Anda di halaman 1dari 8

Karya Tulis Ilmiah

Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar di


MAS Manba’ul Huda

Disusun Oleh :

Humaira Hayya Assyifa (1202080020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI GUNUNG DJATI

BANDUNG

2022
ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peran layanan bimbingan konseling dalam
mengatasi kesulitan belajar di MAS Manba’ul Huda Kota Bandung. Metode Penelitian yang
digunakan kualitatif dengan pendekatan deksriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan data dari
suatu gejala akan fenomena yang ada dalam penelitian dilakukan. Data dan sumber data dalam
penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling MAS Manba’ul Huda. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan guru bimbingan dan konseling telah melakukan upaya untuk mengatasi
kesulitan belajar di siswa MAS Manba’ul Huda dengan mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar.

Kata kunci: bimbingan, konseling, belajar

PENDAHULUAN

Pelayanan bimbingan konseling digunakan untuk membantu peserta didik dalam pengembangan
kehidupan pribadi. Pelayanan bimbingan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, minat dan bakat serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan
ini membantu mengatasi kelemahan serta masalah yang dihadapi peserta didik. Salah satunya
dalam mengatasi kesulitan belajar. (Kamaluddin, 2011)

Menurut Ahmad dn Supriyono, 2004 kesulitan belajar karena keadaan siswa yang tidak
dapat belajar sebagaimana mestinya, siswa yang tidak dapat belajar secara wajar disebabkan oleh
adanya hambatan ataupun gangguan dalam belajar. (Irma Fitriyanti, 2019)oleh karena itu
diperlukan usaha untuk membantu peserta didik dalam mengatasi kesluitan belajar.

Sekolah baik negri ataupun swasta merupakan lingkungan yang diciptakan untuk membina
peserta didik ke arah tujuan tertentu, penyelanggaraan pendidikan disekolah lebih dikenal dengan
pembelajaran, dimana terjadi proses belajar mengajar yang salahsatunya melibatkan guru. Jika ada
kesulitan belajar maka guru memiliki peran untuk mengatasinya (Ahmad, 2016)

Seorang guru terutama guru bimbingan dan konseling perlu untuk mengidentifikasi
kesulitan belajar yang mungkin dihadapi oleh peserta didiknya, dengan pertama-tama
mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pembelajaran lalu berikutnya dilakukan upaya untuk
membantu peserta didik mengatasi masalah kesulitan belajar.

Dengan memahami kesulitan belajar serta faktor yang mempengaruhi akan memudahkan
untuk dicarinya layanan yang tepat pada peserta didik. Oleh karena itu peneliti memilih judul
“Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar di MAS Manba’ul
Huda” Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Swasta Manba’ul Huda kepada guru
bimbingan dan konseling dengan dilakukannya wawancara, untuk mengetahui peran layanan
bimbingan dan konseling yang diberikan dalam menangani masalah kesulitan belajar siswa di
MAS Manba’ul Huda. Yang mungkin dapat membantu sehingga dapat diterapkan oleh guru
Bimbingan dan Konseling di sekolah lain.

KERANGKA TEORITIS

Bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan konselor kepada konseli yang sudah memiliki
masalah atau yang belum memiliki masalah, sehingga konseli dapat memecahkan atau
mengantisipasi masalah.

Konseling adalah suatu proses hubungan antara konselor dan konseli, konselor akan membantu
dalam meningkatkan pemahaman serta menemukan atau menyelesaikan masalah yang dialami
konselinya.

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, secara perorangan
maupun kelompok agar mandiri dan dapat berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi,
sosial belajar maupun karir dengan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan
norma-norma yang berlaku.

Pada layanan bimbingan konseling terdapat pengembangan kehidupan pribadi, pengembangan


kehidupan pribadi yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,
menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat. Serta kondisi sesuai dengan
karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya.

Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu pendidikan ada pada bagaimana
bimbingan dan konseling membangun manusia seutuhnya dari berbagai aspek yang ada dalam diri
peserta didik. Terdapat enam macam layanan bimbingan konseling di sekolah, yaitu:
 Layanan Orientasi, adalah layanan bimbingan untuk memperkenalkan siswa baru dan
seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.
 Layanan Informasi, adalah layanan yang secara bersamaan dengan layanan orientasi
bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan
tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menentukan arah suatu tujuan atau encana yang
dikehendaki.
 Layanan Penempatan dan Penyaluran, Individu yang seringkali kebingungan dalam
menentukan pilihan sehingga bakat tidak tersalurkan dengan baik, akan dibantu dengan
konselor untuk menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.
 Layanan Bimbingan Belajar, adalah salah satu bentuk layanan yang diselenggarakan di
sekolah. Dengan banyak kasus sebelumnya mengenai kegagalan siswa dalam belajar, di
temukan salah satu penyebabnya karena kurangnya layanan bimbingan yang memadai.
 Layanan Konseling Perorangan, adalah pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap
muka antara konselor dengan klien.
 Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok, adalah mengarahkan layanan kepada
sekelompok individu atau klien orang-perorangan, maka bimbingan dan konseling
kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu.

Terdapat empat bidang layanan bimbingan dan konseling yaitu:

 Bimbingan dan konseling akademik


 Bimbingan dan konseling pribadi
 Bimbingan dan konseling sosial
 Bimbingan dan konseling karir

Sedangkan pada metode layanan konseling, terdapat tiga metode konseling yang bisa dilakukan,
yaitu:

 Metode direktif
Metode ini sering disebut metode langsung. Dalam proses konseling ini yang memiliki
peran aktif adalah guru BK, sedangkan siswa bersifat menerima perlakuan dan keputusan
yang dibuat oleh pembimbing.
 Metode non-direktif
Metode ini dalam prakteknya guru BK hanya menampung pembicaraan, yang berperan
aktif disini adalah siswa.
 Metode eklektif
Metode ini adalah penggabungan metode direktif dan non-direktif , yaitu guru BK
memberikan saran dan mengarahkan serta memberikan kebebasan kepada individu atau
peserta didik. Jika metode direktif tidak cocok maka digunakan metode non-direktif, begitu
pula sebaliknya.

Kesulitan belajar adalah kondisi siswa menghadapi kendala tertentu dalam mengikuti
pembelajaran dan memperoleh hasil belajarnya yang terbaik. Kesulitan belajar yang dialami siswa
ini menunjukkan kesenjangan atau jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi
akademik yang dicapai oleh siswa. Kesulitan yang dihadapi siswa tak hanya terkait dengan
masalah penguasaan materi pelajaran , tetapi juga berkaitan dengan masalah psikologis. Seperti
kurang motivasi, malas, perasaan tidak senang, dan sebagaiannya.

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian yang digunakan penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan
deksriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan data dari suatu gejala akan fenomena yang ada dalam
penelitian dilakukan. Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan
konseling MAS Manba’ul Huda. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melaukan wawancara dengan guru BK di MAS Manba’ul Huda, dengan pertanyaan
mengenai peran layanan BK dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dan faktor yang
mempengaruhi dalam kesulitan belajar siswa.

1. Peran Layanan BK dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa


Peran layanan bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah kesulitan belajar yang
ada di MAS Manba’ul Huda, dijabarkan oleh guru BK dengan dilakukan konseling kepada
siswa yang bersangkutan. Dalam sesi konseling akan dicari tau hambatan atau kesulitan
siswa tersebut, lalu dicari solusi bersama. Jika ternyata gaya belajar yang tidak cocok, akan
disarankan gaya belajar lain dan diobservasi selama satu bulan. Jika ada perkembangan
maka gaya belajar tersebut akan dilanjutkan tetapi jika tidak ada perkembangan maka akan
dicari solusi lain.
Dari wawancara yang telah dilakukan kepada guru BK MAS Manba’ul Huda maka ditarik
kesimpulan guru BK akan memberikan saran dan melakukan observasi. Ini dapat disebut
juga bimbingan belajar.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa yang ada di MAS Manba’ul
Huda, dijabarkan oleh guru BK dengan siswa kurang memiliki motivasi dalam dirinya.
Selain dari dirinya sendiri, lingkungan sekitar siswa terebut kurang mendukung. Dan
terakhir, karena siswa memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam belajar.
Dari wawancara yang telah dilakukan kepada guru BK MAS Manba’ul Huda, telah
disebutkan faktor internal yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa yaitu siswa kurang
memiliki motivasi dalam dirinya dan siswa memiliki keterbatasan sendiri dalam
pembelajaran tersebut, sedangkan faktor eksternal yang disebutkan adalah pengaruh
lingkungan yang tidak mendukung.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pebahasan yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa
peran layanan bimbingan dan konseling di MAS Manba’ul Huda telah berupaya untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa. Guru BK telah melakukan layanan individu dengan siswa yang
bersangkutan dan kemudian ada bimbingan yang dilakukan, ini tentu tidak terlepas dari bantuan
guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Penelitian ini masih banyak kekurangan karena hanya dilakukan wawancara dan observasi
ke guru BK di MAS Manba’ul Huda dalam layanan bimbingan konseling untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan penelitian selanjutnya dapat
meneliti kepada data dan sumber data yang lebih banyak, serta pendekatan yang mungkin berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, D. (2016). Peran Layanan Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar di
SMA Negeri 2 Kota Gorontalo. PUBLIK, 3 (2), 119-128.
Dwikky Bagus Pangestu, T. U. (2022). Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal
PAJAR, 6(5), 1623-1629.
Irma Fitriyanti, M. A. (2019). Peran Guru BK dalam Mengidentifikasi Kesulitan Belajar Siswa
di SMA Bina Jaya Palembang. JUANG, 2 (2), 100-112.
Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 17 (4), 447-454.
Moh. Fatah, F. M. (2021). Jenis-jenis Kesulitan Belajar dan Faktor Penyebabnya Sebuah Kajian
Komperehensif pada Siswa SMK Muhammadiyah Tegal. Psycho Idea, 19(1), 89-102.
Ramlah. (2018). Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling bagi Peserta Didik. Jurnal Al-
Mau'izhah, 1(1), 70-76.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai