Anda di halaman 1dari 6

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di:https://www.researchgate.net/publication/336065174

Film Edukasi Singkat dan Metode Demonstrasi Terkait Perilaku Perawatan Luka Siswa
SD

Artikeldi dalamJurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat India · Januari 2019
DOI: 10.5958/0976-5506.2019.02263.0

KUTIPAN BACA
3 44

3 penulis:

Erna Dwi Wahyuni Vinda Kuswana Murti


Universitas Airlangga profesi ners

59PUBLIKASI82KUTIPAN 1PUBLIKASI3KUTIPAN

LIHAT PROFIL LIHAT PROFIL

Candra Panji Asmoro


Universitas Airlangga

41PUBLIKASI88KUTIPAN

LIHAT PROFIL

Beberapa penulis publikasi ini juga mengerjakan proyek terkait berikut:

Pengaruh pengetahuan remaja putri terhadap perkembangan ciri seksual sekunder pada masa pubertas terhadap citra diri remaja putri di Wonoayu Sidoarjo
Lihat proyek

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Role Play dan Simulasi terhadap kemampuan melakukan pertolongan pertama siswa SMULihat proyek

Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah olehErna Dwi Wahyunipada 13 Desember 2022.

Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.


Nomor DOI: 10.5958/0976-5506.2019.02263.0

Film Pendidikan Singkat dan Metode Demonstrasi Terkait


terhadap Perilaku Perawatan Luka Siswa SD

Erna Dwi Wahyuni1, Vinda Kuswana Murti1, Candra Panji Asmoro1


1 Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

ABSTRAK
Anak usia sekolah rentan terhadap luka yang dapat menimbulkan luka dan berpotensi infeksi, namun
pengetahuan anak tentang perawatan luka masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
Short Education Movies (SEMs) dan metode demonstrasi terhadap perawatan luka siswa sekolah dasar. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan pre-post-test control group. Sebanyak 40 dari 181
siswa SD di Peneket dan Sidorejo diambil sebagai responden melalui simple random sampling. Variabel bebas
adalah Short Education Movies (SEMs) dan metode demonstrasi. Variabel terikatnya adalah pengetahuan, sikap
dan praktik perawatan luka. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Data
dianalisis menggunakan Wilcoxon signed rank test dan Mann Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penyuluhan kesehatan dengan metode SEM dan demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan
(p=0,000), sikap (p=0,001) dan praktik (p=0,000) kelompok intervensi. Uji Mann Whitney pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol diperoleh hasil sebagai berikut: pengetahuan (p=0,002), sikap (p=0,000) dan
praktik (p=0,000). Penerapan SEM dan metode demonstrasi efektif bila diterapkan pada siswa SD karena mudah
dipahami.

Kata kunci:Film Pendidikan Pendek, demonstrasi, cedera, perawatan luka

Perkenalan jatuh sebesar 42,1%, terkena benda tajam sebesar 6,7% dan terbakar
sebesar 0,6%.3Korban luka ringan pada tahun 2015 berkisar sekitar 500
Luka adalah gangguan kontinuitas jaringan normal yang
orang dan pada tahun 2016 berkisar sekitar 450 orang.4
bersifat struktural dan fungsional.1Luka dapat menyebabkan
infeksi jika tidak ditangani dengan baik, sehingga perlu Prevalensi penyebab cedera yang biasa terjadi di
penanganan yang terbaik sejak awal. Anak usia sekolah belum sekolah turun menjadi sekitar 40,9%.3Menurut Pertolongan
memiliki pengetahuan yang baik tentang perawatan luka. Peran Pertama untuk Anak Cara-Cara Praktis kerugian kerugian
anak usia sekolah dalam memberikan pertolongan pertama pada dan Mengatasi Keadaan Darurat, cedera dapat
lukanya sangat menentukan kelanjutan penyembuhan lukanya. menyebabkan infeksi pada anak-anak dengan status sosial
ekonomi rendah.5Kejadian infeksi dapat dicegah dengan
Tingkat kejadian cedera anak usia sekolah di Swedia penanganan dan intervensi luka yang tepat. Penyuluhan
utara adalah 2,4 per 100 anak, dengan tingkat kejadian kesehatan tentang perawatan luka dapat dilakukan agar
tahunan 2,9 per 100 siswa di Norwegia.2Tingkat kejadian anak dapat mengobati setiap luka yang dialami secara
cedera di Indonesia adalah 7,5% pada tahun 2007 dan mandiri.6
meningkat menjadi 8,2%3. Data provinsi Jawa Tengah
tentang prevalensi cedera dan penyebabnya menunjukkan Pendidikan kesehatan adalah bentuk intervensi yang dirancang

bahwa karena kecelakaan sebesar 40,1%, untuk membantu individu dan masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan mereka dengan meningkatkan pengetahuan mereka atau
dengan mempengaruhi sikap dan praktek mereka.7Pembelajaran

Penulis yang sesuai: melalui metode demonstrasi yang berbeda dapat meningkatkan

Erna Dwi Wahyuni motivasi belajar siswa.8Metode pembelajaran yang dilakukan dengan

Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, menggunakan film pendek dapat meningkatkan berpikir kreatif,

Surabaya, Indonesia memperkuat pemahaman visual, memberikan peran aktif bagi siswa

Email: erna-dw@fkp.unair.ac.id dan efektif dalam konteks yang lebih luas.


2622 Jurnal Penelitian & Pengembangan Kesehatan Masyarakat India, Agustus 2019, Vol.10, No. 8

dari proses pembelajaran.9Menurut Piaget, anak berada pada Instrumen:Panduan angket pengetahuan dan sikap
tahap perkembangan operasional konkret. Mereka membutuhkan merupakan modifikasi dari angket Yuliana. Lembar
situasi belajar yang nyata dimana metode yang digunakan adalah observasi digunakan untuk praktik.11Alat yang digunakan
demonstrasi setelah mendapatkan materi dengan menggunakan adalah Film Pendidikan Singkat berbentuk video; itu juga
film pendek.10Namun, penelitian tentang pembelajaran dengan termasuk alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
menggunakan film pendek atau Film Pendidikan Pendek yang demonstrasi perawatan luka dan selebaran yang sesuai.
Film Edukasi Singkat yang diberikan berisi langkah-langkah
dipadukan dengan demonstrasi tentang perawatan luka ringan
perawatan luka ringan seperti lecet, luka bakar, memar
hingga saat ini belum pernah ada.
dan 6 langkah cuci tangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pengumpulan data:Dalam penelitian ini peneliti
pengaruh Short Education Movies dan metode demonstrasi
menggunakan simple random sampling yaitu dimana peneliti
terhadap perilaku perawatan luka pada anak usia sekolah.
memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama
kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai
metode anggota sampel. Pemilihan responden dilakukan secara acak
dengan menggunakan undian. Pemilihan individu untuk
Desain Studi, Pengambilan Sampel dan Variabel:Jenis
menjadi anggota sampel benar-benar didasarkan pada
penelitian ini adalah quasi eksperimen pretest posttest
kebetulan, dalam artian mereka semua memiliki kesempatan
dengan desain control group design. Penelitian dilakukan
yang sama. Siswa yang terpilih kemudian diberikan penjelasan
di sebuah sekolah dasar di Peneket dan Sidorejo, Jawa
tentang penelitian dan mereka diberikan lembar persetujuan
Tengah. Sebanyak 40 dari 181 siswa SD di Peneket dan
untuk meminta persetujuan dari orang tua mereka.
Sidorejo diambil sebagai responden melalui simple
random sampling. Total sampel yang digunakan berjumlah Penelitian dilakukan pre-test dan post-test. Pada semua
40 responden, terdiri dari 20 responden kelompok kelompok dilakukan pre-test dengan mengisi angket
intervensi dan 20 responden kelompok kontrol. Terdapat 2 pengetahuan dan sikap sebelum kemudian mempraktekkan
responden dari kelompok kontrol yang drop out karena pertolongan pertama pada luka memar, lecet dan luka bakar.
tidak mengikuti post test. Kriteria sampel terdiri dari Kelompok intervensi diberikan penyuluhan kesehatan dengan
kriteria inklusi, kriteria eksklusi dan drop out. Kriteria melihat video kemudian demonstrasi didampingi oleh
inklusi dalam penelitian ini adalah anak yang berada pada fasilitator. Intervensi pada kelompok intervensi dilakukan
tahap operasional konkrit pada usia 9-11 tahun. Kriteria sebanyak 2 kali. Kelompok kontrol diberikan leaflet plasebo
eksklusi adalah siswa yang tidak menghadiri pertemuan tanpa ada informasi tentang perawatan luka atau cuci tangan.
yang dijadwalkan, sedangkan kriteria drop out terdiri dari Kemudian dilakukan post-test pada kedua kelompok dengan
responden yang tidak menyelesaikan kegiatan penelitian cara yang sama seperti pre-test. Penelitian dilakukan pada
sehingga mengundurkan diri sebagai responden. Variabel bulan Desember 2018.
bebas adalah Short Education Movie (SEM) dan metode
demonstrasi. Variabel dependen adalah pengetahuan, Analisis data:Data dianalisis menggunakan
sikap dan praktik perawatan luka. Wilcoxon signed rank test dan Mann Whitney test
dengan taraf signifikansi α ≤ 0,05.

Hasil

Tabel 1: Hasil Statistik Pengetahuan

Kelompok Intervensi Grup Kontrol


kategori tingkat pengetahuan Pretes Posttest Pretes Posttest
Σ % Σ % Σ % Σ %
Bagus 4 20 13 65 3 15 6 30
Cukup 10 50 7 35 15 75 12 60
Lebih sedikit 6 30 0 0 2 10 0 0
Total 20 100 20 100 20 100 18 90
Wilcoxon Menandatangani Peringkat Tes p = 0,000 p = 0,237
Tes Mann-Whitney U p = 0,002
Jurnal Penelitian & Pengembangan Kesehatan Masyarakat India, Agustus 2019, Vol.10, No. 8 2623

Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan antara kelompok intervensi dan kontrol. Hasil
uji Wilcoxon signed rank test pada kelompok intervensi menunjukkan p-value = 0,000 yang artinya ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil uji statistik yang dilakukan dengan uji Wilcoxon signed rank
test pada kelompok kontrol menunjukkan p-value = 0,237 yang berarti tidak ada perbedaan pengetahuan sebelum
dan sesudah pemberian placebo leaflet. Hasil MannWhitney U Test secara statistik menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan antara hasil posttest pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Tabel 2: Hasil Statistik Sikap

Kelompok Intervensi Grup Kontrol


Kategori tingkat sikap Pretes Posttest Pretes Posttest
Σ % Σ % Σ % Σ %
Positif 12 60 13 65 12 60 8 40
Negatif 8 40 17 35 8 40 10 50
Total 20 100 20 100 20 100 18 90
Wilcoxon Menandatangani Peringkat Tes p = 0,001 p = 0,021
Tes Mann-Whitney U p = 0,000

Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sikap antara kelompok intervensi dan kontrol. Hasil uji
Wilcoxon signed rank test pada kelompok intervensi menunjukkan p-value = 0,001 yang artinya ada perbedaan
sikap sebelum dan sesudah intervensi. Hasil uji Wilcoxon signed rank test pada kelompok kontrol menunjukkan p-
value = 0,021 yang berarti ada perbedaan sikap sebelum dan sesudah intervensi. Hasil Mann Whitney U Test secara
statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara posttest sikap pada kelompok intervensi
dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Tabel 3: Hasil Statistik untuk Latihan

Kelompok Intervensi Grup Kontrol


Kategori tingkat latihan Pretes Posttest Pretes Posttest
Σ % Σ % Σ % Σ %
Bagus 0 0 17 85 0 0 0 0
Cukup 0 0 1 5 0 0 0 0
Lebih sedikit 20 100 2 10 20 100 18 90
Total 20 100 20 100 20 100 18 90
Wilcoxon Menandatangani Peringkat Tes p = 0,000 p = 0,180
Tes Mann-Whitney U p = 0,000

Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Diskusi


dalam praktik antara kelompok intervensi dan kontrol.
Pengaruh SEM dan Metode Demonstrasi terhadap
Hasil Wilcoxon Signed Rank Test pada kelompok intervensi
Pengetahuan Perawatan Luka:Tingkat pengetahuan
menunjukkan p-value = 0,000 yang artinya terdapat
responden kelompok intervensi pada pre test sebagian
perbedaan antara praktik sebelum dan sesudah intervensi.
besar berada pada kategori cukup, dan masih ada yang
Hasil Wilcoxon Signed Rank Test pada kelompok kontrol
menunjukkan p-value = 0,18 yang artinya tidak ada berada pada kategori rendah. Hasil post test yang

perbedaan antara praktik sebelum dan sesudah intervensi. difokuskan pada pengetahuan menunjukkan bahwa lebih
Hasil Mann Whitney U Test secara statistik menunjukkan dari setengahnya berada pada kategori baik dan tidak ada
terdapat perbedaan yang signifikan antara praktik pada yang berada pada kategori kurang. Menurut Metode
hasil post test pada kelompok intervensi dibandingkan Brainces terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan
dengan kelompok kontrol. Praktik Perawatan Anak Usia Sekolah, tingkat pengetahuan
2624 Jurnal Penelitian & Pengembangan Kesehatan Masyarakat India, Agustus 2019, Vol.10, No. 8

siswa setelah diberikan pendidikan kesehatan lebih baik Hasil kelompok kontrol menunjukkan bahwa lebih
dibandingkan sebelum diberikan pendidikan kesehatan.11 dari separuh responden memiliki sikap positif pada
Mulai dari pemberian stimulus melalui penglihatan, tahap pretest. Hasil post test sikap pada kelompok
pendengaran, anak mengetahui tentang informasi yang kontrol menunjukkan bahwa responden masih bersikap
kemudian diolah di otak sehingga mampu mengingat negatif. Hasil pada kelompok kontrol hampir sama
kembali materi tersebut. Berdasarkan penelitian ini, dengan kelompok intervensi. Penelitian Maulana
sebagian besar responden mengalami peningkatan menyatakan bahwa sikap bukanlah pembawaan sejak
pengetahuan namun 2 orang responden ditemukan lahir dan dapat dibentuk melalui pengalaman.14
memiliki tingkat pengetahuan yang stabil. Ini karena Penyuluhan kesehatan dengan menggunakan Film Pendidikan
kemampuan memproses informasi dan karena setiap anak Singkat dapat diberikan dua kali untuk memberikan
mengingat materi secara berbeda. Kedua responden yang keefektifan kepada siswa dalam mengingat materi yang
tetap pada tingkat pengetahuan yang sama disebabkan diberikan.15Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
karena mereka tidak fokus pada saat kegiatan pendidikan mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap.
kesehatan diberikan. Namun, ketika kelompok intervensi dan kontrol dibandingkan,
tidak ada perbedaan. Hal ini karena sikap sulit diubah dalam
Kelompok kontrol pada pretest pengetahuan
waktu singkat. Mengubah sikap membutuhkan waktu lama
memperoleh data terbanyak yaitu pada kategori
dan intervensi berulang.
cukup. Setelah posttest masih sama yaitu pada
kategori cukup. Terdapat 2 responden dari kelompok Faktor yang dapat mempengaruhi hasil data adalah
kontrol yang dinyatakan drop out karena tidak faktor fasilitator yang menyatakan bahwa komunikasi
mengikuti post test. Kelompok kontrol tidak kurang memadai untuk menyampaikan informasi kepada
mengalami peningkatan pengetahuan meskipun
responden. Hal inilah yang menjadi kelemahan dalam
telah diberikan leaflet. Menurut penelitian Elvina,
penelitian ini.
pendidikan kesehatan dan pemberian leaflet dapat
meningkatkan pengetahuan pencegahan penyakit Pengaruh SEM dan Metode Demonstrasi terhadap Praktek
asma pada penderita asma.12Hasil penelitian ini tidak Perawatan Luka:Kepraktisan responden kelompok intervensi
sesuai dengan penelitian sebelumnya. Tidak ada pada saat pretest time care diperoleh menunjukkan bahwa
perbedaan pengetahuan antara pretest dan posttest semua kelompok intervensi memiliki kategori praktik yang
pada kelompok kontrol karena peneliti memberikan
lebih sedikit. Hasil posttest kelompok intervensi sebagian
leaflet kepada responden tanpa ada informasi
besar berada pada kategori baik, karena terjadi peningkatan
tentang luka dan perawatan luka. Kelompok kontrol
skor yang baik. Hasil penelitian ini mendukung teori Lawrence
tidak diberikan pendidikan kesehatan dan hanya
Green (1991)13yang menyatakan bahwa pendidikan kesehatan
diberikan leaflet tanpa informasi tentang cedera. Isi
dapat mempengaruhi faktor predisposisi yaitu praktek dimana
dari leaflet tersebut hanya pertanyaan tentang
faktor predisposisi tersebut dapat menyebabkan perubahan
apakah pernah diberikan penyuluhan tentang luka,
bagaimana program UKS, dan pertanyaan tentang perilaku seseorang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian

dokter. Sauerberger dan Kawuriansari yang menyampaikan tentang


pendidikan kesehatan yang memiliki hubungan positif dengan
Pengaruh SEM dan Metode Demonstrasi terhadap Sikap pengetahuan dan praktek (tindakan), dimana jika
Perawatan Luka:Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak pengetahuan dan praktek dapat dipertahankan maka akan
semua responden kelompok intervensi memiliki sikap positif
menimbulkan perilaku yang konsisten.16,17
pada pre-test. Intervensi menunjukkan hasil peningkatan sikap
responden pada kelompok intervensi. Hasil penelitian ini
mendukung teori Lawrence Green (1991) yang menyatakan Kelompok kontrol menunjukkan tidak ada
bahwa pendidikan kesehatan dapat mempengaruhi faktor perbedaan nilai pre-test dan post-test karena leaflet
predisposisi yang terlibat yaitu sikap, dimana faktor yang diberikan tidak memuat informasi tentang cedera.
predisposisi tersebut dapat menyebabkan perubahan perilaku Terdapat perbedaan perilaku pada kelompok intervensi
seseorang.13Pendidikan merupakan suatu sistem yang dan kontrol. Menurut Media Leaflet dalam
mempunyai pengaruh terhadap pembentukan sikap karena Pembelajaran, mereka menyatakan bahwa kelemahan
dapat meletakkan dasar pemahaman dan konsep moral dalam dari media leaflet adalah media tidak dapat
diri individu. merangsang efek suara dan efek gerak, dan mudah
Jurnal Penelitian & Pengembangan Kesehatan Masyarakat India, Agustus 2019, Vol.10, No. 8 2625

terlipat.18Leaflet kurang menarik dibandingkan film. 6. Warouw JA. Pengaruh Pendidikan Kehatan dan
Peneliti hanya memberikan selebaran tanpa informasi Evaluasi Terhadap Pengetahuan Tentang Balut
tentang cedera, sehingga selebaran hanya berisi efek Bidai Pertomgan Petama Fraktur Tulang Panjang.
plasebo. 2018;6.

7. Notoatmodjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan


Kesimpulan Seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.

SEM dan metode demonstrasi berpengaruh terhadap 8. Kisman N, Saneba B. Meningkatkan Motivasi
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik perawatan luka Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui
minor pada anak usia sekolah. Responden setelah diberikan Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina
intervensi akan mendapatkan informasi perawatan yang lebih Tataba. 2014;2(2):59–65.
baik sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya.
9. Kabadayi L. Peran film pendek dalam pendidikan.
Walaupun sikap sulit dapat diubah dalam waktu singkat,
Procedia - Soc Behav Sci. 2012;47:316–20.
namun hasil data menunjukkan bahwa intervensi dapat
memperbaiki sikap responden menjadi lebih baik. Praktek 10.Maakip I et. A. Pengetahuan Kanak-Kanak
dapat membawa responden pada situasi yang 'nyata' sehingga terhadap Aspek Keselamatan Diri. 2000;
responden dapat melihat, mendengar dan meningkatkan 11. Yuliana ES. Metode Brainces terhadap
keterampilannya dalam menangani luka-luka pertolongan Peningkatan Pengetahuan,Sikap, dan Praktik
pertama ringan. Peneliti selanjutnya disarankan untuk Perawatan Anak Usia Sekolah. 2015.
membandingkan keefektifan metode demonstrasi yang
dipadukan dengan media Short Education Movie dengan 12. Elvina K. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan

metode dan media yang lebih banyak agar diperoleh metode


Pmeberian MMedia Leaflet Terhadap Perubahan

pendidikan kesehatan yang lebih baik untuk anak usia sekolah.


Perilaku dalam Pencegahan Kekambuhan Asma
pada Penderita Asma di Puskesmas Talang Ratu
Izin Etis:Kajian etik penelitian ini diberikan oleh Pelembang. Universitas Airlangga; 2016.
Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)
13.Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu
Universitas Airlangga, sertifikat nomor 1236-KEPK.
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2015.

14. Maulana H. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC;


Sumber Pendanaan:Dibiayai sendiri
2009.

Konflik kepentingan:Tidak ada 15. Munadi Y. Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press


Group; 2013.
REFERENSI 16. Upasche, S & Mekonnen J. Open Access Assessment
1. Wong. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak of Knowledge and Practice of Menstrual Hygyne
Wong. edisi ke-7 St Louis: Mosby; 2003. Among High School Girl in Western Ethiopia. Wanita
BMC Sembuh. 2015; 1:15.
2. Kuschithawati. Faktor risiko terjadinya cedera
pada anak usia sekolah dasar. 2007;23(3):131–41. 17. Sauerberger & F. Perubahan Perilaku dan
Konsistensi Lintas Konteks. J Res Pers.
3. Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar. 2013.
2016;264–72.
4. Satlantas. Data Satlantas Kebumen, Jawa Tengah.
18. Kawuriansari. Leaflet Media dalam Pembelajaran.
2017;
Jakarta: EGC; 2010.
5. Lintas BR. Pertolongan Pertama untuk Anak Cara-
Cara Praktis Keterbatasan Keterbatasan dan
Mengatasi Keadaan Darurat. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama; 2005.

Lihat statistik publikasi

Anda mungkin juga menyukai