Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PERILAKU BINGE WATCHING DENGAN KEJADIAN

KELELAHAN PADA MAHASISWA DI FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN

*Wulandari
**Ns. Puji Purwaningsih, S.Kep., M.Kep, Gipta Galih Widodo, S.Kp., M.Kep.,
Sp.KMB
*Mahasiswa PSK Universitas Ngudi Waluyo Ungaran
** Dosen PSK Universitas Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRAK

Latar Belakang : Binge watching menjadi fenomena terbaru dalam kemajuan teknologi
yang memungkinkan pemirsa dapat menonton acara televisi pada jadwal yang dapat
ditentukan sendiri. Mahasiswa menghabiskan banyak waktu luangnya untuk binge
watching hingga menjadi kecanduan. Mereka merasa perilakunya tidak akan
menimbulkan masalah bagi kesehatan.
Tujuan : Mengetahui hubungan perilaku binge watching dengan kejadian kelelahan pada
mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran.
Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional
menggunakan observasi waktu dan kuesioner FAS sebagai alat pengumpul data. Jenis
sampling yang digunakan yaitu jenis nonprobability sampling dengan teknik purposive
sampling sebanyak 84 responden di Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo
Ungaran pada bulan April 2018. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square.
Hasil : Mahasiswa yang tidak termasuk dalam kategori binge watching merasa kelelahan,
sejumlah 12 orang (63,2%). Mahasiswa dengan perilaku binge watching tingkat sedang,
sebagian besar merasa kelelahan, sejumlah 21 orang (61,2%). Sementara, mahasiswa
dengan perilaku binge watching tingkat berat, sebagian besar merasa sangat kelelahan,
sejumlah 13 orang (41,9%). Berdasarkan uji Chi Square diperoleh p-value 0,002 < α
(0,05).
Simpulan : Ada hubungan secara signifikan antara perilaku binge watching dengan
kejadian kelelahan pada mahasiswa di fakultas keperawatan Universitas Ngudi Waluyo
Ungaran.
Saran : Membatasi waktu menonton dan menggantinya dengan kegiatan lain seperti
olahraga, interaksi sosial, atau belajar.

Kata Kunci : perilaku binge watching, kelelahan


Daftar pustaka : 53 (2007-2017)

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN, 2018 Page 1


ABSTRACT

Background : Binge watching is becoming the latest phenomenon in technological


advancement that allows viewers to watch television shows on a self-defined schedule.
Students spend a lot of their free time to binge watching until they become addicted. They
feel that their behavior will not cause health problems.
Objectives : The purpose of this study was to determine the correlation between binge
watching behavior with the incidence of fatigue in the students at Nursing Faculty of
Ngudi Waluyo University.
Method : The type of this research was descriptive correlation with cross sectional
approach using time observation and FAS questionnaire as data collecting tool. The type
of sampling used nonprobability sampling with purposive sampling technique as many as
84 respondents in Nursing Faculty of Ngudi Waluyo University in April 2018. Data were
analyzed by using Chi Square test.
Results: Students who were not included in the binge watching category felt tired, a total
of 12 people (63.2%). Students with moderate binge watching behavior mostly also felt
tired as many as 21 people (61.2%). Meanwhile, students with severe binge watching
behavior mostly felt very tired as many as 13 people (41.9%). From result of chi square
statistic test obtained p-value 0,002 <α (0,05).
Conclusion : a significant correlation between binge watching behavior with fatigue
incident in the students at Nursing Faculty of Ngudi Waluyo University.
Suggestions: Limit watch time and replace it with other activities like sports, social
interaction, or learning.

Keywords : binge watching behavior, fatigue


References : 53 (2007-2017)

LATAR BELAKANG kepribadian yang mulai meningkat. Salah


Binge watching menjadi fenomena satu karakteristik mahasiswa, yaitu
baru di jaman keemasan televisi dan mengikuti perkembangan teknologi.
kemajuan teknologi yang memungkinan Mahasiswa memiliki rasa ingin tahu yang
pemirsa untuk menonton acara televisi tinggi terhadap kemajuan teknologi,
setiap saat (Pichard,2011). Munculnya menjadikannya mudah terpengaruh dengan
Netflix dan layanan on demand terus tren yang sedang berkembang, termasuk
memicu meningkatnya pelaku binge salah satunya binge watching yang
watching. menjadi tren dalam menonton terbaru
Fenomena binge watching menjadi setahun belakangan ini.
tren terbaru yang disorot di berbagai Faktor lain yang memungkinkan
belahan dunia, termasuk di Indonesia. seorang mahasiswa melakukan binge
Susanah Griffee (2013) mencatat bahwa watching adalah sebagai sarana hiburan.
mahasiswa lebih mungkin untuk binge Menonton merupakan hiburan murah,
watching, daripada orang dewasa. Hal ini mudah dan menyenangkan bagi sebagian
dikarenakan mahasiswa tidak diatur dalam besar mahasiswa yang tinggal di jauh
jadwal reguler atau sibuk menghabiskan dengan keluarga dan harus pandai
waktu dengan pasangan atau anak-anak mengelola keuangan. McQuail (2010)
(Wagner, 2016). menyebutkan salah satu seseorang
Menurut Widyastuti (2012), ia termotivasi melakukan binge watching
memaparkan karakteristik mahasiswa adalah escape atau pelarian. Seorang
secara umum yaitu stabilitas dalam mahasiswa memiliki beban studi yang

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN, 2018 Page 2


besar terhadap mata kuliah yang sehat dan aman (Kemenkes RI, 2015).
diambilnya. Beban belajar normal Disini kita telah ditekankan pada tindakan
mahasiswa adalah 8-9 jam/hari, hal ini promotif dan preventif untuk masa yang
menimbulkan tekanan, kebosanan dan stres akan datang. Hal ini merupakan salah satu
seorang mahasiswa. Sehingga, menonton ketertarikan dari peneliti untuk melakukan
dijadikan salah satu pelarian mereka untuk penelitian ini.
terbebas dari kewajiban.
Menurut Gustiana (2008) dalam METODE PENELITIAN
Widayati (2009) menuliskan bahwa Desain penelitian ini menggunakan
ketidakmampuan tubuh dalam penelitian deskriptif korelasi dengan
memproduksi hormon kortisol, tiroid, pendekatan cross sectional menggunakan
estrogen dan testosteron turut memberikan observasi waktu dan kuesioner FAS
kontribusi nyata terhadap terjadinya sebagai alat pengumpul data. Jumlah
kelelahan. Mekanisme gangguan yang populasi 491 mahasiswa yang gemar
terjadi bersifat kompleks. Selain itu stres menonton film/tv. Jenis sampling yang
disebut sebagai penyebab utama sindrom digunakan yaitu jenis nonprobability
kelelahan. Menonton yang semula sampling dengan teknik purposive
dianggap sebagai penghibur, namun sampling sebanyak 84 mahasiswa di
dengan durasi menonton yang berlebihan Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi
(perilaku binge watching) justru Waluyo Ungaran pada bulan April 2018.
mempercepat timbulnya sindrom kelelahan Data dianalisis menggunakan uji Chi
pada mahasiswa. Square.
Terdapat lebih dari setengah
jumlah mahasiswa di Fakultas HASIL PENELITIAN
Keperawatan di Universitas Ngudi Waluyo A. Analisis Univariat
menghabiskan waktu luang mereka dengan 1. Gambaran perilaku binge watching
menonton acara yang mereka gemari. pada mahasiswa di Fakultas
Binge watching termasuk dalam Keperawatan Universitas Ngudi
secendatary activity yang bertolak Waluyo.
belakang dengan gerakan masyarakat Tabel 1 Distribusi Frekuensi
sehat. Penelitian ini dilakukan untuk Berdasarkan Durasi Perilaku Binge
membandingkan teori yang sudah ada Watching pada Mahasiswa Fakultas
dengan kenyataan dimasa kini. Hal Keperawatan di Universitas Ngudi
tersebut sesuai dengan syarat-syarat Waluyo Ungaran.
penelitian menurut Sudigyo Sastroasmoro Perilaku Binge Frekuensi Persentase
dimana penelitian harus bersifat Watching (%)
interesting, noveling, etical dan relevant Tidak Binge 19 22,6
sehingga dapat digunakan untuk Watching (>2 jam)
megembangkan ilmu pengetahuan yang Sedang (2-4 jam) 34 40,5
sudah ada. Berat (>4jam) 31 36,9
Perilaku masyarakat yang Jumlah 84 100
diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025
adalah perilaku yang bersifat proaktif Berdasarkan tabel 1 dapat
untuk memelihara dan meningkatkan diketahui bahwa mahasiswa fakultas
kesehatan, mencegah risiko terjadinya keperawatan di Universitas Ngudi
penyakit, melindungi diri dari ancaman Waluyo Ungaran yang masuk dalam
penyakit dan masalah kesehatan lainnya,
kategori binge watching sebanyak 65
sadar hukum, serta berpartisipasi aktif
dalam gerakan kesehatan masyarakat,
orang (77,4%).
termasuk menyelenggarakan masyarakat

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN, 2018 Page 3


Berdasarkan tabel 3 hasil
analisis data dengan analisis Chi
2. Gambaran kejadian kelelahan Square didapatkan nilai p-value 0,002
pada mahasiswa di Fakultas < α (0,05). Hal ini dapat disimpulkan
Keperawatan Universitas Ngudi bahwa ada hubungan secara
Waluyo signifikan antara perilaku binge
Tabel 2 Distribusi Frekuensi watching dengan kejadian kelelahan
Berdasarkan Kejadian Kelelahan pada mahasiswa di fakultas
pada Mahasiswa Fakultas keperawatan Universitas Ngudi
Keperawatan di Universitas Ngudi Waluyo Ungaran.
Waluyo Ungaran
Kejadian Frekuensi Persentase PEMBAHASAN
Kelelahan (%) A. Gambaran Perilaku Binge
Normal 23 27,4 Watching Pada Mahasiswa
Lelah 45 53,6 Fakultas Keperawatan Di
Sangat 16 19,0 Universitas Ngudi Waluyo
Lelah Ungaran
Jumlah 90 100 Berdasarkan hasil analisis
pada tabel 1 menunjukan bahwa
Berdasarkan tabel 2 dapat mahasiswa fakultas keperawatan di
diketahui bahwa sebagian besar Universitas Ngudi Waluyo Ungaran
mahasiswa fakultas keperawatan di yang masuk dalam kategori binge
Universitas Ngudi Waluyo Ungaran, watching sebanyak 65 responden
mengalami kelelahan yaitu sejumlah (77,4%) dan sisanya sebanyak 19
61 orang (72,6%). responden (22,6%) dinyatakan
tidak binge watching. Hal ini
B. Analisis Bivariat membuktikan bahwa perilaku binge
Hubungan antara Perilaku Binge watching pada mahasiswa Fakultas
Watching dengan Kejadian Keperawatan di Universitas Ngudi
Kelelahan pada Mahasiswa di Waluyo cukup tinggi dilihat dari
Fakultas Keperawatan jumlah kategori sedang dan berat
Universitas Ngudi Waluyo lebih mendominasi daripada jumlah
Ungaran dengan waktu menonton normal.
Tabel 3 Hubungan dukungan Durasi menjadi alat ukur
keluarga dengan kualitas hidup utama dalam menilai apakah
lansia seseorang telah melakukan perilaku
Fatigue Event p-Valuebinge watching atau tidak (Wagner,
Binge
Watching Normal Fatigue
Very
Amount
2016). Hal ini tidak terlepas dari
Fatigue pengertian binge watching yang
Behavior
f f f f
diartikan sebagai pesta menonton
No Binge
6 12 1 19 0.002 antara 2-6 episode atau bahkan
Watching
Medium 11 21 2 34
lebih dalam satu kesempatan
(Warren, 2016). Dari 84 responden,
Good 6 12 13 31 81 responden (96,4%) menyatakan
Amount 23 45 16 84 bahwa dirinya menjadi binge

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN, 2018 Page 4


watching acara serial bersamaan watching, diantaranya yaitu faktor
(dalam sekali nonton >2 episode kebiasaan dimana sebesar 47
atau >2 jam) dengan cara responden (56%) setiap harinya
mendownload/streaming daripada biasa menonton/streaming acara
harus menunggu setiap hari/minggu televisi. Faktor tanpa disengaja
ditayangkan sesuai dengan jadwal menjadi faktor kedua alasan
televisi, hal ini didukung dengan seseorang mengahabiskan banyak
penelitian Devasagayam (2014) waktu untuk menonton yaitu
bahwa pengemar serial televisi sebanyak 56 responden (66,7%)
lebih rentan terhadap media dan faktor hiburan menjadi faktor
bingeing karena kemampuan untuk tertinggi sebagai motivasi
mengikuti karakter dan plot mulus seseorang menonton sebanyak 57
dari satu episode ke episode responden (67,9%) dimana
selanjutnya. Selain itu, hasil ini mahasiswa lebih memilih
sejalan dengan tulisan Oberschmidt menonton sebagai hiburan dari
(2017) yang menuliskan bahwa pada kegiatan yang lainnya. Hal ini
menonton seri atau bingeing paling dapat dikarenakan mayoritas
nyaman yaitu dengan streaming mahasiswanya adalah seorang
daripada harus bergantung pada perantau yang jauh dari keluarga
jadwal televisi. dan harus pandai mengatur
Dalam penelitian Swanti keuangan, sehingga mereka
Panda (2017) dijelaskan bahwa memilih menonton sebagai hiburan
yang mrempengaruhi seorang yang murah, tidak mengeluarkan
mahasiswa menghabiskan lebih banyak energi dan menyenangkan.
banyak waktu untuk binge Sehingga dapat disimpulkan bahwa
watching diantranya pengaruh mahasiswa dapat terlibat dalam
sosial, melarikan diri, dan perilaku binge watching karena
aksesbilitas acara tv melalui kebiasaan menonton sebagai
berbagai plafrom/media yang hiburan yang berujung pada
memudahkan mereka. Seorang kecanduan.
mahasiswa termotivasi untuk Exelmans (2017) dalam
menghabiskan lebih banyak waktu penelitiannya menyatakan bahwa
binge watching dengan alasan agar seorang pelaku binge watching
mereka dapat terlibat dalam tidak menyadari bahwa ia tetap
lingkungan sosial dan menghidari terjaga hingga larut malam dan
timbulnya perasaan ditinggalkan, menimbulkan perubahan kebiasaan
sehingga mereka meniru perilaku tidur. Hal tersebut sejalan dengan
teman-temannya dan hasil penelitian ini, dimana
mempertimbangkan untuk sebanyak 65 responden (77,4%)
menghabiskan waktu menonton menyatakan dirinya setidaknya 1-2
yang berlebihan sebagai suatu kali begadang hingga pagi saat
perilaku yang dapat diterima. melakukan binge watching dan 53
Dalam penelitian ini responden (63,1%) mengaku lebih
ditemukan faktor lain yang senang menonton diruangan yang
memotivasi seorang mahasiswa gelap (lampu dimatikan). Sehingga
dapat terlibat dalam perilaku binge dapat disimpulkan bahwa mereka

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN, 2018 Page 5


lebih sering melakukan binge (72,6%). Hasil penelitian
watching pada malam hari. ditemukan bahwa faktor kelelahan
Berdasarkan hasil penelitian yang dirasakan pada mahasiswa di
juga diketahui bahwa dari 84 Fakultas Keperawatan di
responen sebanyak 66 responden Universitas Ngudi Waluyo,
(78,6%) menggunakan laptop dan sebagian besar dipengaruhi oleh
16 responden (19,0%) faktor sedentarylife seperti
menggunakan hp sebagai media penggunaa waktu luang dengan
untuk melakukan binge watching. binge watching.
Menurut Goodman (2001) dalam Anoraga (2009) dalam Arini
tulisan Wagner (2016) laptop (2015), menyatakan bahwa
menjadi lebih populer pada 1990-an kelelahan erat kaitannya dengan
dan 2000-an, anak-anak dan remaja perasaan bosan akibat kegiatan
menghabiskan lebih lama periode yang monoton. Kegiatan sama
waktu di layar pribadi serta yang dilakukan berulang-ulang dari
menghabiskan rata-rata dua jam hari ke hari tanpa adanya variasi
sehari untuk online. Goodavage dapat menimbulkan rasa jemu,
(2013) dalam tulisan Wagner bosan dan cepat lelah (Arini, 2015).
(2016) menyatakan bahwa 50% Williamson dkk (2011) dikutip
dari mereka yang menonton televisi dalam Zuraida (2014) dalam model
melakukannya di komputer/laptop konseptualnya menggambarkan
atau perangkat seluler mereka, tingkat kelelahan dipengaruhi oleh
karena dianggap meningkatkan waktu kerja, karakteristik tugas,
kemudahan dalam mengakses ke lamanya waktu terjaga seseorang
teknologi seluler dan portabel serta pengaruh waktu pemulihan.
dimanapun mereka inginkan. Selain Kelelahan juga dipengaruhi oleh
itu, sebanyak 69 responden (82,1%) faktor sirkadian, faktor
tinggal di kos/kontrakan yang homoestatis, dan faktor yang
sebagian besar tidak memiliki berhubungan dengan tugas
fasilitas tv. Hal tersebut menjadi (Zuraida, 2014). Kelelahan sangat
alasan menggapa para binger lebih rentan terjadi pada orang yang
banyak menggunakan laptop dan hp memiliki aktifitas yang padat salah
daripada tv. satunya yaitu mahasiswa.
Dari hasil penelitian, pada
B. Gambaran Kejadian Kelelahan kuesioner kelelahan diperoleh
Pada Mahasiswa Yang Memiliki sebesar 46,79% dari responden
Kebiasaan Binge Watching Di dinyatakan mengalami kelelahan
Fakultas Keperawatan fisik, sebesar 41,79% dinyatakan
Universitas Ngudi Waluyo mengalami kelelahan psikis dan
Ungaran sisanya sebanyak 11,42% dalam
Berdasarkan hasil analisis keadaan tidak lelah (normal).
pada tabel 2 menunjukkan bahwa Kelelahan fisik dalam penelitian ini
sebagian besar mahasiswa fakultas dapat dilihat dari 83 responden
keperawatan di Universitas Ngudi (98,8%) yang menyatakan susah
Waluyo Ungaran mengalami konsentrasi saat sedang melakukan
kelelahan yaitu sejumlah 61 orang kegiatan. Sedangkan kelelahan

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN, 2018 Page 6


mental dalam penelitian ini dilihat sedang, sebagian besar juga merasa
dari 75 responden (89,3%) kelelahan, sejumlah 21 orang
menyatakan mereka merasa malas (61,2%). Sementara, mahasiswa
melakukan berbagai kegiatan dengan perilaku binge watching
setelah melakukan binge watching. tingkat berat, sebagian besar
Hasil tersebut diperkuat merasa sangat kelelahan, sejumlah
dengan pendapat Michielsen (2004) 13 orang (41,9%). Hasil ini
dalam penelitian Rahman (2015) berbanding terbalik dengan hasil
menuliskan kelelahan dibagi studi pendahuluan, dimana para
menjadi fisik dan mental. mahasiswa yang gemar binge
Kelelahan fisik adalah kelelahan watching beranggapan tidak akan
yang ditandai dengan adanya mengalami masalah yang berarti
keletihan, kejenuhan, ketegangan apabila melakukannya terus-
otot dan munculnya perilaku yang menerus. Tanpa mereka sadari
baru. Sedangkan kelelahan psikis sebenarnya mereka masuk dalam
adalah kelelahan yang terjadi kategori lelah, namun mereka tidak
karena ketidakpuasan terhadap diri mengetahuinya dan apabila
sendiri, pekerjaan dan hidup secara kelelahan itu terus berlangsung
keseluruan, serta merasa rendah diri akan menimbulkan dampak dimasa
(Rahman, 2015). yang akan datang.
Mahasiswa di Fakultas
C. Hubungan antara perilaku binge Keperawatan Universitas Ngudi
watching dengan kejadian Waluyo Ungaran dinyatakan 77,4%
kelelahan pada mahasiswa Di dari jumlah responden adalah
Fakultas Keperawatan seorang binger aktif. Hal ini dilihat
Universitas Ngudi Waluyo pada hasil penelitian, sejumlah 81
Ungaran responden (96,4%) menyatakan
Berdasarkan hasil uji bahwa dalam satu minggu
statistik chi squere pada tabel 3 setidaknya 1-2 kali
menunjukan bahwa mahasiswa di menonton/streaming seperti flim,
Fakultas Keperawatan Universitas sinetron/drama serial, acara
Ngudi Waluyo Ungaran diperoleh olahraga, talk show, dll lebih dari 2
hasil p-value 0,002 < α (0,05). Hal jam/nonton (binge watching).
ini dapat disimpulkan bahwa ada Selain itu sejumlah 48 responden
hubungan secara signifikan antara (57,1%) menyatakan bahwa dirinya
perilaku binge watching dengan sudah menjadi binger lebih dari
kejadian kelelahan pada mahasiswa setahun terakhir, sisanya 1-3 bulan
di fakultas keperawatan Universitas dan 4-6 bulan terakhir. Hasil
Ngudi Waluyo Ungaran. penelitian juga menunjukan bahwa
Hasil penelitian ini 83 responden (98.8%) menyatakan
menunjukkan bahwa mahasiswa dirinya lebih memilih
yang tidak termasuk dalam kategori menggunakan waktu senggangnya
binge watching, sebagian besar dengan menonton tv/streaming
merasa kelelahan, sejumlah 12 sebagai hiburan daripada
orang (63,2%). Mahasiswa dengan melakukan kegiatan lain seperti
perilaku binge watching tingkat olahraga.

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN, 2018 Page 7


Hasil penelitian tersebut Hasil penelitian ini dapat
diperkuat pada penelitian terjadi karena faktor semangat
sebelumnya milik M. Dien Iqbal belajar seseorang yang berbeda-
(2017) yang menyatakan bahwa beda dalam memenuhi
mayoritas mahasiswa mengisi kewajibannya sebagai seorang
waktu luang dengan kegiatan yang pelajar. Hal ini sejalan dengan
pasif atau kegiatan yang tidak pendapat Hakim (2017) bahwa
memerlukan banyak gerak seperti dalam pnelitiannya sebagian besar
duduk saat bekerja, menonton tv, mahasiswa tidak terpengaruh
bermain laptop, ataupun berbaring semangat belajar dan memenuhi
(Iqbal, 2017). kewajiban mereka sebagai pelajar
Sedangkan WHO meskipun kondisi fisiknya
merekomendasikan agar melakukan mengalami kelelahan, namun tetap
aktivitas fisik atau berolahraga dinyatakan bahwa faktor kelelahan
paling sedikit selama 150 menit mempengaruhi prestasi atau hasil
perminggu atau 30 menit perhari. belajar (Hakim, 2017).
Menurut WHO (2016), seseorang
yang aktif dalam beraktivitas fisik D. Keterbatasan Penelitian
memiliki tingkat kematian yang Penelitian ini telah
lebih rendah yang disebabkan oleh dilaksanakan sesuai dengan
penyakit jantung koroner, stroke, prosedur ilmiah, namun masih
diabetes tipe 2, kanker usus besar, memiliki beberapa keterbatasan.
kanker payudara, dan depresi Penelitian ini hanya mengukur
(WHO, 2016). perilaku binge watching dengan
Dalam penelitian ini observasi waktu sehingga ada
ditemukan kesenjangan yang beberapa faktor yang tidak dapat
menunjukan data bahwa mahasiswa dikontrol seperti posisi, jarak dan
yang masuk dalam kategori binge intensitas pencahayaan saat
watching berat (menonton >4 jam) menonton. Pada penelitian ini
namun tidak merasakan kelelahan peneliti hanya bertanya apakah
sebanyak 6 responden (19,4%) dan duduk/tiduran menjadi posisi
sebanyak 69% responden dominan saat menonton, peneliti
menyatakan tetep melakukan tidak dapat mengontrol langsung
kegiatan kuliah seperti biasa apakah selama 2 jam responden
meskipun mereka telah begadang benar-benar tidak melakukan
demi melakukan binge watching. perubahan posisi atau tidak yang
Hal ini berbanding terbalik dengan hasilnya akan mempengaruhi
teori Slameto (2003) dalam M.A. kelelahan seseorang.
Rahman Hakim (2017) menuliskan
bahwa kelelahan dapat PENUTUP
mempengaruhi proses dan hasil Kesimpulan
belajar seorang pelajar. Sehingga 1. Sebagian besar perilaku binge
agar seorang dapat belajar dengan watching pada mahasiswa Fakultas
baik maka seharusnya menghindari Keperawatan di Universitas Ngudi
penyebab-penyebab dari kelelahan Waluyo Ungaran masuk dalam
(Hakim, 2017). kategori binge watching sebanyak

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN, 2018 Page 8


65 responden (77,4%). Hal ini maksimalkan menonton <4
dilihat dari jumlah kategori sedang episode saja dalam sekali duduk
dan berat lebih mendominasi dan setiap 30 menit sekali
daripada jumlah dengan waktu melakukan pereganggan (olahraga
menonton normal. ringan seperti stretching).
2. Sebagian besar mahasiswa 3. Bagi peneliti selanjutnya
Fakultas Keperawatan di Diharapkan penelitian ini dapat
Universitas Ngudi Waluyo dikembangkan lebih lanjut
Ungaran, mengalami kelelahan mengenai identifikasi karateristik
yaitu sejumlah 61 orang (72,6%). mahasiswa yang berperilaku binge
Hal ini dipengaruhi oleh faktor watching, serta dapat lebih
sedentarylife, seperti penggunaan memperdalam tentang penanganan
waktu luang dengan melakukan perilaku binge watching dan
binge watching. penanganan saat kelelahan.
3. Ada hubungan secara signifikan
antara perilaku binge watching DAFTAR PUSTAKA
dengan kejadian kelelahan pada
mahasiswa di Fakultas Arini, S.Y. 2015. Analisis Faktor Yang
Keperawatan Universitas Ngudi Berhubungandengan Terjadinya
Waluyo Ungaran didapatkan hasil Kelelahan Kerja Pada
p-value 0,002 < α (0,05). Pengumpultoldi Perusahaan
Pengembang Jalan Tolsurabaya.
Saran Surabaya : Departemen
1. Bagi Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan
Dari hasil penelitian yang Kerja Fakultas Kesehatan
menyatakan bahwa binge watching Masyarakat Universitas
dapat mengakibatkan kelelahan (p- Airlangga
value 0,002<α), peneliti Behaviors, B., Wagner, C. N. &
menyarankan mahasiswa Wagner, C. Exploring Guilt and
membatasi waktu menonton dan Television Binge-Watching
menggantinya dengan kegiatan Behaviors. (2016).
yang lebih aktif misalnya olahraga
atau aktifitas fisik sederhana, Devasagayam, R. (2014). Media
mengikuti kegiatan organisasi, dan bingeing: a qualitative study of
belajar kelompok sebagai tugas psychological influences.
utama seorang pelajar untuk Proceedings of theMarketing
mengisi waktu luang. Management Association,
2. Bagi Masyarakat Spring2014, 40.
Peneliti menyarankan masyarakat Exelmans, L. & Bulck, J. Van Den.
dapat mengurangi jumlah durasi Binge Viewing, Sleep, and the
menonton dan melakukan kegiatan Role of Pre-Sleep Arousal. 13,
lain seperti interaksi sosial dengan (2017)
lingkungan sekitar dan olahraga
dengan keluarga. Selain itu Hakim, M.A.R. 2015. Hubungan
disarankan apabila akan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas
melakukan binge watching Tidur Mahasiswa Perantau Di

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN, 2018 Page 9


Yogyakarta. Jakarta : UIN Syarif status anemia serta pengaruhnya
Hidayatullah terhadap prestasi belajar siswa
[tesis]. Bogor : Fakultas
Iqbal. M.Dien. 2017. Hubungan
Pertanian, Institut Pertanian
Aktivitas Fisik Dengan Kualitas
Bogor
Tidur Mahasiswa Perantau Di
Yogyakarta. Yogyakarta Zuraida, R. & Chie, H. H. PADA
RESPONDEN DI INDONESIA
Kemenkes RI. Rencana Strategi
Rida Zuraida ; Ho Hwi Chie. 5,
Kementrian Kesehatan Tahun
1012–1020 (2014).
2015-2019
McQuail, 2010. McQuail’s mass
communication theory. Sixth
edition. Thousand Oaks, Calif.:
Sage.
Oberschmidt, K. The relationship
between Binge-watching ,
Compensatory Health Beliefs ,
and Sleep. (2017).
Panda, S., Satyendra C.Pandey. Binge
watching and college students:
motivations and outcomes.
(2017).
Pichard, A. (2011). Le nouvel âge d’or
des séries américaines. Paris:
Editions Le Manuscrit.
Rahman, Ulfiani. 2015. Pengaruh
Kelelahan Fisik Dan Kelelahan
Psikis Terhadap Hasil Belajar
Fisika Dasar I Mahasiswa
Pendidikan Fisika Uin Alauddin
Makassar Angkatan 2010-2013.
Makassar : UIN Alauddin
Makasar
Warren, S. M. Binge-Watching Rate as
a Predictor of Viewer
Transportation Mechanisms.
(2016).
World Health Organization. (2016).
Global Physical Activity
Surveillance. Switzerland: WHO
Press
Widayati W. 2009. Analisis pola
aktivitas, tingkat kelelahan, dan

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN, 2018 Page 10

Anda mungkin juga menyukai