PENDAHULUAN
Tingkat kecerdasan anak hampir 50% ditentukan sejak dini yaitu pada usia
0-6 tahun, karena pada usia ini diletakkan cetak biru perkembangan
1
Kecerdasan sosial emosional anak sangat tergantung pada individu
cara anak usia dini berinteraksi dengan teman sebayanya atau teman-teman
yang lebih tua dari padanya, terlepas dari betul dan salahnya anak dalam
orang tua, pendidik, teman sebaya, dan daya dukung lingkungan sangat
dapat dievaluasi hanya dengan melihat dari apa yang didapatkan dari hasil
2
memahami diri sendiri, kecerdasan interpersonal (people smart) yaitu
emosional.3
pada anak adalah program parenting yang memberikan ruang bagi orang
sehingga anak dapat belajar secara maksimal dan berinteraksi dengan baik.
Proses pendidikan bagi anak usia dini, tidak selalu berjalan mulus.
pendidik dan orang tua, sampai kepada kurang optimalnya peran orang tua
3
beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses pendidikan bagi anak
guru dan menunjukkan perilaku tidak hormat dan anak juga masih kurang
bagi anak usia dini. Karena maksimal atau tidaknya kecerdasan sosial
emosional anak usia dini, bergantung dari seberapa tepat dan maksimalnya
terhadap proses pendidikan bagi anak didik selama berada dalam jam
dimiliki, akibat peran pendidik yang tidak tepat. Disamping itu, tekanan,
4
lambatnya daya tangkap anak didik, permasalahan soialisasi dengan teman
Selain orang tua, pihak pihak lain juga turut berperan membentuk
pendidik harus mampu memberikan kontribusi yang besar baik itu dalam
5
Suryadi, Psikologi Belajar PAUD, (Yogyakarta: Bintang Pustaka Abadi, 2010), hal.109.
6
Elizabeth B Hurlock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga), hal.26.
5
melakukan koordinasi untuk terwujudnya proses pendidikan antara
dini, maka peneliti merasa penting untuk membahas hal tersebut dengan
B. Identifikasi Masalah
C. Fokus Penelitian
6
ini dibatasi pada “Peran Pendidik dalam Meningkatkan Kecerdasan Sosial
D. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Fatihin NW Gerintuk?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
7
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu informasi
2. Manfaat Praktis
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
pendidik selanjutanya.
berikut: Pendidik PAUD tidak hanya berperan pada aspek akademik saja.
hingga rehalibitas).
9
Kecerdasan sosial dimaksudkan sebagai perkembangan tingkah
sakit, bosan, atau lapar berupa tangisan (menangis adalah suatu tanda
masyarakat.7
7
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, (Jakarta: EGC, 1995),hlm 85.
10
kemandiriannya. Anak usia dini biasanya terlihat aktif dan mulai
usia dini
8
Utami, Ade Dwi, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), (Diakses dari www.fk,unair. ac.id.
pada tanggal 15 ianuari 2014,2013),hlm 108.
11
d. Adanya kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki
anak.
dari respons yang diberikan oleh tatanan kelas pada awal anak
masuk sekolah yang berupa tatanan sosial yang sehat dan sasaran
yaitu;
merawat tanaman.
12
Ciri-ciri kecerdasan natural adalah: suka berpergian
binatang tertentu.
dalam hidupnya.
13
Anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal biasanya
masa depan.
berikut:
14
dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
mengikuti irama.
15
dengan kecerdasan tubuh. Sunarti mengmukakan definisi
cendrung kaku.
16
memiliki kecerdasan spasial biasanya memiliki kemampuan
dalam menggambar.
seketsa.
9
Sunarti, Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, (Jakarta: Pusat Perbukuan Dapertemen
Pendidikan dan Kebudayaan,2013), hlm 5-6.
17
merespon secara positif setiap kondisi yang merangsang timbulnya
emosi.10
dapat muncul dalam diri setiap orang. Seperti sedih, gembira, kecewa,
perasaan tersebut.11
berdo’a.13
10
Riana Mashar, Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011), hal.60.
11
Yudrik jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana, 2012), hal.136.
12
Djalli, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal.37.
13
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, hal.120.
18
Didalam buku psikologi perkembangan karya Daniel Goleman
1. Mengenali emosi
2. Mengelola emosi
5. Membina hubungan14
atau ciri yang dapat dikenali berkenaan dengan sosial emosional antara
lain :
1. Empati (Kepekaan)
19
4. Kemandirian
7. Ketekunan
8. Kesetiakawanan
9. Kesopanan
Anak
1. Faktor Fisik
emosional tinggi.
2. Faktor Psikis
16
Ali Nugraha, Metode Pengembangan Sosial Emosional, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011),
hal.5.25.
17
Ibid, hal.5.23.
20
b. Kegagalan yang dialami seseorang, dapat mengakibatkan
3. Lingkungan
perselisihan.
mencemaskan.
21
stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan
perkembangannya.
1). Bermain
22
menyampai proses berpikir orang dewasa sejalan
moral .
intelektual anak 0-4 tahun= 50%, 4-8 tahun= 80%, 8-18 tahun=
100%.
18
Tedjasaputra, Mayke S. Bermain, Mainan, dan Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini,
(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,2001), hlm 7, 81
23
c. Stimulasi Aspek Sosial
Melatih anak buang air kecil dan buang air besar di kamar
24
Sebelum membahas mengenai karakteristik anak usia dini,
sebagai awal masa kanak-kanak dan lansung dari usia 2-6 tahun.
Anak usia dini juga disebut sebagai pra sekolah, pra kelompok,
bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 2-6 tahun dan
pendidikan anak bagi anak yang berusia 2-3 tahun biasanya adalah
kelompok bermain (play group) dan anak usia 4-6 tahun biasanya
19
Ulfiani,Rahman, Lentera Pendidikan: Karekteristik Perkembangan Anak Usia
Dini,(Makasar: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alaudin,2009), hlm 48.
20
Soemiarti, Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, ( Jakarta: Perbukuan Dapertemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 2003), hlm 19.
25
Anak usia dini mudah bersosialisasi dengan orang disekitarnya.
Seringkali anak memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini
bermain bersama.
21
Utami, Ade Dwi, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), (Diakses dari www.fk,unair. ac.id.
pada tanggal 15 ianuari 2014,2013),hlm 89.
26
8. Perkembangan Anak Usia Dini
fungsinya.22
22
Soemiarti, Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, ( Jakarta: Pusat Perbukuan
Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2003), hlm 19-20.
27
diberikan secara tepat. Karakteristik perkembangan anak usia dini
1) Perkembangan fisik-motorik
halus.
2) Perkembangan Kognitif
afeksi (perasaan).
3) Perkembangan Sosial-Emosional
4) Perkembangan Bahasa
28
kehidupan dan secara bertahap mengalami peningkatan
1) Perkembangan Jasmani
Pada saat anak berusia 3-6 tahun ada ciri yang jelas berbeda
anatara anak usia bayi dan anak usia dini (pra sekolah).
2) Perkembangan Kognitif
menggunakan pengetahuan.
3) Perkembangan Bahasa
23
Ulfiani, Rahman, Lentera Pendidikan: Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini, (Makasar:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alaudin,2009), hlm 50.
29
4) Perkembangan emosi dan sosial
kreatif.
berikut:
24
Chamidah, AN, Pentingnya stimulasi dini Bagi Tumbuh Kembang Otak Anak, (Diakses dari
www.fkunair.ac.id. Pada tanggal 9 januari 2014,2009), hlm 6.
30
a. Faktor intrinsik, yaitu faktor-faktor bawaan sejak lahir
(genitik,heredokonstitusional).
dan beristirahat.
25
Wijaya, Awi Muliadi, Kebutuhan Dasar Anak Untuk Tumbuh Kembang Yang Optimal, pada
tanggal 2 januari,2014), hlm 3.
31
bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan,
negara.
26
Wijaya, Awi Muliadi, Kebutuhan Dasar Anak Untuk Tumbuh Kembang Yang Optimal, pada
tanggal 2 januari,2014), hlm 2.
32
Berdasarkan definisi pendidik dan pendidikan tersebut maka
pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 3-6 tahun (PP No.
27
Ika Budi, Maryatun, Peran Pendidik PAUD dalam Membangun Karakter Anak,(Diakses dari
www.staff.uny.ac.id, pada tanggal 27 Desember 2013), hlm 3.
33
2003 pasal 28 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini
28
Ulfiani, Rahman, Lentera Pendidikan: Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini,
(Makasar: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alaudin,2009), hlm 49.
34
2) Berbasis keilmuan artinya praktik pendidikan anak yang tepat
bermain.
29
Utami, Ade Dwi, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), (Diakses dari www.fk,unair. ac.id.
pada tanggal 15 ianuari 2014,2013),hlm 3-4.
35
Banguntapan Bantul dan untuk mengetahui peran pendidik PAUD
observasi dan dokumentasi. Analisis data terdiri dari tiga jalur yang
kesimpulan.
ada 3 yaitu nilai keimanan, nilai ibadah, dan nilai akhlak. Peran
pada anak ada tiga yaitu pendidik berperan sebagai orang tua,
2. Emie Marsiswati (2014) dengan judul: Peran Orang Tua dan Pendidik
Yogyakarta).
36
deskriptif kualitatif. Analisis data adalah teknik korelatif dengan tahap
antara peran orang tua dengan perilaku disiplin anak usia dini adalah
37
C. Kerangka Pikir
Stimulasi Kecerdasan
Peran Kecerdasan
Aspek Sosial Anak Usia
Pendidik Anak
Spiritual Dini
Stimulasi
Aspek
Sosial
aspek, yaitu stimulasi aspek taktif, emosi, spiritual, intelektual, dan aspek
dipengaruhi faktor lain, yaitu factor internal seperti genetika, ras, etnis,
38
atau bangsa. Kemudian faktor eksternal yang meliputi kelahiran, dan
D. Pertanyaan Penelitian
Gerintuk.
Fatihin NW Gerintuk.
39
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
subjek penelitian, secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
observasi.30
30
Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi,(Bandung: PT Remaja Rosdakaya,2007).
40
adalah karena ada beberapa anak di RA Darul Fatihin Nw Gerintuk yang
menunjukkan perilaku tidak hormat dan anak juga masih kurang rasa
1. Batasan Subjek
31
Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi,(Bandung: PT Remaja
Rosdakaya,2007).hlm 112.
41
2. Batasan Objek
a. Pengamatan (Observasi)
b. Wawancara (interview)
32
Bambang Setiyadi, Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing Pendekatan Kualitatif dan
Pendekatan Kuantitatif. Hlm.220.
42
yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu antara pewawancara ,
pertanyaan tersebut.
c. Dokumentasi
43
pembelajaran, kurikulum, rapot, karya-karya anak, kegiatan-
2. Instrumen Penelitian
dari segi isinya. Untuk itu maka peneliti harus membuat instrumen
44
ditemukan melalui wawancara dan angket. Peneliti akan terjun
kelapangan sendiri baik pada gand tour question, dan tahap focused
kesimpulan.34
pengumpulan data adalah manusia atau peneliti itu sendiri dengan cara
E. Keabsahan Data
atau pengecakan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu, jenis tringulasi yang diginakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
45
3. Tringulasi waktu, artinya tringulasi denga cara pemilihan waktu dalam
mencari data sehingga data yang diperoleh valid dan kredibel. Dalam
penelitian ini pencarian data dilakukan pada pagi hari ketika pendidik
berikut:
1. Pengumpulan data
46
codes, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan dalam
penyajian data.
penelitian pada saat penelitian ini dilakukan, dengan kata lain data
pikir induktif adalah cara berpikir yang berangkat dari fakta atau
kesimpulan.
BAB IV
47
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
yang sama dan disusun dalam sebuah kisi-kisi wawancara. Hal ini
48
Syafiuddin QH., S.Pd, berinisiatif mendirikan sebuah lembaga
mentindak lanjuti.
49
RA Darul Fatihin NW Gerintuk memiliki visi, misi, dan tujuan
dan mandiri”
2). Misi :
pembiasaan
perkembangan
3). Tujuan :
lanjut.
50
Sarana dan prasarana yang terdapat di RA Darul Fatihin NW
Gerintuk yaitu :
51
diselenggarakan oleh RA Darul Fatihin NW Gerintuk sejak
anaknya.
2. Analisis Data
berdasarkan data primer dan data skunder. Data primernya berupa teks
52
wawancara tentang kecerdasan sosial anak di sekolah melalui
orang tua.
1. Hasil Penelitian
orang lain. Kecerdasan sosial emosional sangat penting bagi anak usia
53
berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan aturan sosial yang ada,
bersosial dalam diri anak akan terus berkembang dan pada proses ini
akan dapat menjadi pondasi bagi anak untuk menjadi orang dewasa
54
NW Gerintuk ketika ditanyakan mengenai kecerdasan sosial anak
Jawaban serupa juga diungkapkan oleh guru yang lain, yaitu ibu
“Cukup baik, anak kami dapat bergaul dengan teman walaupun masih
sebagai berikut:
“Masih agak kurang ya, … soalnya pada saat tahun ajaran baru. Anak
lain sebagainnya”.37
35
Wawancara dengan ibu Mutmainnah, QH.,S.Pd, tanggal 24 Mei 2021.
36
Wawancara dengan ibu Herlina, S.Pd tanggal 24 Mei 2021.
37
Wawancara dengan ibu Suryani, S.Pd tanggal 24 Mei 2021.
55
RA Darul Fatihin NW Gerintuk sudah cukup baik, artinya anak sudah
pendidik maupun teman sebayanya dan anak sudah mulai biasa saling
Hasil stimulasi yang cukup baik ini juga ditunjukkan adanya rasa
berbagi dan saling menolong pada anak, seperti jawaban ibu Herlina,
38
Wawancara dengan ibu Marhaini, S.Pd., tanggal 24 Mei 2021
56
“Anak sudah dapat berkerja sama dan sudah mulai ada tumbuh
temannnya”.39
sebagai berikut:
dengan temannya”.40
sebagai berikut:
tuanya, anak yang lulusan dari sini juga sudah tidak canggung lagi
sendirinya”.41
39
Wawncara dengan ibu Herlina, S.Pd., tanggal 24 Mei 2021
40
Wawancara bersama ibu Marhaini, S.Pd., tanggal 24 Mei 2021
41
Wawancara dengan ibu Suryani, S.Pd., tanggal 24 Mei 2021
57
Fatihin NW Gerintuk memiliki kecerdasan sosial emosional yang
oleh orang tuannya dan anak yang lulusan dari sini sebagian besar
perkembangannya.
58
penghambat dan faktor pendukung terhadap kecerdasan sosial
anak untuk berperilaku sesuai etika yang baik. Hal ini seperti
42
Observasi peneliti dengan ibu Marhaini, S.Pd., tanggal 29 Mei 2021
59
dan seluruh anak di biasakan harus menjawab salam secara bersama-
sama. Seluruh anak didik diminta untuk anak berbaris dan satu
masing-masing.
dengan teman-temanya”.43
berikut:
di sekolah guru yang akan menjadi orang tua bagi anak-anak tidak
43
Obsrvasi peneliti dengan ibu Faizah, S.Pd., tanggal 29 Mei 2021
44
Wawancara dengan ibu Suryani, S.Pd., tanggal 29 Mei 2021
60
Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa cara yang
Fatihin NW Gerintuk .
45
Wawancara dengan ibu Faizah S.Pd., tanggal 29 Mei 2021
61
Namun, salah satu pendidik oleh ibu Mutmainnah S.Pd.,
berikut:
dengan orang tua saat anak berada diluar sekolah atau lingkungan
terkontrol dalam waktu yang sama pada saat anak melakukan kerja
46
Wawancara dengan ibu Mutmainnah, S.Pd., tanaggal 29 Mei 2021
47
Wawancara dengan ibu Suryani, S.Pd., tanggal 29 Mei 2021
62
kelompok anak sudah bisa mengontrol sosial emosionalnya dengan
anak.
anak didik dalam berbagai bentuk. Hal ini dilakukan agar kecerdasan
menerus”.48
48
Observasi peneliti dengan Semua pendidik tanggal 2 Juni 2021
63
mengenal ukuran serta mengenal konsep bilangan dengan benda dll.
Untuk motorik agar anak lebih terampil lagi. Sosial emosional anak
stimulasi dini yang diberikan oleh pendidik kepada anak usia dini di
lain-lain.
49
Wawancara dengan ibu Suryani, S.Pd., tanggal 2 Juni 2021
64
menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda
50
Wawancara dengan ibu Mutmainnah, S.Pd., tanggal 2 Juni 2021
65
atau orang tua, membiasakannya memberi maaf dan memudahkannya
51
Wawancara dengan Ibu Faizah, S.Pd., tanggal 2 Juni 2021
52
Wawancara dengan Ibu Suryani, S.Pd., tanggal 2 Juni 2021
66
diberikan. Hal ini seperti dikemukakan oleh ibu Mutmainnah, S.Pd., di
“Diajak ngobrol dan ditanya kenapa anak didik tidak mau bermain
53
Wawancara dengan Ibu Mutmainnah, S.Pd., tanggal 2 Juni 2021
54
Wawancara dengan Ibu Herlina, S.Pd., tanggal 2 Juni 2021
67
“Berusaha dengan sabar, dengan penuh perhatian, dan
solusinya”.55
lain. Cara yang lebih tegas juga dilakukan oleh pendidik dengan tujuan
dengan baik. Hal ini seperti dikemukakan oleh ibu Suryani, S.Pd. yang
berikut:
dekat pendidik dan diajak berbicara dengan sopan dan nada yang
55
Wawancara dengan Ibu Marhaini, S.Pd., tanggal 2 Juni 2021
56
Wawancara dengan Ibu Suryani, S.Pd., tanggal 2 Juni 2021
68
lembut. Pendidik juga mebicarakan keadaan ini dengan orang tua anak
temannya maka dari itu anak dipisahkan dengan orang tuanya selama
berikut:
melakukan proses belajar tidak ada orang tua yang ada di RA tersebut
melakukan kerja sama dengan temannya dan akan lebih percaya diri.
57
Wawancara dengan Ibu Suryani, S.Pd., di ruang Kepala Sekolah tanggal 2 Juni 2021
69
Adapun faktor penghambat dan pendukungnya dengan hasil
pemalu dan bersifat individualis dan juga terdapat banyak anak yang
belum bisa tumbuh mandiri dan belum bisa percaya diri berinteraksi
dengan temannya. Ada juga orang tua anak membatasi mereka untuk
yang kurang akan menyebabkan tidak lancar dan kurang jelas dalam
karakteristik anak, latar belakang keluarga, dan juga karna anak baru
58
Wawancara dengan Ibu Mutmainnah, S.Pd., tanggal 2 Juni 2021
70
Sedangkan faktor pendukungnya pada umumnya adalah peran
orang tua dari setiap anak. Hal ini dinyatakan oleh para pendidik jika
WC, dan ruang pemeriksaan serta tempat bermain ada dalam kondisi
emosionalnya.
adalah adanya kerja sama antara pendidik dan orang tua anak serta
71
2. Pembahasan
Hal ini disebabkan oleh karena anak belum lama mengikuti pendidikan
memiliki pola pendidikan yang baik maka anak akan lebih mudah
keluarga memilki pola pendidikan anak yang kurang baik maka anak
72
dapat berbicara dengan sopan, dapat berinteraksi dengan baik sesama
temannya dan tidak tergantung oleh orang tuanya. Hal ini sesuai
bahasa yang sopan pada orang lain. Hal lain yang dilakukan adalah
73
anak untuk saling berbagi. Pendidik juga melarang orang tua anak
atas makanan, hari yang indah dan meminta maaf atas kesalahan
74
anak, lebih mudah mengendalikan diri dan menegelola emosi
usia dini yaitu Asuh, Asih, Asah). Hal ini sesuai dengan teori yang
75
dasar anak yang diantaranya berhubungan dengan kasih sayang,
pelatihan.
warna dll.
76
Pendidik menggunakan pendekatan individu apabila menemui
dengan orang tua anak serta mencari solusi terbaik agar pada
faktor keluarga.
77
sesama teman atau lingkungan sekitarnya. Dengan itu, anak
Berbeda apabila anak tetap ditunggui oleh orang tua maka anak
sekitar.
harus peka terhadap jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak
kecerdasan linguisti.
78
keluarga anak didik yang suka memukul anak ketika melakukan keselahan
sosial emosional anak. Anak lebih seneng bermain game sendiri bahkan
bermain.
pendidik dan orang tua anak serta kondisi lingkungan sekolah anak.
emosional anak usia dini. Jumlah anak dalam keluarga merupakan salah
Anak yang memiliki banyak saudara lebih mudah dalam peroses interaksi
Hal ini disebabkan oleh interaksi lebih banyak dilakukan oleh anak yang
Kepribadian orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam
mempengaruhi pola asuh yang diberikan. Orang tua yang disiplin menjaga
79
keteraturan makan pada anak dalam kuantitas dan kualitas gizi yang
proses bimbingan pada anak, karena kebiasaan anak tidak mau tidur siang
atau makan yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan anak memiliki emosi
sosial emosional pada anak usia dini yang pernah dilakukan oleh Renti
data yang diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda. Tujuan dilakukan
emosional anak melalui bermain peran yang diperoleh dari sumber data
80
Kanak-Kanak Nurul Huda Desa Suka Maju. Kecematan Mesloung
karena telah sesuai dengan indicator. Kesimpulan yang penulis petik dari
81
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan
antara peran orang tua dengan perilaku disiplin anak usia dini adalah
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
61
Emie Marsiswati,Peran Orang Tua dan Pendidik dalam Menerapkan Perilaku Disiplin
Terhadap Anak Usia Dini Studi di Kelompok Bermain Surya Marta Suryodiningrat,
Mantrijeron, Yogyakarta,(Skripsi:UiN Sunan Ampel Surabaya,2014),hlm ii.
82
penuh pengawasan dan pendidikan yang biasanya dilakukan orang tua
2. Bentuk stimulasi dini yang diberikan oleh pendidik kepada anak didik
pendukung yaitu: adanya kerja sama antara pendidik dan orang tua
B. Implikasi
sosial emosional anak sejak dini sampai dewasa dan berkontribusi dalam
membentuk anak yang mandiri berakhlak baik, sopan santun, cerdas dan
ceria di usia mas anak. Temuan ini perlu ditindak lanjuti agar pendidik
didik di sekolah agar anak tetap berperilaku yang sopan, senang berbagi
sesama teman dan saling membantu serta bisa beradaptasi dan berbicara
yang santun kepada pendidik dan orang tua di rumah serta bisa
C. Keterbatasan Penelitian
83
Dalam melakukan penelitian ini masih terdapat berbagai kelemahan
dengan usaha untuk membuat hasil penelitian ini bisa menjadi sempurna.
data atau informasi yang valid dan reliabel sehingga metode penelitian
84
yang mendekati sempurna, namun demikian bukan berarti hasil
D. Saran
sebagai berikut:
Gerintuk dapat bersinergi dengan pendidikan anak oleh orang tua dan
lingkungan di rumah.
85
Orang tua hendeknya menghindari bersikap dan berprilaku buruk
86