Oleh :
Gesha Narulita
Mahasiswa Pascasarjana Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Semarang
Mata kuliah : Testing dalam konseling
Dosen pengampu : Prof. JT. Lobby Loekmono.,Ph.D.
Email : gesha.narulita4321@gmail.com
Abstrak
In general, the purpose of this article is to examine and find out whether a measuring
instrument or instrument entitled "the Cyber-aggression Questionnaire for Adolescents
(CYBA)" is it appropriate to be used in Indonesia or not. The researcher conducted an
examination of the instruments to 30 respondents, namely the eighth grade students of SMP
N 02 Kotagajah. The results of testing the instrument were declared valid. Scoring testing of
the instrument used a 4-choice, using aLikert-type scale with four options (1 = never, 2 =
rarely, 3 = often,and 4 = always). Item analysed quantitatively using progam 22.00. The
result analysis intended to know item base on criterions bellow; corelation item-total > 0,30.
Reliability Alpha = 0,818. The CYBA offers a valid and reliable measure of cyber-aggression
in adolescents.
2. Hasil
Berdasarkan hasil penghitungan dengan program SPSS diketahui bahwa instrumen yang
berjudul “The Cyber-aggression Questionnaire for Adolescents (CYBA)” yang di buat
oleh David Álvarez-García, Alejandra Barreiro-Collazo, José Carlos Nú˜nez, Alejandra
Dobarro, 2016. Merupakan alat ukur yang valid dan reliabel, sehingga instrumen
tersebut sangat layak digunakan di Indonesia. Pertama-tama item tersebut diterjemahkan
terlebih dahulu ke dalam bahasa Indonesia. dalam quesioner ini menggunakan butir soal
sebanyak 19 soal dengan rentang jawaban 1-4 , never =1, rarely=2, often=3, always=4.
Instrumen disebar kepada 30 responden. Instrument tersebut diberikan kepada 30 orang
responden atau siswa SMP Negeri 02 Kotagajah. Selanjutnya setelah instrument tersebut
diisi oleh para responden, kemudian data yang diperoleh di olah menggunakan program
SPSS untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrument tersebut. Dari hasil
pengolahan SPSS terhadap intrumen yang berjudul “The Cyber-aggression
Questionnaire for Adolescents (CYBA)” diketahui bahwa semua item instrumen tersebut
valid karena r hitung (rxy)> r tabel (0,30). Selain itu, instrumen tersebut juga reliabel
karena r 11 atau nilai koefisien reliabilitas (0,818) ≥ 0.700. Berdasarkan hal tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen yang berjudul “The Cyber-aggression Questionnaire
for Adolescents (CYBA)” sangat layak dan dapat diterapkan di Indonesia.
Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS tersebut diketahui bahwa semua item atau
pernyataan dalam instrument tersebut adalah valid karena skor item (r hitung) lebih
besar daripada r tabel.
SIMPULAN
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen yang berjudul “The Cyber-aggression Questionnaire for Adolescents (CYBA)”
sangat layak dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat agresi cyber remaja di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Álvarez-García, D., Dobarro, A., & Nú˜nez, J. C. (2015). Validez y fiabilidad del
Cuestionario de cibervictimización en estudiantes de Secundaria [Validity and
reliability of the Cybervictimization questionnaire in secondary education stu-dents].
Aula Abierta, 43(1), 32–38.
Azwar, S. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Tes Prestasi: Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purwanto,Edy. (2016). Metodologi penelitin kuantitatif. Semarang. Pustaka Pelajar.
Neuman, W. L. (2007). Basic of social research: Qualitative and quantitative qpproaches,
second edition. Pearson Education, Inc.