LAPORAN KEMAJUAN
Tim Peneliti:
2018/2019
2
BAB I
PENDAHULUAN
Keuntungan dari penggunaan EBP ini yaitu menunjukkan korelasi positif yang
kuat tentang penggunaan evidence based practice dalam pemberdayaan Register
Nurse (RN) (Belden et al., 2012). Penelitian lain yang menunjukkan keuntungan
dalam membiasakan penggunaan EBP yaitu meningkatkan kualitas kesehatan pasien,
mempercepat waktu perawatan pasien sehingga mengurangi biaya perawatan, hasil
tersebut didapat yakni merupakan dampak dari implentasi EBP yang merupakan
mekanisme sistematis untuk mendukung Health Profesional dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
Pada penelitian lain penerapan EBP pada mahasiswa sarjana keperawatan memiliki
dampak yang baik dalam meningkatkan kepercayaan dan penerapan EBP oleh karena
itu integrasi EBP kedalam kurikulum mahasiswa sarjana sangat penting (Reid et al,
2017). Namun demikian kemampuan perawat dan mahasiswa keperawatan dalam
mencari kemampuan perawat dan mahasiswa keperawatan dalam mencari evidence,
menganalisa hasil dan penerapannya masih kurang. Beberapa penelitian (Majid et al.,
2011) menunjukkan implementasi EBP di dalam pengambilan keputusan klinis yang
meliputi persepsi dan pengetahuan perawat menunjukkan hasil lebih dari 64% perawat
memperlihatkan sikap yang positif terhadap EBP namundalam hal mencari literatur
mereka masih memiliki keterbatasan dalam hal waktu serta kemampuan literasi
statistik dan mencari literatur atau evidence yang baik. Tidak hanya di rumah sakit
kemampuan mahasiswa keperawatan dalam memahami evidence-basedpractice juga
masih rendah, hal ini didukung oleh penelitian (Mehrdad et al., 2012) pada fakultas
keperawatan di iran yang menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa keperawatan
mengenai EBP masih 47,1 %. Sedangkan pada mahasiswa undergraduatepemahaman
mahasiswa mengenai EBP terutama dalam hal interpretasi, appraisal (penilaian) dan
aplikasi penelitian masih rendah yaitu 39% (Leach, 2016).Begitu juga dengan hasil
penelitian dari (Ligita, 2012) di indonesia mengenai pengetahuan, sikap dan kesiapan
perawat klinisi dalam implementasi EBP menunjukkan bahwa lebih dari setengah
responden (69,7%) perawat mengatakan tidak paham mengenai konsep EBP. Dengan
sebab itulah penerapan EBP sejak masih belajar di perguruan tinggi dirasa sangat
perlu.
Pengintegrasian EBP kedalam kurikulum pendidikan keperawatan selama ini
masih menggunakan TCL (Teacher center learning), namun demikian seiring dengan
perubahan paradigma pendidikan, metode TCL sudah seharusnya diperbaharui dengan
metode yang lebih efektif yaitu student center learning (Dikti, 2014). SCL merupakan
salah satu metode pendekatan proses belajar mahasiswa untuk menghasilkan
pengetahuan dari proses konstruksi yaitu menerima, mengorganisir,menyimpan, dan
dicerna kembali oleh pikiran melalui peran aktif mahasiswa dalam belajar (Hsieh et
al., 2016). Beberapa metode yang sering digunakan dalam melaksanakan EBP adalah
lectures, group discussion, cooperative learning, problem based learning ataupun
kombinasi dari beberapa metode tersebut (Ramis et al., 2015).
Pelaksanaan pembelajaran EBP ini diterapkan berdasarkan teori constructivism
yang merupakan pendekatan yang dipakai dalam menerapkan evidence-based
practice. Melalui pendekatan teori ini diharapkanmahasiswa dapat mengkonstruksi
pengetahuan secara mandiri sehingga pengetahuan baru yang didapatkan dapat lebih
4
1.4 Relevansi
Evidence Based Practice (EBP) merupakan kompetensi yang wajib dimiliki oleh
seorang perawat profesional (Bachelor nurse), kemampuan ini diperlukan untuk
meningkatkan asuhan keperawatan. Setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan
telah melalui pertimbangan ilmiah, kemampuan ini penting untuk dilatih kepada
mahasiswa keperawatan dalam proses pendidikan yang dilaluinya.
Pelaksanaan EBP ini akan membantu mahasiswa dalam mencari literature yang
baik dan relevan serta uptodate yang sangat diperlukan learning process atau proses
diskusi ataupun membuat karya tulis ilmiah serta menerapkannya dalam nursing care
atau praktek keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
dunia nyata atau dunia praktek dan apakah seorang dokter atau
klinisi akan mampu mencapai hasil yang sama dengan yang
dihasilkan dalam penelitian tersebut (Melnyk & Fineout, 2011).
Dalam (Grove et al., 2012) dijelaskan bahwa clinical
expertise yang merupakan komponen dari bukti internal
merupakan pengetahuan dan skill tenaga kesehatan yang
profesional serta ahli dalam memberikan pelayanan. Kriteria
seorang perawat ahli klinis atau clinical expertise diantaranya
adalah pengalaman kerja yang sudah cukup lama, tingkat
pendidikan, literatur klinis yang dimiliki serta pemahamannnya
terhadap research. Sedangkan patient preference adalah kebutuhan
pasien, pilihan pasien, harapan pasien, hubungan atau ikatan, nilai,
dan tingkat keyakinannya terhadap budaya. Melalui proses EBP,
pasien beserta keluarganya akan berperan aktif dalam memilih dan
mengatur pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Pemenuhan
kebutuhan pasien dapat dilakukan dalam bentuk tindakan
pencegahan, health promotion, pengobatan paa penyakit akut
maupun kronis, serta proses rehabilitasi. Beberapa komponen dari
EBP dan dijadikan alat yang akan menerjemahkan bukti kedalam
praktek dan berintegrasi dengan bukti internal untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
Membuat
Bukti internal dapat berupa keputusan
keahlian klinis yang klinis
didapatkan dari manajemen berdasarkan
hasil Gambarpeningkatan
dan 2.1 Komponen EBP evidence
(Grove etpasien
kualitas, pengkajian al., 2012) based
dan evaluasi,
Walaupun danevidence
penggunaan
atau bukti yang dianggap paling kuat
sumber dari
berasal yang penelitian
tersedia dengan desain systematic riview’s dari
penelitian-penelitian
Pilihan pasien dan nilaiRCT, penelitian deskriptif ataupun kualitatif
yang berasal dari opini leader juga dapat dijadikan landasan untuk
membuat sebuah keputusan klinis jika memang penelitian sejenis
RCT tidak tersedia. Hal yang sama juga berlaku dengan teori-teori,
pilihan atau nilai pasien untuk membuat keputusan klinis guna
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Para Klinisi
sering kali bertanya bagaimana bukti dan jenis bukti dibutuhkan
10
b. Model-model EBP
Dalam mengaplikasikan evidence kedalam praktek untuk
meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan (patient safety)
dibutuhkan langkah-langkah yang sistematis dari berbagai model
EBP yang dapat membantu perawat atau tenaga kesehatan lainnya
dalam mengembangkan konsep melalui pendekatan yang sistematis
dan jelas, alokasi sumber dan waktu yang jelas, sumber daya yang
terlibat, serta mencegah impelementasi yang tidak runut dan
lengkap dalam sebuah organisasi (Gawlinski & Rutledge, 2008).
Namun demikian, beberapa model mempunyai keunggulannya
masing-masing sehingga setiap institusi bisa memilih model yang
sesuai dengan kondisi organisasi. Beberapa model yang digunakan
dalam implementasi evidence based practice diantaranya adalah
stetler model (2001), Iowa model (2001), ACE STAR model
(2004), john hopkins evidence-based practice model (2007),
rosswurm dan larrabee’s model, serta evidence based practice
model for stuff nurse (2008).
Beberapa model yang dijadikan landasan dalam
menerapkan EBP yang sering digunakan diantaranya adalah IOWA
model yang dapat digunakan dalam berbagai setting akademik
maupun setting klinis. Ciri khas dari model ini adalah adanya
konsep “triggers” dalam pelaksanaan EBP. Trigers merupakan
masalah klinis ataupun informasi yang berasal dari luar organisasi.
Terdapat 3 kunci dalam membuat keputusan yaitu adanya
penyebab mendasar timbulnya masalah, pengetahuan terkait
kebijakan dari institusi atau organisasi, penelitian yang cukup kuat,
kemudian pertimbangan mengenai kemungkinan diterapkannya
perubahan kedalam praktek sehingga tidak semua jenis masalah
dapat diangkat dan menjadi topik prioritas organisasi (Melnyk &
Fineout, 2011).
Critical
Tinjauan critical appraisal Ya Tidak
appraisal
BAB III
METODE PENELITIAN
Cara
Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
ukur
Evidance evidance based practice adalah kegiatan
Based pembelajarandengan menggunakan
practice pendekatan lecture dan group discussion.
Peserta didik diberikan pelatihan selama 1 hari
dan implementasi evidence based practice
melalui group discussion sebanyak 3 kasus.
Setiap kasus ada 1 kali pertemuan. Bentuk
pelaksanaannya adalah pemaparan konsep dan
tahap-tahap evidence based practice pada hari
pertama, dilanjutkan dengan pembagian
kelompok dan pemberian triger atau kasus
untuk dianalisa berdasarkan evidence based
practicepada hari berikutnya.
Critical Critical thinking adalah penilaian untuk Quesioner Skala 1. critical rasio
Thinking mengukur tingkat kemampuan peserta didik likert thinking, jika
dalam melakukan analisa, mengevaluasi skor ≥mean
informasi baik itu yang berasal dari hasil 2. critical
observasi, pengalaman, mencari penyebab,
thinking
serta mengolah berbagi informasi untuk
mencapai tujuan akan memberikan alasan
kurang, jika
berdasarkan bukti, konseptualisasi, konteks, skor<mean
metode, dan kriteria.Pengukuran tingkat
berpikir kritis dilihat dari hasil pretest dan
post test.
3.6 Instrumen penelitian
Alat pengumpulan data yang bisa digunakan dalam penelitian
ini adalah quesioner yang digunakan untuk melihat tingkat critical
thinking mahasiswa sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.
Quesioner ini merupakan hasil Pengembangan quesioner yang dibuat
oleh peneliti dengan mempertimbangkan komponen dan karakteristik
critical thinking menurut A. Facione serta penggunaan critical thinking
dalam setiap tahapan evidence based practice (Newhouse, 2007). Dalam
instrumen ini terdapat 6 komponen menurut A. Facione dalam
mengukur critical thinking yaitu truthseeking, open-mindednes,
analyticity, systematicity, inquisitiveness, dan maturity (Facione dalam
o’hare, 2005).
Instrumen ini menggunakan skala likert dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut STS bila sangat tidak setuju, TS bila tidak
setuju, S bila setuju dan SS bila sangat setuju. Adapun skoring untuk
masing-masing kriteria adalah sangat tidak setuju akan diberikan skor 1,
tidak setuju akan diberikan skor 2, setuju akan diberikan skor 3, dan
sangat setuju akan diberikan skor 4 dengan makna setiap pernyataan
adalah positif. Untuk tingkat critical thinking mahasiswa diperoleh dari
hasil mean atau median, jika <mean berarti critical thinking kurang
namun jika ≥ mean termasuk dalam berpikir kritis (Phillips et al., 2004).
2. Analisa data
Setelah dilakukan entrydata maka selanjutnya dilakukan
analisa data meliputi (lapau, 2012):
a. Analisa univariat
Pada dasarnya tujuan dilakukannya analisa univariat adalah
untuk mendiskripsikan atau memperoleh informasi mengenai
karakteristik dan kategori resiko dari variabel yang diteliti.
Analisa yang dilakukan menghasilkan presentase dan distribusi
frekuensi masing-masing variabel seperti jenis kelamin dan
umur, serta analisa numerik dengan menghitung mean, standar
deviasi, nilai maksimum, dan minimum.
b. Analisa bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk menggambarkan keterkaitan
antara 2 variabel independen dan dependen serta membuktikan
penelitian yaitu melihat pengaruh penerapan evidance based
practice dalam meningkatkan critical thinking mahasiswa.
Sebelum dilakukan analisa bivariat, data dalam penelitian ini di
uji normalitas dengan analisa kolmogorov-smirnov karena
jumlah sampel lebih dari 50.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari tabel 4.2 didapat hasil bahwa ada perbedaan atau peningkatan critical
thinking sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Sebelum dilakukan
intervensi, tingkat critical thinking responden dalam kategori baik adalah 33
orang, setelah intervensi terdapat peningkatan menjadi 42 orang. Sedangkan
untuk kategori tingkat critical thinking kurang menurun dari 47 orang menjadi
38 orang.
Dari tabel 4.3 didapatkan nilai mean pada kelompok sebelum diberi
perlakuan 63.35 dan setelah diberikan perlakuan 73.95 dengan P value
0.00.
DAFTAR PUSTAKA
Ashktorab, T., Pashaeypoor, S., Rassouli, M., & Alavi-Majd, H. (2015). Nursing
Students’ Competencies in Evidence-Based Practice and Its Related
Factors. Nursing and Midwifery Studies, 4(4).
https://doi.org/10.17795/nmsjournal23047
Ayaz, M. F., & Sekerci, H. (2015). The Effects of the Constructivist Learning
Approach on Student’s Academic Achievement: A Meta-Analysis Study.
Turkish Online Journal of Educational Technology-TOJET, 14(4), 143–
156.
Burns, N., & Grove, S. K. (2008). The practice of nursing research: Appraisal,
synthesis, and generation of evidence. Saunders
Chan, Z. C. Y. (2013). A systematic review of critical thinking in nursing
education. Nurse Education Today, 33(3), 236–240.
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2013.01.007
Cone, C., Godwin, D., Salazar, K., Bond, R., Thompson, M., & Myers, O.
(2016). Incorporation of an explicit critical-thinking curriculum to
improve pharmacy students’ critical-thinking skills. American Journal
of Pharmaceutical Education, 80(3), 41.
Ghazivakili, Z., Nia, R. N., PANAHI, F., Karimi, M., Gholsorkhi, H., &
Ahmadi, Z. (2014). The role of critical thinking skills and learning styles
of university students in their academic performance. Journal of
Advances in Medical Education & Professionalism, 2(3), 95.
Grove, S. K., Burns, N., & Gray, J. (2012). The practice of nursing research:
Appraisal, synthesis, and generation of evidence. Elsevier Health
Sciences
Hande, K., Williams, C. T., Robbins, H. M., Kennedy, B. B., & Christenbery, T.
(2017). Leveling Evidence-based Practice Across the Nursing
Curriculum. The Journal for Nurse Practitioners, 13(1), e17–e22.
Hsieh, S.-I., Hsu, L.-L., & Huang, T.-H. (2016). The effect of integrating
constructivist and evidence-based practice on baccalaureate nursing
student’s cognitive load and learning performance in a research course.
Nurse Education Today, 42, 1–8.
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2016.03.025
Khaghnizadeh, M., Nir, M. S., Noori, J. M., & Zicker, F. (2015). Evidence-
based Nursing Education: A Scoping Review. International Journal of
Medical Reviews, 2(3), 273-277.
Kibui, P. G. (2012). A critique of the contribution of constructivist learning
approaches to the development of critical thinking. Unpublished Master
Thesis). University of Nairobi, Kenya.
Kim, K., Sharma, P., Land, S. M., & Furlong, K. P. (2013). Effects of Active
Learning on Enhancing Student Critical Thinking in an Undergraduate
General Science Course. Innovative Higher Education, 38(3), 223–235.
https://doi.org/10.1007/s10755-012-9236-x
Kim, K.-S., & Choi, J.-H. (2014). The Relationship between Problem Solving
Ability, Professional Self Concept, and Critical Thinking Disposition of
Nursing Students. International Journal of Bio-Science and Bio-
Technology, 6(5), 131–142. https://doi.org/10.14257/ijbsbt.2014.6.5.13
Levin, R. F., & Feldman, H. R. (2012). Teaching evidence-based practice in
nursing. Springer Publishing Company
Newhouse, R. P., Sigma Theta Tau International, Johns Hopkins Hospital, &
Johns Hopkins University (Eds.). (2007). Johns Hopkins nursing
evidence-based practice model and guidelines. Indianapolis: Sigma
Theta Tau International Honor Society of Nursing.
O'Hare, L. C. (2005). Measuring critical thinking skills and dispositions in
undergraduate students.
Papathanasiou, I., Kleisiaris, C., Fradelos, E., Kakou, K., & Kourkouta, L.
(2014). Critical Thinking: The Development of an Essential Skill for
Nursing Students. Acta Informatica Medica, 22(4), 283.
https://doi.org/10.5455/aim.2014.22.283-286
Salminen, H., Zary, N., Björklund, K., Toth-Pal, E., & Leanderson, C. (2014).
Virtual patients in primary care: developing a reusable model that fosters
reflective practice and clinical reasoning. Journal of medical Internet
research, 16(1), e3
Schneider, Z., & Whitehead, D. (2013). Nursing and midwifery research:
methods and appraisal for evidence-based practice. Elsevier Australia.
Sin, M.-K., & Bliquez, R. (2017). Teaching evidence based practice to
undergraduate nursing students. Journal of Professional Nursing, 33(6),
447–451. https://doi.org/10.1016/j.profnurs.2017.06.003
Thomas, A., Menon, A., Boruff, J., Rodriguez, A. M., & Ahmed, S. (2014).
Applications of social constructivist learning theories in knowledge
translation for healthcare professionals: a scoping review.
Implementation Science, 9(1), 54.
Tilson, J. K., Kaplan, S. L., Harris, J. L., Hutchinson, A., Ilic, D., Niederman,
R., … Zwolsman, S. E. (2011). Sicily statement on classification and
development of evidence-based practice learning assessment tools.
Zadeh, H. H., Khajeali, N., Khalkhali, H., & Mohammadpour, Y. (2014). Effect
of evidence-based nursing on critical thinking disposition among
nursing students. Life Sci. J., 11(9 Spec. Issue), 487-491.