Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI

MTs KIFAYATUL ACHYAR


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu: Dr. Hj. Teti Ratnasih, M.Ag

Disusun oleh:
Meira Widianti (1202080027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI

MTs KIFAYATUL ACHYAR

Meira Widianti

Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

meirawidianti5@gmail.com

Abstrak

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu hal yang penting yang harus ada dalam suatu
sistem pendidikan. Layanan bimbingan konseling menjadi suatu kegiatan yang harus dilakukan
di setiap sekolah. Namun pada kenyataan nya tidak semua sekolah dapat melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling secara efektif dan ter program dengan baik.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan
layanan, kasus siswa yang sering di tangani oleh guru BK, dan evaluasi layanan bimbingan dan
konseling. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Subjek dalam penelitian ini yaitu guru bimbingan dan konseling. Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
yang digunakan ialah pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling di MTs Kifayatul Achyar
terdapat perencanaan yang terprogram. Pelaksanaan bimbingan dan konseling sudah sesuai
dengan layanan. Evaluasi layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dua kali dalam satu
tahun, dilaksanakan setiap akhir semester

Kata kunci: Bimbingan, Konseling, Layanan, Evaluasi


PENDAHULUAN

Tujuan pendidikan nasional dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan


kehidupan bangsa. Kecerdasan yang dimaksud disini bukan semata-mata kecerdasan yang
hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual saja, melainkan kecerdasan meyeluruh yang
mengandung makna lebih luas. Seperti yang tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 (Yusuf & Aziizu. 2010). Tujuan utama dari pendidikan
adalah perkembangan kepribadian secara optimal dari setiap anak didik sebagai pribadi. Dalam
prakteknya, pendidikan tidak hanya cukup melaksanakan proses pembelajaran yang lebih
banyak terfokus kepada mambantu peserta didik menguasai pengetahuan secra intelektual,
melainkan juga harus disertai dengan pengembangan aspek lain seperti keterampilan sosial,
kecerdasan emosional, disiplin diri, pemahaman nilai, sikap dan kebiasaan belajar. Tujuan
pendidikan menurut undang-undang dapat diartikan lebih luas menjadi sebuah tatanan perilaku
individu dalam peranya sebagai warga Negara. membentuk anak menjadi warga negara yang
baik.(Yusuf & Aziizu. 2010)

Setiap orang mempunyai keunikan masing-masing, mempunyai kemampuan dan


karakteristiknya masing-masing. Ada siswa yang cerdas, mudah dan cepat memahami
pelajaran, namun ada juga yang lamban. Ada siswa yang berprestasi, dan ada juga yang banyak
memiliki masalah.

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk mencapai


pemahaman diri dan arah diri. Konseling dapat diartikan bantuan yang diberikan kepada
individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan cara interview, cara yang sesuai
dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya melalui
konseling individu akhirnya dapat memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri (Dini,
2021).

Bimbingan dan konseling merupakan suatu pelayanan yang biasanya terdapat disetiap
satuan Lembaga Pendidikan mulai dari tingkat SD. Pelayanan bimbingan konseling di satuan
Lembaga Pendidikan biasanya diikuti dengan hadirnya seorang tenaga pendidik yang bertugas
menjadi seorang guru BK atau konselor dan bersedian mengabdikan diri dalam memberikan
pelayanan di sekolah atau Lembaga Pendidikan terkait dalam menyelesaikan suatu
problematika atau masalah yang terjadi berkaitan masalah pikis atau kejiwaan khususnya
siswa. Namun terkadang masih ada sekolah-sekolah yang pelayanan bimbingan dan konseling
nya masih ada yang berjalan kurang baik.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian mengenai Implementasi
Layanan Bimbingan dan Konseling di MTs Kifayatul Achyar. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui masalah yang sering ditemukan di MTs Kifayatul Achyar dan cara
menangani nya, mengetahui program bimbingan konseling di MTs Kifayatul Achyar, dan
mengetahui keefektifan layanan bimbingan konseling dan kegiatan evaluasi bimbingan
konseling di MTs Kifayatul Achyar.

Penelitian ini bermanfaat untuk mahasiswa khususnya peneliti dan para pembaca.
Mahasiswa khusus nya penulis menjadi tahu dan paham bagaimana layanan bimbingan dan
konseling di MTs Kifayatul Achyar. Setelah tahu dan paham, mahasiswa nanti nya dapat
menerapkan ilmu yang sudah didapatkan di dunia kerja nanti yaitu saat kelak menjadi guru.

KERANGKA TEORITIS
Bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang teratur dan sistematik guna
membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam menentukan dan mengarahkan
hidupnya sendiri, yang pada akhirnya dia dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang
dapat memberi sumbangan yang berarti bagi masyarakat (Prayitno dan Erman. 2004).
Sedangkan konseling menurut Mortensen dalam Mohamad Surya adalah sebagai suatu proses
antar pribadi, di mana satu orang yang dibantu oleh yang lainnya untuk meningkatkan
pemahaman dan kecakapan menemukan masalah (Surya, M. 1994).

Adapun tujuan bimbingan konseling yaitu, memperoleh pemahaman yang lebih baik
terhadap diri klien. Menurut Aunur Rahim tujuan bimbingan konseling dibagi menjadi dua
yaitu: Tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum bimbingan konseling ini yaitu untuk
membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai
kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Sedangkan tujuan khusus nya yaitu untuk membantu
individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, dan membantu individu memelihara dan
mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau
menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain
(Faqih, AR. 2001)

Fungsi layanan bimbingan konseling diantaranya:

1. Fungsi pencegahan, Berdasarkan fungsi ini, pelayanan bimbingan konseling harus


diberikan kepada setiap siswa sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.
2. Fungsi pemahaman, fungsi ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman
tentang diri klien atau siswa beserta permasalahannya (Tohirin. 2009)
3. Fungsi penyesuaian, membantu siswa memperoleh penyesuaian diri secara baik dengan
lingkungannya (terutama lingkungan sekolah dan madrasah bagi siswa).
4. Fungsi pengembangan, membantu para siswa mengembangkan seluruh potensinya
secara lebih terarah
5. Fungsi perbaikan, memberikan bantuan kepada siswa agar masalah yang dialami tidak
terjadi lagi pada masa yang akan datang.
6. Fungsi advokasi, membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian (Munir, S. 2010)

Guru bimbingan dan konseling atau konselor adalah guru yang mempunyai tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling terhadap sejumlah siswa. Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan
guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam menyusun rencana pelayanan
bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling,
mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling serta melakukan
perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluas

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriptif
dimana penulis lebih berfokus pada mendeskripsikan suatu kejadian atau fenomena yang
diperoleh dilapangan sesuai dengan topik permasalahan. Sedangkan teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Indikator dan
prediktor yang digunakan dalam pedoman wawancara dan observasi mengacu ada
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di MTs Kifayatul Achyar yang berada di Jl. A.H
Nasution No. 495, Cipadung, Kec. Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40614. Sumber data
pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer yaitu
guru BK, Sedangkan untuk data sekunder dapat diperoleh dari referensi dan literatur-
literatur yang berkaitan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini mendiskripsikan hasil temuan dilapangan, Informasi ini diperoleh dari
hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling. Adapun tujuan dilakukannya
penelitian ini yaitu untuk mengetahui masalah yang sering ditemukan di MTs Kifayatul
Achyar dan cara menangani nya, mengetahui program bimbingan konseling di MTs
Kifayatul Achyar, dan mengetahui keefektifan layanan bimbingan konseling dan kegiatan
evaluasi bimbingan konseling di MTs Kifayatul Achyar.

Masalah-masalah yang sering ditemukan diantaranya masalah bimbingan belajar


hal ini sering ditemukan siswa yang jarang masuk sekolah, faktor-faktor yang
menyebabkan siswa jarang masuk sekolah tersebut diantaranya karena faktor sosial
ekonomi seperti tidak adanya biaya transportasi untuk ke sekolah dan masalah keluarga
(orang tua yang berpisah). Untuk menangani masalah tersebut, guru bimbingan konseling
tidak serta merta langsung melakukan home visit, tetapi guru bimbingan konseling ini
pertama-tama menanyakan terlebih dahulu kepada teman sekelasnya, kemudian
menanyakan kepada walikelas nya, jika siswa tersebut masih belum masuk sekolah maka
guru bimbingan konseling tersebut segera melakukan home visit.

Program bimbingan konseling di sekolah ini tersusun dengan baik, diantaranya


program bimbingan konseling individu, kelompok, sosial karir semuanya terjadwal dengan
baik jauh sebelum masuk tahun ajaran baru. Namun dalam prakteknya sendiri layanan
bimbingan konseling di sekolah ini hanya dilakukan jika ada siswa yang ingin melakukan
bimbingan konseling, tidak terjadwal, guru bimbingan konseling hanya masuk ke kelas
yang sedang ada jam kosong.

Untuk evaluasi bimbingan konseling di sekolah ini dilakukan melalui kuesioner


kepuasan pelayanan yang biasanya di tujukan untuk siswa-siswi MTs Kifayatul Achyar dan
para orang tua murid. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan evaluasi bimbingan
konseling ini diantaranya kepala sekolah, guru BK, walikelas dan guru-guru mata pelajaran
lainnya. Evaluasi ini dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu ketika akhir semester ganjil
dan akhir semester genap.

Layanan bimbingan konseling di sekolah ini berjalan cukup efektif, administrasi-


administrasi penunjang layanan bimbingan konseling juga cukup tersusun dengan baik dan
rapi.
KESIMPULAN

1. Masalah-masalah yang sering ditemukan diantaranya masalah bimbingan belajar


hal ini sering ditemukan siswa yang jarang masuk sekolah. Cara menangani
masalah tersebut yaitu dengan cara pertama-tama menanyakan terlebih dahulu
kepada teman sekelasnya, kemudian menanyakan kepada walikelas nya, jika
siswa tersebut masih belum masuk sekolah maka guru bimbingan konseling
tersebut segera melakukan home visit.
2. Program bimbingan konseling di sekolah ini tersusun cukup baik, diantaranya
program bimbingan konseling individu, kelompok, sosial karir
3. Evaluasi bimbingan konseling di sekolah ini dilakukan melalui kuesioner
kepuasan pelayanan yang biasanya di tujukan untuk siswa-siswi dan orang tua
murid. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan evaluasi bimbingan konseling ini
diantaranya kepala sekolah, guru BK, walikelas dan guru-guru mata pelajaran
lainnya. Evaluasi ini dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu ketika akhir semester
ganjil dan akhir semester genap.

SARAN

Sebaiknya untuk program bimbingan konseling sendiri dibuat lebih jelas dan spesifik, dan
diharapkan program bimbingan konseling dapat terlaksana seluruhnya. Dan untuk sekolah
MTs Kifayatul Achyar ini sebaiknya ada guru bimbingan konseling tambahan, mengingat
jumlah guru bimbingan konseling di sekolah ini sangat minim yaitu hanya ada satu.
DAFTAR PUSTAKA
Amti, P. d. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Ariani, H. H. (2018). Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan, 447-452.
Dini, I. R. (2021). Bimbingan Konseling. 1-2.
Faqih, A. R. (2001). Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII Press.
Munir, S. (2010). Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah.
Surya, M. (1994). Dasar-dasar Konseling Pendidikan. Bandung: Bhakti Winaya.
Tohirin. (2009). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).
Jakarta: Rajawali Press.
Yusuf, S. &. (2010). Landasan Bimbingan dan Konseling . Bandung: Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN

MTs Kifayatul Achyar Ruang Bimbingan Konseling

Dokumentasi kegiatan wawancara dengan guru BK

Foto Bersama guru Bimbingan Konseling


UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat bimbingan dan karunia nya
yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan
observasi ini dengan tepat waktu.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa


terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan laporan observasi yang berjudul
Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling di MTs
Kifayatul Achyar. Penulis ingin menyampaikan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Bimbingan Konseling Ibu Dr. Hj. Teti Ratnasih, M.Ag yang telah memberikan ilmu dan
arahan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas ilmu dan
bimbingan yang telah diberikan.

Penulis telah berusaha dengan kemampuan yang ada dalam


menyelesaikan tugas ini, namun penulis menyadari bahwa karya
tulis yang dibuat masih jauh dari kata sempurna. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.

Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat


memberikan manfaat bagi para pembaca yang memerlukan.

Bandung, Desember 2022

Meira Widianti

Anda mungkin juga menyukai