RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
I. Identitas
A. Identitas Klien
Nama : TY
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal Lahir : 21-06-1997
Usia : 22 Tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Marital : Cerai
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tempelsari, petung bejen.Temanggung
Urutan Kelahiran : Anak kedua dari empat bersaudara
B. Identitas Keluarga
1. Orang Tua
Tabel 1. Identitas Orang tua Klien
1
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
2. Saudara Kandung
Identitas Adik
Nama AS
Usia 13 tahun
Agama Islam
Pendidikan SD
Alamat Temanggung
Identitas Adik
Nama PM
Usia 8 tahun
Agama Islam
Pendidikan SD
2
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
Alamat Temanggung
C. Genogram
KETERANGAN:
: Perempuan
: Dekat
: Klien
: Tinggal Serumah
: Meninggal Dunia : Cemburu
3
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
Keterangan:
Klien tinggal di rumah bersama kedua orang tua dan saorang adik laki-laki dan
seorang adik perempuan. Klien pernah menikah namun sudah bercerai dengan
istrinya. Klien memiliki hubungan emosi yang dekat dengan ibunya serta
memiliki hubungan biasa saja dengan kedua saudaranya.
4
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
tetangganya tersebut.. Saat itu klien lansung dilarikan oleh bapak dan bapak
lurah ke RSJ magelang.
Setelah mendapatkan perawatan selama 14 hari di RSJ, klien
dipulangkan karena klien menunjukan perubahan yang positif dan dikatakan
sembuh oleh pihak rumah sakit, kepulangan klien dibekali dengan beberapa
obat-obatan untuk dikonsusmsi dirumah. setelah pulang dan berada di rumah
klien beraktifitas seperti biasanya, membantu orang tua, berkumpul dengan
teman-temanya. Memasuki hari ketiga setelah kepulangan, klien mulai
kembali menunjukan perilaku seperti sebelum masuk RSJ. Klien mulai
berbicara ngelantur, namun tidak mengamuk. Hal ini bermula saat sehabis
klien berkumpul dengan teman-temannya serta berhentinya klien
menkonsumsi obat. Setelah lima hari di rumah dengan kondisi klien yang
sudah dikatakan kumat, klien akhirnya kembali dibawa ke RSJ.
Tabel 3. Riwayat Perjalanan Kasus
No. Periode Tahun Deskripsi
6
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
III. Anamnesa
a. Riwayat Keluarga
Klien adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Klien saat ini bekerja
serabutan. Dan keseharian hanya membantu oran tua diladang. Ibu klien
adalah seorang petani, ayah klien jua adalah seorang petani. Hubungan klien
dengan ibu dekat, dan hubungan dengan ayah juga sangat dekat. Ibu dan bapak
sangat dominan kepada klien. Sejak kecil klien di didik dengan tidak
7
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
c. Riwayat Sosial
Klien adalah anak yang tidak tertutup. dapat bergaul dengan
lingkungan sosialnya, ramah dan sopan. Klien mudah untuk dekat dengan
seseorang terutama untuk dijadikan sebagai teman. Klien adalah anak yang
senang bergaul dan berteman tetapi terkadang klien lebih merasa senang untuk
melakukan segala sesuatunya sendiri dibandingkan berkelompok.
d. Riwayat Kesehatan
Pada usia tiga tahun klien mengidap step. Pernah mengalami demam
sampai pingsan tiga kali dikarenakan trombosit turun. Pernah dirawat di RSJ
selama dua kali. Pertama selama dua minggu, kedua klien masih menjalani
perawatan hingga sekarang.
8
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, schizein yang berarti terpisah atau pecah
dan phren yang berarti jiwa. Terjadi pecahnya/ ketidakserasian antara afek,
kognitif, dan perilaku. Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan
gangguan utama pada proses pikir serta disharmonisasi antara proses pikir, afek
atau emosi, kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataan, terutama karena
waham dan halusinasi, assosiasi terbagi-bagi sehingga muncul inkoherensi, afek
dan emosi inadekuat, serta psikomotor yang menunjukkan penarikan diri,
ambivalensi dan perilaku bizar. Kesadaran dan kemampuan intelektual biasanya
tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif dapat berkembang dikemudian
hari. Skizofrenia adalah gangguan yang berlangsung selama minimal 6 bulan dan
mencakup setidaknya 1 bulan gejala fase aktif. Sementara itu gangguan
skizofrenia dikarakteristikan dengan gejala positif (delusi dan halusinasi), gejala
negatif (apatis, menarik diri, penurunan daya pikir, dan penurunan afek), dan
gangguan kognitif (memori, perhatian, pemecahan masalah, dan sosial).5-7
Terdapat beberapa tipe dari skizofrenia (Paranoid, hiberfrenik, katatonik,
undifferentiated, dan Residual).
a. Gejala
Menurut (PPDGJ, 2001) tentang skizofren harus ada sedikitnya satu gejala
berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala
itu kurang tajam atau kurang jelas):
1) Thought echo, Thought insertion or withdrawal, Thought broadcasting
a) Thought echo adalah isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun
isinya sama, namun kualitasnya berbeda.
b) Thought insertion or withdrawal adalah isi pikiran yang asing dari luar
masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar
oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal).
c) Thought broadcasting adalah isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang
lain atau umumnya mengetahuinya
2) Delusion of control , Delusion of influence , Delusion of passivity , Delusion
perception
a) Delusion of control adalah waham tentang dirinya dikendalikan oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar.
b) Delusion of influenceadalahwaham tentang dirinya dipengaruhi oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar.
c) Delusion of passivity adalah waham tentang dirinya tidak berdaya dan
pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang dirinya secara jelas,
merujuk ke pergerakan tubuh serta anggota gerak atau pikiran, tindakan
atau penginderaan khusus).
d) Delusion perception adalah pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang
bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik dan
mukjizat.
Gejala Lainnya :
Gejala-gejala lainnya adalah Halusinasi auditorik: suara halusinasi
yang berkomentar secara terus-menerus tentang perilaku pasien.
10
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
11
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
12
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
Karakteristik gejala Terdapat 2 atau lebih dari kriteria dibawah ini, masing
masing terjadi dalam kurun waktu yang signifikan selama 1 bulan 17 (atau kurang
bila telah berhasil diobati). Paling tidak salah satunya harus (1), (2), atau (3):
a) Delusi / Waham
b) Halusinasi
13
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
telah berhasil diobati) yang memenuhi kriteria A (gejala fase aktif) dan dapat
mencakup periode gejala prodromal atau residual. Selama periode gejala
prodromal atau residual ini, tanda gangguan dapat bermanifestasi sebagai gejala
18 negatif saja atau 2 atau lebih gejala yang terdaftar dalam kriteria A yang
muncul dalam bentuk yang lebih lemah (keyakinan aneh, pengalaan perseptual
yang tidak lazim).
c. Epidemiologi
The lifetime risk skizofrenia di dunia adalah antara 15 sampai 19 per 1.000
populasi sedangkan point prevalence adalah antara 2 sampai 7 per 1000. Ada
beberapa perbedaan antara negara-negara, namun tidak signifikan ketika
dibatasi oleh gejala-gejala utama skizofrenia.Insidensi skizofrenia di UK dan
US adalah 15 kasus baru per 100.000 penduduk, dengan laki-laki memiliki
onset lebih awal dibandingkan perempuan (Sample & Smith, 2013; Tianli, L.
14
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
2) Etiologi
Penyebab skizofrenia yang lebih rinci dijelaskan oleh Kaplan dan Sadock
(2010) sebagai berikut:
3) Genetika
15
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
4) Faktor psikososial
VI. Asesmen
Dari hasil observasi dan anamnesa yang telah dilaksanakan sebagai data awal
klien, untuk mendapatkan data terkait kondisi klien, baik dari sisi emosi,
kepribadian, dan interaksi dalam keluarga, sehingga dapat menyimpulkan
permasalahan klien dan dapat menegakkan diagnosis yang sesuai dengan klien,
maka diperlukan pengambilan data lebih lanjut mengenai kondisi klien. Prosedur
pengambilan data, di lakukan dengan metode observasi, wawancara dan tes
psikologi. Wawancara dilakukan terhadap ibu, ayah, tetangga klien. Observasi
dilakukan terhadap penampilan fisik, lingkungan tempat tinggal dan perilaku
interaksi klien di bangsal, serta saat dilakukan wawancara dan tes psikologi.
Adapun tes psikologi yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah GRAFIS,
WARTEG.
A. Rancangan Asesmen
Tabel 4. Rancangan pelaksanaan Asesmen
17
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
permasalahan
klien.
- Untuk mengetahui
riwayat masa kecil
klien dan interaksi/
hubungan dalam
keluarga.
B. Pelaksanaan Asesmen
18
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
C. Hasil Asesmen
1. Observasi
a. Penampilan Fisik
19
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
Klien memiliki tinggi sekitar 160cm, postur tubuh yang tidak terlalu
tinggi dan padat serta warna kulit sawo matang. Klien berpenampilan
cukup rapi, tampak seperti kurang terawat. Secara keseluruhan klien
tampak tidak memiliki kekurangan atau cacak fisik hanya terdapat
goresan bekas jahitan dilengan bawah siku. Wajah klien berbentuk
bulat dengan ukuran kepala yang cukup besar. Panca indra klien
lengkap dan dapat berfungsi dengan baik. Ekspresi wajah klien terlihat
datar. Badan selalau terlihat tegap jika duduk, jika berjalan langkahnya
agak pendek dan cenderung cepat, jika berbicara suara terdengar keras
dan cukup jelas.
b. Saat Wawancara
Pada saat berlangsungnya wawancara klien terlihat kooperatif. Ketika
ditemui klien langsung menjawab salam dan bersalaman dengan
praktikan. Pertanyaan yang diajukan selama wawancara juga dapat
dijawab dengan jelas dan sangat baik, meski diiringin dengan suasana
emosi yang terlihat seperti cemas, dengan nada suara yang pelan dan
terdengar stabil, untuk beberapa jawaban yang dilontarkannya. Klien
lebih banyak bercerita, sambil menggerakkan tangan dan menunjukan
luka jahitan ditangan kanan. Ketika klien menceritakan apa yang telah
dialaminya badan klien sedikit bergetar, posisi tangan saling
menggegam dan diletakan dibawah dagu, sambil mengoyang-
goyangkan kakinya. Namun disisi lain, ketika yang akan disampaikan
itu membuatnya senang, maka terlihat ekspresi wajah tersenyum
sambil menjawab pertanyaan praktikan. Sehingga selain nada suara
yang diubah-ubah intonasinya ketika marah, juga ditampakkan dengan
perilaku dan ekspresi wajahnya. Ketika duduk dikursi klien lebih
banyak posisi tubuh yang tegap dan menjauh dari sandaran kursi
sehingga terkesan tegang, dan lebih sering memandang ke arah
praktikan. Meskipun demikian klien mudah mengerti dan memahami
20
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
d. Perawatan di rumah
Klien memiliki kamar yang tertata cukup baik. Lingkungan rumah
yang baik. Ruang tamu terlihat rapih dan bersih, kamar klien juga
sangat bersih. Barang-barang klien terletak dan tersusun dengan baik.
Suasana kamar yang gelap karena penempatan jendela yang kurang
tepat dimasuki cahaya. dengan sirkulasi udara yang baik. Tempat tidur
klien sangat rapih dan bersih.
e. Pada Saat Tes Psikologi
1). Tes Grafis
Pada saat tes grafis diberikan pada klien, klien mengerjakan dengan
tenang fokus dan penuh konsentrasi sesekali menatap praktikan.
Posisi kertas dimiringan dan memegang bagian tengah pensil.
21
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
2. Wawancara
Autoanamnesa
a. Klien
Saat kecil,waktu itu klien duduk di bangku SD. Saat itu waktu
klien lebih banyak di ladang untuk membantu kedua orang tuannya.
Kerena orang tua klien adalah seorang petani. Klien dibiasakan bekerja
oleh orang tuanya. Setelah dari membantu orang tua barulah klien bisa
bemain dengan teman-temannya. Disekolah klien mampu bersosialisasi
dengan teman-teman kelasnya. Tidak banyak prestasi yang dilakukan oleh
klien. Sebelum masuk SMP, klien sudah mulai merasa ada yang
mengikutinya. sosok itu adalah seorang perempuan berambut putih. Klien
mengaku bahwa kemanapun klien pergi selalu diikutinya. Klien merasa
pernah tidur dengan perempuan tersebut, terkadang sosok itu sering
membisikan klien untuk melakukan sesuatu seperti mencegat mobil
dijalan.
Alloanamnesa
Klien usia 3-5 tahun sering dibawa main oleh ibunya ke rumah
tetangganya terkadang juga dibawah ke ladang. Pada usia 3 tahun klien
pernah masuk rumah sakit karena demam/step, dokter mengatakan bahwa
24
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
trombosit klien rendah. Kejadian ini bermula saat klien masuk kamar
mandi dan saat keluar dari kamar mandi klien jatuh pingsan dan
mengalami kejang-kejang. Terjadi selama tiga kali hingga dilarikan ke RS.
Setelah mendapatkan perwatan intensif klien dipulangkan oleh pihak RS
ke rumahnya.
Pada saat SMP klien masih tinggal bersama orang tua. Namun
klien sudah jarang diasuh oleh neneknya. Klien lebih banyak
menghabiskan waktu di ladang dan berkumpul dengan para pemuda desa
yang mengingkuti kegiatan kesenian. Saat berkumpul klien selalu terlihat
yang paling kecil dibanding dari teman yang lain yang memilki usia diatas
klien.
25
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
d. Perawat RSJ
Menurut penuturan perawat dari RSJ, selama lebih kurang satu
minggu klien merasa bingung, berjalan mondar-mandir keluyuran tanpa
arah tujuan. Perawat menceritakan bahwa klien mengalami sulit tidur,
bicara sendiri, mudah marah, mudah tersinggung, mengamuk, memecah
kaca jendela, memukul ayahnya, sering mencegat mobil dijalan.
Klien memiliki riwayat menkonsumsi alkohol selama lebih kurang
3 tahun. Memiliki riwayat sakit step kejang-kejang saat umur tiga tahun.
Pernah menjalani rawat inap di RSJ magelang selama dua kali dan putus
obat selama seminggu.
BAUM:
Klien sangat intuitif, tertarik pada hal-hal yang nyata. Perasaan/ emosinya
mudah bergerak, sensitif, dan kurang memiliki kesadaran. Klien cenderung memiliki
rasa yang tidak aman, perasaan takut berdiri sendiri, rasa dependent yang kuat, cemas,
ada keinginan untuk menghindari pengalaman yang baru, dan lebih suka berorientasi
pada fantasinya. Klien juga memiliki indikasi depresif pada dirinya. Belum
tercapainya tingkat kedewasaan yang baik, sedang mencari pegangan, terikat pada
hal-hal yang konservarif atau tradisional, suka melepaskan diri pada masalah yang
dihadapi, dan cenderung suka menuruti hawa nafsu. Klien memiliki hambatan dalam
perkembangan, mengalami kesulitan dalam belajar. Terdapat kebutuhan yang tidak
tersalurkan, memiliki dorongan yag kuat tetapi tidak disertai adanya kemampuan.
Klien cenderung mudah tersinggung, dan mudah marah. Dasar pikiran klien juga
terkesan dangkal, selalu menuruti keinginan sendiri tapi kurang memiliki tujuan.
26
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
DAP:
Klien cenderung suka menuntut, memiliki dorongan permusuhan yang
dinampakkan, klien cenderug narsistik. Klien selalu mengutamakan aktivitas motorik
dan aktivitas fantasi. Klien memiliki tendensi aspirasi lebih besar daripada
kemampuan. Klien memiliki tingkah laku sosial yang kekanak-kanakan. Klien
memiliki indikasi tendensi homoseksual, perasaan menghina orang lain, agresif, dan
independen. Klien juga cenderung peka terhadap keritik. Klien memiliki sifat
memberontak, mengalami kesukaran dalam kontak sosial, merasa takut pada
dorongan-dorongan agresif dari dalam dirinya, menjadi pasif sebagai pertahanan
melawan dorongan-dorongan agresif. Klien juga memiliki kebutuhan yang besar
terhadap rasa aman, dan membutuhkan banyak dorongan.
HTP:
Wartegg:
Klien memiliki sikap optimis di dalam dirinya, memiliki motivasi atau ambisi
dalam melakukan sesuatu. Penempatan atau perilaku yang ditetapkan klien pada
orang lain kurang dapat diterima, karena bertentangan dengan aturan atau norma yang
berlaku. Klien juga kurang dapat menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru,
sehingga membutuhkan adaptasi yang lama. Klien juga kurang memiliki kesiapan
dalam mengatasi konflik yang bersangkutan dengan dirinya, selain itu problem
solving klien cenderung buruk, cenderung menghindar dari masalah. Logika dan
penalaran klien juga kurang jalan, sehingga kurang memiliki ide-ide dalam
melakukan sesuatu. Klien juga memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan pada
27
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
masa lalu yang masih terbawa sampai hari ini. Sebagi tempat berlindung klien
memiliki perasaan tidak aman di dalam dirinya,
Klien memiliki kemampuan kognitif yang cukup baik, Cara berfikir yang
tidak teratur. membuat klien tidak memikirkan segala sesuatunya sebelum
melakukan atau menindaklanjutinya. Klien tidak rasional atau tidak realistis
sehingga ia tidak mampu memisahkan antara rasio dan emosinya dalam
memutuskan sesuatu, karena lebih didominisir oleh emosinya.. Klien memiliki
hambatan dalam perkembangan, mengalami kesulitan dalam belajar. Terdapat
kebutuhan yang tidak tersalurkan, memiliki dorongan yang kuat tetapi tidak
disertai adanya kemampuan. Klien cenderung mudah tersinggung, dan mudah
marah. Dasar pikiran klien juga terkesan dangkal, selalu menuruti keinginan
sendiri tapi kurang memiliki tujuan. Logika dan penalaran klien juga kurang
jalan, sehingga kurang memiliki ide-ide dalam melakukan sesuatu.
Klien adalah individu yang sangat intuitif, tertarik pada hal-hal yang
nyata. Perasaan/ emosinya mudah bergerak dan tidak stabil, sensitif, dan kurang
memiliki kesadaran. Klien cenderung memiliki rasa yang tidak aman, perasaan
takut berdiri sendiri karena ayahnya kurang memberikan kepercayaan kepada
klien. Rasa dependent yang kuat, cemas, ada keinginan untuk menghindari
pengalaman yang baru, dan lebih suka berorientasi pada fantasinya hal ini yang
membuat klien selalu berhalusinasi. Belum tercapainya tingkat kedewasaan
yang baik, sehingga klien belum mampu untuk mempertahankan pernikahan
dengan istri., terikat pada hal-hal yang konservatif atau tradisional, sehingga
klien lebih sering ikut andil dalam kegiatan kesenian tradisonal di desa. Klien
yang suka melepaskan diri pada masalah yang dihadapi, dan cenderung suka
menuruti hawa nafsu.
Klien dalam hubungan sosialnya adalah anak yang cukup terbuka, Cukup
mampu bergaul dengan lingkungan sosialnya. Klien mudah untuk dekat dengan
28
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
seseorang terutama untuk dijadikan sebagai teman namun tidak untuk orang
baru. Klien adalah anak yang senang bergaul dan berteman. Klien juga kurang
dapat menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru, sehingga membutuhkan
adaptasi yang lama. Klien juga kurang memiliki kesiapan dalam mengatasi
konflik yang bersangkutan dengan dirinya, selain itu problem solving klien
cenderung buruk, cenderung menghindar dari masalah. Klien juga memiliki
pengalaman yang tidak menyenangkan pada masa lalu yang masih terbawa
sampai hari ini. Sebagi tempat berlindung klien memiliki perasaan tidak aman di
dalam dirinya,
IX. Diagnosis
Axis I :
DIAGNOSIS KRITERIA GEJALA YANG TERPEN
BERDASARKAN PPDGJ-III TERLIHAT PADA UHI
KLIEN
Axis II :
DIAGNOSIS KRITERIA GEJALA YANG TERPEN
BERDASARKAN PPDGJ-III TERLIHAT PADA UHI
KLIEN
29
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
Axis III :
Axis IV :
Axis V :
X. Prognosis
30
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
13. Insight
14. Dukungan social
15. Dukungan keluarga
Kesimpulan Prognosis Dubia ad Bonam (Cenderung buruk)
c. Kesimpulan Prognosis
XI. Intervensi
A. Rancangan Intervensi
32
PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOG BIDANG KLINIS
RAHASIA
MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Rumah Sakit Jiwa dr. Prof. Surojo magelang
Daftar Pustaka
33