Anda di halaman 1dari 14

KEGIATAN BELAJAR 1

PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR

A. PENGERTIAN BIMBINGAN
Bimbingan di Sekolah Dasar adalah proses
membantu individu siswa untuk dapat memahami diri,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa
depannya, sehingga dapat di harapkan dapat mencapai
perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai
anggota masyarakat yang demokratis.
B. TUJUAN BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR

Tujuan bimbingan adalah memberi kemudahan


belajar pada siswa SD. Mereka belajar dengan percaya
diri, menyadari kekurangan dan kelebihannnya serta
mampu berinteraksi secara baik dengan
lingkungannya.
Fungsi Pengungkapan

Fungsi Penyaluran
C. FUNGSI
Fungsi Penyesuaian
BIMBINGAN
Fungsi Pencegahan
DI SEKOLAH
Fungsi Perkembangan

Fungsi Perbaikan
D. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DI SD
Menurut Agus Taufik (2005) prinsip-prinsip
dalam pelaksanaan bimbingan dna konseling di
sekolah meliputi beberpa hal :

Bimbingan Untuk Semua


Bimbingan Di Arahkan Untuk Perkembangan Kognitif Dan Afektif
Bimbingan Di SD Di Laksanakan Oleh Semua Guru Kelas
Bimbingan di berikan secara incidental dan informal
Bimbingan
Bimbingan di tekankan pada Di Fokuskan
tujuan belajar Pada Aset
dan kebermaknaan belajar

Bimbingan Terhadap Proses Pendewasaan

Program Bimbingan Di Laksanakan Secara Bersama


E. PERAN GURU DALAM PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
Dalam proses bimbingan guru memiliki peran
penting, karena guru mempunyai hubungan yang
sangat dekat dengan siswa sehingga siswa lebih
terbuka terhadap guru. Bimbingan di SD di
laksanakan oleh guru kelas bersamaaan dengan
kegiatan pembelajaran.
KEGIATAN BELAJAR 2
BERBAGAI LAYANAN PENDIDIKAN UNTUK
ANAK SEKOLAH DASAR
A. LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
1. Pengertian Anak Berbakat
Dalam UUSPN No.2 Tahun 1989, bahwa anak
berbakat adalah warga Negara yang memiliki
kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Kecerdasan
berhubungan dengan perkembangan kemampuan
intelektual, sedangkan kemampuan luar biasa tidak
hanya terbatas pada kemampuan intelektual saja.
2. Landasan Pendidikan Anak Berbakat di
Sekolah Dasar

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam


memberikan pelayanan anak berbakat di Sekolah
Dasar :

Pengidentifikasian anak berbakatpe

Layanan anak berbakat

Strategi Pembelajaran dan Model Layanan

Layanan Perkembangan Kreativitas

Stimulasi Imajinasi dan Proses Inkubasi

Desain Pembelajaran

Evaluasi
B. LAYANAN PENYANDANG KELAINAN FISIK

1. Pengertian
Kelainan disebut juga sebagai keadaan yang luar
biasa atau keluarbiasaan. Menurut Mulyono
Abdulrachman (dalam pengantar Pendidikan Anak
Luar Biasa, 2007) keluarbiasaan merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan kondisi anak
yang menunjukkan perbedaan dengan anak normal
pada umumnya.
Jenis kelainan fisik dapat dikelompokkan
sebagai berikut : Tunanetra, Tunarungu dan
Tunadaksa.
2. Layanan Bimbingan terhadap Penyandang Kelainan
Fisik

Berikut akan diuraikan cara memberikan bimbingan atau bantuan terhadap


penyandang cacat yang akan dapat memberikan arahan bagi yang memiliki kelainan :
⚫ Layanan terhadap anak Tunanetra
Layanan yang diberikan meliputi layanan akademik, latihan dan bimbingan.
Layanan bimbingan terhadap anak tunanetra terutama diperlukan dalam mengatasi
dampak kelainan terhadap aspek psikologisnya, serta pengembangan sosialisasi
siswa.
⚫ Layanan terhadap anak Tunarungu
Harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik/tingkat
ketunarunguannya. Untuk anak tunarungu pada tingkat ringan mungkin masih dapat
dilayani dengan baik, namun untuk tingkat yang lebih tinggi diperlukan bantuan
tenaga pembimbing khsus.
⚫ Layanan terhadap anak Tunadaksa
Semua jenis layanan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pihak
yang akan kita layani, tak terkecuali layanan terhadap anak tunadaksa. Karakteristik
anak tunadaksa dapat dilihat dari segi akademis,social/emosional dan
fisik/kesehatan.
C. LAYANAN TERHADAP ANAK DENGAN
GANGGUAN PSIKOLOGIS
Indikator tentang masuknya anak dengan gangguan psikologis masuk SD
biasa, adalah seringnya ditemui kelompok anak yang mengalami
penyimpangan perilaku.
1. Pengertian, Klasifikasi dan Karakteristik Anak Tunalaras
Dalam Peraturan Pemerintah No.72 tahun 1991 disebutkan bahwa :
tunalaras adalah gangguan atau hambatan atau kelainan tingkah laku, sehingga
kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat.
Menurut Rosembera, anak tunalaras dapat dikelompokkan atas tingkah
laku yang beresiko tinggi dan rendah. Yang beresiko tinggi yaitu hiperaktif,
agresif, pembangkang, delinkuensi dan anak yang menarik diri dari pergaulan
social, sedangkan yang beresiko rendah yaitu autism dan skizofrenia.
Dari segi social dan emosional, anak tunalaras akan menunjukkan ciri-
ciri sebagai berikut : (a) perilakunya tidak dapat diterima oleh masyarakat dan
biasanya melanggar norma budaya, aturan keluarga dan sekolah. (b) sering
mengganggu, bersikap membangkang atau menentang dan tidak dapat bekerja
sama.
2. Jenis Perilaku Menyimpang di Sekolah Biasa
Penyimpangan-penyimpangan perilaku tersebut seperti anak
suka jail, iri hati, mencela, rewel, agresif, suka protes dan malas
belajar.
3. Gejala-gejala Perilaku Menyimpang
⚫ Anak yang suka jahil
⚫ Anak yang suka iri hati
⚫ Anak yang suka menyela
⚫ Anak yang suka agresif
4. Penyebab Perilaku Menyimpang
Perbuatan menyimpang terjadi karena merasa dirinya : tidak
mendapat perhatian, disepelekan, kehadirannya dianggap tidak ada,
tidak mendapat peran apapun, sebagai pelengkap penderita dan takut
kehilangan peran dalam lingkungannya.
5. Memahami Anak berperilaku Menyimpang
Untuk mengatasi permasalahan anak berperilaku
menyimpang, perlu ada kerjasama antara staf dan semua
guru di sekolah. Penyimpangan anak tidak semata-mata
dilakukan di dalam kelas saja, tapi terjadi juga di luar kelas
pada saat jam istirahat.
6. Perlunya Saling Dukung Antarguru
Jika terdapat seorang siswa yang secara signifikan
menunjukkan perilaku menyimpang, antar staf sekolah
perlu saling memberikan informasi agar ditetapkan langkah-
langkah untuk melakukan tindakan bersama dalam
mengatasi masalah tersebut.
7. Berbagai Hal yang perlu diperhatikan dalam
Pelayanan Anak
⚫ Penyimpangan sebagai akibat.
⚫ Perilaku destruktif
⚫ Perilaku mengajar
⚫ Cara mengatasi anak yang berperilaku menyimpang.
8. Penutup
Menghadapi anak di sekolah dengan karakteristik yang
heterogen diperlukan kesabaran yang cukup tinggi bagi para
guru, terutama guru Sekolah Dasar. Guru harus dapat berperan
sebagai orang tua yang dapat memperlakukan anak penuh
kasih sayang
D. LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

1. Pengertian
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam
pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai keadaan dan kebutuhan
sekolah.
2. Tujuan Kegiatan Ekstra Kurikuler
Siswa diharapkan akan mampu mengaitkan antara pengetahuan yang
diperoleh di sekolah dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.
3. Jenis Kegiatan Ekstra Kurikuler
Jenis kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan di sekolah antara lain :
pramuka, UKS, olahraga, palang merah remaja, kesenian dan kegiatan lainnya.
4. Manfaat Kegiatan Ekstra Kurikuler
Melalui kegiatan ekstra kurikuler siswa akan memperoleh secara maksimal
pengembangan fisik, mental, emosional, kognitif dan sosial.
5. Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler
Pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler biasanya dilakukan oleh para guru yang
menguasai bidangnya, karena pengalaman atau latar belakang pendidikan yang
diperolehnya. Petugas ekstra kurikuler dapat juga diambil dari luar sekolah, dengan
menggunakan tenaga ahli yang tersedia di masyarakat atau lembaga-lembaga
tertentu di sekitar sekolah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai