Anda di halaman 1dari 9

PERANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMAN 26 BANDUNG DALAM

MEMBANTU SISWA MENENTUKAN PILIHAN JURUSAN KE


PERGURUAN TINGGI

Dede Esa Purnama (1202080011)


Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung
Dedeesa70@gmail.com
22 Desember 2022

Abstrak
Penelitian ini tentang peranan guru bimbingan konseling di SMAN 26 Bandung
dalam membantu siswa menentukan pilihan jurusan ke perguruan tinggi, penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan Teknik wawancara terhadap
guru bimbingan konseling di sekolah tersebut. Dimana penelitian ini berfokus pada
keresahan siswa kelas XII dalam menentukan jurusan yang diminatinya di
perguruan tinggi.
Kata Kunci : Peranan guru bimbingan konseling, jurusan, siswa

PENDAHULUAN
Hingga saat ini, Pendidikan memiliki nilai yang sangat penting demi
perkembangan dan kelangsungan suatu bangsa. Setiap individu membutuhkan
Pendidikan sebagi tuntunan untuk berprilaku dan menyelesaikan urusan-urusan
kehidupan sehari-hari. Pendidikan juga mendorong manusia untuk memiliki
peradaban yang lebih baik sekaligus demi mencapai tujuan dan cita-cita pribadi
setiap individu.(Kholilah Harahap & Sumarto, 2020)
Untuk mencapai tujuan dan cita-cita tersebut, individu tersebut harus terus
mengalami perkembangan menuju tingkat kematangan/kemandirian dirinya.
Dalam menuju tingkat kemandirian ini diperlukan bantuan dari berbagai pihak
misalnya bantuan berupa bimbingan dari keluarga serta lingkungan karena
kurangnya pemahaman mereka mengenai diri, lingkungan sosial serta pengalaman
dalam menentukan tujuan hidupnya. Bantuan yang dimaksud berupa pendidikan
yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan sekitar yang berperan dalam
membentuk karakter atau kepribadian serta mengarahkan kecenderungan individu
sesuai minat dan bakatnya.(Suryani, 2019)
Komponen Pendidikan yang dimaksud salah satunya merupakan bimbingan
konseling. Bimbingan menurut Tolbert, bimbingan dikatakan seluruh program dan
layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar
mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian
diri dalam semua aspek kehidupan sehari-harinya. Sedangkan konseling diartikan
salah satu teknik dalam bimbingan yang memberikan perubahan yang mendasar
yaitu mengubah sikap yang mendasari perbuatan, pemikiran, cara pandang,
perasaan dan lain-lain (Dr. Fenti Hikmawati, 2016)
Dalam hal ini bimbingan konseling hadir disetiap sekolah dalam membantu
siswa agar mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi yang
dimilikinya. Bimbingan konseling ini lebih menuntut kepada pusat perhatian untuk
siswa dalam memasuki dunia pendidikan dan guna membantu mereka dalam
beradaptasi serta sebagai fasilitas bagi kebutuhan siswa dalam menjalankan
pendidikannya. Bimbingan konseling ini meliputi sikap, mental, kemandirian,
pengarahan dalam pendidikan serta membantu siswa dalam pemecahan masalah
yang dihadapinya. (Satriah, 2018)
Oleh karena itu disini penulis tertarik melakukan observasi di Sekolah
Menengah Atas Negeri 26 Bandung terkait layanan bimbingan atau peranan
bimbingan konseling untuk membantu siswa khususnya siswa kelas XII dalam
menentukan pendidikan lanjutannya yakni pemilihan jurusan di perguruan tinggi.
Dimana sesuai yang telah dipaparkan bahwa salah satu dari peran bimbingan
konseling yakni pengarahan dalam pendidikan. Topik ini menarik dibahas karena
banyaknya siswa yang tidak diterima di perguruan tinggi yang mereka inginkan
atau banyaknya siswa yang mengeluh salah jurusan ketika sudah diterima di
perguruan tinggi menjadi masalah yang hampir dialami setiap siswa kelas XII.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui sejauh mana efektifitas peranan
Bimbingan Konseling di SMAN 26 Bandung dalam membantu siswa menentukan
pilihan jurusannya kelak ketika lanjut ke perguruan tinggi.
KERANGKA TEORITIS
1. Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan Konseling adalah layanan berupa bantuan yang diberikan
kepada individu untuk mencapai pemahaman atas diri dan arah diri dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan seperti sekolah, rumah tangga dan
masyarakat umum. Sedangkan konseling dapat diartikan sebagai bantuan yang
diberikan kepada Individu untuk membantu dalam mencari jalan keluar terkait
masalah kehidupannya melalui interview dengan cara yang sesuai dengan
keadaan individu tersebut untuk mencapai kesejahteraan hidupnya melaluo
konseling yang nantinya individu tersebut dapat menyelesaikan masalahnya
dengan kemampuannya sendiri.(Satriah, 2018)
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan
konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam
menyelesaikan masalahnya dengan cara interview untuk mencapai pemahaman
atas diri individu yang kemudian diberikan penguatan diri agar individu
tersebut dapat menyelesaikan masalahnya dengan kemampuannya sendiri
2. Fungsi Bimbingan Konseling
Menurut Uman Suherman yang dikutip oleh Sudrajat (2008) mengemukakan
sepuluh fungsi bimbingan dan konseling yaitu;
1) Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan konseling dalam membantu
individu memahami diri dan lingkungannya.
2) Fungsi preventif, yaitu upaya pencegahan dari konselor dalam
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi kepada individu.
3) Fungsi pengembangan, yaitu upaya konselor yang bekerja sama dengan
beberapa pihak terkait untuk merencanakan dan melaksanakan program
layanan bimbingan konseling secara sistematis dan berkesinambungan
guna menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memfasilitasi
perkembangan individu.
4) Fungsi penyembuhan, yaitu upaya pemberian bantuan kepada individu
yang mempunyai masalah baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar,
maupun karir.
5) Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan konseling dalam membantu
mengarahkan individu memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau
program studi, dan memantapkan penguasaan karir sesuai dengan minat,
bakat, dan keahliannya.
6) Fungsi adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan untuk
menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang, minat,
kemampuan, dan kebutuhan individu.
7) Fungsi penyesuaian, yaitu bantuan bimbingan konseling kepada individu
agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif.
8) Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan konseling dalam membantu
individu agar dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan,
dan bertindak.
9) Fungsi fasilitasi, yaitu memberi kemudahan kepada individu dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, selaras, dan
seimbang dalam seluruh aspek dalam diri individu.
10) Fungsi pemeliharaan, yaitu membantu individu agar dapat menjaga diri dan
mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya agar
terhindar dari kondisi-kondisi yang menyebabkan penurunan produktivitas
diri.(Kamaluddin, 2011)

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan ialah metode deksriptif kualitatif.
Dimana menurut Nazir (1988) metode deksriptif yaitu metode yang digunakan
untuk meneliti sekelompok manusia, suatu system pemikiran , suatu objek, suatu
set kondisi ataupun suatu kelas peristiwa pada masa kini. Tujuan dari metode ini
ialah untuk memaparkan deskripsi atau gambaran secara sistematis, factual
berdasarkan fakta-fakta di lapangan.(Satriah, 2018)
Teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan Teknik
wawancara dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini ialah konselor (BK) dan siswa
SMAN 26 Bandung. Dimana fakta-fakta diperoleh berdasarkan jawaban konselor
atas pertanyaan pertanyaan yang diajukan penulis. Disamping itu, penulis juga
mewawancarai secara acak siswa kelas XII SMAN 26 Bandung guna mengetahui
opini siswa mengenai kehadiran bimbingan konseling di sekolahnya.

PEMBAHASAN
1. Peran Guru Bimbingan Konseling Di SMAN 26 Bandung Dalam
Membantu Siswa Menentukan Pilihan Jurusan Ke Perguruan Tinggi
Pada penelitian peneliti melakukan wawancara yang dilakukan bersama
pihak dari bimbingan dan konseling di SMAN 26 Bandung dimana yang kami
wawancarai adalah guru bimbingan konseling yaitu Siti Patimah, M.Pd. pada
kesempatan tersebut peneliti menggali informasi mengenai program layanan
BK di sekolah itu dan peranan bimbingan konseling dalam membantu siswa
khususnya kelas XII dalam menentukan pilihan jurusan di perguruan tinggi.
Layanan BK ternyata tidak hanya didatangi oleh siswa kelas XII saja, tapi
dari berbagai kelas. Banyak program layanan yang ada di sekolah SMAN 26
Bandung seperti layanan responsive yaitu interaksi langsung dengan siswa,
layanan dukungan system berbentuk home visit atau mengadakan
seminar/workshop. Dari segi intensitas kunjungan siswa dating ke Bimbingan
konseling ternyata lebih banyak dilakukan oleh kelas XII yaitu mengenai
keresahan mereka dalam menentukan pilihan jurusan ke perguruan tinggi.
Sedangkan pada siswa siswa di tingkat 1 dan 2 biasanya hanya datang atau
dipanggil ketika ada masalah dengan temannya.
Berdasarkan wawancara khusus mengenai kelas XII diketahui bahwa
bimbingan konseling sangat aktif dalam memberikan bantuan atau upaya upaya
konseling kepada siswa siswa kelas XII SMAN 26 Bandung dalam membantu
menentukan pilihan jurusan perguruan tinggi jika mereka ingin meneruskan
pendidikan mereka. Setidaknya ada tiga cara yang dilakukan oleh guru
bimbingan konseling dalam membantu siswa kelas XII diantaranya;
1) Memberikan motivasi-motivasi agar selalu giat belajar sehingga nilai yang
mereka peroleh, dapat memberikan kemungkinan besar mereka diterima
di jurusan perguruan tinggi yang mereka inginkan, baik yang melalui nilai
hasil raport yakni SNMPTN maupun yang melalui tes SBMPTN.
2) Memberikan informasi dan gambaran secara umum mengenai prospek
kerja dan hal-hal yang akan dipelajari pada jurusan atau program studi
yang diminati siswa tersebut.
3) Memberikan saran untuk menentukan alternatif jurusan lain agar
memperbesar kemungkinan diterima di jurusan perguruan tinggi tersebut
dengan alasan rasional berdasarkan nilai raport atau keahlian dan minat
bakat lain yang dimiliki siswa.
2. Kendala Guru Bimbingan Konseling Di SMAN 26 Bandung Dalam
Membantu Siswa Menentukan Pilihan Jurusan Ke Perguruan Tinggi
Dalam melakukan upaya bantuan pengarahan dalam menentukan pilihan
siswa ke jurusan perguruan tinggi yang diminati tentu saja tidak selalu berjalan
mulus ada beberapa kendala atau halangan yang seringkali ditemui. Diantara
kendala tersebut misalnya perbedaan pilihan jurusan yang diminati siswa
dengan yang disarankan orang tua. Seringkali permasalah tersebut terjadi
karena kurang komunikasinya siswa dengan orang tua mengakibatkan
perbedaan yang terjadi diantara keduanya. Menurut guru bimbingan konseling
setidaknya ada beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut diantaranya;
1) Melakukan pengarahan kepada siswa dan menjelaskan bagaimana
kemungkinan diterimanya siswa tersebut ke jurusan yang dia minati
dengan hasil belajarnya disekolah
2) Jika ternyata siswa tersebut memiliki kemungkinan besar untuk bisa
masuk ke jurusan yang diminati, pihak bimbingan konseling akan
mencoba memberikan pengarahan kepada siswa untuk bisa meyakinkan
orang tuanya. Misalkan dengan memberikan informasi mengenai beasiswa
beasiswa yang mungkin bisa diikuti siswa tersebut nantinya. Dan siswa
tersebut harus bisa bertanggung jawab atas pilihannya.
3) Jika kemudian ternyata siswa tersebut memiliki kemungkinan kecil untuk
bisa masuk ke jurusan yang diminati siswa, maka guru BK akan mencoba
meyakinkan dan memberikan arahan kepada siswa untuk mencoba
mengikuti kemauan orang tuanya, dengan selalu mengambil sisi
positifnya. Atau mencoba mencari alternatif jurusan lain yang kemudian
dikomunikasikan kembali dengan orangtuanya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Peran Bimbingan Konseling di SMAN 26 Bandung sangat terasa sekali
dilihat dari program-program yang dilakukan disana, maupun intensitas yang
dilakukan siswa di ruangan BK. Baik itu siswa yang dengan sukahati datang ke
ruang BK maupun siswa yang dipanggil karena ada masalah. Meskipun begitu,
nyatanya siswa memanfaatkan layanan BK ini dengan baik. Dalam hal ini siswa
kelas XII banyak melakukan pertemuan dengan guru BK untuk membicarakan
keresahannya mengenai jurusan yang akan dipilihnya nanti di perguruan tinggi.
Kemudian BK hadir dengan memberikan pengarahan dan informasi mengenai
kemungkinan diterimanya ataupun gambaran mengenai perkuliahan di perguruan
tinggi, sehingga membantu siswa dalam menghilangkan kebingungannya.
Disamping itu juga BK memberikan alternatif alternatif solusi kepada siswa yang
mengalami perbedaan pendapat dengan orang tuanya mengenai pilihan jurusan
yang akan diambil.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Fenti Hikmawati, M. S. (2016). Bimbingan & Konseling (Revisi). Jakarta : PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan
Dan Kebudayaan, 17(4), 447–454. https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i4.40
Kholilah Harahap, E., & Sumarto. (2020). Bimbingan Kolseling.
Satriah, L. (2018). Bimbingan Konseling Keluarga. Kajian Teori, 170.
Suryani, A. I. (2019). Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Pemilihan Jurusan
Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 SIAK HULU KECAMATAN SIAK
HULU KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU. Suska Press.
LAMPIRAN
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis Bernama Dede Esa Purnama salah satu


mahasiswa semester 5 pendidikan Kimia, karya ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan
dan konseling. Penulis sadar bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan penelitian ini.

Penulis juga berterima kasih banyak kepada ibu


Dr. Hj. Teti Ratnasih, M.Ag., CIPS CHT selaku
dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan
Konseling yang telah membimbing dan
memberi kesempatan kepada saya sehingga bisa
menyusun penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai