Anda di halaman 1dari 2

HASIL DISKUSI KELOMPOK A

MASALAH TEMPE

A. PERMASALAHAN

Cerita Pertama:

Tempe

Pada suatu hari seorang mahasiswa pergi ke pasar. Tujuannya adalah membeli
sepotong tempe, untuk lauk makan sehari-hari seperti biasa. Alangkah terkejutnya dia setelah
menemukan penjual tempe yang menjadi langganannya duduk termangu-mangu. Tempenya
hari itu tidak sama dengan biasanya, ada beberapa titik kuning di permukaannya. Penjual
tempe ini tahu persis, ada jamur lain tumbuh di tempenya. Padahal tempe ini dibuat dengan
cara yang biasa, selama 20 tahun dia menjadi pedagang tempe selalu membuat tempe dengan
cara yang sama, dengan bahan yang dibeli dari tempat yang sama dan proses pembuatannya
juga sama persis. Kali ini dia merasa serba salah karena merasa tidak patut menjual tempenya
seperti biasa, namun di lain pihak dia merasa tidak tahu mengapa tempenya ditumbuhi jamur
lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah penyebab adanya titik-titik kuning pada permukaan tempe ?


2. Apakah titik-titik kuning tempe berbahaya?
3. Bagaimana cara mencegah titik-titik kuning pada permukaan tempe?

C. HIPOTESIS

Menurut analisa kelompok kami penyebab adanya titik-titik kuning pada tempe
adalah adanya kesalahan pada proses peragian. campuran ragi dengan tepung mungkin tidak
sesuai takaran. karena peragian pada tempe tidak 100% dengan ragi tempe, harus
menggunakan campuran tepung. mungkin takaran pada tepung atau pada raginya yang tidak
sesuai.

Analisa kedua kelompok kami, pada kebersihan wadah dan air yang digunakan.
masalah bintik kuning pada tempe disebabkan oleh adanya mikroba yang timbul akibat
penggunaan air yang kurang bersih, karena hal tersebut juga merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan pembuatan tempe tidak sesempurna seperti biasanya.

Analisa ketiga kelompok kami, pada pengemasan kurang memadai. Pada tempe
seharusnya diberi kemasan yang memadai agar tempe tidak terkontaminasi dengan bakteri
yang terbawa angin. Jika tempe tersebut tidak menggunakan kemasan akan lebih mudah
terkontaminasi dengan bakteri yang terbawa oleh udara.

Analisa keempat kami, pada kualitas kedelai. memakai kedelai yang kualitasnya
bagus meskipun sedikit lebih mahal, namun hal ini merupakan solusi yang mungkin bisa kita
berikan untuk masalah ini, jangan menggunakan kedelai yang murahan, hanya karena ingin
keuntungan yang lebih.

Analisis kelima kami adalah karena melekatnya spora yang terbawa angin dan
tumbuh menjadi kapang asing yang berwarna kuning. Atau bisa saja karena alat pembuatan
tempe ini sudah berumur sepuluh tahun, dan jika terbuat dari logam besi tanpa diganti maka
ada kemungkinan alat-alat tersebut berkarat dan perkaratannya menempel pada tempe
tersebut. Kapang ini bisa saja beracun jika terkonsumsi bersama tempe, maka dari itu
dianjurkan pada pembeli untuk tidak membelinya dulu sebelum dilakukan eksperimen
terhadap tempe ini.

Bintik-bintik kuning yang terdapat pada tempe berbahaya karena mengandung jamur
lain, berbeda dengan jamur yang biasa digunakan.

Cara mencegah bintik-bintik kuning pada tempe ialah menjaga kebersihan wadah dan
air yang digunakan untuk membuat tempe serta memakai kedelai yang berkualitas bagus.
Pada proses peragian, ragi yang digunakan harus pas agar tempe yang dihasilkan sesuai
dengan keinginan.

GROUP :A

ANGGOTA :

Dewi Santosiani (160332605893 )


Indri Maisarah (160332605829 )
Janis Khafidzul L (160332605849 )
Sasqia Faradilla M (160332605811 )
Viselly Nabila F (160332605878 )
Yusida Setiyani (160332605808 )

KIMIA OFF G

Anda mungkin juga menyukai