TUGAS
PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA
MEMAHAMI TEORI CULTURE MEDELEINE LEINENGER
OLEH
2021
2
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak model konseptual dan teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan,
dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk memandang, menilai situasi
kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan informasi untuk menjadikan
perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yamg harus dilakukan.
Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam prakti,penelitian dan proses belajar-mengajar
dalam bidang keperawatan sehingga perlu deperkenalkan,disaji dan dikembangkan untuk
memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan baik
secara teoritis maupun empiris terhadap teori-teori keperawatan yang ada, sehingga perawat
dapat memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan yang ada adalah teori keperawatan yang
dikembangkan oleh Madeleine Leininger yang lebih di kenal dengan teori “trans Cultural”.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang Biografi Madeleine Laininger
2. Menjelaskan tentang Aplikasi model konsep dan teori keperawatan
3. Menjelaskan tentangFaktor komponen teori
4. Menjelaskan tentang Konsep utamadan definisi teori Leininger
5. Menjelaskan kelebihan dan kelemahan teori
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Tahun 1981, professor dan direktur pusat penelitian kesehatan di Wayne State
University. Saat berkarya di sini Madeleine mendapat beberapa penghargaan, antara lain
a.Penghargaan bergengsi dari Presiden dalam keunggulan dalam mengajar.
b.The Board of Governor’s Distinguished Faculty Award.
c.Gershenson’s Research Fellowship Award.
Tahun 1990, di angkat sebagai “the Women in Science Award” oleh California State
University.
Tahun 1991, sebagai seoarang ahli teori keperawatan beliau menerbitkan teorinya
tentang perawatan keanekaragaman budaya dan universal dan menciptakan istilah
“culturally congruent care’sebagai tujuan dari teorinya. Teori ini diuraikan dalam buku
keanekaragaman budaya perawatan dan universal. Mengembangkan metode
Ethnonursing dan melakukan penelitian di lapangan dengan membaur hidup bersama
suku Gadsup di dataran tinggi Timur di New Guinea tentang perawatn
transkultural.Sepanjang karianya sebagai perawat terlebih ahli dalam teori keperawatan
mulai mengadakan sertifikasi gelar perawatan transkultural dan telah mendirikan
organisasi organisasi professional termasuk perawatan transkultural Masyarakat pada
tahun 1974, asosiasi perawatan manusia internasional pada tahun1978 dan menjabat
sebagai presiden secara penuh pertama dariAmerican Association of Colleges of
Nursing. Mendirikan dan menjabat editor pertama dari Journal of Transkultural Nursing
pada tahun 1989-1995.Penghargaan terakhir yang di terima adalah anugerah Lifetime
Achievement Award untuk kualitatif metodologi.
Dr. Madeleine Leininger adalah Guru besar yang terkenal di seluruh dunia, penulis,
pengembang teori, penelitidan pembicara publik. Menjadi professor dari sekitar 70
perguruan tinggi, menulis 25 buku dan menerbitkan lebih dari 220 artikel yang sekarang
bisa kita lihat sebagai arsip di Wayne State University digunakan juga sebagai bahan
penelitian.Memberikan lebih dari 850 kuliah umum di seluruh dunia dan telah
mengembangkan software sendiri untuk perawat. Bidang keahliannya adalah
keperawatan transkultural,perawatan manusia komparatif, teori perawa tan budaya,
budaya di bidang keperawatan dan kesehatan, antropologi dan masa depan dunia
keperawatan. Magnificent Achievement.
6
baik actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan
manusia.
i. Caring
Adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
j. Cultural Care
Berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,kepercayaan dan pola
ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung atau memberi kesempatan
individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang
dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
k. Culturtal imposition
Berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan,
praktik dan nilai diatas budaya orang lainkarena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh
perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.
2.4. Paradigma Transcultural nursing
Sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai Leininger (1985) mengartikan paradigma
keperawatan transkultural, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang
sesuai dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan
(Andrew and Boyle, 1995), yaitu : Manusia,Sehat,Lingkungan,Keperawatan
1. Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-
norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan.
Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan
budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
2. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya,
terletak pada rentang sehat dan sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola
kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan
seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat
8
mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang
sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu
totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga
bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik.
a. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia seperti daerah
katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di daerah Eskimo
yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari sepanjang tahun.
b. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan
sosialisasi individu, keluarga atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas. Di
dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku
di lingkungan tersebut.
c. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yang menyebabkan
individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, riwayat hidup, bahasa dan
atribut yang digunakan.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Asuhan
keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang
digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan (Leininger, 1991) adalah :
-. Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan
kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai
yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau
mempertahankan status kesehatannya,misalnya budaya Berolah raga setiap pagi
-. Strategi II, Mengakomodasi/negoasiasi budaya.
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien
beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat
membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung
9
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang
berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang.
-. Strategi III, Mengubah/mengganti budaya klien
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status
kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok
menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih
menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.
2.5 Kelebihan dan kelemahan Teori ini
1. kelebihan
a. Teori ini bersifar komprehensif dan holistic yang dapat memberikan pengetahuan
kepada Perawat dalam memberikan asuhan dengan Latar belakang budaya yang berbeda
b. Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan
pelaksanaan model-model teori lainnya ( teori Orem,King,Roy,dll )
c. Penggunaan teori ini dapat mengatasi hambatan factor budaya yang akan berdampak
terhadap pasien,staf keperawatan dan terhadap rumah sakit
d. Penggunaan teory transkultural dapat membantu perawat untk membuat keputusan
yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan
e.Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek
keperawatan
2. Kelemahan
a. Teori Transculture bersifat sangat luas sehingga tidak bias berdiri sendiri dan hanya di
gunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual laninnya
b. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi masalah
keperawatan sehingga perlu di padukan dengan model teory lainnya
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Dari uraian yang telah dijabarkan pada bab terdahulu tentang penerapan asuhan
keperawatan Transkultural dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan yang
difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan
perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya
2. Pengkajian asuhan keperawatan dalam konteks budaya sangat diperlukan untuk
menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dengan klien
3. Diagnosa keperawatan transkultural yang ditegakkan dapat mengidentifikasi tindakan
yang dibutuhkan untuk mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan,
membentuk budaya baru yang sesuai dengan kesehatan atau bahkan mengganti budaya
yang tidak sesuai dengan kesehatan dengan budaya baru.
4. Perencanaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu saja
dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya klien
sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien.
5. Evaluasi asuhan keperawatan transkultural melekat erat dengan perencanaan dan
pelaksanaan proses asuhan keperawatan transkultural.
11
DAFTAR PUSTAKA