Dosen Pembimbing:
Oleh:
Herriyati (18.02.0026)
2018
MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING
Abstrak
Bimbingan dan konseling (BK) merupakan sebuah layanan untuk
membantu peserta didik secara perorangan/individu maupun kelompok agar dapat
hidup mandiri dan dapat mengembangkan diri secara optimal dalam bimbingan
secara pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma yang berlaku. Ada empat macam materi
bimbingan konseling (BK) di sekolah dasar yaitu bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier. Tujuan dari penulisan artikel ini
adalah untuk mengetahui bagaimanakah manajemen bimbingan konseling (BK)
yang dilaksanakan di SDIT Mawaddah, dan untuk mengetahui seberapa efektif
bimbingan konseling yang dilakukan terhadap hasil prestasi peserta didik yang
mengalami permasalahan belajar.
Kata Kunci: manajemen, bimbingan konseling (BK)
Abstract
Guidance and counseling (BK) is a service to help individual learners /
individuals and groups in order to live independently and can develop themselves
optimally in the guidance of personal, social, learning and career through various
types of services and support activities based on prevailing norms . There are four
kinds of counseling guidance material (BK) in primary school that is personal
guidance, social guidance, tutoring, and career guidance. The purpose of writing
this article is to find out how the counseling management guidance (BK)
implemented in SDIT Mawaddah, and to find out how effective counseling
guidance conducted on the achievement of learners who experience learning
problems.
Keywords: management, counseling guidance (BK)
PENDAHULUAN
Pembentukan sumber daya manusia yang berkompetensi dan mampu
bersaing di era globalisasai seperti saat ini sangat diperlukan, salah satu caranya
adalah melalui peningkatan kualitas pendidikannya. Institusi pendidikan dalam hal
ini adalah sekolah, memiliki tanggung jawab untuk membantu peserta didik agar
berhasil dalam proses belajarnya. Untuk itu sekolah hendaknya memberikan
layanan bantuan kepada peserta didik untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan yang terjadi di dalam dirinya. Menurut Suwarno (2006:23) layanan
yang sesuai untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah yang dihadapinya
adalah layanan bimbingan dan konseling (BK).
Bimbingan dan konseling (BK) merupakan sebuah layanan untuk
membantu peserta didik secara perorangan/individu maupun kelompok agar dapat
hidup mandiri dan dapat mengembangkan diri secara optimal dalam bimbingan
secara pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma yang berlaku yaitu SK Mendikbud No.
025/D/1995. Bimbingan konseling (BK) ini sangat diperlukan dalam dunia
pendidikan karena berfungsi untuk menangani pembinaan kepribadian peserta
didiknya. Bimbingan konseling (BK) penting dilaksanakan karena banyaknya
kasus kenakalan dan juga kriminalitas yang dilakukan oleh peserta didik, yang
dapat mengakibatkan perkembangan akademis, pribadi maupun hubungan sosial
mereka menjadi terhambat.
Bimbingan konseling (BK) yang dilaksanakan di SDIT Mawaddah
dilakukan oleh guru kelas. Layanan BK ini merupakan proses bantuan khusus
yang diberikan guru kelas kepada peserta didiknya dengan memperhatikan
kemungkinan-kemungkinan dan juga kenyataan tentang kesulitan yang dihadapi
dalam mengembangkan diri secara optimal sehingga dapat memahami dan
mengarahkan dirinya sendiri,serta dapat bertindak sesuai dengan keadaan dan
tuntutan lingkungan baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun
lingkungan masyarakat.
Paparan di atas menunjukkan bahwa selain mengajar, guru kelas juga
bertanggung jawab untuk memberikan layanan BK bagi seluruh peserta didiknya
karena guru kelas berada bersama siswa setiap hari sehingga guru kelas lebih
memahami perkembangan peserta didiknya. Oleh karena itu, guru kelas
merupakan pembimbing, pengasuh, dan pendidik utama bagi peserta didiknya.
Layanan bimbingan konseling (BK) di SDIT Mawaddah kurang terlaksana
dengan baik karena beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurang
berhasilnya layanan BK di SDIT Mawaddah diantaranya adalah tidak tersedianya
konselor di sekolah, data pendukung seperti administrasi BK tidak tertib
dikerjakan, sikap guru kelas yang kurang aktif (bereaksi setelah muncul masalah),
serta kurang maksimalnya guru kelas dalam memberikan layanan BK karena
tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sarat akan beban seperti tugas
seperangkat administrasi yang harus dikerjakan.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan, terdapat beberapa
siswa di kelas V SDIT Mawaddah yang mengalami kesulitan belajar. Gejala-
gejala yang menandai terjadinya kesulitan belajar ini diantaranya siswa lamban
menyelesaikan tugas, kurang antusias dalam mengerjakan soal di papan tulis, nilai
prestasi banyak yang dibawah KKM, serta gejala emosional yang tidak wajar
seperti pemurung, melamun di kelas, mudah tersinggung dan pemarah dalam
menghadapi sesuatu. Jika dibiarkan, hal ini dapat mempengaruhi prestasi belajar
peserta didik di SDIT Mawaddah, oleh karena itu pendidik dalam hal ini adalah
guru kelas wajib memberikan layanan yang dapat membantu permasalahan
tersebut yaitu dengan cara mengadakan layanan bimbingan konseling (BK).
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah
manajemen bimbingan konseling (BK) yang dilaksanakan di SDIT Mawaddah,
dan untuk mengetahui seberapa efektif bimbingan konseling yang dilakukan
terhadap hasil prestasi peserta didik yang mengalami permasalahan belajar.
Manfaat dari penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Manfaat teoritisnya yaitu sebagai tambahan wawasan ilmiah dan juga
sebagai referensi dalam melaksanakan manajemen BK di Sekolah Dasar,
sedangkan manfaat praktisnya yaitu bagi kepala sekolah dapat meningkatkan
peran sertanya sebagai manajer sekolah sehingga dapat melaksanakan fungsi-
fungsi BK dengan lebih professional. Bagi guru kelas dapat digunakan sebagai
masukan dalam meningkatkan layanan BK dengan memperhatikan model dan
juga strategi yang digunakan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam meneliti manajemen BK di
SDIT Mawaddah ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut
Sugiyono (2008:9) adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, penelitian ini digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah. Peneliti menggunakan metode kualitatif karena ingin mendapatkan data
mendalam yaitu data yang pasti yang merupakan nilai balik dari data yang
tampak.
Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala SDIT Mawaddah, guru
kelas V SDIT Mawaddah, data siswa kelas V yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan guru kelas V SDIT Mawaddah. Teknik pengumpulan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan juga studi dokumentasi.
Analisis data yang dilakukan peneliti menggunakan model yang sama dengan
Sugiyono (2008:246) yaitu model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi
data, penyajian data, dan juga penarikan kesimpulan.
Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, maka pelaskanaan layanan
BK di SDIT Mawaddah dalam rangka mengatasi kesulitan belajar peserta didik
perlu dilakukan dengan lebih serius. Guru harus mampu berperan sebagai
informan, organisator, motivator, director, inisiator, transmitter, fasilitator,
mediator, dan juga evaluator dalam kegiatan BK. Pelaksanaan layanan BK ini
perlu dipersiapkan secara optimal yaitu dengan cara menyiapkan materi-materi
BK terbaru dan sesuai dengan karakteristik siswa yang diberi layanan BK agar
memperoleh hasil yang maksimal pula.
DAFTAR PUSTAKA