OLEH:
PASCOELA NINITA MARIA XIMENES
1420117031R
PENDAHULUAN
bagian yang sangat penting (Riskesdas, 2018). Pada masa ini anak juga
serta kekurangan kasih sayang maupun kekurangan stimulasi pada usia ini
Perkembangan anak juga tidak terlepas dari peran caregiver atau orang
diperankan oleh orang tua atau orang terdekat anak. Mereka seharusnya
anak merupakan hal yang saling berkaitan antara proses biologis, proses
berbeda dari satu anak dengan anak yang lain, sehingga orang tua dapat
dengan bulan desember tahun 2022 yaitu bulan oktober sebanyak 1240
anak balita, november sebanyak 1216 anak balita dan desember sebanyak
1183 anak balita. Untuk balita yang mengalami perkembangan pada bulan
pada tahun 2022, jumlah penduduk 18.386 jiwa dengan wilayah kerja 12
Naibonat pada bulan Desember tahun 2022 jumlah anak balita sebesar
Kupang pada tanggal 20 Desember 2022, hasil yang didapatkan 2 ibu yang
mandiri, mudah berinteraksi dengan orang lain, ceria, penurut, aktif dalam
melakukan hal apapun tanpa ada batasan, terlihat anaknya manja, kurang
bertengkar .
Berdasarkan data-data dan studi pendahuluan yang diperoleh,
pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita di wilayah kerja
dalam penelitian ini adalah “Adakah Hubungan pola asuh orang tua
1. Bagi Responden
2. Bagi Peneliti
4. Bagi Institusi
TINJAUN PUSTAKA
antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia 3-5
digunakan
sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks pada pola yang teratur dan sebagai
dalam proses tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Masa
dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan
yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
yang dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara
sebagainya.
sebagainya.
Jumlah dan pengaturan hubungan antar sel saraf ini akan mempengaruhi
cepat.
kategori berdasarkan karakteristik, yaitu anak usia satu sampai tiga tahun
dimana anak berusia 0–6 tahun, rentang usia ini sangat menentukan
kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari
terorganisasi.
2.3 Macam-macam gangguan perkembangan anak
pertumbuhan anak.
tersebut.
2017).
Gangguan perkembangan bahasa pada anak dapat
kelainan fisik seperti bibir sumbing dan serebral palsi. Gagap juga
yang digunakan dalam proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan
dan parent control (dimensi kendali) yang saling berhubungan dan saling
respon dan afeksi pada anak. Sedangkan dimensi kendali adalah aspek
Pola asuh permissive, orang tua bersikap menerima, murah hati dan agak
kendali dan afeksi yang rendah pada anaknya, mereka membiarkan anak
dikatakan positif ketika orang tua mampu untuk bersikap positif kepada
anak yang akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta
sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif bila orang
dirinya. Sikap negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak,
yang ada padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang.
anak. Pola asuh ini dikembangkan berdasarkan komunikasi yang baik dan
juga perhatian yang positif untuk membantu anak agar berkembang. Anak-
anak yang diasuh dengan pendekatan pola asuh positif kemungkinan besar
nyaman akan dirinya sendiri atas segala hasil yang telah dicapainya.
berikut ini perbandingan pola asuh negatif dan pola asuh positif :
secara optimal.
harus bertingkah laku saja, tetapi melibatkan sikap dan perasannya. Anak
mau bekerja karena ia tahu yang diminta orangtua itu masuk akal, dan ia
Untuk mewujudkan hal itu ada berbagai cara dalam pola asuh
orangtua yaitu:
alternatif lain.
benar.
pendapatnya.
memimpin keluarganya.
terhadap anaknya.
Pola asuh permisif ini, orang tua justru merasa tidak peduli
keinginan anak.
anak.
Pola asuh permisif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
menjalankan hidupnya.
menerapkan pola asuh itu tak tahu apa nama/jenis pola asuh yang
campuran ke-3 pola asuh di atas. Jadi dalam hal ini tidak ada
dikehendaki.
kepada anak.
Pola asuh demokratis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
pendapatnya.
memimpin keluarganya.
terhadap anaknya.
dalam prose tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua.
Periode penting ini dalam tumbuh kembang anak adalah balita. Masa
dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan
pendidikan)
jaringan sosial).
yang diatur oleh pengasuh agar anak mampu untuk beradaptasi sehingga
apa yang menjadi tujuan dari pengasuhan tersebut dapat tercapai. (Suryani,
oleh status perkawinan, hubungan antara orang tua dan anak dan hubungan
nilai yang diberikan oleh ayah dan ibu berupa pemberian dukungan satu
sama lain atau juga bisa tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orang
tua tergantung bagaimana orang tua tersebut. (Suryani, E., & Badi’ah, A,
2018)
Keterangan :
dapat diterima atau ditolak berdasrakan fakta atau data empiris yang telah
tahun 2022.
METODE PENELITIAN
atau observasi data independen dan dependen hanya satu kali pada satu
1.4.1 Populasi
balita, november sebanyak 1216 anak balita dan desember sebanyak 1183
anak balita, dari data tersebut mengambil rata-rata jumlah keseluruhan
N
slovin, yaitu: n=
1+ N (d 2)
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
N
n= 2
1+ N (d )
n= 1213/(1+1213(0,052)
n= 1213/(1+1213(0,025)
n= 1213/31.33
n=38.72
n=39
A. Kriteria inklusi
B. Kriteria eksklusi
Populasi
1.213
Sampel 39
Lembar Persetujuan
Responden
Pengolahan Data
Dan Analisa Data
Hasil
Kesimpulan
Variabel
b. Variabel dependen
penelitian ini
1) Data Primer
2) Data Sekunder.
a) Editing
d) Tabulating (tabulasi)
B. Analisa bivariat
ordinal.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana Dian, 2020. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak.
Jakarta: Salemba Medika
Adriana, D. (2019). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
April 2019. Proses Produksi dan Vox-Pop Acara Freeday di Televisi Lokal SBO
TV Surabaya. UPNV-Jatim: Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.1, No. 1.
Depkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Depkes RI. 2014. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Depkes RI.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2017. Pola Asuh Orang Tua Dan Komunikasi Dalam
Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta
Kurniawati, dkk. (2019). Hubungan antara pola asuh orang tua dengan
perkembangan anak toddler (usia 1-3 tahun) di Kelurahan Bener Kecamatan
Wiradesa Kabupaten Pekalongan: STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan. Retrieved from http://docplayer.info/39291036-
Hubunganantara-pola-asuh-orang-tua-dengan-perkembangan-anak-toddler-
usia-1-3- tahun-di-kelurahan-bener-kecamatan-wiradesa-kabupaten-
pekalongan.html. Diunduh tanggal 15 Juni 2023
Muchtar, D.H. 2011. Six Pillars of Positive Parenting. Cicero Publishing: Jakarta
Muthmainnah. (2021). Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang
Androgynius melalui Kegiatan Bermain. Yogyakarta: PGPAUD FIP
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ridha, H. N. (2017). Buku Ajar Keperawatan Anak (S. Riyadi (ed.); 2nd ed.).
Pustaka Pelajar.
Suryani, E., & Badi’ah, A. (2018). Asuhan Keperawatan Anak Sehat &
Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Hormat saya,
KUESIONER
POLA ASUH
NO Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mengatur segala kegiatan anak saya.
Saya memberikan perintah apapun yang saya
2 inginkan kepada anak saya.
Saya mewajibkan disiplin dalam segala hal pada
3 anak saya.
Apabila anak saya tidak mematuhi peraturan yang
4 saya berikan, maka saya akan menghukumnya.
5 Saya mengatur pergaulan anak saya.
Apapun peraturan yang saya berikan, maka anak
saya tidak boleh membantah dan harus
6 mematuhinya.
Apabila anak saya tidak mengerjakan tugas sekolah,
maka saya akan menghukumnya tanpa meminta
7 penjelasan darinya.
Saya memberikan bimbingan dengan penuh
8 perhatian.
Saya membina hubungan yang baik dengan anak
9 saya.
Saya tidak menekan anak saya untuk melakukan
10 sesuatu yang saya inginkan.
Saya akan mendengarkan alasan anak saya ketika
11 melakukan kesalahan
Saya menyisihkan sebagaian waktu saya untuk
12 berkomunikasi dengan anak saya.
Saya memberikan alasan kepada anak saya, apabila
13 saya melarangnya bermain.
Saya memberikan pertimbangan serta penjelasan
yang dapat diterima oleh anak saya sebelum saya
14 memenuhi keinginan anak saya.
Saya tidak mewajibkan disiplin dalam segala hal
15 pada anak saya
Apapun yang menjadi keinginan anak saya akan
saya penuhi tanpa mempertimbangkan baik ataupun
16 buruknya lebih dahulu.
17 Saya tidak perduli dengan anak saya.
18 Saya sangat memanjakan anak saya.
19 Saya dan anak saya akrab dalam hal apapun.
Saya berbicara kepada anak saya tanpa
20 mengeluarkan kata-kata kasar.
Saya memberikan dorongan untuk meningkatkan
21 potensi anak saya.
Saya tidak mewajibkan disiplin dalam segala hal
22 pada anak saya
Apapun yang menjadi keinginan anak saya akan
saya penuhi tanpa mempertimbangkan baik atau
23 buruknya terlebih dahulu
24 Saya tidak perduli dengan anak saya
LAMPIRAN 4
KUESIONER
PERKEMBANGAN ANAK