ABSTRAK
Pendidikan Interprofessional (IPE) adalah praktik kolaboratif dengan dua atau lebih
profesi kesehatan yang masing-masing mempelajari peran masing-masing profesi
kesehatan untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas perawatan kesehatan. Tujuan
penelitian adalah mendapatkan gambaran umum tentang persepsi dan kesiapan siswa
untuk IPE di STIKes Surya Global Yogyakarta. Metode penelitian adalah deskriptif
eksploratif dengan desain cross sectional dan pendekatan kuantitatif serta kualitatif.
Sampel terdiri dari 30 mahasiswa sarjana, keperawatan, kesehatan masyarakat, dan
farmasi yang mereka pilih metode purposive sampling. Data kuantitatif diperoleh
melalui kuesioner Interdisclipinary Education Perception Scale (IEPS) dan Readiness
Interprofessional Learning Scale (RIPLS). Data kualitatif dikumpulkan melalui
diskusi kelompok terarah. Hasil penelitian adalah persepsi tentang IPE sebagian besar
termasuk baik (60%).
Hasil penelitian : Persepsi tentang IPE sebagian besar termasuk baik (60%).
Kesiapan untuk IPE terutama milik yang baik (83,3%). Persepsi dan kesiapan untuk
IPE mahasiswa sarjana di STIKes Surya Global Yogyakarta sebagian besar termasuk
dalam kategori baik
Kesimpulan ; Pendidikan Interprofessional (IPE) adalah praktik kolaboratif dengan
dua atau lebih profesi kesehatan yang masing-masing mempelajari peran
masing-masing profesi kesehatan untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas
perawatan kesehatan.
ABSTRAK
Interprofessional Education (IPE) is a collaborative practice with two or more health
professions that each studying the role of each health profession to improve
collaboration and quality of health care. The objective of study was getting a general
overview on students' perception and readiness for IPE at the STIKes Surya Global
Yogyakarta. The methode of study was descriptive explorative with cross sectional
design and quantitative as well as qualitative approaches. Samples consisted of 30
undergraduate students, nursing, public health, and pharmacy that they selected
purposive sampling method. Quantitative data were obtained through questionnaire of
interdisclipinary Education Perception Scale (IEPS) and Readiness Interprofessional
Learning Scale (RIPLS). Qualitative data gathered through focus group discussion.
The result of study was perception about IPE mainly belonged to good (60%).
Readiness for IPE mainly belonged to good (83,3%). Perception and readiness for IPE
of undergraduate students at the STIKes Surya Global Yogyakarta mainly belonged to
good category
Results : The result of study was perception about IPE mainly belonged to good
(60%). Readiness for IPE mainly belonged to good (83,3%). Perception and readiness
for IPE of undergraduate students at the STIKes Surya Global Yogyakarta mainly
belonged to good category
Opinions about journals: Quality services in Indonesia have increased with changes
in the health care system but Interprofessional Education (IPE) should be developed
in Indonesia with some research bases both abroad and in Indonesia as an effort to
improve the quality of health services.
ABSTRAK
Komunikasi antara perawat dengan dokter merupakan salah satu elemen penting dari
praktik kolaborasi dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi yang terjalin baik antara
dokter dan perawat diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyampaikan hal - hal
penting, menjalin diskusi, memutuskan secara bersama-sama serta dapat
meminimalkan hambatan-hambatan yang ada dalam pemberian perawatan kepada
pasien. Model teknik komunikasi SBAR (Situation Background Assessment
Recommendation) membantu perawat untuk mengorganisasi cara berfikir,
mengorganisasi informasi, dapat memudahkan penyampaian pesan serta berdiskusi
saat berkomunikasi dengan dokter.
Metode penelitian : quasi experiment dengan pre-post test with control group.
Jumlah sampel sebanyak 18 peserta pada kelompok intervensi dan 18 peserta pada
kelompok kontrol yang diambil dengan teknik pengambilan sampel purposive
sampling.
ABSTRAK
Interprofessional Education (IPE) merupakan konsep pendidikan terintegrasi yang
terdiri dari pendidikan interdisiplin dimana professional kesehatan belajar mengenai
kolaborasi dalam lintas disiplin ilmu dengan tujuan untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan nilai dalam bekerja bersama profesi kesehatan lain.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran persepsi dosen dalam IPE di
STIKES ‘Aisyiyah Surakarta yang bertujuan sebagai bahan kajian dalam penyusunan
kurikulum dan strategi pembelajaran. Penelitian menggunakan teknik total sampling
yaitu sebanyak 42 dosen di STIKES dengan menggunakan instrumen Interdisciplinary
Education Perception Scale (IEPS). Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 88,1 %
dosen memiliki persepsi baik terhadap IPE, namun 80 % dosen mengatakan belum
terpapar terhadap IPE.
Pendapat terhadap penelitian : Kedepan perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang
persepsi mahasiswa tentang IPE serta kesiapan dosen serta mahasiswa dan institusi
dalam penerapan kurikulum Interprofessional Education (IPE). Hal tersebut
diperlukan sehingga apabila IPE diterapkan di institusi pendidikan kesehatan memang
benarbenar telah siap baik kesiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana.