Anda di halaman 1dari 9

KOMUNIKASI

PADA
LANSIA

KELOMPOK 1
KOMUNIKASI PADA LANSIA ?
Suatu proses penyampaian pesan atau gagasan dari
perawat atau pemberi asuhan kepada lansia dan
diperoleh tanggapan dari lansia, sehingga diperoleh
kesepakatan bersama tentang isi pesan komunikasi.
Tercapainya komunikais berupa pesan yang disampaikan
oleh komunikator (perawat) sama dengan pesan yang
diterima oleh komunikan (lansia).
(Nugroho W, 2006)
FAKTOR PENUNJANG

Faktor yang
mempengaruhi
komunikasi
FAKTOR PENGHAMBAT
FAKTOR MANUSIA YANG DAPAT
MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
1. Tingkat pengetahuan
2. Perkembangan
3. Sosio-kultural
4. Jenis kelamin
5. Peran dan tanggungjawab
6. Atensi
7. Sikap
8. Persepsi
9. Hubungan
10. Situasi Fisik, Mental dan Emosional
STRATEGI KOMUNIKASI
1. Dekati klien
2. Orientasi dan perkenalkan diri kepada klien dengan
tepat.
3. Berbicara dengan perlahan, tenang, dan tidak terburu-
buru.
4. Bantah klien secara perlahan tentang kesalahan
persepsinya setelah terjalin hubungan saling percaya.
5. Gunakan sentuhan yang bijaksana, dan minta ijin
sebelum menyentuh klien.
6. Perinci setiap perintah menjadi langkah-langkah
sederhana yang dapat dicapai.
7. Perhatikan saat klien menggunakan konfabulasi (suka
mengarang hal-hal yang tak bisa diingatnya/membual).
8. Buat pernyataan yang spesifik dan terfokus (misal:
"Anda perlu menggunakan jaket Anda"), jangan
diberikan secara abstrak.
9. Berkomunikasi secara nonverbal jika klien sudah
kehilangan penggunaan bahasa.
Pendekatan Perawatan
Lansia dalam Konteks
Komunikasi
FISIK

PENDEKATAN PSIKOLOGIS

SOSIAL

SPIRITUAL
Teknik Komunikasi pada Lansia
 Tehnik Arsetif, sikap yang dapat menerima, memahami
pasangan bicara dengan menunjukkan sikap peduli,
sabar mendengarkan dan memperhatikan ketika
pasangan bicara agar maksud komunikasi atau
pembicaraan dapat dimengerti.
 Responsif, Reaksi petugas kesehatan terhadap
fenomena yang terjadi pada klien merupakan bentuk
perhatian petugas kepada klien.
 Fokus, upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap
materi komunikasi yang diinginkan.
Teknik Komunikasi pada Lansia
 Supportif, Sikap ini dapat menumbuhkan
kepercayaan diri klien lansia sehingga lansia
tidak merasa menjadi beban bagi keluarganya,
dengan demikian diharapkan klien termotivasi
untuk mandiri dan berkarya sesuai
kemampuannya.
 Klarifikasi, dengan cara mengajukan
pertanyaan ulang dan memberi penjelasan
lebih dari satu kali perlu dilakukan oleh
perawat agar maksud pembicaraan kita dapat
diterima dan dipersepsikan sama oleh klien.
 Sabar dan iklas, dengan cara mengajukan
pertanyaan ulang dan memberi penjelasan
lebih dari satu kali perlu dilakukan oleh
perawat agar maksud pembicaraan kita dapat
diterima dan dipersepsikan sama oleh klien.
KEEP YOUR COMMUNICATION

Anda mungkin juga menyukai