Abstrak
Layanan BK merupakan bentuk layanan yang penting diselenggarakan di Lembaga Pendidikan. Dengan
diselenggarakannya Layanan BK diharapkan siswa akan akan manpu mengoptimalkan prestasinya.
Layanan BK akan optimal jika Konselor bisa berperan secara optimal, untuk itu penelitian ini bertujuan
untuk: 1. mengatasi penyebab kesulitan belajar adalah karena siswa tidak paham dan tidak menguasai sikap
dan kebiasaan belajar yang baik. Peran Konselor untuk mengatasi kesulitan belajar siswa adalah dengan
menerapkan Layanan Pembelajaran. Variabel dalam penelitian ini adalah pemanfaatan hasil Layanan BK
sebagai variabel independent. Penelitain ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 2 Wlingi Blitar.
Mengingat jumlah populasi berjumlah, maka dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi.Metode
pengumpulan data menggunakan angket pengaruh pemanfaatan hasil Layanan Pembelajaran terhadap siswa
kesulitan belajar. Bimbingan konseling merupakan salah satu bentuk layanan yang diberikan kepada siswa
dari konselor untuk membantu mengatasi kesulitan yang dimiliki setiap individu masing-masing.
Abstract
Service Learning is an important form of service that was held at the Institute of Education. With the convening
of Learning Services is expected that students will improve learning achievement. Effect arises with the
provision of services to students' learning can be seen that students can achieve good learning performance.
Problems studied are: 1. What caused the students have difficulty learning English ?; 2. How does the role of
counselors in providing learning services for students with learning difficulties in class VII SMP 2 Wlingi Kab.
Blitar? The purpose of this research are: 1. Knowing the cause of students' learning difficulties in following the
English subjects in class VII SMP 2 Wlingi Blitar, 2. Knowing picture counselor's role in providing learning
services for students with learning difficulties in class VII SMP 2 Wlingi Kab. Blitar. The variable in this study is
the utilization of Service Learning as an independent variable. The research was conducted in class VII SMP 2
Wlingi Kab. Blitar. Given the number of population amounted, in this study using triangulation. Methods of data
collection using the questionnaire influence the utilization of Learning Services for students learning difficulties.
Statistical analysis used is using a qualitative approach in the form of using simple descriptive thinking patterns
to determine whether there is influence utilization of Learning Services for class VII student learning difficulties
SMP 2 Wlingi Kab. Blitar.
1
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor
2
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor
Aplikasi Instrumentasi, Aplikasi instrumentasi adalah mengalami hasil pencapaian nilai mata pelajaran bahasa
kegiatan pendukung bimbingan dankonseling untuk inggris rendah dan peneliti di sekolah melihat siswa-siswa
mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta yang berprestasi rendah, siswa-siswa tersebut pastinya
didik (klien), keterangan tentang lingkungan peserta didik mengalami kesulitan belajar, dimana dalam hal ini dapat
dan lingkungan yang lebihluas. Pengumpulan data ini melihat faktor-faktor kesulitan yang dialami oleh siswa
dapat dilakukan denagn berbagai cara melalui instrumen berprestasi rendah di mana faktor tersebut dapat
baik tes maupun nontes. Dengan tujuan untuk memahami dibedakan menjadi dua yaitu faktor intern dan eksternal.
peserta didik dengan segala karakteristiknya dan Berdasarkan data diatas akan diteliti tentang peran
memahami karakteristik lingkungan. konselor untuk membantu siswa yang mengalami
Himpunan Data, Himpunan Data merupakan kegiatan kesulitan belajar.
pendukung bimbingan dan konselinguntuk menghimpun Berdasarkan latar belakang masalah akan diteliti
seluruh data dan keterangan yang relevan dengan ³Peran Konselor untuk membantu siswa yang mengalami
keperluanpengembangan peserta didik (klien). Himpunan kesulitan belajardi SMPN 2 Wlingi Kabupaten Blitar´
data perlu dielenggarakan secara berkelanjutan, Fokus Masalah, Berdasarkan penelitian latar belakang
sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup. di atas, maka masalah-masalah yang akan dikaji dalam
Konferensi Kasus, Konferensi kasus merupakan penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Apakah yang
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar bahasa
membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik inggris?, 2. Bagaimana peran konselor dalam memberikan
(klien) dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh Layanan Pembelajaran bagisiswa yang mengalami
berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, kesulitan belajar di kelas VII SMPN 2 Wlingi Kab. Blitar
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi Tujuan Penelitian 1. Mengetahui penyebab kesulitan
terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran bahasa
konferensi kasus bersifatterbatas dan tertutup. inggris di kelas VII SMPN 2 Wlingi Kabupaten Blitar, 2.
Tujuan konferensi kasus adalah untuk Mengetahui gambaran peran konselor dalam memberikan
memperolehketerangan dan membangun komitmen dari Layanan Pembelajaran bagi siswa yang mengalami
pihak yang terkait dan memilikipengaruh kuat terhadap kesulitan belajar di kelas VII SMPN 2 Wlingi Kabupaten
klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien. Blitar.
Kunjungan Rumah, Kunjungan rumah merupakan Manfaat Teoritis, Secara teoritis penelitian ini
kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan
dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta sumbangan pemikiran dalam ilmu pendidikan di dalam
didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan belajar di tingkat SMP. Dan diharapkan pula dapat
orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memberikan masukan bagi pengembangan pengetahuan
memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari yang berhubungan dengan Layanan Pembelajaran belajar
pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan guna membantu bagi siswa yang mengalami kesulitan
permasalahan klien. Kegiatan ini memerlukan kerjasama belajar.
yang penuh dari orang tua dan anggota keluarga klien Manfaat Praktis, Bagi penelitiDapat memberikan
yang lainnya. informasi tentang keterbatasan permasalahan pada siswa
Alih Tangan Kasus, Alih tangan kasus merupakan belum bisa belajar mata pelajaran bahasa inggris dengan
kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih baik dan benar. Bagi peneliti lain, Dengan penelitian ini
tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk diadakan
pesertadidik dengan memindahkan penanganan kasus ke penelitian lebih lanjut.
pihak lain yang lebih kompeten,seperti kepada guru mata Definisi, asumsi dan keterbatasan 1. Definisi
pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan Istilah,Adapun definisi istilah dalam penelitian ini adalah
tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan sebagai berikut: Peran Konselor, Menurut Rustanti
yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang (2010), Peran Konselor adalah seorang tenaga
dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten. Kegiatan professional yang memberikan kepada siswa yang
ini memerlukan kerjasama yang erat antara berbagi bermasalah dimana keberadaannya sangat dibutuhkan.
pihak yang dapat memberikan bantuan dan atas Kesulitan Belajar, Menurut Abdurrahman (2003),
penanganan masalah tersebut (terutama kerjasama dari Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi
ahli lain tempat kasus itu dialih tangankan). atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria
Hasil pengamatan di SMPN 2 Wlingi Kabupaten standar yang telah ditetapkan.
Blitar menunjukkan bahwa mayoritas siswa kelas VII Siswa, Menurut kamus besar bahasa indonesia (2005)
mengalami kesulitan belajar yaitu ada yang bingung, Siswa, Peserta Didik, Pelajar dari lembaga pendidikan.
3
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor
Asumsi Penelitian, Dari uraian di atas terdapat kesulitan belajar yang paling banyak mengetahui hal
beberapa asumsi kesulitan belajar terhadap mata pelajaran tentang perilaku kesulitan dalam belajar di kelas VII
bahasa inggris di kelas VIII di SMPN 2 Wlingi Kab. SMPN 2 Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.
Blitar, yaitu : a. Banyaknya siswa yang mengalami Metode pengambilan sample dari sumber data
kesulitan belajar karena beberapa penyebab, b. Konselor (Snowball sampling). Yang awal berjumlah sedikit, lama-
bisa berperan dalam membantu siswa yang mengalami lama menjadi besar. Karena dari sumber data informasi
kesulitan belajar. sedikit belum mendapatkan informasi yang memuaskan
Keterbatasan, Dalam penelitian ini terdapat dan yang kita inginkan belum terpenuhi. Maka mencari di
keterbatasan yaitu, Penelitian ini hanya dibatasi pada cara- salah satu kelompok yang kita inginkan, kemudian dari
cara/upaya gambaran peran konselor untuk mengatasi sample yang didapat dimintai partisipasi untuk memilih
kesulitan belajar pada mata pelajaran bahasa inggris di komunitasnya sebagai sample lagi. Seterusnya sehingga
kelas VII SMPN 2 Wlingi Kab. Blitar. jumlah sample yang kita inginkan terpenuhi..
Teknik pengumpulan data, Menurut Sugiono, (2009)
METODE teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
Metode penelitian merupakan cara utama yang efektif dalam penelitian, karena tujuan dari peneliti adalah
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif ada tiga
menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. teknik pengumpulan data yaitu Metode wawancara.
Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan Menurut Saebani (2009), wawancara adalah metode
kualitatif dalam bentuk menggunakan pola berpikir pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu
deskriptif. Hal ini dikarenakan penelitian bertujuan untuk kepada seseorang yang menjadi informan atau responden.
meneliti keadaan secara alamih. Adapun beberapa hal Caranya dengan bercakap-cakap secara tatap muka.
yang akan dibahas bab ini yaitu Subyek penelitian, MenurutSuratno (2009), Metode wawancara adalah
Tahapan penelitian, Teknik pengambilan sampel, Teknik merupakan suatu metode yang digunakan untuk
pengumpulan data, Metode analisis data, Keabsahan dan memperoleh data utama dengan cara mengadakan
keajegkan data, Instrumen Penelitian. wawancara kepada pimpinan dan staf yang berhubungan
Tahapan penelitian ini mengacu pada tahapan- dengan tugas akhir ini.
tahapan penelitian yang dikemukakan oleh Moelong Metode dokumentasi, Menurut Nasution (2003),
(2010) yaitu : 1. Tahap Pra-Lapangan, Dalam tahap pra- Dokumentasi adalah pengumpulan data-data dari catatan,
lapangan yang harus dilakukan oleh peneliti adalah dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah
Rancangan penyusunan penelitian berupa proposal, yang diteliti. Menurut Sugiono (2010), dokumen
Menentukan obyek penelitian sesuai tempat yang akan merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
diteliti, Melakukan perizinan kepada kepala sekolah dan Dokumen berbentuk tulisan atau karya-karya monumental
Guru BK terkait sebagai syarat administrasi. dari seseorang.
Konselor juga mempersiapkan apa yang diperlukan Dari pendapat diatas, dapat dimpulkan bahwa metode
dalam penelitian di lapangan, Kerja sama dengan Guru dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang
mata pelajaran bahasa inggris dan Guru BK sebagai diperoleh dari dokumen yang ada atau catatan-catatan
sumber informasi untuk penyelesaian penelitian ini, yang tersimpan pada pengumpulan tentang catatan
Persiapan perlengkapan penelitian, Tahap-tahap penelitian kesulitan permasalahan belajar siswa di kelas VII SMPN
sebaiknya peneliti harus cermat dan teliti dalam 2 Wlingi Kab. Blitar.
melakukan penelitian kuantitatif karena peneliti bertindak Angket, Menurut Purwoko & Pratiwi (2006), Angket
sebagai sebagai intrumen utama. adalah suatu alat pengumpul data berupa serangkaian
Tahap pekerjaan lapangan, Faktor penyebab pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat
penelitian dan persiapan, Melakukan penelitian memasuki jawaban. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
lapangan, mulai persiapan pengumpulan data. pengertian dari angket adalah suatu alat pengumpul data
Tahap analisis data, Menurut Bogland & Biglen yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang
(dalam Sugiono, 2010), Analisis data adalah pengumpulan diajukan kepadasubyek untuk mendapatkan jawaban
data yang sistematis dan mengorganisasikan data. secara tertulis dan juga pengambilan data tersebut
Teknik Pengambilan Sampel. Dalam teknik dilakukan secara pertanyaan langsung.
pengambilan sample ini mengacu yang dikemukakan oleh Metode analisis data, Metode yang telah digunakan
Sugiono (2010), yaitu Teknik pengambilan sampel oleh peneliti adalah metode analisis data deskriptif, karena
sumber data (Purposive sampling). merupakan teknik penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan
penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. pelaksanaan Peran Konselor dalam memberikan Layanan
Pertimbagan tertentu adalah salah satu diantara kelompok
4
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor
Pembelajaran bagi siswa yang mengalami kesulitan Keabsahan dan keajegkan data. Menurut Moelong
Belajar di kelas VII SMPN 2 Wlingi Kabupaten Blitar. (2010), keabsahan data adalah setiap keadaan harus
Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh dari memenuhi keadaan yaitu Perpanjangan keikutsertaan.
berbagai sumber, Metode dengan teknik menggunakan Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di
data-data yang bermacam-macam (triangulasi), dan lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data
dilakukan secara terus-menerus sampai data tersebut tercapai. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan
jenuh. Dengan pengamatan terus-menerus mengakibatkan memumngkinkan peningkatan derajat kepercayaan data
data tinggi. Data yang telah diperoleh pada umumnya yang dikumpulkan
adalah data kualitatif, teknik analisis data yang digunakan Ketekunan pengamatan, Kegiatan ketekunan untuk
belum ada pola yang jelas. Oleh karena itu sering menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi
mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan
Metode analisis yang digunakan untuk mendapatkan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara
suatu gambaran yang jelas berkaitan dengan pokok rinci. Dengan kata lain peneliti hendaknya mengadakan
permasalahan. Adapun prosedur dalam menganalisis data pengamatan dengan teliti dan rinci secara
kualitatif, Dalam penelitian kualitatif, Analisis yang berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol.
digunakan dalam penelitian ini adalah Model Miles dan Triangulasi, Triangulasi merupakan teknik
Huberman. Dalam Sugiyono (2008) Miles dan Huberman pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
menyebutkan ada tiga langkah dalam pengolahan data yang lain dalam membandingkan hasil wawancara
kualitatif, yakni Reduksi data (Rangkuman), penyajian terhadap objek penelitian.
data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pengecekan sejawat melalui diskusi, Teknik ini
Reduksi data, Reduksi data berarti merangkum, dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau
memilih hal-hal yang penting, memfokuskan hal-hal akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan
pokok dan mencari pola dan temanya. Dengan demikian rekan-rekan sejawat.
data yang telah direduksi akan memberikan kesimpulan, Analisis kasus negatif, Teknik ini dilakukan dengan
gambaran yang lebih jelas, dan sebagai perwujudan yang jalan mengumpulkan contoh kasus yang tidak sesuai
lebih dapat dipahami sehingga hubungan dari masalah dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah
penelitian dapat ditelaah serta diuji. dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding.
Penyajian data, Peneliti mengembangkan sebuah Kecukupan referensial, Konsep kecukupan referensial
deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan mula-mula diusulkan oleh Eisner & Guba (1991), sebagai
dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang lazim alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik
digunakan pada langkah dalam bentuk naratif. tertulis untuk keprluan evaluasi dan dapat dimanfaatkan
Penarikan kesimpulan dan verifikasi, Langkah ketiga untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan kritik
dalam analisis data kualitatif menurut Miles & Huberman yang terkumpul. Menjadi bahan-bahan yang tercatat
yaitu penarikan kesimpulan dan melakukan verifikasi digunakan sebagai pedoman untuk menguji sewaktu
dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya diadakan analisis dan penafsiran data.
dari lapangan bersifat sementara. Pengecekan anggota, Pengecekan dengan anggota
Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian yang terlibat dalam proses pengumpulan data sangat
kualitatif kira-kira menjadi jawaban rumusan masalah penting dalam pemeriksaan derajat kepercayaan. Yang
yang dirumuskan sejak awal. tetapi juga kemungkinan dicek dengan anggota yang terlibat meliputi data, kategori
tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa analisis, penafsiran, dan kesimpulan. Para anggota yang
masalah besifat sementara dan akan berkembang setelah terlibat mewakili rekan-rekan mereka dimanfaatkan untuk
peneliti berada di lapangan. memberikan reaksi dari segi pandangan dan situasi
Selain itu pada penelitian ini digunakan metode mereka sendiri terhadap data yang telah diorganisasikan
analisis deskriptif karena untuk menggambarkan keadaan oleh peneliti.
secara akurat dan sebenarnya yang terjadi pada saat Uraian rinci, Teknik ini menuntut peneliti agar
penelitian dilaksanakan. Karena pengertian deskriptif melaporkan hasil penelitiannya sehingga uraiannya itu
adalah suatu metode yang akan ditunjukkan untuk dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan fenomena yang ada, berlangsung pada menggambarkan konteks tempat penelitian
saat penelitian ini dan saat lampau. Pada pendeskrisian diselenggarakan. Jelas laporan itu harus mengacu pada
tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan- fokus penelitian. uraiannya harus mengungkapkan secara
pengubahan pada variabel bebas, tetapi menggambarkan khusus sekali segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
suatu kondisi apa adanya. pemabaca agar dapat memahami temuan-temuan yang
diperoleh.
5
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor
6
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor
7
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor