Fitri Nurlina
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
fitri.nurlina92@gmail.com
ABSTRAK
Rumah sakit mempunyai sumber daya manusia terbanyak dari profesi perawat. Perawat yang
bekerja di rumah sakit dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan yang profesional kepada
masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi profesionalisme perawat yaitu dengan melakukan asesmen kompetensi
perawat. Namun masih banyak yang belum melaksankannya. Untuk itu tujuan penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan asesmen kompetensi perawat yang dilakukan oleh
rumah sakit. Metode yang digunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan 2 orang
partisipan yang dijaring menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ditemukan tema
1) instrument asesmen; 2) Asesmen Kompetensi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dalam
asesmen kompetensi diperlukan sebuah instrument sebagai penunjang pelaksanaan yang harus valid
dan reliabel. Ada empat jenis instrument yang dapat digunakan tergantung kebutuhan dan kebijakan
asesor. Asesmen dilakukan oleh seorang asesor tersertifikasi dengan beberapa tahap yaitu pengajuan
asesmen, asesmen mandiri, asesmen, usulan banding (bila perlu) dan keputusan hasil serta
pemberian sertifikat kompetensi bagi asesi yang kompeten. Pelaksanaan asesmen ini bukan hanya
tanggung jawab rumah sakit tetapi yang paling utama adalah perawat itu sendiri, sehingga
diharapkan perawat dapat terus memanfaatkan asesmen ini sebagai cara untuk peningkatan
kompetensi dan karir.
menjadi data dasar bahwa tidak semua seseorang (Palan, 2007). Seorang asesor
jenis instrumen harus ada dan harus kompetensi harus mempunyai kualifikasi
digunakan. yang relevan dan kompeten dalam
melaksanakan atau menilai atau menguji
2. Asesmen berbasis kompetensi (BNSP, 2015).
Menurut partisipan, asesmen Menurut partisipan asesor kompetensi di
kompetensi di rumah sakit ini sesuai rumah sakit merupakan panitia khusus
dengan regulasi terbaru yang diatur dalam yang dibentuk untuk melaksanakan
Permenkes 40 tahun 2017 tentang asesmen kompetensi kepada perawat
pengembangan jenjang karir profesional dengan dipimpin oleh bidang keperawatan.
perawat klinis. Dalam aturan tersebut Hal ini sesuai dengan yang tercantum
menyatakan bahwa dalam kredensialing dalam Permenkes 40 tahun 2017 yang
perawat harus dilakukan asesmen berbasis menyatakan bahwa pengelolaan asesmen
kompetensi dengan tujuan meningkatkan kompetensi menjadi tanggung jawab
kemampuan perawat dalam memberikan kepala bidang keperawatan.
asuhan keperawatan, meningkatkan Menurut partisipan, pelaksanaan
kepuasan individu terhadap bidang kerja asesmen kompetensi sedikit terlambat dari
profesi yang di tekuni dan menempatkan waktu yang sudah direncanakan.
perawat pada jenjang yang sesuai Penyebabnya dikarenakan tidak ada
kompetensinya (Lembaran Negara perawat yang mengajukan untuk asesmen
Republik Indonesia, 2017). sesuai batas waktu yang di tentukan.
Pelaksanaan asesmen di rumah Sehingga langkah lain yang diambil yaitu
sakit ini dilakukan dengan tiga cara yaitu asesor menentukan dan menjadwalkan
tes lisan/wawancara, praktek dan logbook langsung untuk dilakukannya asesmen.
sebagai pembanding. Sedangkan menurut Sesuai dengan aturan yang berlaku, asesi
penelitian yang dilakukan oleh Herawati, atau perawatlah yang seharusnya
Hariyati, & Afifah (2017) menyatakan mengajukan untuk proses asesmen.
bahwa, pelaksanaan asesmen dilaksanakan Kemudian tahap selanjutnya ada asesmen
di salah satu rumah sakit dilakukan dengan madiri yang dilakukan oleh asesi dan pra
tiga cara yaitu tes tulis, wawancara dan konsultasi untuk merencanakan proses
psikotes. Pelaksanaan asesmen tersebut asesmen. Selanjutnya dilakukan asesmen
dilakukan enam bulan sekali bagi dan dapat dilakukan juga usulan banding
karyawan kontrak. Dan untuk peningkatan bila perlu. Yang terakhir yaitu keputusan
jenjang karirnya secara otomatis setelah hasil dan pemberian sertifikat kompetensi
mencapai 2-3 tahun masa kerja. bagi asesi yang kompeten (Lembaran
Pelaksanaan asesmen ini tergantung dari Negara Republik Indonesia, 2017).
jenis instrumen yang sudah dikembangkan Seperti yang diungkapkan oleh
oleh asesor. Sinambela (2016) dan dalam penelitian
Asesmen dilaksanakan oleh yang dilakukan oleh Noe, Hollenbeck,
seorang asesor kompetensi untuk Gerhart, & Wrigh (2011) dimana sama-
menentukan jenjang kompetensi kepada sama mejelaskan bahwa orang yang paling
36
Jurnal Keperawatan & Kebidanan
P-ISSN : 2599-0055, E-ISSN : 2615-1987
Volume 3 Nomor 2, November 2019, Hal. 38 – 46
Diklat RSHJ. 2018, Juni 24. Pelatihan Jason. 2011. Asesmen Kompetensi
Asesor Keperawatan. Retrieved Perawat Meningkatkan Motivasi
from Rumah Sakit Haji Jakarta: Belajar. Retrieved from Nursing
https://rshaji- Informatics:
jakarta.com/diklat/detail/4- https://nursinginformatic.wordpres
pelatihan-asesor-keperawatan s.com/2011/08/13/asesmen-
kompetensi-perawat-
Fadholi, A. 2018. Rekomendasi meningkatkan-motivasi-belajar/
peningkatan kualifikasi dan
kompetensi perawat rumah sakit x Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
mojokerto melalui pendekatan Republik Indonesia. 2011.
human capital. Medical Kerangka Kualifikasi Nasional
38
Jurnal Keperawatan & Kebidanan
P-ISSN : 2599-0055, E-ISSN : 2615-1987
Volume 3 Nomor 2, November 2019, Hal. 38 – 46
Kornela, F., Hariyanto, T., & Pusparahaju, Prastowo, A. 2011. Metode Penelitian
A. 2014. Pengembangan Model Kualitatif dalam Persfektif
Jenjang Karir Perawat Klinis di Rancangan Penelitian. Jogjakarta:
unit rawat inap rumah sakit. Jurnal Ar-Ruzz Media.
kedokteran brawijaya, Vol. 28/No.
1. Prayetni, D. 2016. Implementasi
Penjenjangan Karir Perawat
Lembaran Negara Republik Indonesia. Profesional Di Indonesia. Ciamis:
2017. Peraturan Menteri Materi Assesor Kompetensi.
Kesehatan No.40 Tahun 2017
tentang Pengembangan Jenjang Sinambela, P. P. 2016. Manajemen
Karir Profesional Perawat Klinis. SumberDaya Manusia
Kementerian Kesehatan. (Membangun Tim Kerja yang
Solid untuk Meningkatkan
Moleong, L. J. 2012. Motodologi Kinerja). Jakarta: Bumi Aksara.
Penelitian Kualitatif, edisi revisi.
Jakarta: Remaja Rosdakarya. Subbag RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.
2017, Maret 27. RSJS Magelang
Nazeli, B., & Adisasmito, W. 2007. Sertifikasi Kembali 21 Asesor
Rancangan Pola Karir Perawat Kompetensi Keperawatan.
Klinik Di Rumah Sakit Tentara Retrieved from Seputar Pelayanan
Jakarta. Jurnal Keperawatan Kesehatan:
Indonesia, Volume 11, No 2. http://yankes.kemkes.go.id/read-
rsjs-magelang-sertifikasi-kembali-
Noe, R. A., Hollenbeck, J. R., Gerhart, B., 21-asesor-kompetensi-
& Wrigh, P. M. 2011. Manajemen keperawatan-
Sumber Daya Manusia: Mencapai 1615.html#targetText=Asesmen%
Keunggulan Bersaing. Jakarta: 20kompetensi%20perawat%20adal
Salemba Empat. ah%20proses,yang%20dilakukan
Palan. 2007. Competency management : %20oleh%20seorang%20asesor.
Teknis Mengimplementasikan Sulistyawati, w. 2016. Hubungan
Manajemen Sumber Daya Implementasi Asesmen
Manusia Berbasis Kompetensi
39
Jurnal Keperawatan & Kebidanan
P-ISSN : 2599-0055, E-ISSN : 2615-1987
Volume 3 Nomor 2, November 2019, Hal. 38 – 46
40