Artikel Bimbingan Konseling Pendidikan Kimia, UIN SGD

ANALISIS PERAN MANAJEMEN KONSELING DALAM MENINGKATKAN

KEBERHASILAN BELAJAR SISWA SMAN 20 GARUT

Rahma Dania1, Teti Ratnasih2

Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung
Email: rahmadania570@gmail.com
tetiratnasih@uinsgd.ac.id

Abstract : This study aims to describe the planning, implementation of evaluation and
constraints of implementation of counseling guidance in improving student achievement in
academic and non-academic. The research method is qualitative. The research subjects were
counseling guidance students and teachers. The results of this study are that SMAN 20 Garut
carries out the planning and implementation of counseling well, obstacles in the
implementation of counseling include a shortage of guidance service personnel and limited
facilities and infrastructure, evaluation of the implementation of guidance counseling is
carried out every month, semester and yearly. With the conclusion that guidance and
counseling services can help improve student achievement at school.
Keywords: management, guidance and counseling, improving, learning achievement

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripksikan perencanaan, pelaksanaan evaluasi

dan kendala pelaksanaan bimbingan konseling dalam peningkatan prestasi belajar siswa secara
akademik dan non akademik. Metode penelitian adalah kualitatif. Subjek penelitian adalah
siswa dan guru bimbingan konseling. Hasil penelitian ini adalah bahwa SMAN 20 Garut
menjalankan perencanaan, dan pelaksanaan bimbingan konseling secara baik, kendala dalam
pelaksanaan bimbingan konseling meliputi kekurangan tenaga layanan bimbingan dan
keterbatasan sarana dan prasarana, evaluasi pelaksanaan bimbingan konseling dilakukan tiap
bulan, semester dan tahunan. Dengan kesimpulan bahwa layanan bimbingan konseling dapat
membantu meningkatkan prestasi siswa di sekolah.

Kata Kunci : manajemen, bimbingan dan konseling, peningkatan, prestasi belajar

Desember 2022
Artikel Bimbingan Konseling
Pendahuluan
Guru harus dapat memberikan
contoh yang baik bagi siswanya, berbicara
dengan benar, memulai kegiatan belajar
mengajar di kelas dengan berdoa, dan
membiasakan diri dengan latihan refleksi
diri yang dirancang untuk membantu siswa
mengenali kesalahan mereka.
Pengembangan karakter siswa ke arah hal
yang positif terjadi melalui tindakan guru
yang positif seperti memberikan contoh
perilaku yang baik. Diharapkan perilaku
negatif dapat diubah sedemikian rupa
sehingga siswa tidak dapat menirunya.
Instruktur harus memberikan
contoh yang sangat baik bagi siswa untuk
mengikuti dalam hal pengendalian diri dan
mengambil tanggung jawab. Oleh karena
itu, instruktur harus tegas setiap saat. Guru
mata pelajaran, wali kelas, instruktur
Bimbingan Konseling (BK), dan semua staf
sekolah terkait lainnya bertanggung jawab
untuk mengajar dan mendidik guru.
Guru dalam bimbingan dan
konseling lebih peduli untuk membantu
siswa mengatasi tantangan akademik dan
perilaku buruk mereka. Meskipun peran
bimbingan konseling pada satuan
pendidikan telah diatur secara ketat dalam
Permendiknas nomor 111 Tahun 2014,
namun para pengajar bimbingan konseling
masih belum dapat melakukan yang terbaik
dalam hal pendampingan siswa. Tugasnya
antara lain membantu siswa memahami diri
dan lingkungannya, memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan,
penyesuaian diri dan lingkungan,
menyalurkan pilihan pendidikan,
pekerjaan, dan karir, mencegah masalah,
memperbaiki, dan menyembuhkan,
Desember 2022
Pendidikan Kimia, UIN SGD
memelihara keadaan pribadi yang
menguntungkan diri konselor.
pengembangan, memaksimalkan
pengembangan potensi, dan
mengembangkan adaptasi pendidikan.
Konseling siswa secara individual
terkadang terkendala oleh perbedaan
tingkat kompetensi antara guru bimbingan
dan konseling di masing-masing lembaga.
Hambatan untuk menawarkan terapi
kepada siswa tertentu adalah kurangnya
guru bimbingan konseling di setiap
sekolah. Pembatasan waktu mungkin
berdampak. Guru bimbingan konseling di
sekolah sebagian besar masih secara
eksklusif menangani siswa yang nakal,
seperti berkelahi, merokok, tidak
menyelesaikan pekerjaan rumah,
menyerang guru, dan perilaku serupa.
Nampaknya peran instruktur bimbingan
dan konseling terbatas pada mengubah
perilaku underachievers, mengabaikan
kemampuan dan minat siswa yang hebat
(Almawijaya, 2015).
Padahal, kegiatan bimbingan
konseling diadakan di sekolah dalam upaya
mendukung perkembangan terbaik peserta,
baik secara individu maupun kelompok,
guna mengungkap berbagai potensi,
kelebihan dan keterbatasan, kekurangan,
dan persoalan.
Bimbingan dan konseling adalah
elemen penting dalam lembaga pendidikan
yang membantu meningkatkan standar
sekolah. Karena suatu sekolah atau
lembaga pendidikan pada umumnya dapat
dikatakan berkualitas dengan melihat
produk yang dihasilkan oleh suatu sekolah.
apa yang diinginkan masyarakat. jika kita
melihat masyarakat secara umum.
Artikel Bimbingan Konseling
Manajemen Bimbingan dan
Konseling harus dapat membantu sekolah
meningkatkan fasilitasnya, terutama dalam
hal penambahan staf. Oleh karena itu,
manajemen bimbingan dan konseling
merupakan salah satu unsur yang
diperlukan dalam lembaga pendidikan
untuk meningkatkan taraf pendidikan dari
segi kemampuan sumber daya manusia
(Mubarok, 2017).
Ukuran seorang siswa dapat
dikatakan berkualitas apabila ia siap secara
emosional, sosial, dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan, dapat mengembangkan
bakat-bakat yang ada dalam dirinya, dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri, dan juga
yang terpenting moral. kesiapan. Siswa
dapat dikatakan berkualitas apabila
memiliki akhlak yang baik, baik akhlak
yang dilandasi oleh norma-norma yang
berlaku di masyarakat maupun akhlak yang
dilandasi oleh nilai-nilai yang dimilikinya.
Untuk itulah pelaksanakan
manajemen bimbingan dan konseling harus
dirumuskan secara siap baik dari segi
program pelayanan bimbingan dan
konseling, meneliti hal-hal apa sajakah
yang dibutuhkan oleh para siswa, materi-
materi yang harus diajarkan untuk
membentuk kesiapan siswa, satuan layanan
dan kegiatan dalam bimbingan dan
konseling, dapat merumuskan dengan baik
tata laksana bimbingan dan konseling, dan
mengevaluasi program yang telah
dilaksanakan.
Konseling adalah hubungan pribadi
yang dilakukan secara tatap muka antara
dua orang dalam mana konselor melalui
hubungan itu dengan kemampuan-
kemampuan khusus yang dimilikinya,
menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini
konseli dibantu untuk memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan
Desember 2022
Pendidikan Kimia, UIN SGD
kemungkinan keadaannya masa depan yang
dapat ia ciptakan dengan menggunakan
potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.
Lebih lanjut konseli dapat belajar
bagaimana memecahkan masalah-masalah
dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang (Tolbert, dalam Sudrajat,
Akhmad 2008).
Berdasarkan uraian ini, maka
rumusan masalah penelitian ini secara
umum adalah “Bagaimanakah manajemen
bimbingan konseling dalam peningkatan
prestasi belajar siswa di SMA Negeri 20
Garut?
Metode
Pada karya tulis ilmiah ini peneliti
melakukan penelitian kualitatif, fenomena
yang ada dari masa lalu dan masa kini
dideskripsikan dengan menggunakan
teknik deskriptif analitik dan kajian
literatur.
Menurut Sugiyono (2019:18)
metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari generalisasi.
Penelitian dilakukan dengan cara
wawancara terhadap salah satu siswa
SMAN 20 Garut dan Guru Bimbingan
Konseling SMAN 20 Garut melalui
Whatsapp pada tanggal 19 Desember 2022.
Observasi pada penelitian ini
mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti,
Artikel Bimbingan Konseling
baik pengamatan itu dilakukan dalam
situasi yang sebenarnya maupun dilakukan
di dalam buatan khusus diadakan. Pada
penelitian ini observasi dilakukan terhadap
aktivitas guru bimbingan konseling dan
siswa, yang berkaitan pada perilaku dan
prestasi belajar siswa di sekolah dalam
bentuk rapat pembinaan, pelaksanaan dan
monitoring bimbingan konseling.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitan dapat sebagai
berikut: Pertama, perencanaan bimbingan
konseling di SMAN 20 Garut, belum
disertai dengan perencanaan anggaran
biaya yang diharapkan dapat menunjang
pelaksanaan kegiatan, mengetahui secara
persis berapa jumlah dana yang
dialokasikan oleh sekolah dalam
menunjang pelaksanaan layanan bmbingan
konseling.
Kedua, Pelaksanaan bimbingan
konseling pada SMAN 20 Garut, program
yang terencana dan berjalan dengan baik.
Adanya kerjasama tim sekolah, kolaborasi
antara guru bimbingan konseling dengan
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,
wali kelas.
Ketiga, evaluasi Bimbingan
Konseling di SMAN 20 Garut. Evaluasi
Desember 2022
Pendidikan Kimia, UIN SGD
bimbingan konseling merupakan tindakan
atau proses untuk menentukan derajat
kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan program bimbingan di
sekolah yang mengacu pada kriteria atau
patokan- patokan tertentu sesuai dengan
program bimbingan yang di laksanakan.
Evaluasi bimbingan konseling SMAN 20
Garut dilakukan secara rutin setiap bulan,
semester, dan tahunan, hal ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana program
bimbingan yang dilakukan oleh guru
bimbingan konseling.
Keempat, kendala pelaksanaan
kegiatan bimbingan konseling di SMAN 20
Garut. Jumlah guru bimbingan konseling
tidak sebanding dengan jumlah siswa.
Fasilitas masih belum maksmal terpenuhi.
Ruang BK di SMAN 20 Garut belum sesuai
dnegan kriteria khusus ruang BK.
Pelaksanaan bimbingan konseling
cenderung pada siswa bermasalah dan
penyelesainya, untuk bimbingan bakat dan
minat masih jarang dilakukan.
Kelima, prestasi belajar siswa
secara akademk dan non akademik di
SMAN 20 Garut merupakan capaian hasil
dari kerja sama guru mata pelajaran Setiap
sekolah tentu memiliki prestasi sebagai
hasil dari pembinaan dari guru yang
melaksanakan proses kegiatan belajar di
sekolah. Bimbingan konseling memiliki
Artikel Bimbingan Konseling Pendidikan Kimia, UIN SGD

mempengaruhi terhadap capaian hasil

prestasi siswa. Karena melalui layanan
bimbingan konseling siswa diberikan ruang
untuk menentukan bakat dan minat serta
potensi individunya baik secara akademik
maupun secara non akademik

Penutup
Simpulan secara umum penelitian ini
adalah manajemen bimbingan konseling di
SMA Negeri 20 Garut, memiliki pengaruh
terhadap peningkatan prestasi siswa baik
secara akademik maupun non akademik.

Referensi

Almawijaya, H. (2015). ANALISIS

MANAJEMEN BIMBINGAN
KONSELING DALAM
PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR SISWA. Manajer
Pendidikan, hlm 618-628.
Mubarok, M. S. (2017). Pengaruh
Manajemen Bimbingan dan
Konseling Terhadap Disiplin
Belajar dalam Mewujudkan Prestasi
Belajar Siswa . Khazanah
Akademia, 49-58.
Sudrajat, A. (2008). Fungsi Prinsip dan
Asas Bimbingan Konseling.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alphabeta.

Desember 2022