Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI

MAYORING PSIKOLOGI KLINIS


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENGANTAR

Praktek Kerja Profesi Psikologi (PKPP) Mayoring Psikologi Klinis


adalah bagian dari kegiatan perkuliahan Magister Profesi Psikologi Mayoring
Psikologi Klinis untuk melakukan praktek kerja profesi psikologi di lembaga
atau pusat terapi dan puskesmas-puskesmas. Mahasiswa diwajibkan dapat
memenuhi 560-640 jam praktek kerja profesi, yang akan dibagi menjadi 2
termin untuk 2 lokasi PKPP. Ketika melaksanakan PKPP mahasiswa
diharapkan dapat melibatkan dirinya secara aktif dalam kegiatan-kegiatan
professional psikologi di lokasi PKPP dengan sasaran klien yang bervariasi di
bawah supervisi langsung dari psikolog atau profesi lain yang terkait dengan
praktek profesi psikologi sebagai supervisor lapangan.
PKPP dirancang untuk mengembangkan ketrampilan professional
psikolog dan meningkatkan penguasaan mahasiswa akan isu-isu etik dan
praktek professional psikologi. Mahasiswa melaksanakan praktek kerja
profesi selama 1 semester, yaitu pada semester ketiga, disertai dengan
pertemuan rutin dengan dosen pembimbing dari fakultas. Mahasiswa
diwajibkan membuat laporan kegiatan selama melakukan PKPP dalam
bentuk logbook dan mendapat tandatangan dari dosen pembimbing dan
supervisor lapangan.
PENDAHULUAN

1. Definisi
Praktek Kerja Profesi Psikologi (PKPP) merupakan kegiatan praktek di suatu
lembaga atau instansi yang relevan sebagai sarana untuk menerapkan konsep
dan teori yang dipelajari oleh mahasiswa serta mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja professional.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Melatih mahasiswa untuk dapat memberikan pelayanan psikologi secara
professional melalui kerjasama dengan profesi lain

b. Tujuan Khusus
Melatih mahasiswa untuk menjalankan tugas-tugas professional sesuai kode
etik psikologi :
1. Menguasai konsep psikologi
2. Melakukan asesmen
3. Menyusun dinamika psikologi dan menegakkan diagnosis
4. Menyusun dan menerapkan intervensi
5. Mengevalusi intervensi
KETENTUAN UMUM

1. Persyaratan Peserta
a. Sebelum melaksanakan Praktek Kerja Profesi Psikologi, mahasiswa
diwajibkan sudah menyelesaikan :
1. Laporan Integratif hasil asesmen psikologis sebanyak 1 buah
2. Laporan lengkap hasil asesmen & intervensi yang dilakukan pada MK.
Intervensi Klinis sebanyak 1 buah
3. Laporan kasus dari 2 buah blind case,
4. Laporan kasus dari 2 buah kasus nyata
b. Untuk dapat mengikuti praktek kerja profesi psikologi, mahasiswa harus telah
dinyatakan Layak melakukan praktek kerja profesi di bawah supervisi melalui
Ujian Kelayakan Praktik Profesi yang menguji penguasaan materi dan
kesiapan mahasiswa untuk melakukan praktek kerja profesi.

2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktek Kerja Profesi akan dilakukan selama 6 bulan dan
dibagi menjadi 2 termin. Dalam 1 termin mahasiswa akan melakukan
praktek kerja di satu tempat kemudian pada termin ke-2 ditempatkan pada
tempat yang berbeda. Penentuan tempat dilakukan oleh pihak Profesi
Magister Psikologi Universitas Airlangga dan akan diumumkan sebelum
mahasiswa terjun ke lapangan.
Alokasi waktu untuk masing-masing termin adalah 3 bulan.

3. Tempat Pelaksanaan
a. Praktek Kerja Profesi akan dibagi menjadi 2 termin. Lokasi atau tempat
pelaksanaan PKPP akan berbeda-beda untuk tiap termin, disesuaikan
dengan kasus yang dituntut untuk dipelajari. Lokasi atau tempat
pelaksanaan PKPP akan berbeda-beda untuk dua termin, disesuaikan
dengan kasus yang dituntut untuk dipelajari.
b. Kemudian pada PKPP I, praktek kerja dilanjutkan di lembaga-lembaga
yang mendidik atau mengasuh anak, seperti panti asuhan, pusat terapi,
SLB dan lain sebagainya, selama 2 bulan.
c. Pada PKPP II, setelah praktek kerja di UPP, selnjutnya mahasiswa
ditempatkan di dinas-dinas kesehatan, seperti puskesmas dan lain
sebagainya.
d. Kewenangan penentuan tempat PKPP untuk setiap mahasiswa,
sepenuhnya berada pada Profesi Magister Psikologi Universitas
Airlangga dan akan diumumkan sebelum mahasiswa terjun ke
lapangan. Profesi Magister Psikologi Universitas Airlangga membuka
kesempatan bagi mahasiwa untuk memberikan alternatif tempat
pelaksanaan PKPP dan selambat-lambatnya diberikan kepada
Mayoring Klinis 3 minggu sebelum pelaksanaan PKPP.
UJIAN KELAYAKAN

Ujian kelayakan adalah ujian yang dilaksanakan sebelum PKPP


dilaksanakan.
1. Tujuan
Ujian kelayakan dilaksanakan dengan tujuan mengetahui kesiapan
mahasiswa untuk menghadapi dan atau menangani kasus yang ditemui di
lapangan, terutama :
- memastikan mahasiswa memiliki sikap profesional dan scientist
practitioner dalam menghadapi permasalahan di lapangan
- memastikan pengetahuan tentang penerapan kode etik dalam
pelaksanaan PKPP
2. Bentuk ujian
Bentuk ujian kelayakan adalah berupa
a. Tes tertulis yang dilakukan secara open book
b. Tes lisan yang dilakukan setelah pelaksanaan ujian tulis. Tes lisan
terkait dengan hasil ujian tulis dan pemahaman mahasiswa terkait
dengan materi yang telah dipelajari selama semester 2.
3. Materi ujian
Materi ujian kelayakan adalah semua materi perkuliahan pada semester
2.
4. Penilaian
Aspek-aspek yang dinilai pada ujian kelayakan adalah:
a. Pengetahuan tentang konsep dan teori (30%)
b. Keterampilan dalam melakukan asesmen dan intervensi (30%)
c. Sikap dan perilaku profesional psikologi
Nilai akhir ujian kelayakan berdasarkan inter-rater dari penguji. Range
nilai ujian kelayakan adalah 1 – 100.
5. Penguji
Penguji berjumlah 3 orang. Yang menjadi penguji adalah dosen Program
Profesi Magister Psikologi Fakultas Psikologi Unair Mayoring Psikologi
Klinis.
6. Katergori Kelulusan
Ada 3 konsekuensi dari hasil ujian kelayakan, yaitu:
KATEGORI KONSEKUENSI
KELULUSAN
Lulus Dapat melaksanakan PKPP pd semester 3

Lulus dengan Dapat melaksanakan PKPP pd semester 3, namun


catatan evaluasi perubahan perilaku akan dilaksanakan
pada proses PKPP I untuk menentukan apakah
mahasiswa dapat melanjutkan proses PKPP I dan
boleh atau tidak mengikuti PKPP II

Tidak Lulus Diberikan kesempatan mengikuti ujian ulang


kelayakan sebanyak 1 kali pada jadwal yang telah
ditentukan.

Tidak Lulus pada Tidak dapat mengikuti PKPP I dan II pada


Ujian Ulang semester 3 dan harus mengikuti ujian kelayakan
pada semester 5. Namun mahasiswa tersebut tepat
diperbolehkan menempuh mata kuliah minoring
pada semester 4.
KETENTUAN PELAKSANAAN

1. Bagi Mahasiswa

A. Kewajiban Mahasiswa :
1. Melakukan orientasi lapangan terkait tempat PKPP dan membuat
laporan hasil orientasi lapangan. Orientasi lapangan akan dilakukan
pada minggu pertama pelaksanaan PKPP.
2. Hasil orientasi lapangan selanjutnya digunakan oleh mahasiswa untuk
menyusun rancangan aktivitas selama pelaksanaan PKPP, yang
selanjutnya akan diberikan kepada dosen pembimbing untuk disetujui.
3. Ketika melaksanakan PKPP, mahasiswa diwajibkan untuk menangani
kasus yang diberikan oleh supervisor lapangan tanpa membuat suatu
spesifikasi dalam menangani kasus
4. Kasus yang akan ditangani oleh mahasiswa tentunya kasus-kasus yang
terkait dengan keahlian dan keterampilan mereka dalam hal bidang
psikologi. Mahasiswa berhak menolak atau merujuk kembali kasus
yang bukan merupakan keahlian mereka
5. Penanganan kasus di lapangan, mahasiswa diharuskan sudah sampai
pada tahap penerapan intervensi untuk menangani kasus tersebut.
6. Melakukan Pembimbingan dengan Dosen Pembimbing dan
Supervisor Lapangan (lihat ketentuan pembimbingan)

B. Penanganan Kasus
Ketika melaksanakan PKPP, mahasiswa dituntut untuk menangani dan
melaporkan secara tertulis sejumlah 7 kasus.
Berikut rincian penganganan kasus :

PKPP KASUS TARGET INTERVENSI VARIASI KASUS


kasus normal
rancangan menyesuaikan
I 2 kasus bermasalah, kasus
intervensi kasus
neurosis
konseling kasus normal
pelaksanaan (1kasus), bermasalah, kasus
2 kasus
intervensi psikoterapi (1 neurosis atau
kasus) psikosis
rancangan menyesuaikan
1 kasus neurosis
intervensi kasus
kasus normal
II psikoterapi (1
pelaksanaan bermasalah, kasus
2 kasus kasus),group
intervensi neurosis atau
therapy (1 kasus)
psikosis

C. Aktivitas selama PKPP


Aktivitas yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam PKPP meliputi :

Aktivitas Rincian Kegiatan Waktu


Intake kasus  250 jam
Asesmen : Home Visit, Psikotes dll - 150 jam (20
Client contact jam/kasus)
Intervensi(menerapkan 1 pendekatan) -  100 jam untuk
kasus lain
120 jam
-  105 jam (15
Non Client Studi literatur, pencarian data dan jam per studi
contact pengolahan data kasus)
- 15 jam kasus
lain
Orientasi lapangan, kegiatan administratif  50 jam
Pembimbingan sudah sampai pada
penetapan rancangan intervensi, Supervisi
dilakukan scr individual & kelompok,
kelompok dilakukan scr periodic
Mahasiswa akan dibagi menjadi 2 kelompok.
Supervisi Masing-masing kelompok akan dibimbing  40 jam
oleh 2 dosen untuk 1 kelompok, per 2 mg
sekali (total 12 jam)
Supervisi individual 2 minggu sekali (total 6
jam) dengan pembimbing luar
 10 jam (5
Case conference Presentasi Kasus
jam/termin)
Laporan Menyusun laporan kasus 70 jam
Kasuistika & Seminar Kasus, Ujian PKPP dan Ujian
30 jam
Ujian Profesi

D. Proses Pembimbingan
Selama pelaksanaan PKPP mahasiswa akan didampingi oleh 2 orang
pembimbing, yaitu 1 orang dosen pembimbing dan 1 orang Supervisor
Lapangan.
Kewajiban bagi mahasiswa selama proses pembimbingan :
1. Dosen Pembimbing
a. Mahasiswa mendiskusikan dengan pembimbing, apakah kasus yang
ditangani telah memenuhi syarat yang ditetapkan
b. Mahasiswa mendiskusikan proses pengambilan data dan pelaksanaan
intervensi
c. Mahasiwa wajib melakukan minimal 8 kali pembimbingan dan
dibuktikan dengan kartu pembimbingan yang ditandatangai oleh
dosen pembimbing
d. Untuk melaporkan proses pelaksanaan PKPP selama 6 bulan,
mahasiwa diwajibkan membuat logbook, yang harus dibawa setiap kali
proses pembimbingan
2. Supervisor Lapangan
a. Mahasiswa wajib membina kerjasama yang sinergis dengan supervisor
lapangan
b. Mahasiswa dapat melakukan pembimbingan dalam proses
memperoleh kasus yang akan ditangani
c. Mahasiswa wajib melakukan pembimbingan selama pelaksanaan
PKPP dan dibuktikan dengan kartu bimbingan yang ditandatangani
oleh Supervisor Lapangan
d. Untuk melaporkan proses pelaksanaan PKPP selama 6 bulan,
mahasiwa diwajibkan membuat logbook, yang ditandatangani oleh
supervisor lapangan

E. Etika selama pelaksanaan PKPP


a. Mahasiswa diharuskan mengikuti aturan dan norma yang diterapkan
pada setiap tempat pelaksanaan PKPP
b. Mahasiswa wajib memegang prinsip kerahasiaan dan tidak
mendiskusikan kasus yang sedang ditangani kepada pihak yang tidak
berkepentingan
c. Mahasiswa berhak melindungi subyek dari pihak yang tidak
berkepentingan
d. Mahasiswa diharuskan mengikuti tata tertib berpakaian yang
ditetapkan oleh Profesi Magister Psikologi Universitas Airlangga dan
tempat Pelaksanaan PKPP
e. Dalam melakukan penggalian data, mahasiswa harus memperhatikan
kenyamanan dan keamanaan subyek
f. Mahasiswa wajib mengikuti aturan kedatangan dan penugasan yang
telah ditentukan oleh tempat pelaksaan PKPP
g. Mahasiswa wajib menjaga nama baik Profesi Magister Psikologi
Universitas Airlangga selama pelaksanaan PKPP
h. Mahasiswa wajib menjunjung tinggi kode etik psikologi selama
pelaksanaan PKPP

2. Bagi Supervisor dan Tempat Pelaksanaan PKPP

Tempat Pelaksanaan PKPP diharapkan mampu menyediakan sarana dan


prasarana yang dapat membantu lancarnya kegiatan PKPP, sehingga terjadi
interaksi yang saling menguntungkan antara mahasiswa dan lembaga.

Kerjasama yang diharapkan dalam bentuk :


1. Lembaga menunjuk 1 orang yang diberikan tanggung jawab sebagai
Supervisor Lapangan yang akan membimbing kegiatan mahasiswa
selama PKPP
2. Lembaga diharapkan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengaskes informasi yang diperlukan dalam menangani kasus
psikologis yang terdapat di lembaga
3. Lembaga diharapkan membantu kelancaran kegiatan PKPP, sehingga
rangkaian aktivitas (rincian terdapat dalam tabel aktivitas PKPP) yang
wajib dipenuhi oleh mahasiswa dapat terlaksana.
4. Lembaga diharapkan dapat memfasilitasi terbinanya kerjasama yang
sinergis antara mahasiswa dengan pegawai/karyawan di lembaga
terkait.

Supervisor Lapangan merupakan tenaga ahli dari tempat PKPP yang akan
berperan sebagai pembimbing mahasiswa. Supervisor Lapangan bertugas
sebagai berikut :
1. Memfasilitasi proses pembelajaran mahasiswa dalam kegiatan PKPP
melalui orientasi di lokasi PKPP. Orientasi meliputi: latar belakang visi
misi lembaga atau instansi pendidikian lokasi PKPP, mengenakan
mahasiswa dengan staf terutama yang terkait dengan kegiatan PKPP
mahasiswa, membantu mahasiswa untuk memahami peran mahasiswa di
lokasi PKPP
2. Memfasilitasi sarana dan prasarana yang diperlukan oleh mahasiswa
selama kegiatan PKPP
3. Membantu mahasiswa untuk memilihkan kasus yang sesuai sebagai klien
dan memperoleh data yang diperlukan.
4. Memantau dan memberikan persetujuan kegiatan mahasiswa (melalui
logbook).
5. Memberikan penilaian atas hasil belajar mahasiswa secara obyektif (sesuai
dengan form penilaian terlampir)

Kriteria Supervisor Lapangan:


1. Psikolog Klinis
2. Konselor Lembaga
3. Terapis
4. Individu yang bertanggung jawab menangani masalah-masalah
psikologi di lembaga terkait
3. Bagi Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing merupakan dosen yang telah ditunjuk oleh Magister
Profesi Psikologi Universitas Airlangga untuk mendampingi mahasiswa
selama pelaksanaan PKPP.

Peran Dosen Pembimbing sebagai berikut :


1. Memfasilitasi mahasiswa dalam proses belajar selama pelaksanaan
PKPP sehingga mahasiswa mampu merancang dan melaksanakan
alternatif penyelesaian masalah
2. Memantau proses pelaksanaan PKPP di lapangan melalui kunjungan
langsung ke tempat PKPP.
3. Melakukan koordinasi dengan supervisor lapangan dan melakukan
evaluasi kemajuan mahasiswa di masa pertengahan kegiatan PKPP di
masing-masing lokasi PKPP.
4. Memfasilitasi sarana dan prasarana yang diperlukan oleh mahasiswa
untuk melancarkan proses pelaksanaan PKPP
5. Ikut dalam proses ujian PKPP dan memberikan penilaian secara
obyektif atas performa mahasiwa bimbingannya.

Kriteria Dosen Pembimbing:


1. Psikolog yang memiliki ijin praktek.
2. Memiliki latar belakang pendidikan Psikologi Klinis
EVALUASI

Penilaian Kegiatan evaluasi dilakukan di akhir pelaksanaan PKPP, yang


terdiri dari:

1. Seminar Kasus
Seminar kasus dilaksanakan setelah PKPP termin 1.

2. Ujian PKPP
a. Ujian PKPP bertujuan untuk menilai penguasaan konsep psikologi
dan penerapannya dalam memberikan pelayanan psikologi selama
melaksanakan PKPP. Dalam ujian ini, akan dilakukan penilaian
terhadap penguasaan mahasiswa akan konsep psikologi dan
penerapannya.
b. Penilaian dilakukan oleh 3 dosen penguji, salah satunya adalah dosen
pembimbing.
c. Aspek yang dinilai dalam ujian ini adalah :
1. Naskah (60 %), meliputi substansi dan tata tulis
2. Proses Ujian (40%) meliputi penguasaan materi, sikap dan perilaku

3. Ujian Profesi
Ujian Profesi dilakukan oleh HIMPSI, bertujuan untuk menilai
pengetahuan mahasiswa akan isu-isu etika dan kesiapan mahasiswa untuk
melakukan praktek.

4. Penilaian Performa mahasiswa di lapangan


Selain ujian PKPP dan Profesi yang akan dilaksanakan, juga dilakukan
penilaian terhadap performa mahasiswa selama melaksanakan PKPP di
lapangan. Penilaian ini akan dilakukan oleh supervisor lapangan.
LAIN-LAIN

1. Definisi waktu kontak dan non-kontak dengan klien


“Kontak klien” menunjuk pada waktu di mana mahasiswa
mengumpulkan data terkait dengan penulisan laporan atau intervensi
terhadap klien. Contoh: mengadministrasikan tes, melakukan konseling,
melakukan filing, sebagai fasilitator diskusi, wawancara dengan klien atau
significant others dan memberikan feedback hasil asesmen.
“Non-kontak klien” menunjuk pada waktu dimana mahasiswa tidak
sedang mengumpulkan data untuk penulisan laporan kasus atau
melakukan intervensi. Contohnya adalah: sesi supervisi, skoring tes,
membaca manual tes, membaca referensi tentang terapi, menulis laporan,
diskusi kasus dengan supervisor atau professional terkait, dan tugas-
administrasi.

2. Case Conference
Kemampuan untuk menyajikan informasi mengenai kasus yang ditangani
secara ringkas dan jelas merupakan aspek penting dalam program
pendidikan profesi psikolog. Case conference merupakan media untuk
diskusi dan sharing informasi dengan pihak terkait yang bertujuan untuk
mengoptimalkan penanganan kasus. Selain itu case conference juga akan
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan feedback
langsung dari supervisor lapangan dan dosen pembimbing.

Format penyajian kasus pada case conference disesuaikan dengan format


laporan kasuistika (terlampir).

3. Panduan Seminar Kasus

a. Setiap mahasiswa memaparkan salah satu kasus yang ditangani pada


PKPP I, mencakup asesmen, intervensi dan evaluasi.
b. Seminar Kasus dilakukan untuk memberikan nilai PKPP I kepada
mahasiswa. Selain bertujuan untuk penilaian, Seminar Kasus juga
bertujuan untuk memantau kemajuan setiap mahasiswa dalam
melakukan praktek kerja profesi, sharing kasus, saling memberikan
umpan balik atas laporan kasus di antara mahasiswa, dan evaluasi
pelaksanaan bagi pengelola program magister profesi mayoring
pendidikan sehingga PKPP II dapat dilakukan dengan lebih baik.

c. Seminar Kasus dilakukan di Fakultas dihadiri oleh seluruh dosen


pembimbing dan seluruh mahasiswa PKPP.
Lampiran 1
Format Logbook (dibuat per minggu)

Nama : ……….. Lokasi : ……..


Tanggal
Aktivitas Client Contact Non Contact
(Hari)
25 jam. 30 jam.
27 Total dari aktivitas sebelumnya
00 menit 00menit

5 Mei 2009 Sesi Asesmen-Asesmen Kognitif dgn WISC 1jam 30 menit

Sesi Konseling-Relaksasi 1 jam


Menyelesaikan tugas administratif 1 jam 45 mnt

6 Mei 2009 Sesi Asesmen-Asesmen dengan Grafis 1 jam


Menelpon 30 mnt
Sesi Supervisi 45 mnt
menyelesaikan tugas administratif 1 jam

7 Mei 2009 Sesi Konseling-Terapi Kognitif 1 jam 30 mnt


Observasi selama sesi konseling 30mnt
Skoring Tes & menulis laporan 2 jam
Diskusi dgn pembimbing 1 jam
menyelesaikan tugas administratif 30 mnt

8 Mei 2009 Sesi konseling-terapi aversi 2 jam


menelpon 30 mnt
Observasi 1 jam 45 mnt

31 Total Kemajuan : 32 jam.30 mnt 39 jam. 00mnt

Saya menyatakan bahwa kegiatan yang saya tuliskan di atas telah saya lakukan dengan
sebenar-benarnya.

Surabaya, 10 Mei 2009

……………………. .……………….
Supervisor Lapangan Mahasiswa

………………………………..
Dosen Pembimbing
Lampiran 2
Sistematika Penulisan Laporan Kasuistik

Halaman Muka : Judul, Nama Mahasiswa & NIM

Halaman Pengesahan Pembimbing

BAB I
LOKASI PELAKSANAAN PKPP
1. Tempat Pelaksanaan
2. Deskripsi Tempat Pelaksanaan
3. (mhs boleh menambahkan hal lain yang penting)

BAB II
KEGIATAN SELAMA PKPP
(tuliskan semua kegiatan yang dilakukan selama PKPP)

BAB III
PEMBELAJARAN YANG DIPEROLEH
(tuliskan hasil refleksi atau pembelajaran yang dapat diperoleh oleh mahasiswa selama
PKPP, baik dari lembaga maupun dari individu yang ditemui selama PKPP)

BAB IV
LAPORAN KASUISTIK
1. Identitas
a. IDENTITAS SUBJEK
(nama lengkap, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status
pernikahan, alamat)
Nama ditulis dengan inisial, tetapi lengkap, sekaligus dengan gelar, formal maupun
informal.
Alamat ditulis dengan inisial
b. IDENTITAS KELUARGA
(idem dengan identitas Subjek, tetapi kali ini berkaitan dengan orang tua, dan atau
pasangan apabila telah menikah)

2. Keluhan
Deskripsikan / Tuliskan keluhan yang disampaikan Subjek atau orang yang merujuk
Subjek kepada pemeriksa

3. Tujuan pemeriksaan
Berikan alasan perlunya dilakukan pemeriksaan dan bagaimana hasil pemeriksaan akan
diunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi subyek. Tujuan
disampaikan dengan jelas dan terfokus pada masalah yang disampaikan.

4. Prosedur Evaluasi
Sebutkan prosedur dan jenis evaluasi yang dilakukan tanpa menyertakan hasilnya.
Sebutkan waktu pelaksanaan, durasi pemeriksaan, & lokasi.
Buat dalam bentuk tabel

5. Status Praesen
Tuliskan impresi / kesan pemeriksa saat awal pertemuan sesi 1 dengan Subjek. Kesan ini
mencakup banyak hal, baik yang terlihat dari tampilan fisik Subjek, maupun dari
perilaku Subjek, tetapi harus dengan cara yang benar-benar deskriptif.
6. Anamnesis
a. Latar Belakang Keluarg
b. Latar Belakang Pendidikan
c. Latar Belakang Pekerjaan
d. Riwayat pengasuhan
e. Riwayat kesehatan fisik & psikologis
f. Latar belakang lain yang terkait

7. Kesimpulan awal
Tuliskan kesimpulan yang diperolah pemeriksa, setelah menjalani serangkaian proses
asesmen, sejak observasi hingga anamnesis, tanpa mengikutsertakan interpretasi dari tes.
Kualitas pada bagian ini sangat ditentukan oleh ketajaman observasi & wawancara dari
pemeriksa.

8. Interpretasi Hasil Pemeriksaan


Lakukan interpretasi secara komprehensif terhadap hasil tes psikologi, tanpa
menyertakan hasil anamnesis. (Nama Tes, Tujuan Observasi Pelaksanaan, Interpretasi)

9. Interpretasi Per Aspek Kepribadian


Interpretasi pemeriksa dapat mengungkap aspek-aspek kepribadian Subjek, yaitu :
a. Aspek Dorongan / Motivasi
b. Aspek Emosi
c. Aspek Kognitif
d. Aspek Relasi Sosial

10. Dinamika kepribadian


Tuliskan inti dari kepribadian Subjek, uraikan secara singkat bagaimana hal itu
mempengaruhi seluruh aspek kepribadian Subjek, kemudian jelaskan bagaimana hal itu
memunculkan keluhan / masalah Subjek. Jika memungkinkan, sertakan diagram kasus.

11. Diagnosis
Gunakan pendekatan multiaksial, untuk melakukan diagnosa atas Subjek. Sertakan
kajian teoritik yang memperkuat penegakkan diagnosis

12. Prognosis
Tuliskan positif atau negatif-kah prognosa atas Subjek, diserta alasan dari pemeriksa.
Untuk prognosa positif, perlu dijelaskan sumber “kekuatan” subjek yang dapat
meningkatkan ketahanan dan kualitas coping stress-nya. Untuk prognosa negatif, perlu
dijelaskan mekanisme psikologis yang paling kontra produktif bagi Subjek. Sertakan
kajian teoritik yang mendasari pengambilan keputusan akan prognosis.

13. Rancangan intervensi


a. Tujuan Intervensi (sesuaikan dgn dinamika kepribadian)
b. Pendekatan atau Teknik yang dipilih
c. Langkah-langkah intervensi pd tiap pertemuan dan output yang jelas dari tiap
langkah
d. Pihak-pihak atau instrumen yang terlibat dalam intervensi

Contoh :
Tujuan : Menurunkan perilaku temper tantrum pada anak
Pendekatan/ Teknik : Reinforcement Positif
Tahapan Perilaku Perilaku Reinforce Pihak yg terlibat
Intervensi sebelum sesudah ment

14. Rancangan Evaluasi


Tuliskan dengan rinci cara evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan intervensi.

15. Hasil intervensi dan Evaluasi


Jabarkan hasil intervensi yang telah diberikan dan evaluasi atas hasil intervensi

16. Rencana Follow-up


dari hasil evaluasi terhadap pelaksanaan dan pencapaian intervensi yang telah dilaksanakan,
buatlah suatu rancangan Follow-Up yang perlu dilakukan

Lampiran
Daftar pustaka
Lampiran 3
Sistematika Penulisan Laporan untuk Lembaga

Halaman Muka : Judul, Nama Mahasiswa & NIM

Halaman Pengesahan Pembimbing

BAB I
LOKASI PELAKSANAAN PKPP
1. Tempat Pelaksanaan
2. Deskripsi Tempat Pelaksanaan
3. (mhs boleh menambahkan hal lain yang penting)

BAB II
KEGIATAN SELAMA PKPP
(tuliskan semua kegiatan yang dilakukan selama PKPP)

BAB III
PEMBELAJARAN YANG DIPEROLEH
(tuliskan hasil refleksi atau pembelajaran yang dapat diperoleh oleh mahasiswa selama
PKPP, baik dari lembaga maupun dari individu yang ditemui selama PKPP)

BAB IV
LAPORAN KASUISTIK
1. Identitas
a. IDENTITAS SUBJEK
(nama lengkap, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status
pernikahan, alamat)
Nama ditulis dengan inisial, tetapi lengkap, sekaligus dengan gelar, formal maupun
informal.
Alamat ditulis dengan inisial
b. IDENTITAS KELUARGA
(idem dengan identitas Subjek, tetapi kali ini berkaitan dengan orang tua, dan atau
pasangan apabila telah menikah)

2. Keluhan
Deskripsikan / Tuliskan keluhan yang disampaikan Subjek atau orang yang merujuk
Subjek kepada pemeriksa

3. Tujuan pemeriksaan
Berikan alasan perlunya dilakukan pemeriksaan dan bagaimana hasil pemeriksaan akan
diunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi subyek. Tujuan
disampaikan dengan jelas dan terfokus pada masalah yang disampaikan.

4. Status Praesen
Tuliskan impresi / kesan pemeriksa saat awal pertemuan sesi 1 dengan Subjek. Kesan ini
mencakup banyak hal, baik yang terlihat dari tampilan fisik Subjek, maupun dari
perilaku Subjek, tetapi harus dengan cara yang benar-benar deskriptif

5. Diagnosis
Tuliskan diagnosis terhadap subyek dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
masyarakat awam.
6. Saran Penanganan
Tuliskan dengan jelas saran yang diberikan dalam menangani subyek. Jabarkan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat awam.

Anda mungkin juga menyukai