Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984

Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 06-14 06

Gambaran Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan Di Indonesia


Elfa Yusriani Harefa1a, Esra Simamora2b, Grace Trimay E. Hia3c, Juniarta4d*, Ester Silitonga5d
a
Siloam Hospital Bangka, Jl. Soekarno Hatta No. 6, Bangka Tengah, Bangka Belitung, 33684, Indonesia
b
Siloam TB Simatupang, Jl. R.A Kartini No.8, Cilandak, DKI Jakarta, 12430, Indonesia
c
Siloam Hospital Lippo Village, Jl. Bencongan No. 6, Klp. Dua Tangerang, Banten, 15810, Indonesia
d
Universitas Pelita Harapan, MH Thamrin Boulevard1100, Klp.Dua, Tangerang, 15811, Indonesia
1
elfaharefa31@gmail.com; 2 esrasimamora2000@gmail.com; 3 gracetrimay@gmail.com ; 4 juniarta.sinaga@uph.edu*; 5 ester.silitonga@uph.edu
* Penulis Korespondensi

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Efikasi diri adalah keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam


Riwayat Artikel
Diterima : 23 Desember 2022 melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Mahasiswa
Direvisi : 04 Januari 2023 keperawatan perlu yakin bahwa mereka dapat mengatasi hambatan yang
Disetujui terbit 11 Januari 2023
mungkin datang selama perkuliahan, sehingga mahasiswa dapat berhasil
dalam program perkuliahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran efikasi diri mahasiswa keperawatan di Indonesia. Penelitian ini
Kata Kunci: efikasi diri, mahasiswa
keperawatan
menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan survei daring.
Data dikumpulkan menggunakan teknik convenience sampling,
memperoleh 751 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
General Self-efficacy Scale (GSES) versi Indonesia yang sudah diuji
validitas dan reliabilitasnya (Cronbach = 0,761). Data dianalisis
Article History
Received : December 23th 2022 menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan
Revised : January 04th 2023 bahwa sebanyak 421 (56,1%) mahasiswa keperawatan memiliki efikasi
Approved published January 11th 2023
diri yang tinggi dan sebanyak 330 (43,9%) mahasiswa keperawatan
Keywords: self efficacy, nursing memiliki efikasi diri yang rendah. Rekomendasi untuk penelitian
students
selanjutnya dapat meninjau faktor-faktor tertentu yang mungkin
berkontribusi terhadap efikasi diri mahasiswa.

ABSTRACT

Self-efficacy is an individual's belief in his ability to do something to achieve the


desired goals. Nursing students need to believe that they can overcome the barriers
that may come in during their study, thus can be successful in their program. This
study aimed to identify the self-efficacy of nursing students in Indonesia. This was a
quantitative method study using an online survey. Data was collected using
convenience sampling method, obtaining 751 participants. The instrument used was
the Indonesian version of the General Self-efficacy Scale (GSES) questionnaire
which was valid and reliable (Cronbach = 0.761). Data was analyzed using a
descriptive statistic method. This study found that 421 (56.1%) nursing students had
high self-efficacy and 330 (43.9%) nursing students had low self-efficacy. It is
recommended that further research could examine specific factors that may
contribute to nursing students’ self-efficacy.

1. Pendahuluan
Efikasi diri adalah suatu penilaian keperawatan, mengembangkan sikap dalam
individu terhadap kemampuan yang akan melaksanakan tugas profesional ketika
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu menangani pasien dan keluarga serta
(Bandura, 1997). Mahasiswa keperawatan berkomitmen pada profesinya (Prestiana &
perlu memiliki efikasi diri yang tinggi karena Purbandini, 2013). Mahasiswa juga
mahasiswa perawat akan menggunakan diharapkan untuk mampu memiliki
kemampuan berkomunikasi, keterampilan kemampuan dalam belajar, mengatur waktu,

https://jurnal.akperrscikini.ac.id/index.php/JKC jurnal@akperrscikini.ac.id
07 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 06-14

atau mempelajari sumber-sumber yang mempengaruhi kepuasan kerja, keinginan


mendukung pembelajaran serta membuat untuk tetap bertahan pada profesi dan juga
laporan dan sebagainya (Sukma, 2018). ketahanan menghadapi tekanan (Alavi,
2014). Perawat yang memiliki efikasi diri
Faktor yang memengaruhi efikasi diri yang tinggi juga akan memiliki tingkat burn
pada mahasiswa salah satunya adalah out yang rendah (Pangestu, 2017). Sebuah
pengalaman sebelumnya (Stump, Husman, & penelitian menemukan sebanyak 97,02 %
Brem, 2012; The & Latifah, 2019), dukungan perawat di Indonesia mengalami burn out
sosial dari orang tua (Rozali, 2015), tingkat sedang (n=399) yang umumnya
banyaknya pengalaman klinik, tingkat bekerja di unit pelayanan khusus dan unit
kesulitan tugas dalam perkuliahan serta pelayanan dewasa dengan keluhan yang
kematangan emosi dan fisiologis seseorang meningkat setelah bekerja lebih dari lima
(Fitriati & Dewi, 2018). Seseorang yang tahun, sehingga dimasa yang akan datang
memiliki efikasi diri rendah akan rentan dapat berpotensi mengalami burn out
terhadap adanya gejala tekanan mental kategori tinggi yang berdampak pada
(Grotan, Sund, & Bjerkeset, 2019) dan penurunan jumlah perawat (Kadang &
menyebabkan stres berat (Wibawa, 2016). Patimang, 2018).
Efikasi diri yang rendah dipengaruhi oleh
adanya keraguan akan kemampuan yang Penelitian sebelumnya terkait dengan
dimiliki serta ketidakmampuan mengontrol efikasi diri mahasiswa keperawatan telah
stresor yang dimiliki (Yoenanto & cukup banyak dilakukan namun dengan
Rahardianto, 2014). sampel dan juga populasi yang cukup
terbatas (Halawa, 2020; Nurhayati & Aryanti,
Saat perkuliahan ada banyak stres yang 2022; Wahyuningrum, Pertiwi, & Harjanto,
dihadapi mahasiswa, sehingga mahasiswa 2021). Penelitian ini bertujuan untuk
membutuhkan motivasi, kemampuan mengetahui gambaran umum efikasi diri
kognitif, afektif dan selektif dalam mahasiswa keperawatan yang sedang
menjalankan tuntutan, meskipun memiliki menjalani perkuliahan di Indonesia.
beban tugas yang berat mahasiswa
diharapkan mampu menyelesaikan masalah 2. Metode
yang hasilnya akan mempengaruhi efikasi
diri (Akhmad, 2017; Gharetepeh, Safari, Metode penelitian yang digunakan adalah
Pashaei, Razaei, & Bagher Kajbaf, 2015). metode kuantitatif dengan pendekatan
Stresor pada mahasiswa keperawatan deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
bersumber dari masalah akademik, masalah gambaran efikasi diri mahasiswa
personal, masalah di klinik dan konflik keperawatan di Indonesia. Populasi pada
kepentingan (Smith & Yang, 2017; Yıldırım, penelitian ini mahasiswa D3 dan S1
Karaca, Cangur, Acıkgoz, & Akkus, 2017). Keperawatan di Indonesia dengan jumlah
Namun demikian, kesadaran terhadap adanya 241.131 (“Pangkalan Data Pendidikan
kemampuan diri yang tinggi akan Tinggi,” 2019). Teknik pengambilan sampel
memungkinkan mahasiswa untuk bisa yang digunakan dalam penelitian ini
mencapai tujuan klinis mereka dan convenience sampling. Kuesioner disebarkan
meningkatkan kemampuan akademik melalui beberapa media sosial (Email,
mahasiswa, yang akan berdampak terhadap Facebook, Instagram, Line, whatsapp).
kemampuan kompetensi klinis mahasiswa Terdapat 874 orang yang mengakses tautan
(Ibrahim, Abdelaziz, & Akel, 2019). kuesioner selama jangka waktu pengambilan
data. Namun terdapat 123 responden yang
Pendidikan keperawatan yang terus dikeluarkan karena tidak memenuhi kriteria
berkembang membutuhkan mahasiswa yang inklusi atau tidak menjawab keseluruhan
kompeten serta memiliki komitmen dalam kuesioner. Responden diperoleh sebanyak
menjalani perkuliahan dan adanya efikasi diri 751 orang yang termasuk dalam kriteria
pada mahasiswa dapat menjadi prediktor penelitian. Kriteria inklusi penelitian antara
kinerja mahasiswa terutama dalam praktik lain bersedia menjadi responden, jenjang
klinik (Alavi, 2014). Saat menjalani pendidikan D3 dan S1 serta merupakan
pekerjaan sebagai perawat, efikasi diri mahasiswa keperawatan aktif yang ada di

Elfa Yusriani Harefa dkk (Gambaran Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan Di Indonesia)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 08
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 06-14

Indonesia. Kriteria eksklusi yaitu responden 3. Hasil dan Pembahasan


yang sudah dinyatakan yudisium maksimal Hasil
tahun 2019, individu yang telah menjadi
responden pada pengumpulan data awal dan Penelitian ini menghasilkan data
mahasiswa fakultas keperawatan dimana karakteristik mahasiswa keperawatan di
peneliti menempuh pendidikan. Indonesia dan gambaran efikasi diri
Instrumen yang digunakan oleh peneliti mahasiswa. Karakteristik responden bisa
adalah General Self-Efficacy Scale (GSES) dilihat pada tabel 1.
yang dikembangkan oleh Born, Jerusalem
dan Schwarzer (1995) versi Bahasa Tabel 1. Karakteristik Demografi Responden
Indonesia yang menggunakan teori social Frekuensi Persentase
cognitive Bandura (1997) dan koefisien Karakteristik
(n) (%)
reliabilitas skala Schwarzer berkisar 0,76- Jenis Kelamin
0,90 secara Internasional (Schwarzer & Laki-laki 117 15,6
Jerusalem, 1995) serta versi bahasa Indonesia Perempuan 634 84,4
telah diuji oleh Schwarzer (1998) pada 536 Jenjang Pendidikan
pelajar jurusan pariwisata di Bandung S1 Keperawatan 497 66,2
dengan nilai Cronbach’s Alpha 0,80. D3 Keperawatan 254 33,8
Kuesioner GSES versi Bahasa Indonesia Tahun Perkuliahan
telah melalui uji Confirmatory Factor Tahun Pertama 149 19,8
Analysis (CFA) dan dinyatakan valid Tahun Kedua 273 36,4
(Novrianto, Marettih, & Wahyudi, 2019). Tahun Ketiga 245 32,6
Tahun Keempat 84 11,2
Kuesioner efikasi diri terdiri dari 10
Lokasi
pernyataan positif dengan menggunakan skala
Pulau Sumatera
likert. GSES dibagi menjadi tiga aspek efikasi 130 17,3
dan sekitarnya
diri, yaitu aspek magnitude 3 peryataan, aspek Pulau Jawa dan
strength 3 pernyataan, dan aspek generality 4 178 23,7
sekitarnya
pernyataan. Pulau
Pengumpulan data dilakukan melalui Kalimantan dan 110 14,6
sekitarnya
survei daring. Penjelasan mengenai
Kepulauan Nusa
penelitian dan pernyataan persetujuan Tenggara dan 140 18,6
berpartisipasi dalam penelitian ini ada di sekitarnya
laman awal kuesioner. Penelitian ini telah Pulau Sulawesi
mendapatkan surat lolos kaji etik oleh komite 102 13,6
dan sekitarnya
etik atau Research Community Service and Kepulauan
Training Committee (RCTC) dari Fakultas Maluku dan 42 5,6
Keperawatan UPH No. 013/KEP- sekitarnya
FON/III/2020. Data diolah dengan Pulau Papua dan
49 6,5
menggunakan program komputer Excel versi sekitarnya
16 dan menggunakan statistik deskriptif, baik Pengalaman Kerja (tahun)
untuk perhitungan distribusi frekuensi 0 625 83,2
maupun nilai mean pada setiap item 1-3 116 15,4
4–6 6 0,8
pertanyaan. Efikasi diri mahasiswa
7–9 1 0,1
keperawatan selanjutnya dikategorikan
>10 3 0,4
menjadi tinggi dan rendah dengan cut-off
point nilai rerata (Kusurkar, 2013). Semakin
tinggi nilai rerata maka semakin tinggi Dapat dilihat pada tabel 1, bahwa sebagian
efikasi diri seseorang. besar responden adalah perempuan (84,4%),
berada pada jenjang pendidikan S1
keperawatan (66.25%). Responden juga
berasal dari institusi pendidikan yang
tersebar di wilayah di Indonesia, dengan
mahasiswa dari wilayah pulau Jawa dan

Elfa Yusriani Harefa dkk (Gambaran Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan Di Indonesia)
07
09 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 06-14

sekitarnya memiliki jumlah responden paling Pembahasan


banyak (23,7%).
Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
Selanjutnya, efikasi diri pada penelitian ini
besar mahasiswa (56.1%) memiliki efikasi
dapat dikelompokkan menjadi 3 aspek
diri yang tinggi dengan nilai rerata adalah
efikasi diri yaitu aspek magnitude, strength
26.69. Sejalan dengan penelitian yang
dan generality. Berdasarkan aspek tersebut,
dilakukan pada mahasiswa profesi ners,
maka dapat dilihat pada tabel 2, bahwa aspek
mahasiswa juga memiliki efikasi diri yang
generality, khususnya pada kemampuan
tinggi dalam konteks pembelajaran e-
untuk mencari jalan keluar memiliki nilai
learning (Wahyuningrum et al., 2021).
mean skor yang paling tinggi (Mean = 3.09),
Selain itu juga, sebuah penelitian
yang berarti bahwa responden memiliki
menunjukkan adanya efikasi diri yang tinggi
kemampuan yang cukup baik dilihat dari
pada mahasiswa dalam konteks pencegahan
kemampuan mencari jalan keluar.
penularan penyakit infeksi (Nurhayati &
Tabel 2. Aspek Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan
Aryanti, 2022). Efikasi diri sangat penting
di Indonesia (n=751) bagi setiap mahasiswa ketika menjalani
perkuliahan. Mahasiswa yang memiliki
Nilai Mean
No Pernyataan Efikasi Diri efikasi diri yang tinggi akan bisa bertahan
(SD)
Aspek Magnitude terhadap hambatan yang tidak diharapkan
Kesulitan untuk serta memiliki usaha untuk mengatasi
1 melaksanakan niat dan 2,24 (0.91) masalah dalam berbagai situasi (Damri,
tujuan Engkizar, & Anwar, 2017; Handayani &
Perilaku ketika situasi tidak Nurwidawati, 2013; Sujono, 2014). Seperti
2 2,74 (0.74)
terduga halnya yang terjadi ketika pandemic COVID-
Kesiapan untuk menangani 19, sebuah penelitian menunjukkan bahwa
3 2,97 (0.74)
apa pun yang terjadi mahasiswa memiliki efikasi diri yang tinggi
Aspek Strength ketika mengikuti pembelajaran di masa
Usaha untuk pemecahan pandemik (Halawa, 2020).
1 3,00 (0.71)
soal-soal yang sulit
Tahu cara menanggulangi
Dalam pendidikan keperawatan, salah satu
2 sesuatu hal baru yang 2,66 (0.71)
konfrontasi
sumber efikasi diri mahasiswa keperawatan
Kemampuan menghadapi berasal dari persuasi verbal yang diberikan
3 2,45 (0.81) oleh pendidik (Shorey & Lopez, 2021). Selain
kesulitan dengan tenang
Aspek Generality itu efikasi diri juga dapat diperoleh karena
Kemampuan mencari jalan adanya motivasi dari orang tua, dosen dan
1 3,09 (0.7) teman sebaya (Mailina, Zulharman, & Asni,
keluar jika ada hambatan
2 Pemecahan setiap problem 2,67 (0.74) 2015; Rozali, 2015; Sasmita & Rustika, 2015;
3
Ide yang bervariasi untuk
2,53 (0.75)
Wijaya, 2012). Seseorang yang dapat
mengatasi kesulitan menyelesaikan tugas dengan baik, tidak
Penanganan dengan baik merasa ragu dengan kemampuannya,
4 2,60 (0.73)
kejadian yang tidak terduga memiliki banyak pengalaman langsung dan
mendapatkan fasilitas yang memadai dari
Sementara itu, efikasi diri mahasiswa dinilai dosen juga dapat meningkatkan efikasi
berdasarkan mean total skor, dengan kategori dirinya (The & Latifah, 2019). Efikasi diri
tinggi jika skor  26,69 dan rendah jika skor pada pendidikan keperawatan menjadi
< 26,69. Distribusi frekuensi gambaran penting untuk meningkatkan kompetensi,
efikasi diri mahasiswa keperawatan di motivasi, dan kinerja klinis mahasiswa, yang
Indonesia bisa dilihat pada tabel 3. akan memengaruhi kepuasan kerja dan
Tabel 3. Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan di Indonesia kepuasan dalam memberikan asuhan (Shorey
(n=751) & Lopez, 2021).
Frekuensi Persentase MeanTotal
Kategori
(n) (%) Score
Aspek magnitude menggambarkan
Tinggi 421 56,1 bagaimana individu memiliki harapan yang
Rendah 330 43,9 26,69 baik, memiliki niat dan keyakinan untuk
Total 751 100 bertindak menghadapi tantangan (Bandura,

Elfa Yusriani Harefa dkk (Gambaran Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan Di Indonesia)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 1008
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 06-14

1997). Hasil penelitian menunjukkan rata- mencoba melakukan tugasnya karena


rata tertinggi pada aspek magnitude adalah khawatir melakukan kesalahan pada tindakan
adalah pada kesiapan untuk menangani apa keperawatan, adanya pengalaman dan
pun yang terjadi (x̄= 2,97). Individu yang persuasi yang positif membantu perawat
yakin dengan kemampuannya dapat merasa untuk meningkatkan usahanya menghadapi
lebih mampu untuk bertindak sehingga rasa situasi buruk dan cepat bangkit dari
takut terhadap kegagalan berkurang dengan kegagalan (Ferianto, Ahsan, & Rini, 2016).
mengharapkan hasil terbaik (Prestiana & Usaha yang diberikan terhadap kemampuan
10
Purbandini, 2013). Mahasiswa keperawatan membuat perkerjaan terkendali sesuai
yang memiliki minat dan motivasi yang keinginan dan mengurangi kesalahan saat
tinggi akan selalu belajar dengan sungguh - memberikan asuhan keperawatan yang
sungguh menghadapi kesulitan saat belajar menghasilkan pekerjaan berkualitas baik
maupun saat praktik di rumah sakit untuk (Fismasari & Edwina, 2017).
menjadi seorang perawat yang berkualitas
(Al-Ma’ruf & Ruhyana, 2013), misalnya Aspek generality menyangkut keyakinan
mahasiswa bisa menempatkan diri dalam individu untuk menyelesaikan tugas dengan
situasi apa pun saat menjalani tugas baik dan tuntas di situasi yang bervariasi atau
walaupun sedang mengalami stres yang pun dengan keadaan tertentu yang tidak
berlebih, sehingga tidak menjadi hambatan pernah ditemui (Ghufron & Risnawitaq,
bagi mahasiswa untuk mencapai tujuannya. 2017). Hasil penelitian menunjukkan rata-
Saat menjadi perawat, mahasiswa cenderung rata tertinggi pada aspek generality adalah
dapat mengatasi segala kesulitan yang pada kemampuan mencari jalan keluar jika
dialami saat menangani pasien, akan ada hambatan (x̄= 3,09). Pembentukan pola
memberikan pelayanan yang baik sehingga pikir selama menyusun rencana membantu
pelayanan yang diberikan membuat pasien individu lebih yakin dengan dirinya untuk
nyaman, tepat dan sesuai standar rumah sakit menghadapi tuntutan situasi yang lebih luas
(Rosdiana, Purwanti, & Prastiw, 2017). atau hal baru sehingga tetap memiliki
antusias saat berhadapan dengan kondisi
Ghufron & Risnawitaq (2017) menyatakan yang tidak biasanya (Manuntung, 2019;
aspek strength mengacu pada seberapa besar Yoenanto & Rahardianto, 2014). Aspek ini
keyakinan dan kesiapan yang dimiliki juga berperan membantu individu agar
individu terhadap usaha dari tindakan yang terhindar dari tekanan sehingga memiliki
dilakukan, kesiapan ini akan menentukan kesanggupan mengerjakan banyak hal serta
seberapa besar sikap ulet agar mampu membantu individu untuk tidak menghindari
bertahan untuk menyelesaikan tugas. Hasil situasi yang belum pernah dialami (Prestiana
penelitian menunjukkan rata-rata tertinggi & Purbandini, 2013). Sebagai contoh, di
pada aspek strength adalah pada usaha untuk dalam perkuliahan mahasiswa perlu
pemecahan soal-soal yang sulit (x̄= 3,00). menyelesaikan tugas yang beragam dari
Keraguan terhadap kemampuan membuat berbagai mata kuliah yang diajarkan
usaha yang dihasilkan berkurang, menyerah (Masruroh, Saputra, Rodiani, Oktaria, &
terhadap kegagalannya dan memandang Utami, 2019). Seorang perawat tidak hanya
kesulitan sebagai ancaman, sedangkan jika menangani kebutuhan pasien dengan baik
yakin dengan kemampuan maka akan tetapi juga harus memberikan konsentrasinya
menghasilkan usaha yang lebih maksimal terhadap administrasi dan
ketika menghadapi kesulitan (Yoenanto & mendokumentasikan perkembangan pasien
Rahardianto, 2014). Mahasiswa yang secara lengkap, hal tersebut dapat menjadi
memandang kendala sebagai ancaman seperti tekanan bagi perawat namun ada individu
sulit mencari literatur tugas serta cemas yang dapat bertahan karena yakin untuk
menghadapi dosen, akan merasa ragu mengerjakan tugas yang dimiliki (Pangestu,
terhadap kemampuannya sehingga 2017). Berbagai situasi klinis yang dihadapi
menghindari tugas karena menimbulkan memerlukan banyak ide atau pemikiran kritis
persepsi ketidakmampuan menyelesaikan agar mampu memberikan pertimbangan yang
tugas (Pidda, 2017). Perawat yang tidak benar terhadap asuhan keperawatan yang
yakin karena kurang memiliki pengalaman diberikan kepada pasien. Perawat dengan
akan mengurangi atau tidak berusaha pengalaman kerja lebih lama memiliki

Elfa Yusriani Harefa dkk (Gambaran Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan Di Indonesia)
07
11 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 06-14

kemampuan berpikir kritis yang lebih baik 4. Kesimpulan


ketika memberikan asuhan keperawatan
(Deniati, Anugrahwati, & Suminarti, 2018). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa
mahasiswa keperawatan di Indonesia dari 751
Penelitian ini memiliki jumlah sampel yang responden memiliki efikasi diri dalam
cukup besar dan berasal dari berbagai kategori tinggi sebanyak 421 orang (56,1%)
wilayah yang ada di Indonesia. Namun dan kategori rendah sebayak 330 orang
jumlah sampel yang diperoleh kurang (43,9%). Efikasi diri mahasiswa keperawatan
proporsional sehingga hasil penelitian tidak di Indonesia memiliki nilai mean 26,69 serta
dapat digeneralisasikan dalam konteks diperoleh skor nilai minimum 10 dan skor
populasi tertentu. Selain itu, penelitian yang nilai maksimum 40. Penelitian selanjutnya
dilakukan hanya mencari tahu mengenai perlu dilakukan untuk meninjau faktor-faktor
gambaran efikasi diri mahasiswa yang mungkin berkontribusi terhadap efikasi
keperawatan, tidak mencari tahu lebih diri mahasiswa keperawatan.
spesifik mengenai sumber dan aspek efikasi
diri yang ada pada mahasiswa.

Daftar Pustaka Bandura, A. (1997). Self-efficacy : The


Exercise Control. In Harvard Mental
Health Letter (Vol. 13).
Adicondro, N., & Purnamasari, A. (2011).
Efikasi diri, dukungan sosial keluarga Born, A., Schwarzer, R., & Jerusalem, M.
dan self directed learning pada siswa (1995). Indonesian adaptation of the
kelas VIII. HUMANITAS: Indonesian General Self-Efficacy Scale. Retrieved
Psychological Journal, 8(1). December 23, 2022, from
https://doi.org/10.26555/humanitas.v8i1 http://userpage.fu-
.448 berlin.de/~health/indonese.htm

Akhmad, V. S. (2017). Hubungan Efikasi Damri, D., Engkizar, E., & Anwar, F. (2017).
Diri dengan Kesiapan Interprofesional Hubungan self-efficacy dan
Education (IPE) pada Mahasiswa prokrastinasi akademik mahasiswa
Fakultas Kedokteran dan Ilmu dalam menyelesaikan tugas
Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin perkuliahan. JURNAL EDUKASI:
Makassar. Universitas Islam Negeri Jurnal Bimbingan Konseling, 3(1).
Alauddin. https://doi.org/10.22373/je.v3i1.1415

Alavi, N. M. (2014). Self-Efficacy in Nursing Deniati, K., Anugrahwati, R., & Suminarti,
Students. Nursing and Midwifery T. (2018). Pengaruh Berfikir Kritis
Studies, 3(4). Terhadap Kemampuan Perawat
https://doi.org/10.17795/nmsjournal258 Pelaksana Dalam Melakukan Asuhan
81 Keperawatan Di Rumah Sakit Hermina
Bekasi Tahun 2016. Jurnal Kesehatan
Al-Ma’ruf, Z., & Ruhyana, R. (2013). Holistik (The Journal of Holistic
Hubungan Minat Menjadi Ners dengan Healthcare), 12(1).
Kebiasaan Belajar dan Prestasi
Mahasiswa Keperawatan STIKES Ferianto, K., Ahsan, A., & Rini, I. S. (2016).
Aisyiyah Yogyakarta (STIKES Aisyiyah Analisis faktor-faktor yang
Yogyakarta). STIKES Aisyiyah mempengaruhi self efficacy perawat
Yogyakarta. Retrieved from dalam melaksanakan resusitasi pada
http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/ pasien henti jantung. Jurnal Kesehatan
681 Mesencephalon, 2(4).

Elfa Yusriani Harefa dkk (Gambaran Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan Di Indonesia)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 08
12
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 06-14

https://doi.org/10.36053/mesencephalon Mailina, W. R., Zulharman, Z., & Asni, E.


.v2i4.10 (2015). Hubungan Efikasi Diri dengan
Nilai Objective Structured Clinical
Fismasari, Z., & Edwina, T. (2017).
Examination (Osce) pada Mahasiswa
Hubungan antara Efikasi Diri dan
Tahun Ketiga Fakultas Kedokteran
Dukungan Keluarga dengan Kinerja
Universitas Riau. Jurnal Online
Perawat. Jurnal Keperawatan Suaka
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Insan, 2(2).
Universitas Riau, 2(2), 1–10.
Fitriati, A. N., & Dewi, E. (2018). Hubungan
Manuntung, A. (2019). Terapi Perilaku
antara Self Efficacy dengan Hasil
Kognitif Terhadap Pasien Hipertensi. In
Evaluasi Osca Mahasiswa Prodi
Terapi Perilaku Kognitif Pada Pasien
Keperawatan Universitas
Hipertensi. Malang: Wineka Media.
Muhammadiyah Surakarta (Universitas
Muhammadiyah Surakarta). Universitas Masruroh, S., Saputra, O., Rodiani, R.,
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Oktaria, D., & Utami, N. (2019).
Retrieved from Hubungan Efikasi Diri terhadap Hasil
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/64379 Belajar Blok Emergency Medicine pada
Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas
Gharetepeh, A., Safari, Y., Pashaei, T.,
Kedokteran Universitas Lampung.
Razaei, M., & Bagher Kajbaf, M.
Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine,
(2015). Emotional intelligence as a
6(1). Retrieved from
predictor of self-efficacy among
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index
students with different levels of
.php/agro/article/view/2245
academic achievement at Kermanshah
University of Medical Sciences. Novrianto, R., Marettih, A. K. E., &
Journal of Advances in Medical Wahyudi, H. (2019). Validitas Konstruk
Education & Professionalism, 3(2). Instrumen General Self Efficacy Scale
Versi Indonesia. Jurnal Psikologi,
Ghufron, M. N., & Risnawitaq, R. S. (2017).
15(1), 1.
Teori-teori Psikologi (II; R.
https://doi.org/10.24014/jp.v15i1.6943
Kusumaningratri, Ed.). Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media. Pangestu, T. T. (2017). Hubungan antara
efikasi diri dengan burn out pada
Grotan, K., Sund, E. R., & Bjerkeset, O.
perawat . Universitas Muhammadiyah
(2019). Mental health, academic self-
Surakarta.
efficacy and study progress among
college students - The SHoT study, Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. (2019).
Norway. Frontiers in Psychology, Retrieved December 23, 2022, from
10(JAN). https://pddikti.kemdikbud.go.id/
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.000
Pidda, R. (2017). Hubungan self efficacy
45
dengan tingkat stres mahasiswa
Handayani, F., & Nurwidawati, D. (2013). keperawatan program B2015 dalam
Hubungan Antara Self Efficacy dengan menyelesaikan skripsi di Fakultas
Prestasi Belajar Siswa Akselerasi. Keperawatan Universitas Andalas
Character, 1(2). Tahun 2016. Universitas Andalas,
Padang.
Kadang, G., & Patimang, Y. (2018).
Gambaran burn out perawat di rumah Prestiana, N. D. I., & Purbandini, D. (2013).
sakit di Indonesia (Universitas Pelita Hubungan antara efikasi diri (Self
Harapan). Universitas Pelita Harapan, Efficacy) dan stres kerja dengan
Tangerang. Retrieved from kejenuhan kerja (Burn out) pada
http://repository.uph.edu/3272/ perawat IGD dan ICU RSUD Kota

Elfa Yusriani Harefa dkk (Gambaran Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan Di Indonesia)
13
07 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 06-14

Bekasi. SOUL: Jurnal Pemikiran Dan efficacy scale: Development using item
Penelitian Psikologi, 5(2). Retrieved response theory. Nursing Research,
from 61(3).
https://jurnal.unismabekasi.ac.id/index. https://doi.org/10.1097/NNR.0b013e31
php/soul/article/view/626 8253a750
Rosdiana, Y., Purwanti, S., & Prastiw, S. Sujono, S. (2014). Hubungan antara efikasi
(2017). Hubungan Pelayanan Perawat diri (Self efficacy) dengan Problem
dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Focused Coping dalam proses
Puskesmas Wisata Dau Malang. penyusunan skripsi Mahasiswa FMIPA
Nursing News, 2(2). UNMUL. EJournal Psikologi, 2(3),
238–248.
Rozali, Y. A. (2015). Hubungan efikasi diri
akademik dan dukungan sosial orang Sukma, D. R. M. (2018). Pengaruh model
tua dengan penyesuaian diri akademik Problem Based Learning terhadap hasil
pada mahasiswa UEU Jakarta. belajar siswa kelas IV pada
Analitika: Jurnal Magister Psikologi pembelajaran tematik SD NEGERI
Uma, 5(2). Kecamatan Pringsewu tahun ajaran
2017/2018. Universitas Lampung,
Sasmita, I. A. G. H. D., & Rustika, I. M.
Bandar Lampung.
(2015). Peran Efikasi Diri dan
Dukungan Sosial Teman Sebaya The, H. Y., & Latifah, N. (2019).
Terhadap Penyesuaian Diri Mahasiswa Pembelajaran dengan pengalaman
Tahun Pertama Program Studi langsung dan efikasi diri mahasiswa
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dalam menulis karya ilmiah.
Universitas Udayana. Jurnal Psikologi Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa,
Udayana, 2(2). 16(2), 201.
https://doi.org/10.24843/jpu.2015.v02.i https://doi.org/10.26499/metalingua.v16
02.p16 i2.279
Schwarzer, R, & Jerusalem, M. (1995). Ulfah, S. H. (2010). Efikasi diri mahasiswa
Generalized Self-Efficacy scale. In J. yang bekerja pada saat penyusunan
Weinman, S. Wright, & M. Johnston skripsi. Universitas Muhammadiyah
(Eds.), Measures in health psychology: Surakarta, Surakarta.
A user’s portfolio. Causal and control
Wibawa, I. M. Y. I. (2016). Hubungan self
beliefs (pp. 35–37). Windsor, UK:
efficacy dengan tingkat stres
NFER-NELSON.
mahasiswa dalam menyusun skripsi.
Schwarzer, Ralf. (1998, February 1). General Universitas Udayana, Denpasar.
Perceived Self-Efficacy in 14 Cultures.
Wijaya, I. P. (2012). Efikasi diri akademik,
Retrieved December 23, 2022, from
dukungan sosial orangtua dan
http://userpage.fu-
penyesuaian diri mahasiswa dalam
berlin.de/~health/world14.htm
perkuliahan. Persona:Jurnal Psikologi
Smith, G. D., & Yang, F. (2017). Stress, Indonesia, 1(1).
resilience and psychological well-being https://doi.org/10.30996/persona.v1i1.1
in Chinese undergraduate nursing 4
students. Nurse Education Today, 49,
Yıldırım, N., Karaca, A., Cangur, S.,
90–95.
Acıkgoz, F., & Akkus, D. (2017). The
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2016.10.0
relationship between educational stress,
04
stress coping, self-esteem, social
Stump, G. S., Husman, J., & Brem, S. K. support, and health status among
(2012). The nursing student self- nursing students in Turkey: A structural

Elfa Yusriani Harefa dkk (Gambaran Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan Di Indonesia)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 08
14
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 06-14

equation modeling approach. Nurse dan Motivasi Berprestasi dengan


Education Today, 48. Kecemasan Akademik pada siswa
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2016.09.0 Program Sekolah RSBI di Surabaya.
14 Jurnal Psikologi Industri Dan
Organisasi, 3(3).
Yoenanto, N. H., & Rahardianto, A. I.
(2014). Hubungan Antara Self-Efficacy

Elfa Yusriani Harefa dkk (Gambaran Efikasi Diri Mahasiswa Keperawatan Di Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai