Anda di halaman 1dari 11

1

TUGAS
PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA
MEMAHAMI TEORI CULTURE MEDELEINE LEINENGER

OLEH

SOFIA RATU RANDU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

JURUSAN KEPERAWATAN KUPANG

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

2021
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak model konseptual dan teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan,
dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk memandang, menilai situasi
kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan informasi untuk menjadikan
perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yamg harus dilakukan.
Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam prakti,penelitian dan proses belajar-mengajar
dalam bidang keperawatan sehingga perlu deperkenalkan,disaji dan dikembangkan untuk
memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan baik
secara teoritis maupun empiris terhadap teori-teori keperawatan yang ada, sehingga perawat
dapat memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan yang ada adalah teori keperawatan yang
dikembangkan oleh Madeleine Leininger yang lebih di kenal dengan teori “trans Cultural”.

1.2 Rumusan Masalah


1.Bagaimana Biografi Medeleine Leinenger ?
2.Bagaimana Aplikasi model konsep dan teori keperawatana?
3.Bagaimana Faktor komponen teori?
4.Bagaimana Konsep utama dan definisi teori Leininger?
5.kelebihan dan kelemahan teori

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang Biografi Madeleine Laininger
2. Menjelaskan tentang Aplikasi model konsep dan teori keperawatan
3. Menjelaskan tentangFaktor komponen teori
4. Menjelaskan tentang Konsep utamadan definisi teori Leininger
5. Menjelaskan kelebihan dan kelemahan teori
3

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Teori Transkultural Nursing


Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. leininger
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai
kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah
penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan
asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan
mengakibatkan terjadinya cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu
beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat
menyebabkan   oleh munculnya rasa ketidaknyamanan, karena klien memiliki rasa
ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami
oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang
diberikan.
Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya
kepada manusia (Leininger, 2002).
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi
dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan,
masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara
umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan
bimbingan pada manusia yang utuh.
4

2.2. Biografi Madeleine Leininger


Madeleine lahir di Sutton, Nebraska pada 13 Juli 1925, di sebuah Lahan pertanian hidup
dengan empat saudara laki - laki dan seorang saudari.
 Tahun 1945, dia bersama saudarinya menjadi kader di korps perawat dan mengambil
program diploma di sekolah perawat St. Anthony, Denver. Hal yang juga mendorong dia
menjadi seorang perawat di karenakan salah satu bibinya menderita penyakit jantung
bawaan, dia ingin membuat suatu perbedaan dalam kehidupan manusia, khususnya di
bidang perawatan.
 Tahun 1948, menyelesaikan diploma keperawatan.
 Tahun 1950, menerima gelar sarjana dalam ilmu biologi, ilmu filsafat dan humaniora dari
Benedictine College di Atchison, Kansas. Membuka pelayanan keperawatan dan program
pendidikan jiwa di Creighton University di Omaha , Nebraska.
 Tahun 1953, Menerima gelar master dalam ilmu keperawatan dari University chatolik of
America, di Washington DC, pindah ke Cincinnati dan memulai program pendidikan
jiwa pertama di Amerika.
 Tahun antara 1954-1960, menjadi professor keperawatan dan direktur program pasca
sarjana di Universitas Cincinnati. Juga menerbitkan buku tentang keperawatan psikiatrik,
di sebut Konsep Dasar Keperawatan Jiwa, dalam sebelas bahasa dan digunakan di
seluruh dunia.
 Tahun 1965, Madeleine menjadi perawat pertama mendapat gelar Ph.D dalam
antropologi, di Washington University. Sebagai bagian dari proses beliau
mencaripenyelesaian masalah tidak cukup adekuat intervensi kejiwaan tradisional
menjawab kebutuhan anak-anak dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
 Tahun 1966, di tunjuk sebagai professor keperawatan dan antropologi di University of
Colorado, di mana untuk pertama kalinya perawatan transkultural di perkenalakan di
dunia keperawatan.
 Tahun 1969 -1974, sebagai dekan,professor keperawatan dan dosen antropologi di
University Of Washington school of Nursing.
 Tahun 1974-1980, menjabat sebagai dekan dan professor Utah University dan membuka
program pertama untuk master dan doktoral transkultural keperawatan.
5

 Tahun 1981, professor dan direktur pusat penelitian kesehatan di Wayne State
University. Saat berkarya di sini Madeleine mendapat beberapa penghargaan, antara lain
a.Penghargaan bergengsi dari Presiden dalam keunggulan dalam mengajar.
b.The Board of Governor’s Distinguished Faculty Award.
c.Gershenson’s Research Fellowship Award.
 Tahun 1990, di angkat sebagai “the Women in Science Award” oleh California State
University.
 Tahun 1991, sebagai seoarang ahli teori keperawatan beliau menerbitkan teorinya
tentang perawatan keanekaragaman budaya dan universal dan menciptakan istilah
“culturally congruent care’sebagai tujuan dari teorinya. Teori ini diuraikan dalam buku
keanekaragaman budaya perawatan dan universal. Mengembangkan metode
Ethnonursing dan melakukan penelitian di lapangan dengan membaur hidup bersama
suku Gadsup di dataran tinggi Timur di New Guinea tentang perawatn
transkultural.Sepanjang karianya sebagai perawat terlebih ahli dalam teori keperawatan
mulai mengadakan sertifikasi gelar perawatan transkultural dan telah mendirikan
organisasi organisasi professional termasuk perawatan transkultural Masyarakat pada
tahun 1974, asosiasi perawatan manusia internasional pada tahun1978 dan menjabat
sebagai presiden secara penuh pertama dariAmerican Association of Colleges of
Nursing. Mendirikan dan menjabat editor pertama dari Journal of Transkultural Nursing
pada tahun 1989-1995.Penghargaan terakhir yang di terima adalah anugerah Lifetime
Achievement Award untuk kualitatif metodologi.
Dr. Madeleine Leininger adalah Guru besar yang terkenal di seluruh dunia, penulis,
pengembang teori, penelitidan pembicara publik. Menjadi professor dari sekitar 70
perguruan tinggi, menulis 25 buku dan menerbitkan lebih dari 220 artikel yang sekarang
bisa kita lihat sebagai arsip di Wayne State University digunakan juga sebagai bahan
penelitian.Memberikan lebih dari 850 kuliah umum di seluruh dunia dan telah
mengembangkan software sendiri untuk perawat. Bidang keahliannya adalah
keperawatan transkultural,perawatan manusia komparatif, teori perawa tan budaya,
budaya di bidang keperawatan dan kesehatan, antropologi dan masa depan dunia
keperawatan. Magnificent Achievement.
6

2.3 Konsep Transcultural Nursing.


a. Budaya
adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan dibagi
serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
b. Nilai budaya
adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkanatau sesuatu tindakan yang
dipertahankan pada suatu waktu tertentu danmelandasi tindakan dan keputusan.
c. Perbedaan budaya
Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari pemberian asuhan
keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang
dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu,
kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang
datang dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
c. Etnosentris
Diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain. adalah persepsi yang dimiliki oleh
individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik.
e. Etnis
Berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan
menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
f. Ras
Adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal
manusia
g. Etnografi
Adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada penelitian etnografi
memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada perbedaan
budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan
orang-orang, dan saling memberikan timbal balik diantara keduanya.
h. Care
Adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku
pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan
7

baik actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan
manusia.

i. Caring
Adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
j. Cultural Care
Berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,kepercayaan dan pola
ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung atau memberi kesempatan
individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang
dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
k. Culturtal imposition
Berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan,
praktik dan nilai diatas budaya orang lainkarena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh
perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.
2.4. Paradigma Transcultural nursing
Sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai Leininger (1985) mengartikan paradigma
keperawatan transkultural, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang
sesuai dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan
(Andrew and Boyle, 1995), yaitu : Manusia,Sehat,Lingkungan,Keperawatan
1. Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-
norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan.
Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan
budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
2. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya,
terletak pada rentang sehat dan sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola
kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan
seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat
8

mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang
sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu
totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga
bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik.
a. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia seperti daerah
katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di daerah Eskimo
yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari sepanjang tahun.
b. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan
sosialisasi individu, keluarga atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas. Di
dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku
di lingkungan tersebut.
c. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yang menyebabkan
individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, riwayat hidup, bahasa dan
atribut yang digunakan.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Asuhan
keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang
digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan (Leininger, 1991) adalah :
-. Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan
kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai
yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau
mempertahankan status kesehatannya,misalnya budaya Berolah raga setiap pagi
-. Strategi II, Mengakomodasi/negoasiasi budaya.
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien
beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat
membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung
9

peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang
berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang.
-. Strategi III, Mengubah/mengganti budaya klien
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status
kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok
menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih
menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.
2.5 Kelebihan dan kelemahan Teori ini
1. kelebihan
a. Teori ini bersifar komprehensif dan holistic yang dapat memberikan pengetahuan
kepada Perawat dalam memberikan asuhan dengan Latar belakang budaya yang berbeda
b. Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan
pelaksanaan model-model teori lainnya ( teori Orem,King,Roy,dll )
c. Penggunaan teori ini dapat mengatasi hambatan factor budaya yang akan berdampak
terhadap pasien,staf keperawatan dan terhadap rumah sakit
d. Penggunaan teory transkultural dapat membantu perawat untk membuat keputusan
yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan
e.Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek
keperawatan
2. Kelemahan
a. Teori Transculture bersifat sangat luas sehingga tidak bias berdiri sendiri dan hanya di
gunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual laninnya
b. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi masalah
keperawatan sehingga perlu di padukan dengan model teory lainnya
10

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan.
Dari uraian yang telah dijabarkan pada bab terdahulu tentang penerapan asuhan
keperawatan Transkultural dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan yang
difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan
perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya
2. Pengkajian asuhan keperawatan dalam konteks budaya sangat diperlukan untuk
menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dengan klien
3. Diagnosa keperawatan transkultural yang ditegakkan dapat mengidentifikasi tindakan
yang dibutuhkan untuk mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan,
membentuk budaya baru yang sesuai dengan kesehatan atau bahkan mengganti budaya
yang tidak sesuai dengan kesehatan dengan budaya baru.
4. Perencanaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu saja
dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya klien
sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien.
5. Evaluasi asuhan keperawatan transkultural melekat erat dengan perencanaan dan
pelaksanaan proses asuhan keperawatan transkultural.
11

DAFTAR PUSTAKA

Leininger ,M.diambil pda 29 Oktober 2021 dari http://en.wikipedia.org/wiki/medeleine


Leinenger
The basic consepts of transcultural Nursing,diambil 29 oktober 2021 dari
http://www.cultureversity.org/thirdwrld.htm
Tomey.Ann Marriner&Aliigood,Martha Raile ,( 1998 ).Nussing Theorist and their work,4th
Ed.Mosby.st.louis
https://www.kompasiana.com/www.allenlintang.com/5500966381331 10c51fa6fac/leininger-s-
theory
http://ijhulners.blogspot.com/2016/05/trancultural-nursing.html?m=1
http://ijhulners.blogspot.com/2016/05/trancultural-nursing.html?m=1
http://ijhulners.blogspot.com/2016/05/trancultural-nursing.html?m=1
https://www.academia.edu/29068477/TEORI_MEDELEINE_M.LEININGER.docx?
auto=download

Anda mungkin juga menyukai