Emosional, Dukungan Orang Tua, dan Dukungan Teman Sebaya dengan Kematangan
Sosial Siswa Sekolah Menengah Pertama.
Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306 11
Shanti Karlina Yuniarti First Author*1, Dr. M. Ramli, M.A*2, Prof. Dr. IM. Hambali, M.Pd3
Ristianti, A. 2016. Hubungan Antara Dukungan Sebaya Dengan Identitas Diri pada Remaja di
SMA Pusaka 1 jakarta. Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi. Skripsi: Jakarta.
Santrock, J.W. 2005. Adolescence, Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta : PT. Erlangga.
Santrock, J. W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kecana. Saptoto
Santrock, J. W. 2019. Life-Span Development 17th edition. New York: McGrawHill.
Sagita. N. 2018. Analisis Self Efficacy (Efikasi Diri) Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pranap
Dalam Pembelajaran Biologi Thun Ajaran 2017/2018. Universitas Islam Riau.
Sarafino, E. P., Timothy W. Smith. 2011. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions,
7th edition. Amerika Serikat: John Wiley
Sarason, E. P. 2018. Health Psychology: Biopsychosocial Interaction Second Edition.
Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Sarma A Das, Mallick AR, Ghosh A. 2018. Free Radicals and Their Role in Different
Clinical Conditions: An Overview. Int J Pharma Sci Res; 1(3):185–192.
Saptoto, R. 2016. Hubungan kecerdasan emosi dengan kemampuan coping adaptif. Jurnal
Psikologi. 37.1.13-22
Schneider, B.H. 2000. International Texts In Developmental Psychology (1st ed). Routledge.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar.
12 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Issue. 2, 2023, pp. 297-306