Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rifki Ifdal

Nim : 22046055

Sesi : Rabu, 09.41

Tugas 7 Bimbingan dan Konseling

Topik Jenis-jenis Layanan BK

A. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling


Layanan Bimbingan dan konseling adalah proses memberikan bantuan terus
menerus kepada siswa untuk mencapai pemahaman diri yang independen dan
kemampuan untuk mengarahkan diri mereka sendiri, masalah dan kondisi lingkungan di
sekolah, keluarga, dan komunitas. Konseling dan bimbingan diharapkan dapat membantu
siswa berperilaku lebih baik di sekolah.
Di Indonesia, bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dari sistem
pendidikan untuk membantu siswa mencapai perkembangan terbaik sesuai dengan
potensinya. Oleh karena itu, Semua orang di sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, dan
konselor, bertanggung jawab atas pelaksanaan bimbingan dan konseling.

B. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling


1. Layanan Orientasi
 Makna Layanan Orientasi
layanan yang memungkinkan peserta didik memahami lingkungan baru
mereka, terutama lingkungan sekolah dan objek-obyek yang dipelajari,
sehingga mereka lebih mudah dan lebih baik berperilaku di lingkungan baru
mereka. Layanan ini diberikan setidaknya dua kali setahun pada awal
semester.
 Tujuan Layanan Orientasi
Tujuan layanan ini adalah agar siswa dapat beradaptasi dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan baru dengan cara yang tepat dan memadai. Layanan
ini biasanya diberikan selama orientasi dan berkaitan dengan layanan
informasi. Secara khusus, tujuan orientasi berkaitan dengan fungsi tertentu
bimbingan dan konseling.
 Pelaksanaan Layanan Orientasi
Proses atau tahap layanan orientasi adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
d. Analisis hasil evaluasi
e. Tindak lanjut
f. Laporan
2. Layanan Informasi
 Makna Layanan Informasi
Layanan informasi berarti upaya untuk membekali siswa dengan
pengetahuan tentang lingkungan hidup mereka dan tentang proses perkembangan
anak muda. Individu memerlukan berbagai informasi untuk kebutuhan sehari-hari
dan perencanaan masa depan mereka.
 Tujuan Layanan Informasi
Layanan ini berfungsi untuk mencegah, yaitu membantu orang memahami
berbagai informasi dengan seluk beluknya, dan membantu siswa membuat
keputusan yang tepat tentang hal-hal dalam bidang pribadi, sosial, pendidikan,
dan karir berdasarkan informasi yang mereka peroleh.
 Pelaksanaan Layanan Informasi
Pelaksanaan layanan informasi menempuh tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
d. Analisis hasil evaluasi
e. Tindak lanjut
f. Laporan

3. Layanan Pembelajaran
Layanan ini berfungsi untuk pengembangan dengan memungkinkan peserta didik
mengembangkan sikap dan kebiasaaan belajar yang baik dalam menguasai materi
belajar atau menguasai kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan
dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya. Tujuan dari layanan
ini adalah agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaaan belajar
yang baik.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran


Layanan yang memungkinkan siswa ditempatkan dan didistribusikan di dalam
kelas, kelompok belajar, program studi, jurusan, latihan, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Layanan penempatan membantu siswa merencanakan masa depan mereka selama
masih di sekolah dan madrasah setelah tamat sekolah, membantu mereka memilih
program studi lanjutan untuk memangku posisi tertentu di masa depan (Winkel,
1991). Layanan penempatan dan penyaluran ini bertujuan untuk membantu orang
yang mengalami kurang mendukung (mismatch) sehingga mereka dapat
mengembangkan potensi terbaik mereka. Individu diharapkan dapat mengembangkan
diri secara optimal di tempat yang cocok, serasi, dan kondusif.

5. Layanan Penguasaan Konten


Layanan konseling yang memungkinkan klien mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik; materi pelajaran yang sesuai dengan kecepatan dan
kesulitan belajarnya; dan berbagai aspek kegiatan belajar dan tujuan belajar. Layanan
penguasaan konten, menurut Prayitno, adalah suatu layanan yang membantu orang-
orang, baik individu maupun kelompok, untuk belajar kemampuan atau kompetensi
tertentu melalui kegiatan belajar. Diharapkan individu dapat memenuhi kebutuhannya
dan mengatasi masalahnya. Oleh karena itu, layanan konten juga berarti membantu
orang untuk menguasai aspek-aspek konten secara terintegrasi.

6. Layanan Konseling Perorangan


Layanan yang memungkinkan siswa menerima bantuan secara pribadi untuk
menyelesaikan masalah mereka dan berkembang. Menurut Prayitno, konseling
perorangan adalah konseling yang diberikan oleh seorang pembimbing (konselor)
kepada seorang klien untuk membantu menyelesaikan masalah pribadi mereka.
Konseling perorangan terjadi secara langsung atau melalui komunikasi langsung
antara konselor dan klien tentang masalah mereka. Pembicaraan masalah ini tidak
hanya bersifat luas dan mendalam, tetapi juga berfokus pada pemecahan masalah
secara khusus, membicarakan hal-hal penting tentang klien.

Sumber Referensi:

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska.

Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: RINEKA
CIPTA.

Anda mungkin juga menyukai