Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor

PERAN KONSELOR UNTUK MEMBANTU SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN


BELAJAR BAHASA INGGRIS DI SMPN 2 WLINGI KABUPATEN BLITAR

Dwi Tegar Yanuswantoro


S1 Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email: Dwitegar995@gmail.com

Abstrak
Layanan BK merupakan bentuk layanan yang penting diselenggarakan di Lembaga Pendidikan. Dengan
diselenggarakannya Layanan BK diharapkan siswa akan akan manpu mengoptimalkan prestasinya.
Layanan BK akan optimal jika Konselor bisa berperan secara optimal, untuk itu penelitian ini bertujuan
untuk: 1. mengatasi penyebab kesulitan belajar adalah karena siswa tidak paham dan tidak menguasai sikap
dan kebiasaan belajar yang baik. Peran Konselor untuk mengatasi kesulitan belajar siswa adalah dengan
menerapkan Layanan Pembelajaran. Variabel dalam penelitian ini adalah pemanfaatan hasil Layanan BK
sebagai variabel independent. Penelitain ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 2 Wlingi Blitar.
Mengingat jumlah populasi berjumlah, maka dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi.Metode
pengumpulan data menggunakan angket pengaruh pemanfaatan hasil Layanan Pembelajaran terhadap siswa
kesulitan belajar. Bimbingan konseling merupakan salah satu bentuk layanan yang diberikan kepada siswa
dari konselor untuk membantu mengatasi kesulitan yang dimiliki setiap individu masing-masing.

Kata Kunci : Peran Konselor Membantu Kesulitan Belajar

Abstract
Service Learning is an important form of service that was held at the Institute of Education. With the convening
of Learning Services is expected that students will improve learning achievement. Effect arises with the
provision of services to students' learning can be seen that students can achieve good learning performance.
Problems studied are: 1. What caused the students have difficulty learning English ?; 2. How does the role of
counselors in providing learning services for students with learning difficulties in class VII SMP 2 Wlingi Kab.
Blitar? The purpose of this research are: 1. Knowing the cause of students' learning difficulties in following the
English subjects in class VII SMP 2 Wlingi Blitar, 2. Knowing picture counselor's role in providing learning
services for students with learning difficulties in class VII SMP 2 Wlingi Kab. Blitar. The variable in this study is
the utilization of Service Learning as an independent variable. The research was conducted in class VII SMP 2
Wlingi Kab. Blitar. Given the number of population amounted, in this study using triangulation. Methods of data
collection using the questionnaire influence the utilization of Learning Services for students learning difficulties.
Statistical analysis used is using a qualitative approach in the form of using simple descriptive thinking patterns
to determine whether there is influence utilization of Learning Services for class VII student learning difficulties
SMP 2 Wlingi Kab. Blitar.

Keywords : Role Counselor Service Students

1
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor

PENDAHULUAN Pembelajaran, Layanan Orientasi, Layanan Informasi dan


Siswa merupakan unsur penting dalam suatu proses Layanan Bimbingan Konseling Kelompok.
kegiatan belajar mengajar. Setiap guru berkeinginan agar Menurut Prayitno (2008), Berbagai jenis layanan dan
siswa memperoleh hasil yang optimal dalam belajarnya. kegiatan pendukung yang perlu dilakukan sebagai wujud
Namun pada kenyataanya, tidak semua siswa nyata penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
mendapatkan hasil yang diharapkan. Orang tua, guru dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik.
siswa itu sendiri kurang mengetahui mengapa dan apa Berbagai jenis layanan yang perlu dilakukan dalam
yang terjadi sehingga siswa mendapatkan hasil yang pelayanan bimbingan dan konseling adalah sebagai
rendah/prestasi belajar rendah. berikut :
Prestasi belajar yang memuaskan dapat diraih oleh Layanan orientasi, yaitu layanan bimbingan dan
setiap siswa jika mereka dapat belajar secara wajar, konseling yang memungkinkan peserta didik memahami
terhindar dari berbagai ancaman, hambatan dan gangguan. lingkungan (seperti lingkungan sekolah) baru dimasuki
Namun hambatan, ancaman dan gangguan tersebut peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar
dialami oleh siswa tertentu sehingga mereka mengalami berperanya peserta didik dilingkungan yang baru itu.
kesulitan dalam belajar. pada tingkat tertentu memang ada Layanan informasi, yaitu layanan yang
siswa yang dapat mengatasi kesulitan belajar tanpa memungkinkan peserta didik menerima dan memahami
melibatkan insan konselor yang baik. Tetapi pada kasus- berbagai informasi (seperti informasi pendidikan, jabatan
kasus tertentu, siswa belum mampu mengatasi kesulitan dll) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
belajarnya maka bantuan konselor sangat diperlukan oleh dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta
siswa. Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh siswa didik.
adalah rendahnya prestasi belajar dalam bahasa inggris Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu layanan
karena berbagai faktor. Masalah ini tidak dapat dibiarkan yang memungkinkan peserta didik memperoleh
mengingat bahasa inggris merupakan salah satu mata penempatan dan penyaluran yang tepat (di dalam kelas,
pelajaran yang punya arti penting bagi siswa terutama kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
juga karena masuk dalam salah satu mata pelajaran yang magang, dan kegiatan ekstra kurikuler) sesuai dengan
masuk dalam Ujian Nasional. potensi, bakat dan minat serta kondisi pribadinya.
Lembaga pendidikan pada umumnya merupakan Layanan Pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan
tumpuan para orang tua, siswa dan warga masayarakat konseling yang memungkinkan peserta didik
guna memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan mengembangkan diri berkenaan dengan sikap, kebiasaan
sifat-sifat kepribadian utama, sebagai sarana belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan
pengembangan karier, peningkatan status sosial dan bekal kecepatan dan kesulitan belajarnya serta berbagai aspek
hidup lainnya di dunia kini dan di akhirat nanti. tujuan dan kegiatan belajar lainya.
Oleh karena itu lembaga pendidikan Layanan konseling perorangan, layanan bimbingan
mengkombinasikan aspirasi dan pandangan ± pandangan dan konseling yang memungkinkan peserta didik
masyarakat tersebut ke dalam tujuan ± tujuan kurikuler mendapatkan layanan langsung tatap mukadengan guru
dan instistusional, yang pada akhirnya semua aspirasi itu BK dalam rangka pembahasan dan pengentasan
terletak pada guru, karena merekalah yang diberi tugas, permasalahan pribadi yang di deritanya.
wewenang dan tanggung jawab pelaksanaan operasional Layanan bimbingan kelompok, layanan bimbingan
pendidikan dan pengajaran tersebut. dan konseling yang memungkinkan peserta didik secara
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal ternyata bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh
diminta melakukan kegiatan lain yaitu layanan bimbingan. berbagai bahan dari nara sumber tertentu.
Setelah mengetahui begitu banyak permasalahan yang Layanan konseling kelompok, yaitu layanan
dihadapi oleh setiap siswa dalam kegiatan belajarnya, bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta
maka diperlukanlah suatu bentuk layanan bimbingan didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
belajar. Hal ini dimaksudkan agar para siswa yang pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui
memiliki permasalahan dalam belajarnya dapat segera dinamika kelompok, masalah yang dibahas adalah
memperoleh bantuan atau bimbingan dalam kegiatan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-
belajar yang diperlukannya. masing anggota kelompok.
Bimbingan Konseling merupakan salah satu bentuk Selain kegiatan layanan tersebut diatas, dalam
layanan yang diberikan kepada siswa dari konselor untuk pelayanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan
membantu potensi secara optimal dan mengatasi kesulitan sejumlah kegiatan yang lain yang disebut kegiatan
yang dimiliki setiap masing-masing. Bimbingan konseling pendukung. Kegiatan pendukung yang pokok adalah
banyak memiliki layanan bantuan antara lain Layanan sebagai berikut.

2
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor

Aplikasi Instrumentasi, Aplikasi instrumentasi adalah mengalami hasil pencapaian nilai mata pelajaran bahasa
kegiatan pendukung bimbingan dankonseling untuk inggris rendah dan peneliti di sekolah melihat siswa-siswa
mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta yang berprestasi rendah, siswa-siswa tersebut pastinya
didik (klien), keterangan tentang lingkungan peserta didik mengalami kesulitan belajar, dimana dalam hal ini dapat
dan lingkungan yang lebihluas. Pengumpulan data ini melihat faktor-faktor kesulitan yang dialami oleh siswa
dapat dilakukan denagn berbagai cara melalui instrumen berprestasi rendah di mana faktor tersebut dapat
baik tes maupun nontes. Dengan tujuan untuk memahami dibedakan menjadi dua yaitu faktor intern dan eksternal.
peserta didik dengan segala karakteristiknya dan Berdasarkan data diatas akan diteliti tentang peran
memahami karakteristik lingkungan. konselor untuk membantu siswa yang mengalami
Himpunan Data, Himpunan Data merupakan kegiatan kesulitan belajar.
pendukung bimbingan dan konselinguntuk menghimpun Berdasarkan latar belakang masalah akan diteliti
seluruh data dan keterangan yang relevan dengan ³Peran Konselor untuk membantu siswa yang mengalami
keperluanpengembangan peserta didik (klien). Himpunan kesulitan belajardi SMPN 2 Wlingi Kabupaten Blitar´
data perlu dielenggarakan secara berkelanjutan, Fokus Masalah, Berdasarkan penelitian latar belakang
sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup. di atas, maka masalah-masalah yang akan dikaji dalam
Konferensi Kasus, Konferensi kasus merupakan penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Apakah yang
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar bahasa
membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik inggris?, 2. Bagaimana peran konselor dalam memberikan
(klien) dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh Layanan Pembelajaran bagisiswa yang mengalami
berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, kesulitan belajar di kelas VII SMPN 2 Wlingi Kab. Blitar
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi Tujuan Penelitian 1. Mengetahui penyebab kesulitan
terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran bahasa
konferensi kasus bersifatterbatas dan tertutup. inggris di kelas VII SMPN 2 Wlingi Kabupaten Blitar, 2.
Tujuan konferensi kasus adalah untuk Mengetahui gambaran peran konselor dalam memberikan
memperolehketerangan dan membangun komitmen dari Layanan Pembelajaran bagi siswa yang mengalami
pihak yang terkait dan memilikipengaruh kuat terhadap kesulitan belajar di kelas VII SMPN 2 Wlingi Kabupaten
klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien. Blitar.
Kunjungan Rumah, Kunjungan rumah merupakan Manfaat Teoritis, Secara teoritis penelitian ini
kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan
dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta sumbangan pemikiran dalam ilmu pendidikan di dalam
didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan belajar di tingkat SMP. Dan diharapkan pula dapat
orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memberikan masukan bagi pengembangan pengetahuan
memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari yang berhubungan dengan Layanan Pembelajaran belajar
pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan guna membantu bagi siswa yang mengalami kesulitan
permasalahan klien. Kegiatan ini memerlukan kerjasama belajar.
yang penuh dari orang tua dan anggota keluarga klien Manfaat Praktis, Bagi penelitiDapat memberikan
yang lainnya. informasi tentang keterbatasan permasalahan pada siswa
Alih Tangan Kasus, Alih tangan kasus merupakan belum bisa belajar mata pelajaran bahasa inggris dengan
kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih baik dan benar. Bagi peneliti lain, Dengan penelitian ini
tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk diadakan
pesertadidik dengan memindahkan penanganan kasus ke penelitian lebih lanjut.
pihak lain yang lebih kompeten,seperti kepada guru mata Definisi, asumsi dan keterbatasan 1. Definisi
pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan Istilah,Adapun definisi istilah dalam penelitian ini adalah
tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan sebagai berikut: Peran Konselor, Menurut Rustanti
yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang (2010), Peran Konselor adalah seorang tenaga
dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten. Kegiatan professional yang memberikan kepada siswa yang
ini memerlukan kerjasama yang erat antara berbagi bermasalah dimana keberadaannya sangat dibutuhkan.
pihak yang dapat memberikan bantuan dan atas Kesulitan Belajar, Menurut Abdurrahman (2003),
penanganan masalah tersebut (terutama kerjasama dari Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi
ahli lain tempat kasus itu dialih tangankan). atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria
Hasil pengamatan di SMPN 2 Wlingi Kabupaten standar yang telah ditetapkan.
Blitar menunjukkan bahwa mayoritas siswa kelas VII Siswa, Menurut kamus besar bahasa indonesia (2005)
mengalami kesulitan belajar yaitu ada yang bingung, Siswa, Peserta Didik, Pelajar dari lembaga pendidikan.

3
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor

Asumsi Penelitian, Dari uraian di atas terdapat kesulitan belajar yang paling banyak mengetahui hal
beberapa asumsi kesulitan belajar terhadap mata pelajaran tentang perilaku kesulitan dalam belajar di kelas VII
bahasa inggris di kelas VIII di SMPN 2 Wlingi Kab. SMPN 2 Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.
Blitar, yaitu : a. Banyaknya siswa yang mengalami Metode pengambilan sample dari sumber data
kesulitan belajar karena beberapa penyebab, b. Konselor (Snowball sampling). Yang awal berjumlah sedikit, lama-
bisa berperan dalam membantu siswa yang mengalami lama menjadi besar. Karena dari sumber data informasi
kesulitan belajar. sedikit belum mendapatkan informasi yang memuaskan
Keterbatasan, Dalam penelitian ini terdapat dan yang kita inginkan belum terpenuhi. Maka mencari di
keterbatasan yaitu, Penelitian ini hanya dibatasi pada cara- salah satu kelompok yang kita inginkan, kemudian dari
cara/upaya gambaran peran konselor untuk mengatasi sample yang didapat dimintai partisipasi untuk memilih
kesulitan belajar pada mata pelajaran bahasa inggris di komunitasnya sebagai sample lagi. Seterusnya sehingga
kelas VII SMPN 2 Wlingi Kab. Blitar. jumlah sample yang kita inginkan terpenuhi..
Teknik pengumpulan data, Menurut Sugiono, (2009)
METODE teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
Metode penelitian merupakan cara utama yang efektif dalam penelitian, karena tujuan dari peneliti adalah
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif ada tiga
menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. teknik pengumpulan data yaitu Metode wawancara.
Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan Menurut Saebani (2009), wawancara adalah metode
kualitatif dalam bentuk menggunakan pola berpikir pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu
deskriptif. Hal ini dikarenakan penelitian bertujuan untuk kepada seseorang yang menjadi informan atau responden.
meneliti keadaan secara alamih. Adapun beberapa hal Caranya dengan bercakap-cakap secara tatap muka.
yang akan dibahas bab ini yaitu Subyek penelitian, MenurutSuratno (2009), Metode wawancara adalah
Tahapan penelitian, Teknik pengambilan sampel, Teknik merupakan suatu metode yang digunakan untuk
pengumpulan data, Metode analisis data, Keabsahan dan memperoleh data utama dengan cara mengadakan
keajegkan data, Instrumen Penelitian. wawancara kepada pimpinan dan staf yang berhubungan
Tahapan penelitian ini mengacu pada tahapan- dengan tugas akhir ini.
tahapan penelitian yang dikemukakan oleh Moelong Metode dokumentasi, Menurut Nasution (2003),
(2010) yaitu : 1. Tahap Pra-Lapangan, Dalam tahap pra- Dokumentasi adalah pengumpulan data-data dari catatan,
lapangan yang harus dilakukan oleh peneliti adalah dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah
Rancangan penyusunan penelitian berupa proposal, yang diteliti. Menurut Sugiono (2010), dokumen
Menentukan obyek penelitian sesuai tempat yang akan merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
diteliti, Melakukan perizinan kepada kepala sekolah dan Dokumen berbentuk tulisan atau karya-karya monumental
Guru BK terkait sebagai syarat administrasi. dari seseorang.
Konselor juga mempersiapkan apa yang diperlukan Dari pendapat diatas, dapat dimpulkan bahwa metode
dalam penelitian di lapangan, Kerja sama dengan Guru dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang
mata pelajaran bahasa inggris dan Guru BK sebagai diperoleh dari dokumen yang ada atau catatan-catatan
sumber informasi untuk penyelesaian penelitian ini, yang tersimpan pada pengumpulan tentang catatan
Persiapan perlengkapan penelitian, Tahap-tahap penelitian kesulitan permasalahan belajar siswa di kelas VII SMPN
sebaiknya peneliti harus cermat dan teliti dalam 2 Wlingi Kab. Blitar.
melakukan penelitian kuantitatif karena peneliti bertindak Angket, Menurut Purwoko & Pratiwi (2006), Angket
sebagai sebagai intrumen utama. adalah suatu alat pengumpul data berupa serangkaian
Tahap pekerjaan lapangan, Faktor penyebab pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat
penelitian dan persiapan, Melakukan penelitian memasuki jawaban. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
lapangan, mulai persiapan pengumpulan data. pengertian dari angket adalah suatu alat pengumpul data
Tahap analisis data, Menurut Bogland & Biglen yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang
(dalam Sugiono, 2010), Analisis data adalah pengumpulan diajukan kepadasubyek untuk mendapatkan jawaban
data yang sistematis dan mengorganisasikan data. secara tertulis dan juga pengambilan data tersebut
Teknik Pengambilan Sampel. Dalam teknik dilakukan secara pertanyaan langsung.
pengambilan sample ini mengacu yang dikemukakan oleh Metode analisis data, Metode yang telah digunakan
Sugiono (2010), yaitu Teknik pengambilan sampel oleh peneliti adalah metode analisis data deskriptif, karena
sumber data (Purposive sampling). merupakan teknik penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan
penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. pelaksanaan Peran Konselor dalam memberikan Layanan
Pertimbagan tertentu adalah salah satu diantara kelompok

4
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor

Pembelajaran bagi siswa yang mengalami kesulitan Keabsahan dan keajegkan data. Menurut Moelong
Belajar di kelas VII SMPN 2 Wlingi Kabupaten Blitar. (2010), keabsahan data adalah setiap keadaan harus
Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh dari memenuhi keadaan yaitu Perpanjangan keikutsertaan.
berbagai sumber, Metode dengan teknik menggunakan Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di
data-data yang bermacam-macam (triangulasi), dan lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data
dilakukan secara terus-menerus sampai data tersebut tercapai. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan
jenuh. Dengan pengamatan terus-menerus mengakibatkan memumngkinkan peningkatan derajat kepercayaan data
data tinggi. Data yang telah diperoleh pada umumnya yang dikumpulkan
adalah data kualitatif, teknik analisis data yang digunakan Ketekunan pengamatan, Kegiatan ketekunan untuk
belum ada pola yang jelas. Oleh karena itu sering menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi
mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan
Metode analisis yang digunakan untuk mendapatkan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara
suatu gambaran yang jelas berkaitan dengan pokok rinci. Dengan kata lain peneliti hendaknya mengadakan
permasalahan. Adapun prosedur dalam menganalisis data pengamatan dengan teliti dan rinci secara
kualitatif, Dalam penelitian kualitatif, Analisis yang berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol.
digunakan dalam penelitian ini adalah Model Miles dan Triangulasi, Triangulasi merupakan teknik
Huberman. Dalam Sugiyono (2008) Miles dan Huberman pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
menyebutkan ada tiga langkah dalam pengolahan data yang lain dalam membandingkan hasil wawancara
kualitatif, yakni Reduksi data (Rangkuman), penyajian terhadap objek penelitian.
data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pengecekan sejawat melalui diskusi, Teknik ini
Reduksi data, Reduksi data berarti merangkum, dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau
memilih hal-hal yang penting, memfokuskan hal-hal akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan
pokok dan mencari pola dan temanya. Dengan demikian rekan-rekan sejawat.
data yang telah direduksi akan memberikan kesimpulan, Analisis kasus negatif, Teknik ini dilakukan dengan
gambaran yang lebih jelas, dan sebagai perwujudan yang jalan mengumpulkan contoh kasus yang tidak sesuai
lebih dapat dipahami sehingga hubungan dari masalah dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah
penelitian dapat ditelaah serta diuji. dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding.
Penyajian data, Peneliti mengembangkan sebuah Kecukupan referensial, Konsep kecukupan referensial
deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan mula-mula diusulkan oleh Eisner & Guba (1991), sebagai
dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang lazim alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik
digunakan pada langkah dalam bentuk naratif. tertulis untuk keprluan evaluasi dan dapat dimanfaatkan
Penarikan kesimpulan dan verifikasi, Langkah ketiga untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan kritik
dalam analisis data kualitatif menurut Miles & Huberman yang terkumpul. Menjadi bahan-bahan yang tercatat
yaitu penarikan kesimpulan dan melakukan verifikasi digunakan sebagai pedoman untuk menguji sewaktu
dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya diadakan analisis dan penafsiran data.
dari lapangan bersifat sementara. Pengecekan anggota, Pengecekan dengan anggota
Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian yang terlibat dalam proses pengumpulan data sangat
kualitatif kira-kira menjadi jawaban rumusan masalah penting dalam pemeriksaan derajat kepercayaan. Yang
yang dirumuskan sejak awal. tetapi juga kemungkinan dicek dengan anggota yang terlibat meliputi data, kategori
tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa analisis, penafsiran, dan kesimpulan. Para anggota yang
masalah besifat sementara dan akan berkembang setelah terlibat mewakili rekan-rekan mereka dimanfaatkan untuk
peneliti berada di lapangan. memberikan reaksi dari segi pandangan dan situasi
Selain itu pada penelitian ini digunakan metode mereka sendiri terhadap data yang telah diorganisasikan
analisis deskriptif karena untuk menggambarkan keadaan oleh peneliti.
secara akurat dan sebenarnya yang terjadi pada saat Uraian rinci, Teknik ini menuntut peneliti agar
penelitian dilaksanakan. Karena pengertian deskriptif melaporkan hasil penelitiannya sehingga uraiannya itu
adalah suatu metode yang akan ditunjukkan untuk dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan fenomena yang ada, berlangsung pada menggambarkan konteks tempat penelitian
saat penelitian ini dan saat lampau. Pada pendeskrisian diselenggarakan. Jelas laporan itu harus mengacu pada
tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan- fokus penelitian. uraiannya harus mengungkapkan secara
pengubahan pada variabel bebas, tetapi menggambarkan khusus sekali segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
suatu kondisi apa adanya. pemabaca agar dapat memahami temuan-temuan yang
diperoleh.

5
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor

Auditing, Teknik ini digunakan untuk mengukur No Pertanyaan Jawaban


kriteria ketergantungan dan kepastian d ata. Hal itu 4 siswa mengalami naik
dilakukan baik terhadap proses maupun terhadap hasil. kesulitan belajar
Dalam proses auditing ini masih terdapat beberapa mata pelajaran
tahapan diantaranya tahap praentri, tahap penetapan bahasa inggris
dapatnya diaudit, tahap persetujuan resmi dan tahap
penentuan keabsahan. Hasil wawancara konselor dengan koordinator BK.
Dengan demikian, keabsahan dan keajegkan data Wawancara dengan dengan Koordinator BK dipilih
kualitatif pada akhirnya memenuhi kriteria. Kriteria dengan pertimbangan agar didapat data riil dari
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, koordinator. Konselor, memberikan materi pembelajaran
triangulasi, pengecekan anggota. Kriteria ketergantungan berupa belajar efektif untuk mengetahui, mengenali dan
dan kepastian pemeriksaan dilakukan dengan teknik mengatasi kesulitan belajar siswa mengikuti mata
auditing. pelajaran bahasa inggris.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan
Hasil penelitian di kelas VII SMPN 2 Wlingi bahwa peran konselor dalam memberikan Layanan
Kabupaten Blitar tentang Layanan Pembelajaran terhadap Pembelajaran kesulitan belajar siswa adalah dengan
siswa yang mengalami kesulitan belajar pada mata memberikan materi belajar efektif.
pelajaran bahasa inggris sebagai berikut. Hasil wawancara dengan siswa
Hasil penelitian disajikan perolehan data metode Tabel 4.2 Hasil wawancara dengan siswa
wawancara, observasi, dan dokumentasi dari pemberian No Pertanyaan Jawaban
Layanan Pembelajaran. 1 Kegiatan apa saja Memberikan Layanan
Wawancara dengan Koordinator BK, Kepala Sekolah yang dilakukan Pembelajaran berupa
dan Siswa kelas VII yang mengalami kesulitan belajar konselor dalam materi belajar efektif
pada mata pelajaran bahasa inggris di SMPN 2 Wlingi membantu kesulitan
Kabupaten Blitar. belajar siswa pada
Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Koordinator BK mata pelajaran
No Pertanyaan Jawaban bahasa inggris
1 Kegiatan apa saja Konselor memberikan 2 Bagaimana pendapat Sangat bagus dalam
yang dilakukan Materi tentang belajar anda terhadap memberikan Layanan
konselor dalam efektif konselor dalam Pembelajaran tentang
membantu kesulitan membantu kesulitan penjelasan materi belajar
belajar siswa pada belajar siswa pada efektif untuk
mata pelajaran mata pelajaran menyelesaikan kesulitan
bahasa inggris bahasa inggris belajar
2 Bagaimana pendapat Sangat baik dan setuju 3 Apakah anda merasa Merasa terbantu untuk
Bapak/ibu terhadap untuk diadakannya terbantu konselor menyelesaikan
konselor dalam pemberian Layanan mengatasi kesulitan kesulitan belajar
membantu kesulitan Pembelajaran belajar siswa pada
belajar siswa pada mata pelajaran
mata pelajaran bahasa inggris
bahasa inggris 4 Apa saran dan Mempertahankan
3 Apakah Bapak/Ibu Sangat terbantu untuk harapan anda untuk hubungan baik Konselor
merasa terbantu menyelesaikan konselor dalam dengan guru bahasa
konselor mengatasi permasalahan kesulitan membantu siswa inggris. Harapan nilai
kesulitan belajar belajar mengalami kesulitan hasil belajar siswa bisa
siswa pada mata belajar mata naik
pelajaran bahasa pelajaran bahasa
inggris inggris
4 Apa saran dan Mempertahankan suatu Hasil wawancara dengan siswa yang dilakukan
harapan Bapak/Ibu tim Konselor dengan guru konselor terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar
untuk konselor bidang studi. Harapan yaitu memberikan materi belajar efektif meliputi strategi
dalam membantu nilai hasil belajar siswa belajar, cara-cara belajar yang lebih efektif dan efisien.

6
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor

Konselor juga memberikan cara tentang membuat garis- Saran


garis besar catatan pelajaran yang jelas, benar dan Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka
lengkap, cara mengatur waktu kegiatan belajar. penelitian ini merekomendasi sebagai berikut:
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan Bagi konselor, Diharapkan Konselor dapat
bahwa peran konselor dalam memberikan Layanan memberikan program Bimbingan Konseling dengan
Pembelajaran kesulitan belajar siswa adalah dengan menggunakan Layanan Pembelajaran kepada siswa
memberikan materi belajar efektif. dengan tujuan memberikan pemahaman tentang tujuan
Hasil wawancara dengan siswa yang dilakukan dari belajar dan untuk lebih meningkatkan peran
konselor terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar Bimbingan Konseling di SMPN 2 Wlingi Kab Blitar,
yaitu memberikan materi belajar efektif meliputi strategi hendaknya Guru Bimbingan Konseling lebih
belajar, cara-cara belajar yang lebih efektif dan efisien. meningkatkan pelayanan dalam hal tentang Layanan
Konselor juga memberikan cara tentang membuat garis- Pembelajaran.untuk meningkatkan pelayanan bimbingan
garis besar catatan pelajaran yang jelas, benar dan konseling tersebut hendaknya pihak sekolah berupaya
lengkap, cara mengatur waktu kegiatan belajar. meningkatkan petugas BK dengan mengadakan seminar-
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan seminar untuk guru BK dan guru bahasa inggris.
bahwa peran konselor dalam memberikan Layanan Dalam memperlancar program bimbingan dan
Pembelajaran kesulitan belajar siswa adalah memberikan konseling, hendaknya pihak sekolah mengupayakan
Layanan Pembelajaran berupa materi belajar dengan sarana dan prasarana yang belum terlengkapi di
meliputi cara-cara belajar, pemberian strategi belajar dan sekolah.program BK di sekolah berkenaan dengan BK
persiapan dalam waktu belajar. Belajar bidang studi bahasa inggris, hendaknya guru BK
menyalurkan siswa akan kemampuan mereka agar dapat
PENUTUP meraih prestasi yang baik dengan cara pemberian Layanan
Simpulan Pembelajaran dengan memberika materi belajar aktif,
pembagian waktu dan keberanian kepada siswa untuk
Setelah penelitian terhadap kesulitan belajar siswa mengungkapkan jika terjadi kesulitan belajar
mengikuti mata pelajaran bahasa inggris di kelas VII Bagi Sekolah, Diharapkan tidak menggunakan bahan-
SMPN 2 Wlingi Kabupaten Blitar ini karena adanya bahan pelajaran yang terlalu tinggi karena dapat
permasalahan yaitu nilai hasil prestasi belajar rendah menimbulkan kesulitan belajar pada siswa, pembagian
sehingga dengan pemberian Layanan Pembelajaran nilai bahan pelajaran yang sesuai atau seimbang dan
hasil prestasi belajar naik. kedisiplinan waktu dalam proses kegiatan belajar
Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas VII di mengajar lebih efektif dan efisien.
SMPN 2 Wlingi Kab. Blitar merupakan perilaku yang Guru Bidang Studi. Guru lebih kualified, baik dalam
menunjukkan nilai hasil prestasi belajar rendah kurang pengambilan metode yang digunakan atau dalam mata
mencapai nilai yang telah ditentukan oleh Guru bidang pelajaran yang dipegangnya. Bisa terjadi, karena vak yang
studi. dipegangnya kurang menguasai, kurang sesuai, sehingga
Dengan demikian, kesulitan belajar akan berpengaruh dalam proses penyampaiannya kurang dimegerti, kurang
terhadap berjalannya kegiatan belajar secara langsung di jelas dan sukar dipahami oleh muridnya. Lebih
kelas. mengalami kesulitan belajar dalam tugas meningkatkan hubungan guru dengan murid yang lebih
perkembangan yang telah diberikan oleh guru bidang baik. Mulanya pada sifat dan sikap guru yang tidak
studi. disenangi oleh murid-muridnya, seperti : kasar, suka
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh marah, mengejek, memaki, tak pernah tersenyum, tak
Konselor bahwa kesulitan belajar siswa kelas VII di suka membantu anak, dan membentak. Penggunaan
SMPN 2 Wlingi Kabupaten Blitar adalah tidak dapat proses metode pengajaran yang dilakukan oleh guru studi
mengikuti tugas perkembangan yang telah diberikan oleh hanya menggunakan satu metode dan tidak bervariasi.
guru bidang studi meliputi kurangnya aktif bertanya saat Menunjukkan metode yang sempit, tidak mempunyai
kegiatan belajar berlangsung di kelas, nilai prestasi pada kecakapan diskusi, tanya jawab
mata pelajaran bahasa inggris rendah dan kurangnya
pemahaman pada materi yang telah disampaikan oleh DAFTAR PUSTAKA
guru mata pelajaran bahasa inggris.
Dewa Ketut Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian.
Jakarta : Bumi Aksara

7
Jurnal Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling, 1-9: Peran Konselor

Erman dan Surayitno. 2012. Dasar-dasar Bimbingan dan


Konseling. Jakarta : Depdikbud. Jakarta Proyek
Peningkatan Mutu Pendidikan SD.
Muhibbin. 2003. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar. (Online)
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/
news/2011 / 11 / 15 / 101818 / Faktor- Penyebab-
Kesulitan-Belajar
Moelong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif
(edisi revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurihsan. 2005. Teori Layanan Pembelajaran.
Jakarta: PT. Rineka
Saebani, Beni Ahmad dan Afifudin. 2009. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: CV. Alfabeta
Tabrani dan Daryani. 1993. Penuntun Belajar Yang
Sukses. Jakarta : PT. Bina Karya.
Thantawi. 2005. Psikologi Pengajaran.
Jakarta : Gramedia Wedia Sarana

Anda mungkin juga menyukai