“LAYANAN RESPONSIVE : KONSELING INDIVIDUAL” Oleh kelompok 9 Akhmad Perwira Putra (2102020056) Elisa Futri (2102020055) METODE Pelaksanaan observasi menggunakan metode observasi dengan cara wawancara. Sumber data pada observasi ini diperoleh dari Guru Bimbingan dan Konseling SMAN 11 Banjarmasin. Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Metode wawancara/interview juga merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden/ orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Dalam wawancara tersebut biasa dilakukan secara individu maupun dalam bentuk kelompok, sehingga di dapat data informatik yang orientik. Data yang diperoleh dari wawancara umumnya berbentuk pernyataan yang menggambarkanpengalaman, pengetahuan, opini dan perasaan pribadi. KAJIAN EMPIRIS 1. Apakah di sekolah ini dilaksanakannya program layanan konseling individual? 2. Biasanya seperti apa contoh masalah dari siswa, sehingga harus dilakukannya konseling individual? 3. Bagaimana cara Guru BK di sekolah ini dalam melakukan konseling individual. Apakah permasalahan yang dikonseling bisa terselesaikan dengan baik? 4. Apakah ada kendala bagi Guru BK dalam pelaksanaan layanan konseling individu? PERSEPSI 1. Pelaksan layanan konseling individual di sekolah ini hamper selalu dilaksanakan setiap tahunnya, apalagi bila diawal semester 1 dan 2. Dan juga dilaksanakan apabila siswa/siswi mengalami permasalahan dalam proses belajarnya. Dalam sekolah ini juga dilaksanakan Program BIJAK yaitu Bimbinga Konseling Belajar yang bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya. 2. Contoh masalah yang sering terjadi pada siswa/siswi di SMAN 11 ini seperti permasalahan pribadi, keluarga, belajar, membolos sekolah, terlambat masuk sekolah, dll. PERSEPSI 3. Setiap membantu menyelesaikan permasalahan siswa Guru BK selalu menggunakan asas kerahasiaan. Juga keberhasilan dalam menyelesaikan permasalahan siswa itu tergantung dari siswanya sendiri apakah mau berubah atau tidak. Dalam melaksanakan program layanan konseling individual kelas dan Guru BK selalu bekerjasama dan berusaha untuk membantu mneyelasikan permasalahan siswa. 4. Kendala yang biasa dialami Guru BK dalam pelaksanaan konseling individual seperti siswa yang sulit dan malu untuk mengutarakan permasalahan yang sedang dihadapinya tidak ingin berubah dari kesalahan yang dilakukannya PEMBERDAYAAN - Dalam meningkatkan pelaksanaan layanan ini, apakah mendapatkan dukungan dari sekolah ataupun pihak lainnya? Dukungan yang didapat dari Pelaksanaan konseling individual ini seperti bantuan dan dukungan dari guru mata pelajaran, wali kelas, kesiswaan, dan kepala sekolah. Juga dukungan diberikannya waktu 1jam untuk masuk kelas, dan juga diberikannya ruangan khusus untuk pelaksanaan konseling individu. PENJADWALAN - Apakah ada penjadwalan dalam pelaksanaan layanan konseling individual di sekolah ini? Pelaksanaan konseling individu di SMAN 11 ini biasanya dilaksanakan pada awal pembelajaran yaitu disemester pertama dan kedua, dengan cara assessment kebutuhan. HASIL OBSERVASI Dalam perencanaan kegiatan layanan konseling individual di SMAN 11 Banjarmasin selalu diawali dengan kegiatan asesment kebutuhan atau masalah siswa untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan siswa dari keadaan fisik maupun psikis sebagai dasar pelayanan konseling individual, pada awal tahun pembelajaran yang selanjutnya dituangkan ke dalam program tahunan. Pengorganisasian petugas layanan bimbingan dan konseling di SMAN 11 Banjarmasin dilaksanakan oleh koordinator BK berdasarkan kesepakatan antar guru bimbingan dan konseling, disosialisasikan secara tidak langsung dalam acara rapat koordinasi sekolah serta menjalin hubungan dan kerjasama dengan stakeholder. Ada 4 orang tenaga BK-S1 di SMAN 11 Banjarmasin. Hasil kesepakatan ditindaklanjuti dengan pembagian tugas antar guru bimbingan dan konseling berdasarkan tingkat kelas dan jumlah siswa. KESIMPULAN Pelaksanaan penelitian menggunakan metode penelitian dengan cara wawancara. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari Guru Bimbingan dan Konseling SMAN 11 Banjarmasin. Dengan menggunakan metode wawancara tersebut didapat hasil penelitian seperti bagaimana pelaksanaan layanan konseling individual, hambatan dalam pelaksanaan konseling individual dimana siswa masih malu untuk mengungkapkan permasalahannya, ada juga pemberian dukungan yang diberikan sekolah seperti ruangan khusus untuk konseling individual, dan juga pelaksanaan program layanan konseling individual ini selalu dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran dengan kegiatan assessment kebutuhan. TERIMA KASIH
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu