Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan profesional dan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosial-spiritual secara komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga, masyarakat mencakup
seluruh daur hidup manusia. Keperawatan mempunyai fokus intervensi memberikan bantuan
karena adanya kelemahan fisik, mental, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemampuan
yang merupakan respon dari masalah baik yang aktual maupun potensial yang ditujukan bagi
pemenuhan kebutuhan klien.
Praktek keperawatan dipengaruhi oleh tuntutan kebutuhan masyarakat dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat sebagai komponen dalam masyarakat terdiri dari
berbagai tingkat usia. Karena keperawatan mempunyai domain yaitu pemenuhan kebutuhan
dasar manusia maka menghadapi satu individu dengan individu lain tidak sama karena manusia
itu adalah makhluk unik sehingga dalam pendekatannya pun harus berdasarkan tingkat
perkembangan individu itu sendiri yang tentunya berbeda dengan tingkat usianya.
Salah satu pendekatan praktek keperawatan adalah dengan menggunakan teori atau
model Madeleine Leininger yang membangun teori transcultural nursing pada premise bahwa
individu-individu setiap kultur tidak hanya tahu dan menentukan cara yang mereka alami dan
rasakan dalam asuhan keperawatan tapi juga pengalaman-pengalaman dan persepsi ini untuk
kepercayaan-kepercayaan dan praktek terhadap kesehatan mereka secara umum.
Pada makalah ini penulis mencoba untuk menerapkan teori model Madeleine Leininger
sehingga memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.

1.2 Tujuan Penulisan


Mahasiswa memahami dan mampu menerapkan asuhan keperawatan
berdasarkan pendekatan teori model Madeleine Leininger.
1.3 Manfaat Penulisan
Agar pembaca dapat memahami dan menjelaskan teori dan model keperawatan
Madelein Leininger.
BAB II
ISI

2.1 Biografi
1. Pendidikan Madeliene Leininger ,tahun 1948 lulus dari st.Anthonys Schol of Nursing,
Denver, CO.
2. Tahun 1950 mendapat BSN dari Beneddictine College, Atchison,KS.M.
3. Tahun 1953 memperoleh MSc Keperawatan dari Catholic University, Washington,
DC.
4. Tahun 1965 mendapat gelar PhD dalam Antropology dari University of Washington,
Seattle.

2.2 Konsep Teori


Madeleine lahir di Sutton, Nebraska pada 13 Juli 1925, di sebuah lahan pertanian hidup
dengan empat saudara laki-laki dan seorang saudari. Tahun 1945, dia bersama saudarinya
menjadi kadet di korps perawat dan mengambil program diploma di sekolah perawat St.
Anthony, Denver. Hal yang juga mendorong dia menjadi seorang perawat di karenakan salah
satu bibinya menderita penyakit jantung bawaan, dia ingin membuat suatu perbedaan dalam
kehidupan manusia, khususnya di bidang perawatan. Tahun 1948,
menyelesaikan diploma keperawatan. Tahun 1950, menerima gelar sarjana dalam ilmu biologi,
ilmu filsafat dan humaniora dari Benedictine College di Atchison, Kansas. Membuka
pelayanan keperawatan dan program pendidikan jiwa di Creighton University di Omaha,
Nebraska. Tahun 1953, Menerima gelar master dalam ilmu keperawatan dari University Catolik
of America, di Washington DC, pindah ke Cincinnati dan memulai program pendidikan jiwa
pertama di Amerika. Tahun antara 1954-1960, menjadi professor keperawatan dan direktur
program pasca sarjana di Universitas Cincinnati. Juga menerbitkan buku tentang keperawatan
psikiatrik, di sebut Konsep Dasar Keperawatan Jiwa, dalam sebelas bahasa dan digunakan di
seluruh dunia. Tahun 1965, Madeleine menjadi perawat pertama mendapat gelar Ph.D dalam
antropologi, di Washington University sebagai bagian dari proses beliau mencari penyelesaian
masalah tidak cukup adekuat intervensi kejiwaan tradisional menjawab kebutuhan anak-anak
dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Tahun 1966, di tunjuk sebagai professor
keperawatan dan antropologi di University of Colorado, di mana untuk pertama kalinya
perawatan transkultural di perkenalakan di dunia keperawatan. Tahun 1969-1974, sebagai dekan,
professor keperawatan dan dosen antropologi di University Of Washington school of Nursing.
Tahun 1974-1980, menjabat sebagai dekan dan professor Utah University dan membuka
program pertama untuk master dan doktoral transkultural keperawatan. Tahun 1981, professor
dan direktur pusat penelitian kesehatan di Wayne State University. Saat berkarya di sini
Madeleine mendapat beberapa penghargaan, antara lain : Penghargaan bergengsi dari Presiden
dalam keunggulan dalam mengajar. The Board of Governors Distinguished Faculty Award.
Gershensons Research Fellowship Award. Tahun 1990, di angkat sebagai the Women in
Science Award oleh California State University. Tahun 1991, sebagai seoarang ahli teori
keperawatan beliau menerbitkan teorinya tentang perawatan keanekaragaman budaya dan
universal dan menciptakan istilah culturally congruent care sebagai tujuan dari teorinya. Teori
ini diuraikan dalam buku keanekaragaman budaya perawatan dan universal. Mengembangkan
metode Ethnonursing dan melakukan penelitian di lapangan dengan membaur hidup bersama
suku Gadsup di dataran tinggi Timur di New Guinea tentang perawatan transkultural. Sepanjang
karianya sebagai perawat terlebih ahli dalam teori keperawatan mulai mengadakan sertifikasi
gelar perawatan transkultural dan telah mendirikan organisasi organisasi professional termasuk
perawatan transkultural Masyarakat pada tahun 1974, asosiasi perawatan manusia internasional
pada tahun1978 dan menjabat sebagai presiden secara penuh pertama dari American Association
of Colleges of Nursing. Mendirikan dan menjabat editor pertama dari Journal of Transkultural
Nursing pada tahun 1989-1995. Penghargaan terakhir yang di terima adalah anugerah Lifetime
Achievement Award untuk kualitatif metodologi. Dr. Madeleine Leininger adalah Guru besar
yang terkenal di seluruh dunia, penulis, pengembang teori, peneliti dan pembicara publik.
Menjadi professor dari sekitar 70 perguruan tinggi, menulis 25 buku dan menerbitkan lebih dari
220 artikel yang sekarang bisa kita lihat sebagai arsip di Wayne State University digunakan juga
sebagai bahan penelitian.Memberikan lebih dari 850 kuliah umum di seluruh dunia dan telah
mengembangkan software sendiri untuk perawat. Bidang keahliannya adalah keperawatan
transkultural, perawatan manusia komparatif, teori perawatan budaya, budaya di bidang
keperawatan dan kesehatan, antropologi dan masa depan dunia keperawatan. Magnificent
Achievement.
2.3 Konsep Model
Madeline Leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan seorang pemimpin
dalam keperawatan transkultural serta teori asuhan keperawatan yang berfokus pada manusia. Ia
adalah perawat professional pertama yang meraih pendidikan doctor dalam ilmu antropologi
social dan budaya. Dia lahir di Sutton, Nebraska, dan memulai karir keperawatannya setelah
tamat dari program diploma di St. Anthonys School of Nursing di Denver. Tahun 1950 ia
meraih gelar sarjana dalam ilmu biologi dari Benedictine College, Atchison Kansas dengan
peminatan pada studi filosofi dan humanistik. Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut ia
bekerja sebagai instruktur, staf perawatan dan kepela perawatan pada unit medikal bedah sererta
membuka sebuah unit perawatan psikiatri yang baru dimana ia menjadi seorang direktur
pelayanan keperawatan pada St. Josephs Hospital di Omaha. Selama waktu ini ia melanjutkan
pendidikan keperawatannya di Creigthton University di Omaha. Tahun 1954 Leininger meraih
gelar M.S.N. dalam keperawatan psikiatrik dari Chatolic University of America di
Washington, D. C. Ia kemudian bekerja pada College of Health di Univercity of Cincinnati,
dimana ia menjadi lulusan pertama (M. S. N ) pada program spesialis keperawatan psikiatrik
anak . Ia juga memimpin suatu program pendidikan keperawatan psikiatri di universitas tersebut
dan juga sebagai pimpinan dalam pusat terapi perawatan
psikiatri di rumah sakit milik universitas tersebut. Pada tahun 1960, Leininger bersama C.
Hofling menulis sebuah buku yang diberi judul Basic Psiciatric Nursing Consept yang
dipublikasikan ke dalam sebelas bahasa dan digunakan secara luas di seluruh dunia. Selama
bekerja pada unit perawatan anak di Cincinnati, Leininger menemukan bahwa banyak staff yang
kurang memahami mengenai faktor-faktor budaya yang mempengaruhi
perilaku anak-anak. Dimana diantara anak-anak ini memiliki latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Ia mengobservasi perbedaan- perbedaan yang terdapat dalam asuhan dan
penanganan psikiatri pada anak-anak tersebut. Terapi psikoanalisa dan terapi strategi lainnya
sepertinya tidak menyentuh anak-anak yang memiliki perbedaan latar belakang budaya dan
keutuhan. Leininger melihat bahwa para perawat lain juga tidak menampilkan
suatu asuhan yang benar-benar adequat dalam menolong anak tersebut, dan ia dihadapkan
pada berbagai pertanyaan mengenai perbedaan budaya diantara anak-anak tersebut dan hasil
terapi yang didapatkan. Ia juga menemukan hanya sedikit staff yang memiliki perhatian dan
pengetahuan mengenai faktor-faktor budaya dalam mendiagnosa dan manangani klien.
Pada satu ketika, Prof. Margaret Mead berkunjung pada departemen psikiatri University
of Cincinnati dan Leiniger berdiskusi dengan Mead mengenai adanya kemungkinan hubungan
antara keperawatan dan antropologi. Meskipun ia tidak mendapatkan bantuan langsung,
dorongan, solusi dari Mead , Leininger memutuskan untuk melanjutkan studinya ke program
doktor (Ph.D) yang berfokus pada kebudayaan, sosial, dan antropologi psikologi pada
Universitas Washington. Sebagai seorang mahasiswa program doktor, Leininger mempelajari
berbagai macam kebudayaan dan menemukan bahwa pelajaran antroplogi itu sangat menarik dan
merupakan area yang perlu diminati oleh seluruh perawat. Kemudia ia menfokuskan diri pada
masyarakat Gadsup di Eastern Highland of New Guinea, dimana ia tinggal bersama masyarakat
tersebut selama hampir dua tahun. Dia dapat mengobservasi bukan hanya gambaran unik dari
kebudayaan melainkan perbedaan antara kebudayaan masyarakat barat dan non barat terkait
dengan praktek dan asuhan keperawatan untuk mempertahankan kesehatan. Dari studinya yang
dalam dan pengalaman pertama dengan masyarakat Gadsup, ia terus mengembangkan teori
perawatan kulturalnya dan metode ethno nursing. Teori dan penelitiannya telah membantu
mahasiswa keperawatan untuk memahami perbedaan budaya dalam perawatan manusia,
kesehatan dan penyakit. Dia telah menjadi pemimpin utama perawat yang mendorong banyak
mahasiswa dan fakultas untuk melanjutkan studi dalam bidang anthropologi dan
menghubungkan pengetahuan ini ke dalam praktik dan pendidikan keperawatan transkultural.
Antusiasme dan perhatiannya yang mendalam terhadap pengembangan bidang perawatan
transkultural dengan focus perawatan pada manusia telah menyokong dirinya selama 4 dekade.
Tahun 1950-an sampai 1960-an, Leininger mengidentifikasi beberapa area umum dari
pengetahuan dan penelitian antara perawatan dan anthropologi formulasi konsep keperawatan
transkultural, praktek dan prinsip teori. Bukunya yang berjudul Nursing and anthropology : Two
Words to Blend ; yang merupakan buku pertama dalam keperawatan transkultural, menjadi dasar
untuk pengembangan bidang keperawatan transkultural, dan kebudayaan yang mendasari
perawatan kesehatan. Buku yang berikutnya, Transcultural Nursing : Concepts, theories,
research, and practise (1978 ) , mengidentifikasi konsep mayor, ide-ide teoritis, praktek dalam
keperawatan transkultural, bukti ini merupakan publikasi definitif pertama dalam praktek
perawatan treanskultural. Dalam tulisannya, dia menunjukkan bahwa perawatan transkultural
dan anthropologi bersifat saling melengkapi satu sama lain, meskipun berbeda. Teori dan
kerangka konsepnya mengenai Cultural care diversity and universality dijelaskan dalam buku ini.
Sebagai perawat profesional pertama yang melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor dalam
bidang antropologi dan untuk memprakarsai beberapa program pendidikan magister dan doktor,
Leininger memiliki banyak bidang keahlian dan perhatian. Ia telah memepelajari 14 kebudayaan
mayor secara lebih mendalam dan telah memiliki pengalaman dengan berbagai kebudayaan.
Disamping perawatan transkultural dengan asuhan keperawatan sebagai fokus utama , bidang
lain yang menjadi perhatiannya adalah administrasi dan pendidikan komparatif, teori-teori
keperawatan, politik, dilema etik keperawatan dan perawatan kesehatan, metoda riset kualitatif,
masa depan keperawatan
dan keperawatan kesehatan, serta kepemimpinan keperawatan. Theory of Culture Care saat ini
digunakan secara luas dan tumbuh secara relevan serta penting untuk memperoleh data
kebudayaan yang mendasar dari kebudayaan yang berbeda.

2.4 Aplikasi Teori Dan Model dalam Praktik Keperawatan


Madeleine Leininger adalah perawat profesional pertama di dunia yang memperoleh
gelar doktor dalam bidang antropologi dan mengembangkan transkultur nursing sebagai sub
bagian dari keperawatan. Pendidikan Madeleine leininger yaitu beliau lulus pendidikan dasar
keperawatan pada tahun 1948 dari St. Anthonys school of Nursing, Denver, Bachelor of Science
dari Benedictine College, Atchison pada tahun 1950, Master Of Science dalam keperawatan dari
Catholic University, Washington DC pada tahun 1953, PhD dalam bidang Antropology dari
University of Washington, Seatle 1965.
Pada saat dia bekerja pada penasehat anak di midwestern United States (tahun 1950),
Leininger mengalami Cultural Shock. Ketika dia bekerja sebagai perawat specialis di klinik
dengan anak-anak yang terganggu dan orang tuanya, dia mengobservasi perilaku-perilaku yang
berbeda diantara anak-anak tersebut dan menyimpulkan bahwa perbedaan-perbedaan ini
didasarkan pada budaya / kultur. Dia mengidentifikasi kurangnya pengetahuan tentang kultur
anak-anak sebagai link yang hilang dalam keperawatan untuk mengerti variasi-variasi dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien.
Leininger menggunakan istilah-istilah Transcultural Nursing, Ethnonursing, dan
Cross Cultural Nursing. Teori yang telah dibangun oleh Madeleine Leininger adalah
Transcultural Nursing dimana pada tahun 1979 Leininger mendefinisikannya sebagai cabang dari
keperawatan yang memfokuskan pada studi komparatif dan analisis kultur berkenaan dengan
keperawatan dan praktek asuhan sehat-sakit, keyakinan-keyakinan, dan nilai-nilai dengan tujuan
untuk memberikan makna dan kemanjuran pelayanan asuhan keperawatan untuk individu sesuai
dengan nilai-nilai kultur dan keadaan sehat-sakit.
Leininger mendefinisikan Ethnonursing sebagai studi terhadap kepercayaan, nilai-nilai,
praktek asuhan keperawatan sebagai sesuatu yang dapat dirasakan / dimengerti dan mengetahui
tentang kultur melalui pengalaman langsung, keyakinan dan sistem nilai. Leininger mempunyai
beberapa konsep yaitu diantaranya tentang budaya, nilai-nilai budaya, cultural care diversity,
cultural care university, cultural care, world view, social structure, kontek lingkungan, sistem
kesehatan, system kesehatan profesional, care, cultural care preservation, cultural care
akomodasi, cultural care reppatterning dan tambahan yaitu keperawatan adalah transcultural care
proffesion, dimana secara satu persatu konsep tersebut akan dijelaskan.
Budaya adalah mempelajari, membagi dan memindahkan nilai-nilai, kepercayaan,
norma-norma, dan praktek kehidupan kelompok-kelompok utama yang mengarahkan pemikiran,
keputusan, dan tindakan-tindakan dengan cara yang terpola. Berdasarkan asumsi bahwa manusia
adalah manusia berbudaya dan mempunyai kemampuan untuk hidup lebih lama melalui
kemampuan mereka untuk merawat orang lain untuk semua tingkat usia pada berbagai
lingkungan dan berbagai cara.
Nilai-nilai budaya dibawa dari budaya itu sendiri dan mengidentifikasi keinginan akan
pengakuan dan diketahui oleh masyarakat. Nilai-nilai ini sering dianut oleh suatu budaya untuk
waktu tertentu dan memberikan arahan untuk membuat keputusan untuk anggota budaya
tersebut. Nilai-nilai bisa bermacam-macam atau bersifat universal (umum).
Cultural care diversity menunjukan bervariasinya makna, pola-pola, nilai-nilai atau
simbol-simbol asuhan yang secara budaya dibawa oleh masyarakat untuk kesejahteraannya atau
untuk meningkatkan kondisi manusia dan kehidupan atau menghadapi kematian. Cultural care
university merujuk kepada umum, serupa atau seragam maksud, pola, nilai atau simbol asuhan
yang secara budaya dibawa oleh masyarakat untuk kesejahteraan atau untuk meningkatkan
kondisi manusia dan kehidupan atau menghadapi kematian. Perawatan dapat diperlihatkan
dengan bermacam-macam ekspresi, tindakan, pola dan gaya hidup.
Cultural care didefinisikan sebagai nilai-nilai, kepercayaan ataupun pengungkapan
kebudayaan yang terpola akan membantu, mendukung atau memampukan individu lain atau
kelompok untuk memelihara kesehatannya, meningkatkan kondisi manusia atau kehidupan atau
menghadapi kematian dan kecacatan. Berdasarkan asumsi bahwa cultural care adalah pengertian
yang luas untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksi fenomena asuhan keperawatan dan
untuk mengarahkan praktek asuhan keperawatan terhadap budaya.
World view (pandangan dunia), dimana manusia melihat atau memandang dunia, sebagai
suatu gambaran atau pandangan tentang dunia atau kehidupannya.
Social structure didefinisikan sebagai pelibatan faktor-faktor struktural dan
organisasional alami yang dinamis pada budaya utama (masyarakat) dan bagaimana faktor-faktor
ini berfungsi untuk memberikan arti dan struktural order termasuk agama, keluarga dan juga sifat
kekeluargaan, politik, ekonomi, pendidikan, teknologi dan faktor-faktor yang terdapat dalam
budaya dimaksud.
Kontek lingkungan secara total adalah kejadian-kejadian, situasi atau pengalaman utama
yang memberikan maksud/arti untuk manusia berekspresi di dalam interaksi sosial, fisikal,
ekologikal, emosional, dan dimensi kultural. Arti dari pengetahuan dan praktek berasal dari nilai-
nilai dunia, faktor-faktor sosial, nilai-nilai budaya, kontek lingkungan dan pengguna bahasa
adalah penting untuk mengarahkan keperawatan dan tindakan-tindakan dalam memberikan
asuhan yang sesuai.
Sistem kesehatan (kesehatan rakyat) adalah asuhan kesehatan traditional / lokal atau
praktek-praktek pengobatan yang mempunyai arti khusus dan menggunakan penyembuhan untuk
membantu sesorang dalm masyarakat / komunitas.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera yang secara budaya didefinisikan sebagai penilaian
dan praktek yang merefleksikan kemampuan individu (kelompok) untuk melaksanakan
peran/aktifitas sehari-harinya dengan cara memuaskan.
Sistem kesehatan profesional didefinisikan sebagai asuhan profesional dan tawaran
pelayanan pengobatan oleh bermacam-macam jenis tenaga kesehatan yang dipersiapkan melalui
program profesioanl yang formal pada institusi pendidikan yang khusus. Dengan asumsi bahwa
semua budaya mempunyai praktek pelayanan kesehatan profesional dan traditional.
Care (asuhan) dapat didefinisikan sebagai suatu fenomena yang berhubungan dengan
bantuan, dukungan, atau perilaku untuk memampukan individu atau kelompok dengan
kebutuhannya sendiri yang diantisipasi dengan meningkatkan kondisi kesehatan atau kehidupan
manusia. Asuhan diasumsikan sebagai suatu yang dominan, merupakan kesatuan dan pusat
domain keperawatan, sedangkan cure tidak dapat terjadi secara efektif
tanpa care, tapi care bisa terjadi tanpa cure.anggapan yang berhubungan dengan asuhan atau
keperawatan adalah penting untuk kehidupan manusia, perkembangannyadan kemampuan untuk
menghadapi kejadian-kejadian kritis dalam kehidupan, termasuk penyakit, kecacatan, dan
kematian.
Cultural care preservation diketahui sebagai pemeliharaan yang meliputi bantuan,
dukungan, atau memampukan tenaga kesehatan dalam tindakan-tindakan, dan keputusan untuk
membantu klien pada budaya tertentu dalam memelihara kesehatan atau memulihkan dari sakit
atau menghadapi kematian.
Cultural care accomodation diketahui sebagai negoisasi di dalam memberikan bantuan,
dukungan, atau memampukan tenaga kesehatan profesional dalam bertindak dan membuat
keputusan untuk membantu klien pada budaya tertentu beradaptasi pada atau negoisasi yang
bermanfaat, atau status kesehatan yang memuaskan, atau menghadapi kematian.
Cultural care repatterning atau restrukturisasi meliputi bantuan, dukungan atau
memampukan tenaga kesehatan profesional dalam bertindak dan membuat keputusan untuk
membantu klien mengubah cara hidupnya dengan cara baru atau pola yang berbeda yang secara
budaya bermakna dan memuaskan atau mendukung kemanfaatan pola hidup yang sehat.
Transcultural care profession (asuhan profesi antar budaya ) perawat memberikan
asuhan kepada individu dari berbagai budaya yang berbeda dengan atau tanpa transcultural
perspective. Untuk lebih efektif, logis, dan relevan untuk bermacam-macam individu di dunia,
keperawatan membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang berdasarkan transcultural.
Asuhan keperawatan yang berdasarkan budaya adalah faktor kritis untuk peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan yang efektif, seperti pemulihan dari sakit dan kecacatan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Keperawatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan profesional dan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosial-spiritual secara komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga, masyarakat mencakup
seluruh daur hidup manusia.
Salah satu pendekatan praktek keperawatan adalah dengan menggunakan teori model
Madeleine Leininger.yang membangun teori transcultural nursing pada premise bahwa individu-
individu setiap kultur tidak hanya tahu dan menentukan cara yang mereka alami dan rasakan
dalam asuhan keperawatan tapi juga pengalamanpengalaman dan persepsi ini untuk
kepercayaan-kepercayaan dan praktek terhadap kesehatan mereka secara umum.
Leininger mempunyai beberapa konsep yaitu diantaranya tentang budaya, nilai-nilai
budaya, cultural care diversity, cultural care university, cultural care, world view, social
structure, kontek lingkungan, sistem kesehatan, sistem kesehatan profesional, care,
cultural care preservation, cultural care accomodation, cultural care reppatterning dan tambahan
yaitu keperawatan adalah transcultural care proffesion, dimana secara satu persatu konsep
tersebut akan dijelaskan.

3.2 SARAN
Diharapkan kepada pembaca yang telah memahami dan menganalisa teori dan model
keperawatan Medelleine Leininger,agar bisa mengaplikasikan nya dalam proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/03/15/leiningers-theory/

Carol Taylor, Carol Lillis. (1997). Fundamentals of Nursing : the art and science of nursing care.
Vol I 3ed , Philadelphia, Lippincott.

Chinn & Jacobs. (1983). Theory and Nursing a systematic approach. St. Louis : Mosby
Company.

Folley, Regina & Wurmser, Theresa A (2004). Culture Diversity/A Mobile Worksforce
Command Creative Leadership, New Patterships, and Inovative Approaces to Integration.
Diambil pada 9 Oktober 2006 dari
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=650824831&sid=3&clientld=45625&RQT=309&Vame

Kozier, Barbara et al. (2000). Fundamental of Nursing : The nature of nursing practice in
Canada. 1st Canadian Ed. Prentice Hall Health, Toronto.

Leahy, Julia M & Kizilay, Patricia E. (1998). Foundations of Nursing Practice : A Nursing
Process Approach. 1st Ed, WB Saunders Company, Philadelphia Leninger, M. diambil pada 10
Oktober 2006 dari http://en.wikipedia.org/wiki/Madeleine Leininger.

Robinson & Kish. (2001). Edvance Practice Nursing. St. Louis : Mosby Inc. The Basic concepts
of Trancultural Nursing. Diambil pada 10 Oktober 2006 dari
http://www.culturediversity.org/thirdwrld.htm.

Tomey, Ann Marriner & Alligood, Martha Raile, (1998). Nursing Theorists and their work, 4th
Ed. Mosby, St. Louis.

Anda mungkin juga menyukai