Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL TERCAPAI

SISWA USIA DASAR

Nurrahmi1, Suryani2, Nurfidatin3, Muh Ihsan4, Muhammad Sahdam5.

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Iaim Bima

___________________________________________________________________________

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui perkembangan social-emosional siswa di dalam
pembelajaran (2) untuk mengetahui perkembangan sosial-emosional siswa diluar
pembelajaran (3) untuk mengetahui upaya guru dalam mengembangkan sosial-emosional
siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pengumpulan data digunakan
dengan observasi, dokumentasi dan wawancara kepada guru kelas IV. Kesimpulan Analisis
data sebagai berikut : pertama, perkembangan sosial-emosional siswa di dalam pembelajaran
yang tercapai, yaitu siswa menunjukan sikap Partisipasi, Komunikasi dan Interaksi, Mampu
menyesuaikan diri dengan kelompok belajar, Menunjukan rasa percaya diri. Kedua,
perkembangan sosial-emosional siswa di luar pembelajaran yang tercapai, yaitu siswa
menunjukan sikap membantu teman lain saat membutuhkan pertolongan, tidak memaksakan
kehendak sendiri, mampu menyelesaikan masalah saat bermain, dapat mengontrol emosi saat
bermain. Ketiga upaya guru dalam mengembangkan sosial-emosional peserta didik yaitu
sebagai berikut: menciptakan hubungan perkembangan social-emosional yang baik terhadap
siswa, bersikap sebagai figur yang harus dicontoh oleh siswa, memberikan bimbingan,
arahan, untuk mendorong tercapainya perkembangan sosial-emosional.

Kata Kunci: Analisis, Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai______________________

Pendahuluan
Perkembangan adalah proses yang dengan teman sebaya, mempunyai sahabat,
kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu telah mampu mandiri dan berbagi,
organisasi pada tingkat intergrasi yang lebih sementara dari sisi emosi siswa Sekolah
tinggi, berdasarkan pertumbuhan dan Dasar dapat mengekspresikan reaksi
pemaksaan dalam belajar dan terjadilah terhadap orang lain, dan dapat mengontrol
suatu organisasi atau struktur tingkah laku emosi. (Zusnani, 2013)
yang lebih tinggi. Dalam proses
perkembangan sifat individu dan sifat Perkembangan sosial-emosional
lingkungan menentukan tingkah laku siswa usia dasar yang dilakukan dalam
menjadi aktual dan terwujud. (Haditono, penelitian ini melalui tahap analisis.
2006). Perkembangan sosial-emosional merupakan
dua perkembangan yang tidak dapat
Perkembanagan sosial siswa dipisahkan satu sama lain, karena keduanya
Sekolah Dasar pada perkembangan saling berhubungan. Ketika peserta didik
sosialnya anak mulai bisa berkompetensi siswa usia dasar mempunyai perkembangan
social-emosional yang baik maka siswa sosial pada anak-anak Sekolah Dasar
tersebut akan mudah bergaul dan ditandai dengan adanya perluasan hubungan
berinteraksi dengan baik kepada semua di dalam proses pembelajaran dikelas
orang maupun lingkungan belajar dan maupun saat bermain di luar kelas,
aktivitas lingkungan social. disamping dengan keluarga juga dia mulai
membentuk ikatan baru dengan teman
Dalam perkembangan dunia sebaya (peer group) atau teman sekelas,
pendidikan sosial-emosional menempati sehingga ruang gerak hubungan sosialnya
kedudukan yang sangat penting selain telah bertambah luas. Oleh sebab itu
perkembanagan kognitif siswa. Karena perkembangan sosial-emosional di dalam
perkembagan social-emosional siswa sangat proses pembelajaran maupun saat bermain
berpengaruh dilingkungan sekolah maupun siswa harus memiliki kesadaran untuk
lingkungan masyarakat. Perkembangan mengembangkan prilaku social-emosional
sosial-emosional siswa usia Dasar sangat berdasarkan lingkungannya.
berpengaruh terhadap perilaku,
pengendalian, penyesuaian dan dengan Pada usia ini, anak mulai memiliki
aturan-aturan. Ketika siswa mampu kesanggupan menyesuaikan diri sendiri,
mengkondisikan diri dengan lingkungannya (egosentris) kepada sikap yang kooperatif
maka fungsi social-emosionalnya akan (bekerjasama) atau mementingkan
semakin baik. Perkembangan sosial- kepentingan orang lain. Perkembangan
emosional siswa dipengaruhi oleh yaitu emosi pada siswa usia dasar ditandai
faktor lingkungan sosial dan lingkungan dengan kemampuan mengontrol emosi
keluarga. diperoleh anak melalui peniruan dan latihan
(pembiasaan). Perkembangan emosi pada
Dalam tahap perkembangan social- siswa usia dasar ditandai dengan marah,
emosional tidak semua siswa dapat takut, cemburu, iri hati, kasih sayang, rasa
melewati perkembangan secara baik, disisi ingin tahu, dan kegembiraan (rasa senang,
lain siswa mengalami suatu permasalahan nikmat, atau bahagia). (Yusuf, 2012).
untuk mengembangkan sosial-emosional
karena ada pengaruh negatif dari Menurut Karina Priliani M.Psi
lingkungan social dan keluarga yang kurang dalam Health-Detik.com "Sebenarnya ini
mendukung. Oleh sebab itu peran orang tua adalah bagian perkembangan anak, di mana
dan guru sangat berpengaruh terhadap di usia sekolah 6-12 tahun itu mereka mulai
perkembangan social-emosional siswa usia mencari pertemanan. Ini karena mereka
dasar dengan cara memberi bimbingan dan belajar beradaptasi di lingkungan di luar
pengarahan terhadap perkembangan sosial- keluarga," (detik, 2018).
emosional siswa usia dasar agar tercapainya
perkembangan social-emosional yang Perkembangan menghasilkan bentuk
diharapkan. dan ciri-ciri kemampuan baru yang
berlangsung dari tahap aktivitas yang
Perkembangan sosial adalah sederhana ke tahap yang lebih tinggi.
pencapaian kematangan dalam hubungan Perkembangan itu bergerak secara
sosial dan proses belajar untuk berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu
menyesuaikan diri dengan norma-norma bentuk tahap ke bentuk tahap berikutnya,
kelompok tradisi dan moral. Perkembangan
yang semakin hari semakin bertambah perasaannya sendiri dan perasaan orang
maju. (Desmita, 2012). lain. Siswa akan lebih baik mengatur
ekspresi emosionalnya dalam situasi sosial
Perkembangan sosial-emosional dan mereka dapat merespons tekanan
adalah suatu teori yang tidak dapat emosional orang lain. Pada masa
dipisahkan satu perkembangan sosial-emosional siswa
sama lain. Dengan kata lain, membahas peran orang tua dan guru sangat
perkembangan emosi harus bersinggungan berpengaruh terhadap terbentuknya
dengan perkembangan sosial anak. perkembangan sosial-emosional yang baik.
Keduanya saling terintegrasi dalam bingkai Perkembangan sosial-emosional usia dasar
kejiwaan yang utuh. Perkembangan social- perlu diperhatikan untuk mendapatkan
emosional dipengaruhi oleh sikap, cara, dan perhatian khusus dari pihak orang tua
kepribadian orang tua dalam memelihara, maupun pihak sekolah karena
mengasuh, dan mendidik anaknya. (Suyadi, perkembangan sosial-emosional merupakan
2010). pengarah bagi siswa untuk berkomunikasi
Perkembangan sosial-emosional dan berinteraksi secara baik kepada setiap
anak, maka dinyatakan bahwa kelompok social dan mampu menyesuaikan
perkembangan sosial dan emosional pada diri terhadap emosi yang dimiliki.
masa Sekolah Dasar dipengaruhi oleh Dari beberapa penjelasan di atas,
lingkungan rumah, masyarakat, dan penulis akan melakukan penelitian di SDN
sekolah. Perkembangan sosial-emosional 11 MANGGE MACI KOTA BIMA yang
pada masa kanak-kanak akhir yakni umur dikhususkan untuk mengetahuim
6-12 tahun selain peran orang tua maka perkembangan sosial-emosional tercapai
sekolah juga harus terlibat untuk berperan dalam kelompok teman sebaya dengan
karena anak-anak lebih banyak judul penelitian “Analisis Perkembangan
menghabiskan waktunya disekolah, pada Sosial-Emosional Siswa Usia Dasar
usia 6-12 tahun merupakan anak-anak (tercapai)” Berdasarkan latar belakang
mulai memasuki jenjang Sekolah Dasar. diatas rumusan tujuan dari penelitian ini
Perkembangan sosial-emosional yang baik adalah : 1). Untuk mengetahui
sangat berperan dalam kesiapan anak untuk perkembangan social-emosional siswa di
sekolah dan memperoleh prestasi belajar dalam proses pembelajaran atau di dialam
yang baik. (Soetjiningsih, 2012). kelas. 2) Untuk mengetahui perkembangan
Perkembangan social-emosional social-emosional siswa diluar kelas. 3)
adalah proses perkembangan kemampuan Untuk mengetahui upaya guru dalam
anak untuk menyelesaikan diri terhadap mengembangkan social-emosional siswa di
dunia sosial yang lebih luas. Pada masa ini, sekolah.
anak menjadi lebih peka terhadap
Metode Penelitian
Metode adalah proses, prinsip atau suatu pendekatan umum untuk mengkaji
prosedur yang kita gunakan untuk topik penelitian. (Mulyana, 2010).
mendekati problem dan mencari jawaban. Metode yang digunakan dalam
Dengan ungkapan lain metodologi adalah penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriftif. Metode diskriftif adalah
penelitian yang digunakan untuk siswa usia dasar SDN 11 MANGGE
mendeskripsikan dan menjawab persoalan- MACI KOTA BIMA.
persoalan suatu fenomena atau peristiwa b. Observasi
yang terjadi saat ini. Penelitian deskriftif Observasi diartikan sebagai
berusaha mendeskripsikan suatu peristiwa pengamatan dan pencatatan secara
dan kejadian yang menjadi pusat perhatian. sistematik terhadap suatu gejala yang
Tujuan penlitian deskriftif adalah untuk tampak pada objek penelitian. Observasi
menjelaskan secara sistematis, factual, dan yang digunakann dalam penelitian ini yaitu
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat menggunakan observasi langsung yaitu
populasi. (Arifin, 2012). peneliti langsung mengamati dan mencatat
Metode yang digunakan dalam terhadap berlangsungnya peristiwa
penelitian ini yaitu metode kualitatif berdasarkan objek yang diamati yaitu
deskriftif dimana dalam penelitian ini perkembanagan social-emosional anak
mencari fenomena tentang peristiwa usia dasar di SDN 11 MANGGE MACI
kemudian mendeskripsikan kejadian yang KOTA BIMA.
terjadi saat ini yaitu berkaitan dengan c. Dokumentasi
menganalisis perkembangan sosial- Dokumentasi merupakan cara
emosional siswa usia dasar yang ada di pengumpulan informasi yang didapatkan
SDN Jaranan untuk mengetahui fakta atau dari dokumen yakni peninggalan tertulis,
peristiwa yang terjadi arsip-arsip, akta ijazah, raport, peraturan
disekolah tersebut. UU, buku harian dan catatan biografi, dan
Alat pengumpulan data yang foto folder data. Dalam penelitian ini
digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi yang di ambil yakni foto saat
sebagai berikut: melakukan observasi yang berkaitan
a. Wawancara dengan perkembangan sosial-emosional
Salah satu tehnik pengumpulan siswa di SDN 11 MANGGE MACI KOTA
data informasi yang dilakukan dengan cara BIMA.
mengadakan tanya jawab, baik secara Adapun subjek dalam penelitian ini
langsung maupun tidak langsung. Teknik adalah salah satu siswa kelas IV bernama
wawancara mampu menggali pengetahuan, Ahmad Sueb yang dianalisis
pendapat, dan pendirian seseorang tentang perkembangan sosial-emosional.
suatu hal. Sifat wawancara yang dilakukan Instrumen atau alat penelitian ini adalah
dalam penelitian ini yaitu bersifat penulis sendiri. Penulis berfungsi
wawancara secara langsung yakni dengan menetapkan fokus penelitian, memilih
guru kelas 4 SDN 11 MANGGE MACI informan, sebagai sumber data, analisis
KOTA BIMA. data, enafsirkan data dan menarik
Jenis penelitian yang digunakan kesimpulan atas temuannya. Penulis terjun
yaitu wawancara tidak terstruktur, karena langsung kelapangan yakni untuk
peneliti tidak menggunakan panduan mengumpulkan data melalui observasi,
wawancara dan responden diberikan wawancara, dokumentasi baik dengan guru
kebebasan untuk menjawab pertanyaan maupun peserta didik di SDN 11
secara terbuka yang berkaitan dengan MANGGE MACI KOTA BIMA.
Analisis Perkembangan social-emosional Adapun analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a. Pengumpulan data (data collection) Berdasarkan Hasil penelitian dan
yaitu kegiatan yang dilakukan observasi, analisis data yang dilakukan oleh peneliti
wawancara, dokumentasi dalam kegiatan dengan 2 cara yaitu analisis perkembangan
siswa untuk menganalisis perkembangan social-emosional didalam dan di luar
social-emosional siswa usia dasar di SDN pembelajaran.
11 MANGGE MACI KOTA BIMA. a. Analisis perkembangan Sosial-
b. Reduksi data (data Reduction) yaitu emosional peserta didik di dalam kelas saat
sebagai proses pemilihan data yang proses belajar mengajar
dilakukan oleh peneliti serta membuat Berdasarkan hasil obsevasi dapat di
ringkasan data yang diambil dan data yang tarik kesimpulan bahwa peserta didik
dibuang yakni data yang berkaitan dengan yang saya teliti menunjukkan sikap positif
analisis sosial-emosional siswa. terhadap diri sendiri maupun orang lain
c. Penyajian data (data display) yaitu saat berinteraksi atau berkomunikasi yakni
menyajikan informasi tersusun yang menerima dengan senang hati dan
memberikan kemungkinan adanya melakukan Feedback terhadap teman yang
penarikan kesimpulan dan pengembalian diajak komunikasi, menunjukkan rasa
tindakan yang berkaitan dengan percaya diri dan mempunyai rasa ingin tau
perkembangan sosial-emosional peserta yang tinggi ketika dihadapan orang lain hal
siswa. Penyajian data ini berbentuk teks ini terlihat anak tersebut berani bertanya
naratif, yakni menguraikan analisis kepada guru dan menjawab pertanyaan
perkembangan sosial-emosional peserta yang berkaitan dengan materi
didik. pembelajaran maupun bertanya kepada
d. Penarikan kesimpulan atau verifikasi teman sesama, mengeksperikan emosi
(conclusion drawing) yaitu tahap yang yang sesuai ketika berinteraksi dengan
paling terakhir yakni membuat kesimpulan teman sebangku terlihat ketika proses
setelah melewati pengumpulan data, pembelajaran berlangsung ketika teman
reduksi data, dan penyajian data, dan sebangku bertanya siswa tersebut
penelitian ini tetap berlanjut sampai menjawab pertanyaan yang berkaitan
penelitian terselesaikan dengan materi pembelajaran dan
yakni menyajikan analisis perkembangan menunjukaan interaksi yang baik terhadap
sosial-emosional siswa usia dasar. teman hal ini menunjukkan perkembangan
emosional yang menggambarkan sikap
Hasil dan Pembahasan kasih sayang, berpartisipasi dalam
kegiatan kerjasama terlihat ketika
Penelitian dilakukan penulis pada melakukan kerja sama siswa tersebut
tanggal 10 April 2022 dengan dua cara berpartisipasi dan ikut serta dalam
yaitu observasi dan wawancara. Objek menyelesaikan masalah untuk mencapai
penelitian adalah siswa kelas IV yang tujuan tertentu dan ketika dibagi kelompok
bernama Ahmad Sueb dikarenakan ada kecil oleh guru siswa mampu untuk
beberapa faktor antara lain : merupakan menyesuaikan diri dengan teman di luar
anak yang ceria, pintar, kelompoknya. Hal ini menunjukkan
mudah bersosialisasi dan aktif di dalam tingkat sosial anak tersebut dalam
maupun di luar pembelajaran. menyesuaikan diri dengan lingkungan
cukup baik, siswa juga mampu
menyelesaikan tugas secara bersama. tercapai, membatu siswa lain saat
Maka dari itu dari hasil observasi yang membutuhkan pertolongan saat bemain hal
peneliti lakukan menunjukan adanya sikap ini membuktikan bahwa perkembanagan
sosial-emosional siswa yang tercapai. sosial anak tersebut tercapai, memberikan
Berdasarkan hasil wawancara dengan wali respon feedback ketika diajak teman lain
kelas guru kelas IV maka dapat ditarik bermain bersama dengan ekspresi bahagia
kesimpulan bahwa kemampuan siswa dan gembira, siswa tersebut mampu
tersebut ketika berinteraksi atau menempatkan peran dirinya dan tidak
berkomunikas baik dengan guru maupun memaksakan kehendak diri sendiri
teman sebaya siswa tersebut mampu melainkan bersama-sama memberikan
menunjukkan komunikasi dengan baik dan gagasan dan ide saat bermain, menerima
sopan baik dengan guru maupun dengan bantuan lain saat ia membutuhkan
siswa, siswa tersebut menunjukkan sikap pertolongan saat bermain contohnya ketika
toleransi dan kasih sayang kepada teman terjatuh saat bermain, siswa tersebut
sebaya saat dikelas ditunjukkan dengan mampu menyelesaikan masalah saat
adanya interaksi dan komunikasi yang baik bermain dengan sesama teman terlihat
saat berkomunikasi dan bekerja sama yang ketika ada perbedaan pendapat saat
membahas mengenai materi pembelajaran, bermain ia mampu menyelesaikan
anak menunjukkan feedback yang tepat permasalahan yang bersifat sederhana
dengan teman sebaya ketika ada teman maupun masalah yang berat dengan baik,
yang bertanya kepadanya, sikap menyapa teman dengan baik saat
emosionalnya berdasarkan siswa yang saya berinteraksi bermain, berpartisipasi dengan
teliti tercapai karena siswa tersebut dapat baik dalam sebuah permainan yang
menempatkan emosionalnya berdasarkan bertujuan untuk menciptakan permainan
tempatnya, siswa tersebut dapat bekerja yang sempurna, selain itu Siswa tidak
sama dengan baik ketika ada pembelajaran marah ketika diajak bercanda oleh
yang bersifat kelompok dan dapat temannya. Marah merupakan hal yang
menyelesaikan permasalahan yang baik sangat umum terjadi pada seorang anak,
terhadap sesama teman sebayanya, siswa tingkat emosi mereka yang masih labil
tersebut mampu menyelesaikan masalah menjadi salah satu hal yang diperhatikan
dengan cara bermusyawarah terhadap oleh tenaga pendidik. Berdasarkan hasil
sesama teman untuk menemukan solusi wawancara dapat ditarik kesimpulan
demi untuk mencapai tujuan bersama. bahwa kemampuan anak ketika bergabung
b. Analisis perkembangan Sosial- bersama teman saat bermain yakni bisa
emosional di luar kelas bermain bersama menyesuaikan individu dengan kelompok
teman bermain, siswa tersebut mempunyai
sebaya. inisiatif tersendiri ketika bermain saat
Bersadarkan hasil observasi dapat bermain yakni mampu mengayomi teman-
ditarik kesimpulan bahwa partisipasi siswa temannya saat bermain dan menunjukkan
yang diteliti menunjukkan siswa mampu sikap saling menyayangi, siswa tersebut
menunjukkan partisipasi yang baik dan dapat memelihara peran bermain saat
mendorong teman yang lain untuk ikut bermain dengan teman sebaya dengan cara
bersama hal ini membuktikan bahwa lebih menekankan nilai kebersamaan
proses perkembangan social-emosional terhadap sesama teman bermain, siswa
tersebut mampu menyelesaikan konflik emosional siswa yang stabil karena ada
secara bersama ketika terjadi permasalahan sosok lebih dewasa yang dapat menjadi
saat bermain bersama, siswa tersebut contoh mereka dan tempat mereka
merasa senang ketika berinteraksi dengan mencurahkan masalah.
teman sebaya saat bermain, siswa tersebut
mempunya rasa perduli yang tinggi Hasil Analisis
terhadap teman bermain seperti menolong
teman yang sedang kesusahan. Menurut Berdasarkan hasil analisis
Eka Leni, yaitu wali kelas IV perkembangan sosial-emosional salah satu
menerangkan bahwa menciptakan suasana siswa kelas IV yang bernama Aini Sueb
yang akrab adalah dengan sesering duperoleh hasil analisis data dalam bentuk
mungkin guru berinteraksi dengan siswa, tabel sebagai berikut:
hal ini akan berdampak kepada tingkat

Daftar Tabel Hasil Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai didalam


Kelas
Perkembangan
No Hasil Uraian Analisis
Sosial-Emosional
Siswa mampu menunjukan
sikap kasih sayang kepada
teman yaitu dengan
1 Kasih Sayang
meminjamkan alat tulis
ketika ada temannya tidak
membawa alat tulis.

Siswa mampu menujukan


sikap partisipasi ketika guru
2 Partisipasi
membagi kelompok dalam
mengerjakan suatu tugas
Siswa mampu menujukan
sikap komunikasi yang baik
3 Komunikasi dan Interaksi ditunjukan dengan mampu
berkomunikasi dengan
teman sebangku
Siswa mampu
menyesuaikan dirinya dalam
Mampu menyesuaikan diri
4 kelompok belajar yakni
dengan kelompok belajar
ditunjukan ketika didalam
kelas
5 Menunjukan rasa Siswa mampu menunjukkan
percaya diri rasa percaya diri ketika saat
proses pembelajaran
berlangsung yakni berani
bertanya langsung kepada
guru
Siswa menunjukkan rasa
ingin tahu yang tinggi yakni
ketika seorang guru belu
6 Rasa ingin tahu yang tinggi
menjelaskan materi yang
akan dipelajari siswa
terlebih dahulu bertanya
Siswa mampu menunjukkan
ekspresi yang sesuai yaitu
Mengekspresikan emosi
7 tidak mudah marah dan
yang sesuai
tersinggung terhadap sesame
teman.

Daftar Tabel Hasil Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai diluar Kelas


Perkembangan Sosial-
No Hasil Uraian Analisis
Emosional
Siswa mampu mendorong
Mendorong teman untuk atau mengajak siswa lain
1
ikut bermain bersama untuk bermain bersama-
sama
Membantu siswa lain yang
Membantu siswa lain saat
2 membutuhkan pertolongan
membutuhkan pertolongan
saat bermain
Siswa tidak memaksakan
Tidak memaksakan
3 kehendak sendiri ketika
kehendak sendiri
bermain
Siswa mampu menerima
Menerima bantuan orang bantuan
4
lain orang lain saat ia
membutuhkam
Siswa mampu
Mampu menyelesaikan menyelesaikan
5
masalah saat bermain masalah jika dalam bermain
terjadi sebuah konflik
Siswa mampu menyapa
6 Menyapa teman dengan baik
temannya secara baik
Siswa dapat menyesuaikan
atau mengontrol emosi saat
Dapat mengontrol emosi
7 bermain yaitu tidak mudah
dengan baik
marah jika ada teman yang
mengejeknya
Pembahasan

Siswa Usia Dasar (6-12 tahun) berkomunikasi antara guru dan siswa saat
memiliki tugas perkembangan yang kegiatan belajar mengajar dan siswa
berkaitan dengan keterampilan sosial- tersebut mempunyai rasa percaya tinggi
emosional. Pada saat anak memasuki dan rasa ingin tau yang tinggi yakni siswa
Sekolah Dasar, ia akan lebih banyak tersebut bertanya secara langsung kepada
menghabiskan waktu disekolah yaitu guru tentang materi yang belum mereka
dengan guru dan teman-temannya. pahami.
(Nuryanto, 2005) Perkembangan sosial- Perkemangan sosial-emosional di
emosional individu siswa ditandai dengan dalam kelas kedua ”Perkembangan sosial-
interaksi sosioal yang baik, mudah bergaul emosional merupakan perkembangan yang
dengan orang lain maupun teman sebaya, melibatkan hubungan maupun interaksi
beradaptasi dengan lingkungan dan dengan orang lain melalui perasaan yang
mampu menempatkan posisi diungkapkan seseorang terhadap orang lain
perkembangan emosional secara baik. dan mampu mengembangkan perilaku
(Latifa, 2017) sosial dan mengendalikan dalam hal
Perkembangan sosial-emosional emosi. (Wardany, 2017).
pada siswa Usia Dasar merupakan
perkembangan Berdasarkan hasil penelitian di
perilaku dalam mengendalikan dan SDN 11 MANGGE MACI KOTA BIMA
menyesuaikan diri dengan aturan-aturan salah satu siswa kelas IV sisswa tersebut
masyarakat sosial dimana anak tersebut mampu mengendalikan perilaku sosial dan
berada. Analisis perkembangan sosial- pengendalian emosi hal ini terlihat ketika
emosional yang kami teliti melalui dua siswa tersebut mampu menyesuaikan
tempat yakni diluar kelas dan didalam emosi kepada temannya yakni
kelas. menunjukkan sikap saling kasih sayang,
Perkembangan sosial-emosional berpartisipasi dalam kegiatan kerjasama,
didalam kelas, pertama ‘’perkembangan dan ikut serta dalam menyelesaikan
sosial masalah di dalam kelas.
emosional adalah perubahan kepribadian Perkembangan sosial-emosional
anak’’ hal ini disebabkan bahwa dunia yang positif memudahkan anak untuk
anak dipenuhi dengan pengalaman bergaul dengan sesamanya dan belajar
emosional. Pengalaman ini diperoleh dengan lebih baik, juga dalam aktivitas
setelah adanya perubahan karena lingkungan sosial. (Nurjanah, 2017).
hubungan dengan orang lain atau setelah Berdasarkan hasil analisis penelitian
terjadinya interaksi. (Halida). Berdasarkan perkembangan sosial-emosional di SDN
hasil penelitian di SDN 11 MANGGE 11 MANGGE MACI KOTA BIMA
MACI KOTA BIMA diperoleh hasil menunjukkan bahwa perkembangan social
analisis perkembangan sosial-emosional emosional salah satu siswa kelas IV
yakni siswa tersebut mampu beriteraksi menunjukkan sosial emosional yang baik
dan berkomunikasi dengan baik, hal ini yakni mudah bergaul saat bermain, dan
dibuktikan adanya feedback saat mudah beriteraksi dengan sesaman teman
saat bermain bersama, mengajak teman siswa yang baik dimasa masa yang akan
lain untuk ikut serta dalam permainan, datang dan Guru menciptakan hubungan
membantu teman lain saat membutuhkan perkembangan sosial-emosional yang baik
pertolongan saat bermain, dan mampu terhadap siswa selain itu guru juga harus
menyelesaikan permasalahan dengan bersikap sebagai figur yang harus dicontoh
kelompok bermain dan mampu yang baik kepada siswa.
memelihara kelompok bermain agar tidak
terjadi perselisihan, dan mengayomi teman Kesimpulan
lain saat bermain. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Perkembangan sosial-emosional disimpulkan bahwa analisis perkembangan
diluar kelas kedua perkembangan sosial sosial-emosional siswa SDN 11
emosional adalah perkembangan perilaku MANGGE MACI KOTA BIMA tergolong
dalam pengendalian dan peneyesuaian diri perkembangan sosial-emosional baik dan
dengan aturan masyarakat. Perkembangan tercapai. Hal ini di buktikan berdasarkan
social-emosional sangat dipengaruhi oleh hasil penelitian salah satu siswa kelas IV,
lingkungan social-emosional yakni orang siswa tersebut tergolong perkembangan
tua, guru dan teman sebaya. (Suryati, sosial-emosional sangat baik hal ini
2016). Berdasarkan hasil analisis dibuktikan dengan hasil penelitian didalam
menunjukkan bahwa sosial-emosional kelas menunjukkan perkembangan social-
SDN 11 MANGGE MACI KOTA BIMA emosional dengan sikap kasih sayang,
tergolong baik pernyataan ini bisa di lihat selalu berpartisipasi dalam kegiatan
hasil analisis perkembangan social- pembelajaran, menunkukkan komunikasi
emosional siswa tersebut mudah dan interaksi yang baik, mampu
berinteraksi dan mudah bergaul dengan menyesuaikan diri dalam kelompok
teman sebaya karena guru atau wali kelas belajar, menunjukkan rasa percaya diri,
IV selalu memberikan stimulus atau mempunyai rasa ingin tau yang tinggi, dan
dukungan anak tersebut saat berhubungan mampu mengekspresikan emosi yang
dengan orang lain maupun teman sebaya. sesuai. Hasil penelitian perkembangan
social-emosional salah satu siswa diluar
Berdasarkan hasil penelitian maka kelas menunjukkan perkembangan social-
siswa dalam perkembangan sosial- emosional tercapai dan baik hal ini
emosionalnya membutuhkan bantuan dan dibuktikan dengan sikap siswa dapat
program yang sesuai dengan kebutuhan mengontrol emosi dengan baik saat
dan usianya dalam dunia pendidikan baik bermain bersama dengan teman,
saat berhubungan dengan lingkungan membantu siswa lain saat membutuhkam
sosial, maupun keluarga’’. (Latipah, 2017). pertolongan saat bermain, mendorong
Maka dalam perkembangan sosial- teman untuk ikut bermain bersama, tidak
emosional siswa perlu adanya bimbingan, memaksakan kehendak sendiri ketika
arahan, dari pihak orang tua maupun guru bermain, menerima bantuan orang lain
untuk mendorong tercapainya ketika merasakan kesulitan saat bermain,
perkembangan sosial-emosional dan mampu berkomunikasi dan berinteraksi
mempertahankan perkembangan dengan baik saat bermain, dan mampu
sosialemosional yang telah dimiliki oleh menyelesaikan konflik ketika terjadi
permasalahan saat bermain. Berdasarkan Jurnal Pendidikan Anak. Vol.3.No.2. hlm.
hasil analisis perkembangan sosial- 188. diakses 5 Desember 2017.
emosional salah satu siswa di SDN 11
Mulyana, D. 2010. Metodelogi Penelitian
MANGGE MACI KOTA BIMA baik
Kualitatif. Bandung: PT Remaja
didalam kelas maupun diluar kelas
Rosdakarya Offset.
menunjukkan perkembangan social-
emosional tergolong baik karena siswa Nurjanah. 2017. Mengembangkan
tersebut menunjukkan indikator Kecerdasan Sosial Emosional Anak Usia
perkembangan sosial-emosional yang Dini Melalui Keteladanan. Jurnal
sesuai dengan kriteria berdasarkan teori Bimbingan Konseling dan Dakwah
yang ada. Islam.Vol.14,No.1.hlm 51. diakses 1 Juni
2017.
Daftar Pustaka
Nuryanto, R. R. 2005. Efektivitas
Arifin, Z. 2012. Penelitian Pendidikan Pelatihan untuk Meningkatkan
Metoden dan Para Digma Baru. Bandung: Keterampilan Sosial Pada Anak Sekolah
Remaja Rosdakarya. Dasar Kelas 5. Jurnal Berkala Ilmiah
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Psikologi . Vol.7,No.1.hlm 53. diakses
Bandung : Remaja Rosdakarya. Mei 2005.

Detik, c. (2018, 11 Minggu). Memahami Soetjiningsih, C. H. 2012. Perkembangan


Anak SD yang Mulai Ngegeng. Diambil Anak Sejak Pembuahan Sampai dengan
kembali http//health.detik.com. Kanak-kanak Akhir. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Haditono, S. R. 2006. Psikologi
Perkembanag Pengantar dalam Berbagai Suryati, E. 2016. Upaya Meningkatkan
Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada Perkembangan Sosial-Emosional Melalui
University Press. Kegiatan Permainan Tradisional Ular Naga
Pada Anak Kelompok B. Jurnal
Halida, A. d. 2017. Peran Guru Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Universitas
Mengembangkan Sosial Emosional di Pendidikan Ganesha.Vol.4.No.1. diakses
Kelas B3 TK Gembala Baik Kota Tahun 2016.
Pontianak.
Suyadi. 2010. Psikologi Perkembangan
Latifa, U. 2017. Aspek Perkembangan PAUD. Yogyakarta: Bintang Pustaka
Pada Anak Sekolah Dasar Masalah dan Abadi.
Perkembangan. Jurnal of Multidisciplinary
Studies. Vol.1 No.2. hlm 189. Diakses
Wardany, M. P. 2017. Aktivitas Bermain
Desember 2017.
Kooperatif Meningkatkan Perkembangan
Latipah, L. F. 2017. Pengembangan Sosial-Emosional Anak.
Kemampuan Kognitif dan Sosial
Yusuf, S. 2012. Psikolohi Perkembangan
Emosional Melalui Penerapan Media
Balok dan Bermain Peran Pada Siswa TK Anak dan Remaja. Bandung: Remaja
Kuntum Mekar Lampung. AlAthfal: Rosdakarya.
Zusnani, I. 2013. Pendidikan Kepribadian Eka Tusyana Dkk. 2019. Analisis
Siswa SD-SMP. Yogyakarta: Platinum. Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai
Siswa Usia Dasar. Jurnal Inventa Vo III.

No. 1. Diakses Tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai