Sifa Nurafiyah
ABSTRAK
KERANGKA TEORITIS
1. Program layanan
1. Program Bimbingan Karier (sudah terlaksana)
Program Bimbingan Karier merupakan program yang berfungsi menyelenggarakan
seluruh layanan bimbingan yang penekanannya serta orientasinya pada pemberian
bantuan kepada siswa dalam menyusun rencana pendidikan lanjutannya dan rencana
pilihan pekerjaan. Bagi siswa yang telah memasuki jenjang sekolah menengah
(SMLB), rencana pendidikan dan pilihan pekerjaan tersebut merupakan dua hal yang
berkaitan erat.
Dapat dikatakan juga bahwa program bimbingan karir yang sudah terlaksana di sekolah
ini berpusat sekitar layanan dan kegiatan yang tujuan akhirnya adalah agar siswa
mampu menyusun rencana karir dan mengambil keputusan karir serta mengambil
langkah-langkah tindakan relevan yang perlu untuk mewujudkan keputusan tersebut.
2. Program Bina Diri
Program Bina Diri merupakan suatu pembinaan dan pelatihan tentang kegiatan
kehidupan seharihari yang diberikan pada anak berkebutuhan khusus yang bersekolah
di SLB Negeri Cileunyi ini. Bina diri yang dimaksud ialah kegiatan yang dilakukan
dari mulai tidur sampai tidur kembali, kegiatan tersebut antara lain merawat, mengurus
dan memelihara diri yang merupakan kegiatan rutin dan mendasar yang harus dikuasai
oleh manusia.
Program Bina Diri ini dalam kehidupan anak yang mengalami keterbelakangan
merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Kondisi anak yang mengalami
terbelakang mental tidak memungkinkan melakukan perawatan diri sendiri secara
mandiri. Adapun ruang lingkup program ini tidak dapat terlepas dari program
pembelajaran yang lainnya pada satu satuan pendidikan, dalam pengertian
pembelajaran bina diri dapat saling berkontribusi dengan pembelajaran yang lain.
Maka dari itu, guru BK sangat diperlukan tetapi guru BK ataupun guru yang
mengajar memiliki hambatan dalam berkomunikasi karena tidak adanya pengetahuan
khusus semasa perkuliahan yang mengakibatkan kurang maksimalnya dalam program
ini.
2. Program Kesehatan Reproduksi
Dalam memberikan bimbingan mengenai kesehatan reproduksi kepada siswa, guru
BK dapat mengkomunikasikan pengetahuan dengan cara yang benar dan bisa dimengerti
oleh soswa sesuai dengan kaidah pembelajaran dan kondisi kelainan siswa. Kesehatan
Reproduksi merupakan keadaan sejahtera dan sehat secara fisik, mental maupun sosial
yang berhubungan dengan aspek reproduksi dalam menjalankan sistem, fungsi, dan
prosesnya secara normal serta bebas dari penyakit dan kecacatan. Anak yang mengalami
kebutuhan khusus memerlukan layanan dan bimbingan secara khusus dalam hal
kesehatan reproduksi. Pembimbingan yang dilakukan oleh guru kepada anak
berkebutuhan khusus dilakukan dengan mengumpulkan anak berkebutuhan khusus
kemudian memberikan bimbingan, penamaan alat reproduksi harus dikatakan dengan
bahasa yang sebenarnya (bahasa ilmiah). Materi yang disampaikan berupa
pembimbingan tentang tatacara menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, haid
bagi remaja perempuan, cara memakai pembalut, menamakan alat kelamin dengan
bahasa ilmiah dan menghindari penyelewengan seksual. Hambatan guru BK dalam
memberikan pendidikan kesehatan reproduksi di Sekolah Luar Biasa yaitu Ana k
berkebutuhan mengalami kesulitan dalam menerima materi pendidikan kesehatan
reproduksi, dukungan ddan perhatian dari orang tua siswa sangat rendah, kurangnya
fasilitas yang disediakan sekolah, belum tersedianya tempat berupa ruang khusus untuk
pembimbingan pendidikan kesehatan reproduksi, belum ada waktu atau jam khusus untuk
menyampaikan materi pendidikan kesehatan reproduksi. Selain guru, peran orang tua
juga sangat penting dalam pendidikan kesehatan reproduksi, orang tua membimbing
anaknya dirumah. Namun, terkadang banyak orang tua yang tidak memberikan
bimbingan dan pertahatian kepada anaknya tentang kesehatan reproduksi, penyampaian
mengenai kesehatan reproduksi masih dianggap tabu, penamaan alat kelamin tidak
menggunakan bahasa ilmiah. Solusi guru BK untuk mengatasi hambatan-hambatan
tersebut dengan cara pendidikan kesehatan reproduksi diinclude dalam pelajaran dikelas,
melakukan seminar kecil atau penyuluhan kepada anak dan guru-guru kelas,
pembimbingan dilakukan secara langsung, dukungan orang tua lebih ditingkatkan,
disediakan waktu tersediri untuk pendidikan kesehatan reproduksi, dan pemberian materi
melalui alat peraga karena anak berkebutuhan mengalami kesulitan dalam berpikir
abstrak.
3. Landasan program
misi.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode kualitatif.
Haltersebut dilakukan karena adanya keterbatasan dari sampel yang akan diteliti.
Pada penelitianini juga, pendekatan yang digunakan adalah dengan pendekatan
deskriptif yang bertujuanuntuk mendeskripsikan secara sistematis, factual, dan
akurat mengenai fakta-fakta dan populasitertentu. Dan paradigma yang digunakan
adalah paradigma fenomenologi, dimana pada penelitian ini digambarkan secara
jelas dan detail mengenai fenomena yang terjadi. Penelitianini dilakukan dengan
teknik observasi dan wawancara.
PEMBAHASAN
1. Perencanaan
Untuk perencanaan berhubung kekurangan guru dan bimbingankonseling
belum maksimal termasuk dengan sekolah lain dan masih meraba- raba bagaimana
peran yang baik. Untuk perencanaan sedang memikirkan untuk asesmen dan
mengarahkan siswa kepada minat dan bakat dengan bekerja sama dengan orang
tua karena anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang tua.
2. Pengorganisasian
3. Penggerakan
4. Pemotivasian
Motivasi guru BK berasal dari orang tua dan tidak bercita-cita seorang
pendidik. Cita-cita ingin lebih ke psikolog. Motivasi untuk mengajar karena adik
kuliah di Bandung semuanya merantau dan sekalian menjaga adik.
Cara guru BK memberikan motivasi ke anak-anak SLB: salah satu kendala
karna belum mengetahui karakter anak masing-masing berkebutuhan khusus, adapun
yang paling bisa termotivasi untuk tuna netra karna bisa duaarah.
5. Hasil
Hasil yang diinginkan adalah layanan yang benar-benar bermanfaat bagi anak
dan orang tua. Lebih mengarahkan ke minat dan bakat, ada yang kuliah di UPI yang
tunanetra dan di UIN juga ada.
6. Dampak
8. Pengembangan
a. Menambah guru BK
Saat ini, layanan konseling yang sudah berjalan berupa konseling individu dan
konseling karier dan bimbingan terhadap orang tua berupa bimbingan parenting dan
bimbingan berupa pengarahan atau meluruskan permasalahan mengenai orang tua yang
denial ketika anaknya harus sekolah di SLB Negeri Cileunyi.
1. Saran untuk Lembaga yang dikunjungi
DAFTAR PUSTAKA