Anda di halaman 1dari 10

PSIKOLOGI DUNIA

MAYA
(CYBERPSYCHOLOGY)
Oleh Kelompok 1
Anggota
1. Amira Nur Khalifa T. 200701501105

2. Arifa Mulinkasari Sukur 200701501113

3. Akhmad Zafran Ishar 200701502095

4. Nur aulia syahbani 200701500067

5. A. St. Latifah Humairah. A 200701501065

6. A. Afika Putri Paradiba 200701502007

7. Aini Latifah Syam 200701501073


Apa itu
Cyberpsychology?
Cyberpsychology adalah cabang psikologi yang meneliti
bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain
menggunakan teknologi, bagaimana perilaku kita
dipengaruhi oleh teknologi, bagaimana teknologi dapat
dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhan kita, dan
bagaimana psikologi kita Keadaan ologis dapat
dipengaruhi oleh teknologi.
TUGAS UTAMA
Salah satu tugas utama dalam cyberpsikologi adalah
menentukan kapan perilaku online kita pada
dasarnya mirip dengan perilaku offline kita, dan juga
menentukan kapan perilaku online berbeda secara
signifikan dari perilaku offline kita.
DAMPAK CYBERPISKOLOGI

Positif Negatif

bisa saja kita merasa tertekan karena


kita sekarang memiliki akses yang lebih
harus terus menanggapi email sepanjang
luas tentang kesejahteraan hidup, dan
malam bahkan diakhir pekan, yang bisa
info kesehatan lainnya. juga ditambah
saja menimbulkan efek negatif pd
dengan dukungan dari orang lain secara
kehidupan rumah dan keluarga kita, dan
online yang mungkin menghadapi
juga tidak dapat menampik fakta bahwa
masalah kesehatan.
penggunaan teknologi secara berlebihan
dapat berdampak buruk bagi kesehatan
kita.
3 Aspek Utama
Cyberpsikologi
1. Menilai bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain menggunakan teknologi.

2. Mempertimbangkan bagaimana kita dapat mengembangkan teknologi agar

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita.

3. Meneliti bagaimana perilaku dan keadaan psikologis kita dapat dipengaruhi oleh

teknologi.
Baru-baru ini, American Psychiatric
Association (2013) memperbarui Diagnostic
and Statistical Manual (DSM) mereka. Dalam
edisi fichh terbaru ini, mereka memasukkan
'gangguan permainan internet' sebagai
fenomena yang memerlukan penelitian lebih
lanjut. Mirip dengan masalah kontrol perilaku
lainnya, gangguan permainan internet
sebagian didiagnosis berdasarkan dampak
perilaku tersebut terhadap kehidupan
individu (bukan jumlah jam yang dihabiskan
untuk bermain game).
Ketakutan lain yang meningkat dengan menjamurnya interaksi
kita sehari-hari dengan teknologi adalah viktimisasi kejahatan
dunia maya.

Cyberpsikologi dapat memberikan wawasan mengapa beberapa


individu yang tidak akan pernah terlibat dalam aktivitas kriminal offline
mungkin tertarik pada perilaku seperti itu secara online (Kirwan &
Power, 2013).
Dalam penellitian yang dilakukan oleh
Beran dan Li (2005) menemukan bahwa
sepertiga siswa yang dirisak melalui dunia
maya dalam 12 bulan terakhir melaporkan
adanya gejala depresi. Sedangkan dalam
peneliltian Hinduja dan Patchin (2010)
menemukan bahwa anak muda yang
terlibat dalam cyberbullying, baik itu
korban maupun pelaku, memiliki pikiran
untuk bunuh diri lebih banyak dan lebih
mungkin untuk melakukan bunuh diri
daripada mengontrolnya.
TERIMA
KASIH!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai