Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI 1 KELOMPOK 8 DESAIN PEMBELAJARAN

SEKOLAH DASAR “LOOKING AT CHILDREN”

Dosen Pengampu :

Prof. Drs. Syahrial, M. Ed., Ph.D.

Disusun Oleh :

Kelompok 8 R003

Intan Nurhalisa A1D122061


Egi Amaza Mawaddah A1D122074
Husnul Khatimah A1D122076
Candra Rindi Irawan A1D122089

PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2024
Sebelum kami mempelajari dan memahami materi mengenai karakteristik peserta
didik di usia sekolah dasar, pemahaman kami sangatlah terbatas dan kami sangat
menyadari bahwa pemahaman kami mengenai bagaimana faktor-faktor yang mencakupi
seperti perkembangan fisik anak, kognitif, sosial, dan emosional ternyata dapat
mempengaruhi cara anak-anak dalam belajar dan berinteraksi di lingkungan sekolah
sangatlah minim. Kami juga sebelumnya kurang memperhatikan tentang pentingnya
memahami karakteristik individu setiap anak-anak, seperti halnya gaya belajar,
minat/bakat, dan kebutuhan khusus lainnya. Sehingga karena keterbatasan pengetahuan
kami ternyata kami belum bisa memahami pola berpikir dan prilaku anak anak di sekolah
dasar.

Untuk saat ini sebagai calon guru , pemahaman kami tentang karakteristik peserta
didik di usia sekolah dasar masih belum mendalam dan luas. Kami juga mungkin belum
menyadari secara menyeluruh betapa pentingnya memahami berbagai aspek tentang
perkembangan anak-anak di usia tersebut dalam merancang pengalaman pembelajaran yang
sesuai dan baik. Selain itu, kami juga kurang menyadari tentang pentingnya menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung untuk perkembangan holistik setiap peserta didik, serta
juga perlu melibatkan orang tua dalam memahami perkembangan anak-anak mereka.

Dengan pemahaman yang terbatas ini, kami belum merasa sepenuhnya telah siap
untuk menjadi seorang pendidik yang responsif dan peduli terhadap kebutuhan individu
setiap anak di usia sekolah dasar. Kami juga merasa belum mampu dalam menciptakan
pengalaman pembelajaran yang mendukung mulai dari perkembangan fisik, kognitif, sosial,
dan emosional anak-anak di usia tersebut.

Setelah kami berdiskusi dan mempelajari bersama sama mengenai karakteristik peserta didik,
mempelajari ciri-ciri dan pola perkembangan peserta didik di sekolah dasar dan manfaat
mempelajari karakteristik anak anak disekolah dasar, kami menyadari bahwa sebagai calon
pendidik kami menyadari bahwa kami perlu banyak menambah wawasan kami sebagai calon
pendidik yang akan mengajar di tingkat sekolah dasar. Penting bagi kami untuk memiliki
kemampuan pemahaman yang mendalam tentang psikologi dan kebutuhan peserta didik.
Setelah banyak membaca dan mempertimbangkan berbagai teori tahapan perkembangan dan
dari berbagai pengalaman kelompok kami.
Setelah kami mempelajari materi tentang karakteristik peserta didik di usia sekolah
dasar. Kami menyadari betapa pentingnya pemahaman yang komprehensif tentang
perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak-anak pada usia ini terutama dalam
konteks pendidikan. Hal ini sangat mempengaruhi pendekatan pembelajaran, interaksi di
kelas, dan dukungan yang diperlukan untuk memastikan perkembangan holistik setiap peserta
didik.

Dari sumber yang kami baca anak anak di usia sekolah dasar lebih betah bermain
gadgetnya daripada membaca buku. Anak anak juga lebih cenderung mengerjakan tugas
sendiri dengan bantuan internet yang lebih instan dari pada belajar kelompok yang
membutuhkan komunikasi sosial. Gadget sangat dapat berpengaruh pada pergaulan anak
karena kurangnya kontrol dan pengawasan dari orang tua. Anak bisa dengan sangat bebas
dalam mengakses semua situs-situs yang memunkinkan mereka melihat sesuatu yang tidak
baik yang sesuai umur mereka. Hal ini juga dapat mengurangi sifat sosial manusia karena
cenderung lebih suka berhubungan lewat internet atau melalui media dari pada bertemu
secara langsung. Kemungkinan besar siswa tanpa sepengetahuan Guru dapat mengakses
video-vidio yang mengandung unsur-unsur kekerasan dan agresivitas.

Anak-anak di sekolah dasar itu rata-rata usianya antara 6-12 tahun.


Menurut teori psikologi Erikson, mereka sedang menjalani masa kanak-kanak akhir atau usia
yang sedang gemar bermain. Tugas perkembangannya pada usia ini adalah mengembangkan
rasa percaya diri mereka dan kreativitasnya. Itulah sebabnya peserta didik di sekolah dasar itu
sangat aktif, karena memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, energik yang yang banyak , dan haus
akan pengetahuan karena serba ingin tahu. Bahkan, pada usia 6-12 tahun ini kecerdasan dan
keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik ini pun sedang dalam proses pengembangan.
Oleh sebab itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk memperhatikan proses
perkembangannya baik secara fisik maupun non-fisik.

Pemahaman kami tentang karakteristik peserta didik di usia sekolah dasar telah
membuka mata kami terhadap kompleksitas perkembangan anak-anak pada tahap ini. Kami
menjadi lebih sadar akan peran penting di lingkungan belajar dalam mendukung pertumbuhan
mereka. Selain itu, pemahaman ini juga memperkuat keyakinan kami akan adanya perlu
pendekatan individualisasi dalam proses pengajaran, mengingat setiap anak memiliki
keunikan nya masing masing baik dalam gaya belajar, minat, dan kebutuhan khusus mereka.
Setelah memahami karakteristik ini, kami merasa sedikit lebih siap untuk merancang
pengalaman pembelajaran yang responsif dan inklusif. Kami juga merasa lebih mampu untuk
memberikan dukungan yang tepat dalam mengelola interaksi sosial dan emosionalnya di
kelas. Melihat anak-anak yang bisa mempunyai berbagai cara tergantung pada konteksnya.
bisa merujuk pada mengamati anak-anak dalam lingkungan tertentu, seperti di ruang kelas,
taman bermain, atau pertemuan keluarga. Ini juga bisa menuju pada memantau atau
mengawasi anak-anak untuk tujuan keselamatan atau perkembangan. Selain itu, hal ini dapat
berarti merefleksikan kepolosan, rasa ingin tahu, atau perilaku anak-anak sebagai sumber
inspirasi atau wawasan.

Setelah memahami karakteristik peserta didik di sekolah dasar, kami memiliki


perkiraan kegunaan yang penting untuk menjadi seorang guru profesional di masa depan. Ini
juga bertujuan untuk menciptakan rasa tanggung jawab agar perkembangan ilmu pengetahuan
dalam bidangnya dapat berguna bagi kesejahteraan hidup manusia apa lagi untuk peserta
didik. Untuk menjadi guru yang profesional perlu memiliki kompetensi profesional yang
meliputi kepekaan, penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam, serta tanggung
jawab akan tugasnya.

Selain itu, seorang pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas


merencanakan dan melaksanakan proses pendidikan secara baik. Melalui pembelajaran yang
baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik namun juga menyenangkan , kami percaya
bahwa bangsa Indonesia bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang siap bersaing
dengan negara-negara maju lainnya.

Dengan mengenali beragam macam karakter peserta didik dan memaksimalkan


potensi setiap individu dari setiap peserta didik, pendidikan di sekolah dasar dapat
membangun dan membentuk generasi emas yang berkarakter. Ini merupakan salah satu hal
yang mienjadi tanggung jawab yang cukup besar untuk guru di sekolah sadar yang
sesungguhnya. Selain itu, seorang pendidik juga harus mampu mengelola dan memantau
proses optimalisasi mendasar manusia berdasarkan karakteristik tahap perkembangan peserta
didik yang unik dan dinamis ini.

Dengan demikian, pemahaman kami tentang karakteristik peserta didik di usia sekolah
dasar telah memberikan wawasan yang berharga dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pengembangan anak-anak di usia sekolah dasar. Kami yakin bahwa
pemahaman ini akan membantu kami menjadi seorang pendidik yang lebih efektif dan peduli
terhadap perkembangan anak-anak di usia sekolah dasar kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai