NAMA KELOMPOK 13 :
DOSEN PEMBIMBING :
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya.penulis dapat menyelesaikan tugas ini.Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi,
penulisan maupun kata- kata yang digunakan. Tidak lupa penulis ucapkan
terima kasihkepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian
ini, khususnya kepada :
1. Bapak Iskandar Markus Sembiring S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen pebimbing di Institut
Kesehatan Medistra Lubuk Pakam yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian
penyusunan makalah ini
2. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Kelompok 13
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..ii BAB
I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang………………………………………………….... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………… 1
1.3 Tujuan ………………………………………………………………1
1. Praktik………………………………………………………………………10
2. Pendidikan…………………………………………………………………..10
3. Penelitian……………………………………………………………………11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
TEORI KEPERAWATAN MADELEINE LEININGER
Dia pergi ke Smith College dan belajar bahasa Inggris dengan beberapa guru yang
indah saat ia membaca klasik dan terus menulis sendiri kreatifnya. Dia lulus dengan
pujian dan pindah ke sebuah apartemen di Greenwich Village New York. Dia
dipublikasikan pertama dua novel selama Rain tahun-A Kecil dan Ilsa- sebelum bertemu
Hugh Franklin, calon suaminya, ketika ia adalah pengganti di Anton Chekov, The Cherry
Orchard.Mereka menikah selama Musim Joyous.Dia memiliki seorang bayi perempuan,
dan terus menulis, akhirnya pindah ke Connecticut untuk meningkatkan keluarga jauh dari
kota di sebuah desa kecil peternakan sapi perah dengan sapi lebih dari orang. Mereka
membeli sebuah toko umum mati, dan membawanya ke kehidupan selama 9 tahun.
Mereka pindah kembali ke kota dengan tiga anak, dan Hugh direvitalisasi karir
profesional aktingnya.
2
Madeleine terus menulis dan Hugh untuk bertindak, dan mereka
menikmati satu sama lain dan kehidupan. Madeleine memulai hubungan nya dengan
Gereja Katedral St John the Divine, di mana dia adalah pustakawan dan dipelihara kantor
selama lebih dari tiga puluh tahun. Setelah kematian Hugh pada tahun 1986, itu
tulisannya dan mengajar yang membuat dia pergi.Dia hidup melalui abad ke-20 dan
ke-21 dan menulis lebih dari 60 buku.Dia senang bersama teman-temannya, anak-
anaknya, cucunya, dan cucu nya besar. pelopor keperawatan transkultural dan seorang
pemimpin dalam keperawatan transkultural serta teori asuhan keperawatan yang berfokus
pada manusia. Ia adalah perawat professional pertama yang meraih pendidikan doctor
dalam ilmu antropologi social dan budaya. Dia lahir di Sutton, Nebraska, dan memulai
karir keperawatannya setelah tamat dari program diploma di “St. Anthony’s School of
Nursing” di Denver.Tahun 1945, leininger memperoleh gelar master `s di kejiwaan
nursingform katolik universitas amerika di washington, dia kemudian di pekerjakan
kolase atthe kesehatan di Cincinati universitas, ohio, di mana ia mulai program master
spesialis tingkat klinis pada anak keperawatan jiwa di dunia. Dia juga dimulai dan
diarahkan perawatan program pascasarjana pertama di keperawatan pshychiatric di
universitas cicinnati dan pusat keperawatan terapi kejiwaan pada rumah sakitSebagai
perawat profesional pertama yang melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor dalam
bidang antropologi dan untuk memprakarsai beberapa program pendidikan magister dan
doktor,Leininger memiliki banyak bidang keahlian dan perhatian.Ia telah memepelajari 14
kebudayaan mayor secara lebih mendalam dan telah memiliki pengalaman dengan
berbagai kebudayaan. Disamping perawatan transkultural dengan asuhan keperawatan
sebagai fokus utama , bidang lain yang menjadi perhatiannya adalah
administrasi dan pendidikan komparatif, teori-teori keperawatan, politik, dilema etik
keperawatan dan perawatan kesehatan, metoda riset kualitatif, masa depan keperawatan
dan keperawatan kesehatan, serta kepemimpinan keperawatan.
3
Tahun 1950 ia meraih gelar sarjana dalam ilmu biologi dari “Benedictine
College, Atchison Kansas” dengan peminatan pada studi filosofi dan humanistik. Setelah
menyelesaikan pendidikan tersebut ia bekerja sebagai instruktur, staf perawatan dan
kepela perawatan pada unit medikal bedah sererta membuka sebuah unit perawatan
psikiatri yang baru dimana ia menjadi seorang direktur pelayanan keperawatan pada St.
Joseph’s Hospital di Omaha. Selama waktu ini ia melanjutkan pendidikan
keperawatannya di ”Creigthton University ” di Omaha.
Tahun 1953, Menerima gelar master dalam ilmu keperawatan dari University
chatolik of America, di Washington DC, pindah ke Cincinnati dan memulai program
pendidikan jiwa pertama di Amerika.
Tahun 1954 Leininger meraih gelar M.S.N. dalam keperawatan psikiatrik dari ”
Chatolic University of America” diWashington, D. C. Ia kemudian bekerja pada ”College
of Health” di Univercity of Cincinnati, dimana ia menjadi lulusan pertama (M. S. N )
pada program spesialis keperawatan psikiatrik anak . Ia juga memimpin suatu program
pendidikan keperawatan psikiatri di universitas tersebut dan juga sebagai pimpinan dalam
pusat terapi perawatan psikiatri di rumah sakit milik universitas tersebut.
Pada tahun 1960, Leininger bersama C. Hofling menulis sebuah buku yang diberi
judul ” Basic Psiciatric Nursing Consept” yang dipublikasikan ke dalam sebelas bahasa
dan digunakan secara luas di seluruh dunia.
Tahun 1965, Madeleine menjadi perawat pertama mendapat gelar Ph.D dalam
antropologi, di Washington University. sebagai bagian dari proses beliau mencari
penyelesaian masalah tidak cukup adekuat intervensi kejiwaan tradisional menjawab
kebutuhan anak-anak dengan latar belakang budaya yang berbeda- beda.
4
Tahun 1969-1974, sebagai dekan,professor keperawatan dan dosen antropologi di
University Of Washington school of Nursing.
Tahun 1974-1980, menjabat sebagai dekan dan professor Utah University dan
membuka program pertama untuk master dan doktoral transkultural keperawatan.
Tahun 1981, professor dan direktur pusat penelitian kesehatan di Wayne State
University. Saat berkarya di sini Madeleine mendapat beberapa penghargaan,
antara lain :-. Penghargaan bergengsi dari Presiden dalam keunggulan dalam mengajar.
Tahun 1991, sebagai seoarang ahli teori keperawatan beliau menerbitkan teorinya
tentang perawatan keanekaragaman budaya dan universal dan menciptakan istilah
“culturally congruent care’ sebagai tujuan dari teorinya.Mengembangkan metode
Ethnonursing dan melakukan penelitian di lapangan dengan membaur hidup bersama suku
Gadsup di dataran tinggi Timur di New Guinea tentang perawatan transkultural.Sepanjang
karirnya sebagai perawat terlebih ahli dalam teori keperawatan mulai mengadakan
sertifikasi gelar perawatan transkultural dan telah mendirikan organisasi organisasi
professional termasuk perawatan transkultural
5
Penghargaan terakhir yang di terima adalah anugerah Lifetime Achievement
Award untuk kualitatif metodologi.Leininger melihat bahwa para perawat lain juga
tidak menampilkan suatu asuhan yang benar-benar adequat dalam menolong anak
tersebut, dan ia dihadapkan pada berbagai pertanyaan mengenai perbedaan budaya
diantara anak-anak tersebut dan hasil.Leininger mempelajari berbagai macam kebudayaan
dan menemukan bahwa pelajaran antroplogi itu sangat menarik dan merupakan area
yang perlu diminati oleh seluruh perawat. Kemudia ia menfokuskan diri pada
masyarakat Gadsup di Eastern Highland of New Guinea, dimana ia tinggal bersama
masyarakat tersebut selama hampir dua tahun.
Dia dapat mengobservasi bukan hanya gambaran unik dari kebudayaan melainkan
perbedaan antara kebudayaan masyarakat barat dan non barat terkait dengan praktek dan
asuhan keperawatan untuk mempertahankan kesehatan. Dari studinya yang dalam dan
pengalaman pertama dengan masyarakat Gadsup, ia terus mengembangkan teori
perawatan kulturalnya dan metode ethno nursing. Teori dan penelitiannya telah
membantu mahasiswa keperawatan untuk memahami perbedaan budaya dalam
perawatan manusia, kesehatan dan penyakit., Leininger mempelajari berbagai macam
kebudayaan dan menemukan bahwa pelajaran antroplogi itu sangat menarik dan
merupakan area yang perlu diminati oleh seluruh perawat. Kemudia ia menfokuskan diri
pada masyarakat Gadsup di Eastern Highland of New Guinea, dimana ia tinggal bersama
masyarakat tersebut selama hampir dua tahun.
Dia dapat mengobservasi bukan hanya gambaran unik dari kebudayaan melainkan
perbedaan antara kebudayaan masyarakat barat dan non barat terkait dengan praktek dan
asuhan keperawatan untuk mempertahankan kesehatan.
6
2.2 Konsep Utama dan definisi teori Leininger
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak
mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat
menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan beberapa
mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat
pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
7
2.3 Gambar Bagan konsep Madeleine Leininger
The Sunrise Model (Model matahari terbit)
Sunrise Model dari teori Leininger dapat dilihat pada gambar di atas ini. Matahari
terbit sebagai lambang/ symbol perawatan.Suatu kekuatan untuk memulai pada
puncak dari model ini dengan pandangan dunia dan keistimewaan struktur social untuk
mempertimbangkan arah yang membuka pikiran yang mana ini dapat mempengaruhi
kesehatan dan perawatan atau menjadi dasar untuk menyelidiki berfokus pada
keperawatan profesional dan sistem perawatan kesehatan secara umum.
Anak panah berarti mempengaruhi tetapi tidak menjadi penyebab atau garis
hubungan.Garis putus-putus pada model ini mengindikasikan sistem terbuka.Model ini
menggambarkan bahwa tubuh manusia tidak terpisahkan/tidak dapat dipisahkan dari
budaya mereka.
8
Suatu hal yang perlu diketahui bahwa masalah dan intervensi keperawatan tidak
tampak pada teori dan model ini. Tujuan yang hendak dikemukakan oleh Leininger adalah
agar seluruh terminologi tersebut dapat diasosiasikan oleh perawatan profesional lainya.
Intervensi keperawatan ini dipilih tanpa menilai cara hidup klien atau nilai-nilai yang
akan dipersepsikan sebagai suatu gangguan, demikian juga masalah keperawatan tidak
selalu sesuai dengan apa yang menjadi pandangan klien. Model ini merupakan suatu alat
yang produktif untuk memberikan panduan dalam pengkajian dan perawatan yang sejalan
dengan kebudayansertapenelitianilmiah.
Leininger Sunrise Model merupakan pengembangan dari konseptual model asuhan
keperawatan transkultural. Terdapat 7 (tujuh) komponen dalam sunrise model
tersebut,yaitu:
Teknologi kesehatan adalah sarana yang memungkinkan individu untuk memilih atau
mendapat penawaran untuk menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan.
Berkaitan dengan pemanfatan teknologi kesehatan, maka perawat perlu mengkaji berupa
persepsi individu tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi
permasalahan kesehatan saat ini, alasan mencari kesehatan, persepsi sehat sakit, kebiasaan
berobat atau mengatasi masalah kesehatan.
2. Faktor keagamaan dan falsafah hidup ( Religous and Philosofical Factors) Agama
adalah suatu sistem simbol yang mengakibatkan pandangan dan motivasi yang realistis
bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi kuat sekali untuk menempatkan
kebenarannya di atas segalanya bahkan di atas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang
perlu dikaji perawat seperti : agama yang dianut, kebiasaan agama yang berdampak
positif terhadap kesehatan, berikhtiar untuk sembuh tanpa mengenal putus asa,
mempunyai konsep diri yang utuh.
9
3. Faktor sosial dan keterikatan keluarga(Kinship and Social Factors)
Faktor sosial dan kekeluargaan yang perlu dikaji oleh perawat : nama lengkap dan nama
panggilan dalam keluarga, umur atau tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status,
tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam anggota keluarga, hubungan klien dengan
kepala keluarga, kebiasaan yang dilakukan rutin oleh keluarga.
4. Faktor nilai budaya dan gaya hidup (Cultural Values and Lifeways)
Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa yang
dianggap baik dan buruk. Hal-hal yang perlu dikaji berhubungan dengan nilai- nilai
budaya dan gaya hidup adalah posisi dan jabatan, bahasa yang digunakan, kebiasaan
membersihkan diri, kebiasaan makan, makan pantang berkaitan dengan kondisi sakit,
sarana hiburan yang dimanfaatkan dan persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-
hari.
Peraturan dan kebijakan yang berlaku adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kegiatan
individu dalam asuhan keperawatan transkultural. Misalnya peraturan dan kebijakan
yang berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang menunggu.
10
7. Faktor pendidikan (Educational Factor)
1.Praktik
2.Pendidikan
11
Kesadaran akan pentingnya perawatan budaya keperawatan secara
bertahap mulai muncul akhir 1960-an, tetapi pendidik sangat sedikit di siapkan untuk
mengajar kursu tentang keperawatan transkultural.Sejak pertama master dunia dan
program doktor keperawatan transkultural telah di setujui dan di laksanakan pada tahun
1977di Univercity of Untah,perawat telah lebih di persiapkan secara khusus dalam
keperawatan transkultural.Dengan meningkatkan kesadaran masyarkat tentang biaya
perawatan kesehatan,budaya yang berbeda, hak asasi manusia ,dan transkultural
orang yang peduli untuk melindungi dan memberikan kualitas perawatan
berbasis.Permintaan Leininger untuk perawatan budaya tertentu berdasarkan wawasan
teoritis telah kritis penemuan aspek beragam dan universal perawatan.
3.Penelitian
12
Perawat transkulturakl telah mendorong perawat lain untuk mengejar penelitian
dan menemukan beberapa pengetahuan yang baru dalam pengetahuan nursing.Ini sangat
membentuk kembali dan mengubah keperawatan dimasa depan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
3.2 Saran
1. Perlunya penerapan budaya pada teori Madeleine agar tidak mengalami tekanan
terhadap budaya tersebut.
2. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam mengenai pemberian
asuhan keperawatan yang baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Approaces to Integration. Diambil pada 9 Oktober 2006 dari Kozier, Barbara et al.
(2000). Fundamental of Nursing : The nature of nursing practice in Canada. 1st Canadian
Ed. Prentice Hall Health, Toronto. Robinson & Kish.(2001). Edvance Practice Nursing.
St. Louis : Mosby Inc.
17