Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN FUNGSI PARU

SEBELUM DAN SESUDAH PENGOBATAN

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Biostatistik

ANGGOTA KELOMPOK

1. Masahidah
2. Ni Wayan Muliarti
3. Nurul Suhaela
4. Rika Faradila
5. Sri Mulyani
6. Wulandari

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul : Perbedaan Hasil Pengukuran Fungsi Paru Sebelum Dan Sesudah
Pengobatan
B. Perumusan Masalah

Adakah perbedaan Hasil Pengukuran Fungsi Paru Sebelum Dan Sesudah


Pengobatan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan hasil pengukuran fungsi paru sebelum dan
sesudah pengobatan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perbedaan hasil pengukuran fungsi paru berdasarkan data
karakteristik responden
b. Mengetahui perbedaan hasil pengukuran fungsi paru berdasarkan
pengobatan yang diberikan

BAB II
METODE
A. Kerangka Konsep

Sebelum dan Sesudah Pengobatan Hasil Pengukuran Fungsi Paru

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini :


1. Variabel bebas : Sebelum dan Sesudah Pengobatan
2. Variabel terikat : Hasil Pengukuran Fungsi Paru
C. Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak ada perbedaan hasil pengukuran fungsi paru sebelum dan sesudah
pengobatan
Ha : Ada perbedaan hasil pengukuran fungsi paru sebelum dan sesudah
pengobatan
D. Pengolahan Data
Tahapan pengolahan data dalam penelitian ini diawali dengan editing, dilanjutkan
dengan coding. Data yang diperoleh diolah dengan program komputer SPSS 16.0
for Windows. Data yang diperoleh dari pengukuran fungsi paru sebelum dan
sesudah pengobtan menggunakan uji distribusi normalitas data menggunakan uji
t-test berpasangan. Apabila sebaran data tidak normal, maka menggunakan uji
Wilcoxon.
E. Análisis Data

Pada penelitian ini kami menggunakan uji statistik análisis analitik. Uji Analitik,
berdasarkan data karakteristik responden tersebut , dapat dilakukan análisis
apakah terdapat perbedaan hasil pengukuran fungsi paru sebelum dan sesudah
pengobatan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Univariat
1. Gambaran hasil pengukuran fungsi paru sebelum dan sesudah pengobatan
Tabel 3.1 Distribusi hasil pengukuran fungsi paru sebelum dan sesudah
pengobatan

Variabel Mean SD Min - Mak


Hasil pengukuran fungsi paru sebelum 1, 5172 0,99108 0,00 - 3,87
pengobatan

Variabel Mean SD Min - Mak


Hasil pengukuran fungsi paru sesudah 2,3098 1,05330 0,27 - 4,10
pengobatan
Interpretasi :

1. Hasil pengukuran fungsi paru sebelum pengobatan dengan rata-rata yaitu


1,5172, dengan standar deviation yaitu 0,99108, dengan hasil pengukuran
terendah yaitu 0,00 dan dengan hasil pengukuran tertinggi adalah 3,87.
2. Hasil pengukuran fungsi paru sesudah pengobatan dengan rata-rata yaitu
2,3098, dengan standar deviation yaitu 1,05330, dengan hasil pengukuran
terendah yaitu 0,27 dan dengan hasil pengukuran tertinggi yaitu 4,10.

B. Analisis Bivariat
1. Analisis perbedaan hasil pengukuran fungsi paru sebelum dan sesudah
pengobatan
Table 3.2 Distribusi perbedaan hasil pengukuran fungsi paru sebelum dan
sesudah pengobatan

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil pengukuran
fungsi paru
.118 50 .080 .950 50 .034
sebelum
pengobatan
Hasil pengukuran
fungsi paru setelah .118 50 .081 .967 50 .166
pengobatan
a. Lilliefors Significance Correction

1. Dilihat dari hasil nilai p dan dibandingkan dengan α (0,05)


Sebelum = 0,034<0,05 tidak normal
Sesudah = 0,166 > 0,05 normal
2. Karena salah satu nilai p < 0,05 maka data hasilpengukuran fungsi paru
berdistribusi tidak normal, sehingga menggunakan uji wilcoxon karena data
tidak memenuhi syarat untuk menggunakan uji t-test berpasangan.
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
Hasil pengukuran fungsi paru setelah Negative
6a 12.25 73.50
pengobatan - Hasil pengukuran fungsi Ranks
paru sebelum pengobatan Positive
42b 26.25 1102.50
Ranks
Ties 2c
Total 50
a. Hasil pengukuran fungsi paru setelah pengobatan < Hasil pengukuran fungsi
paru sebelum pengobatan
b. Hasil pengukuran fungsi paru setelah pengobatan > Hasil pengukuran fungsi
paru sebelum pengobatan
c. Hasil pengukuran fungsi paru setelah pengobatan = Hasil pengukuran fungsi
paru sebelum pengobatan
Interpretasi :
Output pertama menunjukkan perbandingan hasil pengukuran fungsi paru
sebelum dan sesudah pengobatan, terdapat 6 orang dengan hasil pengukuran
fungsi paru setelah pengobatan lebih rendah daripada hasil pengukuran fungsi
paru sebelum pengobatan, 2 orang sama dan 42 orang mempunyai hasil
pengukuran fungsi paru sesudah pengobatan lebih tinggi daripada hasil
pengukuran fungsi paru sebelum pengobatan.
Test Statisticsb
Hasil pengukuran fungsi paru
setelah pengobatan
Hasil pengukuran fungs paru
sebelum pengobatan
Z -5.277a
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Interpretasi :
Bagian test statistics menunjukkan hassil uji Wilcoxon, didapatkan nilai
significancy 0,000 (p < 0,05), maka H0 di tolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan “ Ada perbedaan hasil pengukuran fungsi paru yang bermakna
sebelum dan sesudah pengobatan”.

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan maka didapatkan nilai p =


0,000 sehingga nilai p > α (0,05). Maka dapat diputuskan Ho ditolak. Sehingga hasil
pengukuran menunjukkan perbandingan hasil pengukuran fungsi paru sebelum dan
sesudah pengobatan dengan mengunakan α = 0,05, disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan hasil pengukuran fungsi paru sesudah pengobatan lebih tinggi daripada hasil
pengukuran fungsi paru sebelum pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai